Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

KECAMATAN CIGUDEG
DESA ARGAPURA
Alamat Jl.H. Isyam No. 1 Kp Lebakwangi RT 02/03 Desa Rengasjajar Kec.Cigudeg Kab.Bogor
Kode Pos 16660 Tlp :085718144435 Email : puskesmaslebakwangi@gmail.com

ANALISIS HASIL SURVEY


DAN RENCANA TINDAK LANJUT KEGIATAN UKM

NO KRITERIA HASIL ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT


- Tempat Berobat kepada tenaga - Ketidakpahaman masyarakat akan - Perlu adanya sosialisasi dan
kesehatan mencapai 81%, tradisional pentingnya mempunyai jaminan himbauan kepesertaan BPJS/
17 % dan yang hanya diobati sendiri kesehatan KIS
Akses sebesar 12 %. - Memberikan penyuluhan
Pelayanan - Masyarakat yang memiliki BPJS/ KIS kepada masyarakat tentang
1. dan sebanyak 64%, tidak mengikuti sama pentingnya jaminan
Pembiayaan sekali 30% dan yang mengikuti kesehatan
Kesehatan asuransi swasta sebanyak 6 %
- Pendapatan keluarga <800.000 sebesar
48 %, 800.000 sebesar 8 % dan lebih
dari 800.000 sebesar 44 %.
- Kurangnya pengetahuan - Meninngkatkan penyuluhan,
- Tempat melahirkan yang paling banyak masyarakat akan resiko persalinan promosi KIA/ KB, agar
di bidan 68%, rumah sakit 11 % dan di rumah/ dukun masyarakat lebih paham
sendiri/ dukun 24 % - Kurangnya pengetahuan dan dapat mengubah pola
2. KIA/ KB
- Ibu hamil melakukan pemeriksaan masyarakat akan pentingnya pikirnya.
kehamilan 4 kali atau lebih 48 %, 1-3 pemeriksaan kehamilan - Pembinaan pemanfaatan
kali 51 %, Tidak pernah 1 %. - Karena masih ada akseptor pasca kelas ibu
salin yang tidak menggunakan alat
- Ibu hamil yang mengalami gangguan kontrasepsi maka perlu - Pelayanan KIA KB di
kehamilan 12 %, yang tidak mengalami meningkatkan pengetahuan Puskesmas dan Posyandu.
sebesar 88 %. tentang KIA/ KB - Pertemuan kemitraan
- Masyarakat yang menggunakan KB dukun/ paraji
hormonal 80 %, dan yang tidak sebesar
20 %
- Kejadian BBLR sebanyak 8,3 % dari - Kurangnya pengetahuan - Meningkatkan pengetahuan
hasil survey, sedangkan 91,7 % masyarakat tentang pentingnya masyarakat melalui
melahirkan anak dengan BB normal kebutuhan nutrisi yang ber GIZI penyuluhan tentang :
- Responden yang mengaku anaknya pada saat hamil dan menyusui a. Pemanfaatan Posyandu
ditimbang >8 kali sebesar 85%, terbukti masih ada bayi dengan b. Pemberian ASI Eksklusif
sedangkan yang tidak hanya 15 %. BBLR c. GIZI ibu hamil
- Balita gizi buruk/ kurang/ BGM 15 % - Kurangnya pengetahuan tentang d. Membiasakan
dan gizi baik sebanyak 85% pentingnya ASI Eksklusif masyarakat untuk selalu
- Dari 720 responden hanya 15 % ibu - Ibu yang beraktifitas ke sawah dan berperilaku hidup sehat
3. Gizi
yang tidak memberikan ASI Eksklusif, kebun sehingga anaknya tidak
85 % memberikan ASI Eksklusif. datang ke Posyandu
- Kesadaran penduduk terhadap sarapan - Pemahaman tradisi yang salah
pagi 77 %, sedangkan yang tidak 23%. tentang memberi makan kepada
- Mengkonsumsi gizi seimbang sebesar bayi baru lahir
68 %
- Sebagian besar masyarakat sudah
menggunakan garan beryodium dan
ditempatkan di wadah tertutup.
- Seluruh responden mengaku anaknya - Masih ada anggapan kalau habis - Melakukan promosi
memperoleh imunisasi dasar lengkap diimunisasi anak akan menderita kesehatan tentang
sebesar 38,5 % dan yang tidak panas sehingga ibu tidak rutin pentingnya imunisasi
P2P
4. mendapatkan imunisasi lengkap memberikan imunisasi pada - Melakukan sweeping
(Imunisasi)
sebesar 61,5 % anaknya. imunisasi
- Kurangnya pengetahuan keluarga
tentang pentingnya imunisasi
- Dari hasil frekuensi beberapa penyakit - Melakukan PE penyakit
yang paling banyak mengalami sakit
dalam 3 bulan terakhir adalah batuk
Surveilans pilek sebesar 39 %, garat-gatal 28%,
diare 26%, DM 1 %, Hipertensi 33%,
TBC 6 %, Pneumonia 0,4 %, Typoid 3
%, Campak 1 %, Hepatitis 1 %
- Taraf kesehatan rumah dan lingkungan - Masih adanya masyarakat yang - Meningkatkan perilaku
di wilayah Nanggung belum maksimal belum melaksanakan pola PHBS hidup bersih dan sehat
hal ini ditunjukan dari 720 responden secara maksimal (PHBS)di setiap rumah dan
yang terdapat pembuangan kotoran - Sarana pembuangan sampah lingkungan sekitar .
memenuhi syarat 38%, tidak yang belum tersedia dengan baik. - Pengawasan SAB dan
memenuhi syarat 54 %, tidak ada - Sanitasi Lingkungan belum JAGA
sarana 8 %, penyediaan air bersih dikelola dengan baik - Pengawasan TTU, TPM
sumur 68%, sungai 19 %. Kualitas air - Pelatihan kader jumantik
bersih yang tidak berasa, tidak berbau, - Pemeriksaan jentik berkala
tidak berwarna 56%, kamar mandi yang dan grebek PSN
dipakai di dalam rumah 69%, jenis
kamar mandi tertutup 52 %, lantai
Kesehatan
5. kamar mandi dengan ubin 51 %, semen
Lingkungan
32%, pembuangan limbah kamar mandi
ke selokan 69 %, ke sawah 27 %,
pembuangan sampah rumah tangga
yang tertutup 22 %, tidak tertutup 70 %,
tidak ada sarana 8 %. Tersedianya
pembuangan air limbah yang tertutup,
mengalir dan tidak ada genangan 60%,
jendela di seluruh jenis ruangan 41%,
ventilasi jendela 76%, tidak ada jendela
tidak ada ventilasi 17 %, lantai rumah
ubin/ keramik 48 %, ruang tidur terang
dan tidak lembab 58 %, atap rumah
seng/ genting 100 %, langit-langit
rumah menggunakan asbes 41 %,
tanpa langit-langit 7 %, kandang ternak
terpisah dari rumah 30%, menempel
rumah 16 %, mempunyai TOGA 46%,
tidak ada TOGA 34% cahaya matahari
masuk rumah 60,7% minimal 39,3%
dan hunian padat 51,7%
- Anggota keluarga yang merokok 87 , - Perilaku anggota keluarga masih - Meningkatkan PHBS di
me ncuci tangan dengan sabun ada yang belum melaksanakan setiap rumah dan
sebelum makan 82%, menggosok gigi PHBS. lingkungan sekitar.
minimal 2 kali sehari 94 %, 1 % anggota - Kurangnya pengetahuan - Pengawasan SAB dan
keluarga yang minum alkohol, masyarakat tentang budaya cuci JAGA
Melakukan PSN 24 %, mandi 2 kali tangan dengan sabun - Pengawasan TTU, TPM
sehari 100%, minum air dimasak - Sanitasi lingkungan belum - Pelatihan kader jumantik
terlebih dahulu 100 %, BAB dijamban terkelola dengan baik. - Pemeriksaan jentik berkala
Perilaku
84%, cuci tangan setelah BAB 79 %, - Limbah rumah tangga berpotensi dan gerebek PSN
6. Anggota
membuang sampah pada tempatnya mencemari lingkungan karena - Menampung sampah medik
Keluarga
85%, membuang sampah pada masih ada yang tidak memisahkan dan domestik di tempat
tempatnya 85 %, makan 3 kali sehari 88 sampah organik dan anorganik pembuangan sementara.
%, mencuci makanan sebelum dimasak - PSN belum menjadi kebiasaan
91 %, olahraga minimal 30 menit sehari
52 %, membersihkan rumah setiap hari
99 %, membuka jendela 72 %,
mengelompokan sampah organik dan
anorganik 38 %
- Keamanan dan lingkungan 74 %, dan - Pengunaan kendaraan roda dua - Pemanfaatan mobil siaga
Keamanan
jumlah terbanyak transportasi yang untuk membawa pasien berobat desa
7. dan
digunakan adalah motor 71 %, 5 % terutama yang darurat sangat
transportasi
menggunakan mobil beresiko.
- Kebiasaan remaja menggunakan waktu - Kurangnya pengetahuan remaja - Meningkatkan penyuluhan
senggang dengan hal yang positif 42 %, tentang bahaya narkoba dan sex mengenai kesehatan
pengangguran 51%. Masih banyak bebas. reproduksi, bahaya rokok,
remaja yang tidak pernah mendapatkan - Kecenderungan remaja tidak narkoba, sex bebas, dan
pendidikan kesehatan narkoba dan terbuka sama orang tua karema kekerasan di kalangan
Kesehatan
8. sex bebas 80 %. Pada sebagian besar merasa sudah dewasa remaja
Remaja
remaja putri tidak mengalami masalah
reproduksi, para remaja lebih condong
menceritakan masalah kepada
temannya dan 56 % remaja tidak aktif di
organisasi remaja.
- Pemanfaatan Posbindu lansia yang - Pola pikir lansia yang - Penyuluhan kepada lansia
sudah berjalan baru 54%, penyakit beranggapan bahwa kegiatan - Pembinaan Posbindu
yang sering dialami lansia yang paling posbindu adalah pengobatan\ - Pembentukan klinik lansia
banyak hipertensi 61% dan rematik - Lansia laki-laki merasa malu - Pembentukan Kelas Lansia
83%, responden menginginkan adanya karena lebih banyak lansia
klinik lansia. Dan 82% menginginkan perempuan
adanya kelas lansia - Lansia laki-laki masih banyak
Kesehatan yang bekerja
9.
Lansia - Jumlah posbindu lansia tidak
sebanyak posyandu sehingga
masih banyak yang belum
mengetahui dan memanfaatkan
keberadaan posbindu
- Klinik lansia dapat membantu
efektivitas pelayanan lansia di
Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai