Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 1 Boja


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 6 X 45 ( 3 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)
Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi
permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta
menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan_
Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, procedural ranah konkret dan ranah abstrak terkait
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu dengan pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu 3.18.1 Menentukan unsur-unsur buku fiksi dan
buku fiksi dan satu buku nonfiksi yang nonfiksi yang dibaca
3.18.2 Membandingkan unsur buku fiksi dan
sudah dibaca.
nonfiksi yang dibaca
3.18.3 Menyimpulkan isi buku teks fiksi dan
buku nonfiksi
4.18 Mereplikasi isi buku ilmiah yang 4.18.1 Menyusun resensi buku nonfiksi
dibaca dalam bentuk resensi.

C. Tujuan Pembelajaran
Dengan penerapan model pembelajara projek based learning (pembelajaran
berbasis projek) pendekatan paedagogik genre, Saintifik dan CLIL. Siswa dapat
bekerja mandiri dan jujur dalam menentukan unsur buku fiksi dan nonfiksi
menyimpulkan isi serta dapat menyusun contoh resensi buku nonfiksi dengan rasa
ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur,
percaya diri serta pantang menyerah.
D. Materi Pembelajaran
Unsur-unsur buku fiksi
Unsur-unsur buku nonfiksi

1
Langkah-langkah penyusunan resensi
a. Memahami isi buku fiksi dan nonfiksi
b. Menyusun ringkasan isi buku fiksi dan nonfiksi
c. Menyusun resensi buku nonfiksi

E. Pendekatan/ Metode/ Model


1. Pendekatan : Saintific Learning, paedagogik genre, dan CLIL
2. Metode : Diskusi
3. Model : 1. Inquiri Learning
2. Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Projek)

F. Media/ Alat dan Bahan


1. Media/ Alat : Laptop/ LCD Projektor
2. Bahan : buku fiksi dn nonfiksi
G. Sumber Belajar
1. Buku Teks Kurikulum 2013 (Pusat Perbukuan Nasional)
2. Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai 10 menit
Pendahuluan tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan dilanjutkan
dengan berdoa.
2. Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia raya
1 s.d. 2
Pemantapan 3. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
Karakter dengan
rasa ingin tahu,
untuk mengikuti proses pembelajaran.
sungguh- 4. Menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi
sungguh dan
berani negosiasi sangat penting dan bermanfaat dalam
menyampaikan
komentar
kehidupan sehari-hari baik di keluarga, msyarakat,
dalam diskusi dan Negara bahkan internasional, serta
disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang
peserta didik.
5. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari
6. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kopetensi
dasar yang akan dicapai.
7. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus.
8. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru

2
berkaitan dengan materi pembelajaran
sebelumnya tentang teks negosiasi.

Communication:
Mengeksplore Peserta didik untuk kembali
mengingat materi pada pertemuan sebelumnya

9. Peserta didik mendiskusikan informasi dengan


proaktif tentang hal-hal yang akan dipelajari dan
dikuasai khususnya tentang unsur-unsur dan
struktur buku fiksi dan nonfiksi serta kaidah
resensi buku fiksi dan nonfiksi.

Communication/ Berpikir Kritis:


Mengeksplore Peserta didik untuk
menghubungkan meteri pada pertemuan
sebelumnya dan materi yang akan dipelajari

10. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru


tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
harus dilakukan peserta didik yang ditayangkan
melalui LCD Projektor
Kegiatan Inti Simulasi dan Identifikasi Masalah 70 menit
11. Peserta didik mencermati penggalan buku fiksi
5 sd 9 12. Peserta didik mencermati penggalan buku
Aktivitas
nonfiksi
literasi
membaca
dan Berpikir Kritis/ Kreatif: Communication:
menganalisis Mengeksplore Peserta didik untuk kembali
Peserta didik berdiskusi pemeriksaan dan materi pada pertemuan sebelumnya
mengingat
teks resensi menarik kesimpulan
Mengumpulkan Informasi informasi dari resensi fiksi
fiksi dan dan nonfiksi
13. Peserta didikdalam kelompok
menemukan dan mencatat unsur
nonfiksi
unsur buku fiksi dan nonfiksi Communication:
14. Peserta didik menemukan dan mencatat kaidah
Mengeksplore Peserta didik untuk kembali
mengingat materi pada pertemuan sebelumnya
penulisan resensi buku nonfiksi
10 s.d 15
Pemantapan Berpikir Kritis/ Kreatif:
Karakter Peserta didik berdiskusi pemeriksaan dan
secara menarik kesimpulan informasi dari resensi fiksi
sungguh- dan nonfiksi dalam kelompok
sunguh dan
berani ,
bertanggung
jawab, saling
menghargai,
bekerja sama, 3
memberikan
komentar
diskusi
Mengolah Informasi
15. Peserta didik merumuskan unsur-unsur dalam
buku fksi dan nonfiksi dalam kelompok
16. Peserta didik merumuskan kaidah dalam
penulisan resensi bukun nonfiksi dalam
kelompok

Colaborating/ Communication
Peserta didik berdiskusi menentukan rumusan
unsur, struktur, dan kaidah resensi fiksi dan
nonfiksiHasil
Verifikasi dalam kelompok
17. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
tentang unsur, struktur, dan kaidah resensi
melalui tayangan LCD
18. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
tentang perbedaan unsur buku fiksi dan nonfiksi
19. Peserta didik mempresentasikan kaidah menulis
resensi buku nonfiksi melalui tayangan LCD
20. Peserta dari kelompok lain menyampaikan
tanggapan
Colaborating/ Communication/Creative
Peserta didik mengomunikasikan hasil diskusi dan
kelompok lain menanggapi
Generalisasi
21. Peserta didik membuat simpulan hasil diskusi
Aktivitas lite-
rasi memba- tentang unsur dan kaidah resensi nonfiksi
HOTS
ca dan meng-
analisis dan
membahas
presentasi 14-16 berpikir kritis/ kreatif/ kolaboratif/
communication:
Kegiatan 22.Peserta
Pesertadidikdidik menyimpulkan
berdiskusi hasil pembelajaran
pengolahan, pemeriksaan dan menarik 10 menit
kesimpulan informasi atas resensi fiksi dan nonfiksi dalam
Penutup dan melakukan konfirmasi dengan guru tentang
kelompok

unsur dan kaidah teks resensi


23. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
tentamg proses pembelajaran yang sudah
dilakukan
24. Peserta didik menerima penjelasan tentang tugas
menyusun teks resensi nonfiksi.

2. Pertemuan ke-2

4
Langkah Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai
tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berkaitan dengan unsur dan kaidah penulisan
1 s.d. 4
Pemantapan resensi .
Karakter
dengan rasa 3. Peserta didik menerima informasi secara
ingin tahu,
sungguh- proaktif tentang hal-hal yang akan dipelajari
sungguh dan
dan dikuasai khususnya tentang penulisan
berani
menyampaikan resensi melalui tayangan LCD
komentar
dalam diskusi Communication berpikir kritis:
Mengeksplore Peserta didik untuk menghubungkan meteri pada
pertemuan sebelumnya dan materi yang akan dipelajari
meburapa keterampilan menyusun resensi fiksi dan nonfiksi

4. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru


tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
harus dilakukan peserta didik.
Communication:
Mengeksplore Peserta didik untuk kembali mengingat materi
pada pertemuan sebelumnya

Kegiatan Int Mengidentifikasi dan Merumuskan Projek 10


5. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menit
Aktivitas
literasi
merumuskan tugas penulisan resensi
membaca dan 6. Peserta didik memilih buku nonfiksi
menganalisis
buku fiksi dan
nonfiksi dalam
pembelajaran.
5 s.d. 12
Pemantapan Critical Thingking, Creative, Colaboration, and
Karakter Communication
secara sungguh- Peserta didik melakukan berkonsultasi untuk
sunguh dan membuat jadwal konsultasi dan menulis
berani , bertang-
gung jawab, sa-
ling menghargai,
bekerja sama,
memberikan
komentar diskusi

5
Menyusun Rancangan Penyelesaian Projek 70
7. Peserta didik menentukan durasi waktu menit
membaca buku yang akan diresensi
8. Peserta didik menentukan jadwal konsultasi
9. Peserta didik bersepakat dengan guru
menentukan jadwal pengumpulan hasil

Critical Thingking, Creative, Colaboration, and


Communication
Peserta didik melakukan berkonsultasi untuk
Mengumpulkan Informasi
membuat jadwal konsultasi dan menulis
10. Peserta didik bersama anggota kelompok
mengidentifikasi buku buku nonfiksi yang akan
dibuat resensi
11. Peserta didik bersama anggota kelompok
mengidentikasi unsur dan kaidah dalam
menulis resensi buku nonfiksi.
Critical Thingking, Creative, Colaboration, and
Communication
Peserta didik melakukan kegiatan diskusi dan
komunikasi kolaborasi dan menghasilkan satu hal
baru Informasi
Mengolah
13. Peserta didik merumuskan rancangan resensi
berdasarkan langkah-langkah penulisan resensi
nonfiksi
14. Peserta didik mempresentasikan hasil
perumusan dalam menulis resensi melalui
tayangan LCD.
15. Peserta didik dari kelompok lain memberikan
tanggapan
16. Peserta didik melakukan konfirmasi dengan guru
tentang langkah-langkah menulis resensi buku
nonfiksi

11-16 Critical Thingking, Creative, Colaboration, and


Communication
Peserta didik melakukan berkonsultasi untuk membuat jadwal
konsultasi dan menulis resensj..

6
Menyusun Laporan
17. Peserta didik melakukan editing atas rancangan
resensi yang telah dipresentasikan
18. Peserta didik merumuskan kembali rancangan
resensi buku nonfiksi. HOTS

17-19 Critical Thingking, Creative, Colaboration,


and Communication
Peserta didik melakukan editing, merumuskan kembali.
19. Peserta didik dengan persetujuan guru membuat
kesepakatan tentang jadwal pengumpulan hasil
pekerjaan siswa.
Kegiatan 20. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dalam 10
menyusun resensi buku nonfiksi dan guru
Penutup menit
menegaskan kembali
21. Peserta didik menyimpulkan manfaat hasil HOTS
pembelajaran dalam menuliskan resensi dalam
kaitnnya dengan kegunaan dalam hidup sehari-
hari.
22. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
tentamg proses pembelajaran yang sudah
dilakukan
23. Peserta didik menyimak penjelasan guru atas
rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
24. Peserta didik menjawab salam penutup pelajaran
dari guru

Critical Thingking and Comunication


Peserta didik mengemukakan manfaat dari belajar resensi
ini kaitanya dengan apa yang dilihat saat pembelajaran
serta akan kehidupan yang kelak dijalaninya. Peserta didik
3. Pertemuan ke-3 mampu mengeksplore dirinya untuk sesuatu yang belum
dijalani dan menjadikannya sebuah bekal kelak
Tahap bmenjalaninya Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai 10 menit
tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan
Pendahuluan
dilanjutkan dengan berdoa.
2. Peserta didik bersama menyanyikan lagu
Indonesia raya
1-3 3. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
Pemantapan berkaitan dengan materi pembelajaran
Karakter sebelumnya tentang resensi buku nonfiksi (tanya
Pemantapan jawab).
religius dan
cinta tanah Communication berpikir kritis:
Mengeksplore Peserta didik untuk menghubungkan meteri pada
air pertemuan sebelumnya dan materi yang akan dipelajari burapa
keterampilan menganalisis resensi nonfiksi

1-3 Literasi
Pembelajaran
Kegiatan literasi
7
dalam
pembelajaran
4. Peserta didik mendiskusikan informasi dengan
proaktif tentang hal-hal yang akan dipelajari dan
dikuasai khususnya tentang analisis isi buku teks
nonfiksi melalui resensi.
5. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
harus dilakukan peserta didik yang ditayangkan
melalui LCD Projektor

Communication berpikir kritis:


Berkomunikasi dan Mendiskusikan informasi apa yang akan
dipelajari

Kegiatan Inti Simulasi dan Identifikasi Masalah 70 menit


6. Peserta didik mencermati resensi nonfiksi hasil
pekerjaan kelompok lain
Mengumpulkan Informasi
7. Peserta didik menemukan dan mencatat unsur
unsur resensi nonfiksi
8. Peserta didik menemukan dan mencatat kaidah
penulisan resensi fiksi dan nonfiksi
Mengolah Informasi
10 s.d 16
9. Peserta didik merumuskan unsur-unsur resensi
Pemantapan
Karakter nonfiksi dalam kelompok
secara 10. Peserta didik merumuskan kaidah dalam
sungguh- penulisan resensi fiksi dan nonfiksi dalam
sunguh dan
berani , kelompok
bertanggung
jawab, saling
Communication berpikir kritis:
menghargai,
Berkomunikasi dan Mendiskusikan informasi dengan
bekerja sama, merumuskan unsur resensi dan kaidah penulisan resensi
memberikan
Verifikasi Hasil
komentar
11. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
diskusi
tentang unsur dan kaidah penulisan resensi
melalui tayangan LCD
12. Peserta didik dari kelompok lain menyampaikan
tanggapan
Communication kolaborasi:
Berkomunikasi dan berkolaborasi dalam mempresentasikan hasil
diskusi

8
Generalisasi
13. Peserta didik membuat simpulan hasil diskusi
tentang unsur dan kaidah resensi buku nonfiksi
14. Peserta didik membuat simpulan isi buku teks HOTS
nonfiksi yang teah diresensi

Creative dan berpikir kritis:


Merangkai kalimat simpulan dengan memperhatikan unsur dan
kaidah resensi

Kegiatan 15. Peserta didik melakukan konfirmasi dengan guru 10 menit


Penutup tentang unsur dan kaidah teks resensi
16. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
tentamg proses pembelajaran yang sudah dilakukan
17. Peserta didik menerima penjelasan tentang tugas
materi yang akan dibahas pada pertemuan mendatang

Comunication Creative Melakukan konfirmasi dan merefleksi


kegiatan pembelajaran

1. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

2. Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis dan lisan
Bentuk tes : uraian
a. Tertulis
b. Penugasan
c. Instrumen Penilaian (terlampir)
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Praktik/Performence
b. Bentuk : Fortofolio
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)

Mengetahui, Boja, 27 Juli 2017

9
Kepala SMA 1 Boja Guru Mapel,

Sunarto, S.Pd, M.Pd Nurhadi, S.Pd


NIP. 197005291993011002 NIP 197606102007011012

Lampiran 1
Fakta
Senyum Karyamin
Karya Ahmad Tohari

Mereka tertawa bersama-sama. Neraka para


pengumpul batu itu, memang pandai bergembira
denga cara menertawakan diri mereka sendiri. Dan
Karyamin tidak ikut tertawa, melainkan cukup senyum.
Bagi mereka, tawa atau senyum sama-sama sah
sebagai perlindungan terakhir. Tawa dan senyum bagi
mereka dalah simbol licinnya tanjakan. Pagi itu senyum
Karyamin pun menjadi tanda kemenangan atas
perutnya yang sudah mulai melilit dan matanya yang
berkunang-kunang.

10
Memang Karyamin telah berhasil membangun fatamorgana kemenangan dengan
senyum dan tawanya. Anehnya, Karyamin terasa terhina oleh burung paruh udang
yang bolak-balik melintas di atas kepalanya. Suatu kali, Karyamin ingin membabat
burung itu dengan pikulannya. Akan tetapi, niatnya itu diurungkan karena Karyamin
sadar, dengan mata yang berkunang-kunang dia tak akan berhasil melaksanakan
maksudnya.

Jadi, Karyamin hanya tersenyum, lalu bangkit meski kepalanya pening dan langit
seakan berputar. Diambilnya keranjang dan pikulan, kemudia Karyamin berjalan
menaiki tanah licin yang berparut bekas perosotan tubuhnya tadi. Di punggung
tanjakan, Karyamin terpaku sejenak melihat timpukan batu yang belum lagi
mencapai seperempat kubik, tetapi harus ditinggalkannya. Di bawah pohon waru,
Saidah sedang mengelar dagangannya nasi pecel. Jakun Karyamin turun naik,
ususnya terasa terpilin.

Masih pagi kok pulang, Min?” tanya Saidah,”Sakit?”


KaRyamin menggeleng dan tersenyum. Saidah memperhatikan bibirnya yang
membiru dan kedua telapak tangannya yang pucat. Setelah dekat, Siadah
mendengar suara keruyuk dari perut Karyamin.

“Makan, Min?”
“Tidak. Beri aku minum saja. Lenganmu sudah ciut seperti itu. Aku tak ingin
menambah utang.”
“Iya, Min, iya. Tetapi kamu lapar, kan?”
Karyamin hanya tersenyum sambil menerima segelas air yang disodorkan oleh
Saidah. Ada kehangatan meyapu kerongkongan Karyamin terus ke lambungnya.
“Makan, ya, Min? Aku tak tahan melihat orang lapar. Tak usah bayar dulu. Aku sabar
menunggu tengkulak datang. Batumu juga belum dibayarnya, kan?”

Si paruh udang kembali melintas cepat dengan suara mencecet. Karyamin tak lagi
membencinya karena sadar, burung yang demikian sibuk pasti sedang mencari
makan buat anak-anaknya dalam sarang entah di mana. Karyamin membayangkan
anak-anak si paruh udang sedang meringkuk lemah dalam sarang yang dibangun
dalam tanah di sebuah tebing yang terlindung. Angin kembali bertiup. Daun-daun itu
selalu saja bergerak menentang arus karena dorongan angin.

“Jadi, kamu sungguh tak mau makan, Min?” tanya Saidah ketika melihat Karyamin
bangkit.
“Tidak. Kalau kamu tak tahan melihat aku lapar, aku tak tega melihat tanganmu habis
karena utang-utangku dan kawan-kawan.”
“Iya, Min, iya, tetapi ….”

Saidah memutus kata-katanya sendiri karena Karyamin sudah berjalan menjauh.


Tetapi, Saidah masih sempat melihat Karyamin menolehkan kepalanya sambil
tersenyum, sambil menelan ludah berulang-ulang. Ada yang mengganjal di
tenggorokan yang tak berhasil didorongnya ke dalam. Diperhatikannya Karyamin
yang berjalan melalui lorong air sepanjang tepi sungai. Kawan-kawan Karyamin
mnyeru-nyeri dengan segala macam seloroh cabul. Tetapi, Karyamin hanya sekali
berhenti dan menoleh sambil melempar senyum.

11
Sebelum naik meninggalkan pelataran sungai, mata Karyamin mengkapm sesuatu
yang bergerak pada sebuah ranting yang menggantung di atas air. Oh, si paruh
udang. Punggung biru mengkilap, dadanya putih bersih, dan paruhnya merah saja.
Tiba-tiba burung itu menukik menyambar ikan kepala timah sehingga air berkecipak.
Dengan mangsa di paruhnya, burung itu melesat melintas para pencari baru, naik
menghindari rumpun gelangan dan lenyap di balik gerumbul pandan. Ada rasa iri di
pahit Karyamin terhadap si paruh udang. Tetapi, dia hanya bisa tersenyum sambil
melihat dua keranjangnya yang kosong.

Sesungguhnnya Karyamin tidak tahu betul mengapa dia harus pulang. Di rumahnya
tak ada sesuatu buat mengusir suara keruyuk dari lambungnya. Istrinya juga tak
perlu dikawatirkan. Oh ya, Karyamin ingat bahwa istrinya memang layak dijadikan
alasan buat pulang. Semalam tadi istrinya tak bis tidur lantaran bisul dipuncak
pantatnya. “Oleh Karena itu, apa salah bila aku pulang buat menemani istriku yang
meriang.”

Karyamin mencoba berjalan lebih cepat meskipun kadang secara tiba-tiba banyak
kunang-kunang menyerbu ke dalam rongga matanya. Setalah melintas titian,
Karyamin melihat sebutir buah jambu yang masak. Dia ingin memungutnya, tetapi
urung karena pada buah itu terlihat bekas gigitan kampret. Dilihatnya juga buah
salak berceceran di tanah di sekita pohonnya. Karyamin memungut sebuah, digigit,
lalu dilemparkannya jauh-jauh. Lidahnya seakan terkena air tuba oleh rasa buah
salak yang masih mentah. Dan Karyamin terus berjalan. Telinganya mendenging
ketika Karyamin harus menempuh sebuah tanjankan. Tetapi tak mengapa, Karena di
balik tanjakan itulah rumahnya.

BUKU NONFIKSI
Panen 3 Bulan dengan bobot 10 kali lebih besar
Bab 1 : Prospek Pasar Komoditi Belut Masih Terbuka Lebar

Salah satu keunggulan belut adalah dapat


diterima di pasar manapun, baik domestik maupun
Internasional. Peyerap komoditi dalam negeri
umumnya digunakan sebagai bahan konsumsi
seperti keripik belut, dendeng belut dan olahan belut
lainnya. Sedangkan komoditi belut dalam ekspor
umumnya digunakan untuk aksesori, bahan
pengobatan alternatif hingga produk turunan dari
belut, seperti bakso belut, nugget belut, dan camilan
belut. Produksi ini sengaja ditujukan kepada anak-
anak karena belut mengandung protein dan vitamin
yang cukup tinggi.
Sebenarnya komoditi belut Indonesia masih
menjadi satu andalan negara importir. Karena itu,
sebagai upaya menjaga kualitas belut sebaiknya
menggunakan bahan-bahan organik.
Budi daya belut dapat dilakukan dalam
berbagai skala, mulai skala kecil, sedang, hingga
besar, tergantung modal calon pembudidaya.
Misalya pembudidaya dengan skala kecil, petani

12
belut bisa melakukan budi daya belut dengan tong bekas dan kolam terpal karena lebih
praktis dan lebih murah.
Selain biaya investasi yang dapat disesuaikan dengan modal, biaya perawatan juga
relatif tidak terlalu besar. Misalnya, dalam hal pakan. Belut lebih menyukai pakan alami
berbagai hewan hidup, cacing, keong mas dan kecebong. Jenis pakan ini dikatakan relatif
murah karena dapat dibudidayakan. Sementara untuk pelet cukup diberikan 1-2 kali
seminggu saja.

Bab 2 : Kunci Sukses Budi Daya Belut

Belakangan ini banyak orang yang tertarik membudidayakan belut. Hanya saja
kebanyakan calon tidak mau bersabar mempelajari teknik budi daya belut secara menyeluruh
akibatnya banyak yang gagal. Karena itu untuk menjadi petani belut yang sukses diharapkan
mempelajari buku yang berkaitan dengan budi daya belut atau dengan mengikuti pelatihan
terkait budi daya belut.
Keberhasilan budi daya belut sangat dipengaruhi oleh media pemeliharaan yang
digunakan. Karena itu, calon pembudidaya harus memastikan media yang diolah dan
digunakan sudah benar-benar sesuai dan matang.
Faktor penting lain yang menentukan keberhasilan budidaya belut adalah kualitas
bibit yang digunakan. Bibit belut berkualitas baik dapat berasal dari belut sawah yang
ditangkap dengan bubu atau bibit hasil dari budi daya yang tidak terdapat luka dan ukurannya
seragam.
Agar terjadi pertukaran air didalam tempat budi daya, konstruksi kolam tong dan
terpal harus diberi saluran pipa yang dialiri air dengan ketinggian 5-10 cm diatas media.
Sebaiknya pemasukan air dibuat gemericik agar suplai oksigen terlarut di dalam kolam
budidaya. Sehingga belut akan tetap sehat.
Selain faktor langsung dengan teknisi budi daya. Faktor lain yang harus dperhatikan
adalah SDM. Pembudidaya yang meyerap tenaga kerja Seharusnya memilih pekerja yang
mengetahui perawatan belut, dan bisa bekerja dengan sepenuh hati. Namun pembudidaya
juga harus melakukan pengawasan untuk meminimalisasi kesalahan pekerja yang mungkin
terjadi.

Bab 3 : Budi Daya Belut dalam Tong

Pada dasarnya belut dapat tumbuh dengan baik meskipun tempat


pembudidayaannya hanya dari tong, asalkan media pemeliharaan dan teknik perawatannya
sesuai dengan kebutuhan belut.
Peralatan pembuatan media pemeliharaan dari tong terdiri dari tong, paralon,kawat
kasa, penampung air, tanaman eceng gondok dan peralatan pendukung yang dirakit
sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk tempat pemeliharaan yang baik namun
tidak menggunakan modal yang terlalu besar. Untuk budidaya di dalam tong, media yang
digunaka ada dua jenis yakni media instan bokashi dan media tanah yang dimatangkan.
Dalam pembuatan kedua media ini menggunakan bahan-bahan yang bervariasi yaitu, tanah,
air, EM4, jerami, pupuk kandang, bekatul, potogan batang pisang, dan molase yang dicampur
dan di diamkan 4-7 hari sambil di balik balik.
Memasukkan bibit pada tong yang telah siap digunakan juga harus diperhatikan,
pasalnya pada setiap satu tong yang memiliki volume 200 liter, jumlah bibit yang dimasukkan
sebanyak 2kg saja, agar tidak terjadi kepadatan bibit belut di dalam tong. Perawatan belut
dalam tong ini juga relatif mudah karena tempat budidaya terbilang lebih kecil. cukup dengan
memberi makan 100 gram pakan per dua kali sehari, pemberian EM4 setiap 3-4 kali sehari
dan suplemen atau vitamin khusus agar belut lebih cepat tumbuh besar sehingga pemanenan
dapat dilakukan setelah 3 bulan perawatan.

Bab 4 : Budi Daya Belut dalam Kolam Terpal

13
Selain kolam tong, wadah pemeliharaan biaya hemat yang bisa digunakan untuk
budidaya belut adalah kolam terpal. Penggunaan kolam terpal umumnya dilakuan denggan
menggali tanah dengan ketinggian 60cm yang kemudian di beri terpal dan dipasangi bambu
pada setiap sisinya.
Kolam terpal yang sudah dibuat diberi media instan bokashi dan media tanah yang
telah dimatangkan, kemudian di isi dengan 2kg bibit belut pada setiap 1 meter kolam. Jadi
untuk kolam terpal berukuran 3 x 4 x 1 meter, bibit yang dimasukkan sebanyak 24 kg dengan
pakan 1,2 kg per hari. Perawatan pada kolam terpal umumnya sama dengan perawatan di
tong. Namun pemberian tanaman eceng gondok harus diperhatikan populasinya agar belut
tetap mendapat suplai oksigen dan pergantian air yang cukup.

Bab 5 : Penanggulangan Hama dan Penyakit


Sebaik apapun teknik budi daya yang dilakukan, serangan hama dan penyakit bisa
saja datang dan menyerang belut hasil budi daya kita. Untuk itu hama dan penyakit harus
diminimalisasi dengan memberikan obat-obatan belut. Yang dapat kita peroleh di toko-toko
usaha budi daya ikan terdekat. Contohnya seperti obat kalium permanganat untuk
menghindari penyakit dari protozo dan jamur.

Bab 6 : Analisis Usaha

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, budi daya belut dengan menggunakan tong lebih
menguntungkan jika dibandingkan dengan menggunakan kolam terpal. Karena perawatan
kolam terpal lebih sulit daripada perawatan budi daya belut menggunakan tong.

Konseptual
Materi Pembelajaran

Buku fiksi adalah buku berisi cerita imajinatif yang dibuat untuk menghibur
pembaca, contohnya kumpulan dongeng, kumpulan cerpen, novel, dan naskah
drama. Adapun unsur-unsurnya terbagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun suatu fiksi dari dalam atau
dari fiksi itu sendiri. Unsur-unsur yang dimaksud adalah tema, alur, amanat, sudut
pandang, latar, tokoh, dan gaya bahasa. Unsur ini dapat ditemukan dengan menbaca
suatu karya dengan saksama sambil menandai bagian-bagian penting. Untuk
menemukannya, perhatikan pengertian dan unsur-unsur berikut.

a. Tema, yaitu inti yang menjadi landasan cerita fiksi. Contohnya fiksi bertema
persahabatan, perjuangan, atau kehidupan siswa SMP.
b. Alur atau plot, yaitu jalinan cerita dari perkenalan, konflik, klimaks,, dan
antiklimaks. Alur dapat berupa maju (sesuai urutan), mundur (urutan terbalik),
dan campuran.
c. Amanat, yaitu pesan moral yang ingin disampaikan penulis. Contohnya sebuah
fiksi dapat berisi amanat, "Sayangilah orang tuamu" atau semacamnya.
d. Sudut pandang, yaitu posisi penulis dalam karyanya, Seorang penulis dapat
menjadi tokoh utama (menggunakan kata ganti "aku") atau berada di luar tokoh
(menggunakan kata ganti "dia").

14
e. Latar, yaitu waktu, tempat, dan suasana yang tampak pada cerita. Contohnya
sebuah cerita dapat berlatar lapangan (tempat), siang hari (waktu), dan panas
(suasana).
f. Tokoh, yaitu para pelaku dalam cerita. Tokoh dapat dibagi menjadi protagonis
(tokoh utama) dan antagonis (tokoh yang menghalangi protagonis).
g. Gaya bahasa, yaitu cara penulis menyajikan karyanya. Contohnya ada fiksi yang
disajikan dengan bahasa gaul atau sehari-hari dan ada juga yang disajikan
dengan bahasa baku.
Selain unsur intrinsik, fiksi dibentuk oleh unsur ekstrinsik, yaitu unsur yang
memengaruhi fiksi dari luar fiksi itu sendiri. Umumnya, unsur ekstrinsik buku fiksi
adalah latar belakang pengarang, keadaan sosial, budaya, dan politik ketika buku itu
ditulis.

NON FIKSI
Berbeda dengan buku fiksi, buku non fiksi berisi fakta dan informasi (bukan bersifat
imajinatif). Contoh buku nonfiksi adalah buku pelajaran bahasa Indonesia,
matematika, dan IPS. Adapun unsur-unsurnya antara lain informasi atau
pengetahuan yang disajikan melalui uraian materi, grafik, tabel, dan bagan.

Jenis buku NonFiksi


Nonfiksi adalah tulisan yang dibuat berdasarkan data – data yang otentik saja, tapi
bisa juga data itu dikembangkan menurut imajinasi penulis.

Unsur unsur dalam buku non-fiksi adalah sebagai berikut:

❖ Cover atau sampul buku


❖ Rincian sub-bab dari buku, adalah bagian bagian yang dipisahkan penulis untuk
membantu pembaca lebih memahami kronologi.
❖ Judul pada sub-bab, pilihan judul akan mempertegas rincian sub-bab.
❖ Isi buku, berkaitan dengan tema, gagasan, pendapat, rujukan dan sebagainya.
❖ Metode penyajian buku, berkaitan dengan teknik yang digunakan penulis dalam
menyajikan karyanya.
❖ Pilihan bahasa atau kata kata yang digunakan atau diksi. Penulis yang handal
mampu menyajikan cerita atau informasi yang mungkin umum tetapi jadi lebih
menarik karena pilihan katanya bagus.
❖ Sistematika dalam penulisan, berkaitan dengan penjabaran apa apa yag ditulis di
dalam sebuah karya dari bagian awal, isi hingga bagian akhir.

Resensi Buku
1. Unsur-unsur resensi adalah bagian-bagian atau komponen yang harus dituliskan
dalam menyusun sebuah karya resensi baik fiksi maupun nonfiksi. Resensi fiksi

15
merupakan resensi atas karangan dalam bentuk buku atau tulisan yang isinya
rekaan atau hasil imajinasi penulis. Sedangkan karya resensi nonfiksi merupakan
resensi atas karangan dalam bentuk buku atau tulisan yang memiliki kadar
keilmuan yang ditulis menggunakan metodologi penulisan ilmiah.
Unsur-unsur pembangun resensi adalah sebagai beriku:
a. Judul resensi
b. Identitas buku
c. Sinopsis buku
d. Macam/jenis buku
e. Keunggulan buku
f. Kelemahan buku
g. Kebermanfaatan buku

Prosedural
Dalam menulis resensi buku seorang resensator tidaklah secara asal-asalah. Langkah-
langkah dalam penyusunan resensi adalah:
a. Menentukan jenis buku;
b. Mencermati kapan buku yang akan diresensi diterbitkan karena lazimnya
buku yang diresensi merupakan buku yang baru terbit;
c. Membaca/ memahami secara mendalam isi buku
d. Menuliskan pokok-pokok informasi atas buku yang akan diresensi
e. Menuliskan resensi untuk diterbitkan melalui media social
.

Instrumen Penilaian Pertemuan 1

a) Sikap
1) Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
a) Nama Satuan Pendidikan : SMA 1 Boja
b) Tahun Pelajaran : 2017/2018
c) Kelas/Semester : X/ Semester 2
d) MataPelajaran : Bahasa Indonesia

Butir Sikap
kegiatan keagamaanSikap mengikuti
Ketaatan beribadah

Sikap
Perilaku syukur

Sikap berdoa

Kejadian/ dominan
No Waktu Nama
Perilaku Positif
/Negatif

16
2) Penilaian Sikap Sosial
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : X/ 2
Materi Pokok : Mereplikasi isi buku ilmiah yang
dibaca dalam bentuk resensi.

Aspek Penilaian Perilaku

Mandiri

Tanggung Jawab
Nasionalisme
Jumlah

Integritas
No Nama Siswa Nilai

Jujur
Skor

1.

2.

3.
4.
5.

Keterangan:
Skor tiap aspek 1-4
Skor Maksimal = 20
N = Jumlah Skor X 100 =………
Skor Maksimal

b) Penilaian Pengetahuan

b.1 Kisi-kisi Soal


Bentuk HOTS
Indikator Pencapaian Teknik
Penila- / Instrumen No
Kompetensi Penilaian
ian LOTS
3.18.1 Menentukan Tes Uraian HOTS penggalan teks 1
unsur-unsur tertulis buku fiksi
tentukan unsur-
buku fiksi dan unsur yang
nonfiksi yang terdapat pada
penggalan
dibaca

17
tersebut!

3.18.2 Membandingk
an unsur buku 2
fiksi dan
Tes Uraian Membandingkan
nonfiksi yang
dibaca.
tertulis penggalan buku
fiksi dan buku
3.18.3 Menyimpulkan nonfiksi
isi buku teks
fiksi dan
nonfiksi Tes uraian Membuat kalimat
tertulis simpulan 3
terhadap isi buku
teks dan nonfiksi

b.2 Soal
1. Bacalah penggalan buku fiksi dan penggalan buku nonfiksi kemudian
deskripsikan unsur-unsur yang terdapat pada penggalan tersebut!
2. Bandingkan struktur dua penggalan buku fiksi dan buku nonfiksi
dengan cermat
3. Buatlah kalimat simpulan penggalan buku fiksi dan buku nonfiksi
yang kamu baca.

b.3 Kunci Jawaban dan Skor Penilaian Soal Pengetahuan

No Rambu-rambu Jawaban Skor

1 Unsur-unsur buku Fiksi 35


a. Tema
b. Alur
c. Amanat
d. Latar
e. Sudut pandang
f. Penokohan
g. Tokoh

Unsur nonfiksi
a. Halaman judul
b. Rincian sub-bab
c. Judul pada sub-bab
d. Isi buku
e. Metode penyajian buku
f. Pilihan bahasa atau kata kata yang
digunakan atau diksi.
g. Sistematika dalam penulisan

2 Perbandingan dua penggalan fiksi dan non fiksi 25


3 Simpulan isi buku teks 25

18
Skor Maksimal 85

Nilai = (Skor Perolehan/ Skor Maksimal) x 100


.

c) Penilaian Keterampilan
c.1 Soal Penugasan/ Projek
Indikator HOTS
Teknik Bentuk
Pencapaian / Instrumen No
Penilai-an Penilai-an
Kompetensi LOTS
4.18.1 menjelaska Penugasan Presentasi HOTS Buatlah skema 3
n langkah atau peta
menyusun konsep
resensi langkah-
buku langkah yang
nonfiksi harus dilakukan
dalam menulis
resensi dan
presentasikan
di depan kelas
Penugasan Penilaian
Produk HOTS Pilihlah satu 4
4.18.2 Menyusun buku nonfiksi
resensi baca dan
nonfiksi buatlah contoh
atas buku resensinya
yang
dipilih

c.2 Soal
1. Buatlah skema atau peta konsep langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam menulis resensi dan resentasikan di depan kelas!
2. Pilihlah satu buku jenis nonfiksi dan buatlah contoh resensi atas
kedua buku tersebut!

c.3 Lembar Penilaian Presentasi

LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Program : X / …………
Kompetensi : Menyampaikan peta konsep pembuatan resensi fiksi
dan nonfiksi

19
Kinerja Presentasi

Presentasi Isi Laporan Jml


No Nama Siswa Nilai
Skor
Kelan Keba Keleng Kesesu Kelo Sistem
caran hasaan kapan aian gisan atis

1. 1

2. 2

3.

4.

5.

Keterangan pengisian skor


4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Nilai = Jumlah Skor Diperoleh / Skor Maksima (24) X100

c.4 Lembar Penilaian Produk

LEMBAR PENILAIAN HASIL MENCIPTA RESENSI

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Program :X/
Kompetensi : ...............................................

Penilaian Hasil Mencipta Resensi

Unsur Struktur/ Kaidah


Tata penulisan

Pemilihan Judu

Jum Skor
Judul

Pembukaan

Penutup
Judul resensi

Isi
Sinopsis buku

Identitas
Identitas buku

Macam/jenis buku

Keunggulan buku

Kelemahan buku
Nama

Nilai
No

Kemanfaatan

20
1

Keterangan pengisian skor


Nilai tiap aspek : 1- 5
Skor Maksimal : 70
Nilai : Jumlah Skor Perolehan/ Skor Maksimal X 100

21
22

Anda mungkin juga menyukai