Abstract
___________________________________________________________________
Since 1st January 2014 the government has organized a program National Health Assurance (JKN) to ensure
public health as a whole. The indicators of success JKN was the satisfaction of the public who rated by hospital
service. The research was made to know the description of JKN patient satisfaction generally based on health
service quality in the regional hospital Brebes. This research is a deskriftif quantitative. This sample amount of
70 patients of JKN. Data collected by questionnaire of service expectations as much as 21 items (α>3,06) and
sevice experience as much as 21 items (α>3,06). Analysis tool used the Importance-Performance Analysisi
(IPA). The results of this study indicated that average value of fitness levels for all dimensions are 91,3 % which
the level of concordance 88,8% reliability dimensions, responsiveness 92,2%, assurance 92,7%, emphaty 93%
and tangible 90,1%. Based on the importance-performance matrix of 21 attributes which are investigated there
are 7 (seven) items that are in quadrant A, 9 (nine) items in quadrant B, 2 (two) items in quadrant C and 3
(three) items in quadrant D. The advice given is to improve the performance of the regional hospital Brebes in a
way to evaluate regularly to the service provided.
Alamat korespondensi: p ISSN 1475-362846
Gedung F5 Lantai 2 FIK Unnes
e ISSN 1475-222656
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang,50229
E-mail: aengdzaky@gmail.com
15
Aer Sondari & Bambang B. R./Tingkat Kepuasan Pasien/HIGEIA 1 (1) (2017)
16
Aer Sondari & Bambang B. R./Tingkat Kepuasan Pasien/HIGEIA 1 (1) (2017)
17
Aer Sondari & Bambang B. R./Tingkat Kepuasan Pasien/HIGEIA 1 (1) (2017)
18
Aer Sondari & Bambang B. R./Tingkat Kepuasan Pasien/HIGEIA 1 (1) (2017)
karena peningkatan jumlah kunjungan pasien dan kebersihan alat-alat pemeriksaan (88,8%).
sejak adanya program JKN ini sehingga petugas Kepuasan pasien JKN terhadap dimensi
tidak tanggap terhadap keluhan pasien serta tangible harus ditingkatkan karena tangible yang
kurangnya tingkat kepekaan petugas kesehatan baik menyebabkan harapan pasien terhadap
terhadap kebutuhan pasien. Sebagaimana yang pelayanan menjadi tinggi. Hal ini berkaitan
disampaikan oleh Sugiarto dalam Nur Alam dengan pernyataan Leonard L Berry, dimana
(2010) bahwa tingkat kepekaan yang tinggi jasa merupakan perbuatan, penampilan atau
terhadap pelayanan perlu diikuti dengan sebuah jasa yang dikonsumsi tetapi tidak
tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan. dimiliki. Walaupun penampilan jasa diwakili
Pada dimensi assurance diketahui bahwa oleh wujud tertentu, namun esensi yang dibeli
rata-rata presentase tingkat kesesuaiannya adalah penampilan (Alma,2007).
adalah 92,7%. Hal ini menunjukkan bahwa Hasil dari skor rata-rata dari tingkat
pasien JKN sudah merasa puas terhadap kepentingan dan tingkat kinerja, kemudian
dimensi jaminan ini. Pasien merasa aman dimasukan dalam diagram yang disebut
terhadap pelayanan yang diberikan, sehingga diagram Kartesius. Hal ini ditunjukkan untuk
tidak ada ketakutan pasien akan kesalahan mengetahui strategi peningkatan kualitas
pelayanan yang diterima. Tetapi terdapat 2 pelayanan rawat jalan RSUD Kabupaten Brebes
(dua) atribut yang menunjukkan bahwa pasien untuk peserta JKN yang ditunjukkan pada
belum puas terhadap kualitas pelayanan seperti gambar dibawah ini :
jaminan dan kepercayaan berupa kesembuhan
terhadap pelayanan rawat jalan yang diberikan
(85,8%) dan ketrampilan para dokter (89,8%).
Ketidak puasan pasien JKN disebabkan karena
ketidakpercayaan pasien JKN terhadap
pengetahuan dan kemampuan dokter
menetapkan diagnosis.
Pada dimensi emphaty diketahui bahwa
rata-rata presentase tingkat kesesuaiannya
adalah 93%. Hal ini menunjukkan pasien JKN Gambar 1. Diagram Kartesius Berdasarkan
merasa puas terhadap empati yang diberikan. Tingkat kepentingan dan Tingkat kinerja
Kepuasan pada dimensi ini disebabkan pasien
JKN merasa bahwa pelayanan yang diberikan Terdapat 7 atribut yang berada pada
oleh petugas kesehatan tidak memandang status kuadran A yang berarti bahwa atribut-atribut ini
sosial dan dilakukan dengan adil. Akan tetapi yang dianggap penting oleh pasien JKN tetapi
terdapat 1 (satu) atribut yang menunjukkan kenyataannya atribut ini belum sesuai yang
bahwa pasien belum puas terhadap kualitas diharapkan. RSUD Brebes harus meningkatkan
pelayanan yaitu komunikasi yang baik antara kinerja petugas kesehatan karena kepentingan
petugas dan pasien (89,4%). utama pasien JKN adalah kesembuhan penyakit
Pada dimensi tangible diketahui bahwa yang dideritanya sehingga peranan dan kinerja
rata-rata presentase tingkat kesesuaiannya dokter dan perawat menjadi fokus utama yang
adalah 90,1%. Ini menunjukkan bahwa pasien perlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh rumah
masih merasa belum puas terhadap tangible sakit. Atribut yang berada pada kuadran A yaitu
yang diberikan. Terdapat 3 (tiga) atribut yang (1) prosedur penerimaan pasien JKN yang cepat
menunjukkan bahwa pasien belum puas dan tepat; (2) pelayanan pemeriksaan diagnosis
terhadap kualitas pelayanan seperti atribut dan perawatan yang cepat dan tepat; (3) jadwal
pelayanan yang sopan dan ramah (88,9%), pelayanan rumah sakit dijalankan tepat waktu;
atribut kebersihan, kerapihan dan kenyamanan tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan
ruangan (81,3%), atribut kelengkapan, kesiapan pelayanan; (11) jaminan dan kepercayaan
19
Aer Sondari & Bambang B. R./Tingkat Kepuasan Pasien/HIGEIA 1 (1) (2017)
terhadap pelayanan rawat jalan; (17) pelayanan oleh perawat dalam memeriksa pasien; (9)
oleh petugas rawat jalan yang sopan dan ramah; petugas mampu menjaga kerahasiaan diagnose
(18) kebersihan, kerapihan dan kenyamanan penyakit pasien peserta JKN; dan (14) perhatian
ruangan. terhadap keluhan pasien dan keluarganya.
Pada kuadran B terdapat 9 atribut yang
berarti bahwa atribut-atribut ini yang dianggap PENUTUP
penting oleh pasien JKN dan telah sesuai apa
yang diharapkannya sehingga tingkat Simpulan dari penelitian ini yaitu
kepuasannya relatif lebih tinggi (Supranto, berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
2011). Atribut-atribut dalam kuadran ini harus secara keseluruhan pelayanan rawat jalan di
tetap dipertahankan karena semua atribut ini RSUD Kabupaten Brebes kurang memuaskan
menjadikan jasa tersebut unggul dimata pasien karena dari 5 (lima) dimensi masih ada 2 (dua)
JKN. Atribut yang berada pada kuadran B yaitu dimensi yang dirasakan pasien belum puas
(4) prosedur pelayanan rawat jalan untuk terhadap pelayanan yang diberikan yaitu
peserta JKN tidak berbelit-belit; (5) ketanggapan dimensi reliability (88,8%) dan tangible (90,1%).
dokter dan perawat menyelesaikan keluhan Berdasarkan diagram kartesius, atribut-
pasien; (6) petugas memberikan informasi yang atribut yang berada pada kuadran A menjadi
jelas, mudah dimengerti oleh pasien; (10) prioritas utama dan harus dilaksanakan sesuai
pengetahuan dan kemampuan dokter, perawat dengan harapan pasien. Atribut-atribut yang
dan petugas lainnya; (12) ketrampilan para berada pada kuadran B merupakan atribut-
dokter, perawat dan petugas lainnya dalam atribut yang perlu dipertahankan pelaksanaanya
bekerja; (15) pelayanan kepada semua pasien karena sudah sesuai dengan harapan pasien.
tanpa memandang status sosial dan lain-lain; Atribut-atribut yang berada pada kuadran C
(16) petugas dan pasien JKN terjalin merupakan atribut yang dinilai kurang penting
komunikasi yang baik; (20) kelengkapan, oleh pasien JKN dan pelaksanaan oleh rumah
kesiapan dan kebersihan alat-alat pemeriksaan sakit sudah cukup memuaskan, perbaikan
yang dipakai; dan (21) kerapihan dan kualitas dilakukan setelah dilakukan perbaikan
kebersihan penampilan petugas (karyawan). pada kuadran A. Atribut-atribut pada kuadran
Terdapat 2 (dua) atribut yang berada D pelaksanaannya dilakukan sangat baik oleh
pada kuadran C yang berarti atribut atribut ini rumah sakit namun dinilai kurang penting oleh
dianggap penting oleh pasien JKN dan pada pasien JKN sehingga terkesan sangat
kenyataannya kinerja pelayanan rawat jalan memuaskan bahkan dinilai berlebihan. Saran
yang diberikan RSUD Kabupaten Brebes biasa untuk peneliti selanjutnya yaitu memperhatikan
saja dan tidak terlalu istimewa (Supranto,2011). variable lain yang dapat mempengaruhi tingkat
Strategi peningkatan kualitas dalam kuadran ini kepuasan pasien rawat jalan peserta JKN.
yaitu meningkatkan kinerja atribut ini setelah
meningkatkan kinerja atribut-atribut dalam DAFTAR PUSTAKA
kuadran A. Atribut yang berada pada kuadran C
yaitu (13) memberikan perhatian secara khusus Adnan Nur, dkk. 2005. Perbandingan Tingkat
kepada setiap pasien dan (19) penataan ruangan Kepuasan Peserta Askes Wajib dan
rawat jalan (dalam dan luar). Sukarela terhadap Mutu Pelayanan
Kesehatan Tingkat I. JMPK, (8):1-9
Pada kuadran D, terdapat 3 atribut yang
Badan Pusat Statistika Jawa Tengah.2014.Data
berada pada kuadran ini yang berarti atribut Jumlah Kependudukan Tahun 2014.
atribut ini dianggap kurang penting oleh pasien Semarang
JKN dan kinerja yang diberikan oleh pihak Depkes RI. 2013. Buku Pegangan Sosialisasi
RSUD Brebes terlalu berlebihan sehingga sangat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
memuaskan pasien JKN. Atribut yang berada
Jakarta
pada kuadran D yaitu (7) dokter didampingi
20
Aer Sondari & Bambang B. R./Tingkat Kepuasan Pasien/HIGEIA 1 (1) (2017)
21