TIPE MULTIPLACE
TRANSPORTABLE
DINAR KRESNO PUTRO
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan kenyataan ini maka pengembangan alat HBOT adalah sesuatu yang
mendesak untuk segera dilakukan.
Secara garis besar, alat HBOT terdiri dari beberapa komponen utama,
seperti hyperbaric chamber, sistem suplai oksigen dan pengkondisian udara beserta
sistem kontrol alirannya, serta monitoring panel. Selain itu, alat tersebut juga
dilengkapi dengan beberapa komponen pendukung yang bertujuan untuk
menunjang kenyamanan dan keamanan pasien. Dari berbagai komponen yang ada,
hyperbaric chamber merupakan komponen yang relatif paling penting untuk
dirancang terlebih dahulu di dalam proses pengembangan alat HBOT.
Hyperbaric chamber adalah suatu ruangan yang digunakan oleh pasien
untuk menerima terapi oksigen bertekanan. Berdasarkan jumlah pasien yang dapat
dilayani, terdapat dua tipe hyperbaric chamber, yaitu monoplace dan multiplace
hyperbaric chamber. Untuk tipe monoplace, ruangan terapi hanya diperuntukan
untuk satu pasien (Mortensen, 2008). Terapi dilaksanakan dengan memasukkan
100% oksigen ke dalam ruangan tersebut. Dalam hal ini, pasien dapat bernafas
dengan bebas tanpa menggunakan masker. Adapun untuk tipe multiplace, jumlah
pasien yang diterapi di dalam ruangan dapat lebih dari satu (Mortensen, 2008).
Masing-masing pasien menggunakan masker atau penutup kepala (helm) untuk
keperluan suplai oksigen bertekanan. Pada sisi lain, tekanan di sekitar pasien
disesuaikan dengan cara memasukkan udara bertekanan ke dalam ruangan. Hal ini
dilakukan mengingat harga oksigen relatif mahal serta bersifat mudah terbakar
(combustible). Jadi, pemakaian oksigen untuk meningkatkan tekanan di dalam
ruangan merupakan langkah pemborosan secara ekonomi dan berbahaya bagi
pasien (Cheng, 2004). Selanjutnya, jika dikaitkan dengan tingkat kebutuhan dan
jumlah pasien yang dapat dilayani maka hyperbaric chamber tipe multiplace
nampak lebih layak untuk dikembangkan di Indonesia daripada tipe monoplace.
Untuk menindaklanjuti hal di atas, diperlukan beberapa kajian guna
memperoleh suatu desain ruangan hiperbarik yang repersentatif. Adapun kajian
tersebut meliputi kekuatan konstruksi pada bentuk chamber, tingkat kenyamanan
pasien, serta proses manufaktur dari bentuk ruangan hiperbarik. Pada umumnya
multiplace chamber berbentuk silinder. Oleh karena bentuk tersebut, chamber
PERANCANGAN AWAL CHAMBER UNTUK PENGEMBANGAN ALAT TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
TIPE MULTIPLACE
TRANSPORTABLE
DINAR KRESNO PUTRO
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
cenderung menanggung besar tegangan yang relatif sama pada tiap sisi
konstruksinya saat dibebani oleh tekanan terapi. Dengan kata lain, chamber
berbentuk silinder memiliki kemampuan yang relatif lebih baik dibandingkan
bentuk lainnya terhadap tekanan yang dimaksud. Sebaliknya, chamber berbentuk
persegi memiliki kekuatan yang relatif lebih rendah. Hal tersebut dikarenakan
terdapatnya sudut-sudut pada bentuk persegi yang mana menjadi titik terjadinya
tegangan maksimal (titik kritis) ketika chamber dibebani oleh tekanan terapi. Akan
tetapi, penambahan penguat konstruksi (support-support) pada titik kritis akan
meminimalisir nilai tegangan yang terjadi pada titik yang dimaksud. Selanjutnya,
pada perbandingan panjang dan lebar yang sama, sebuah chamber berbentuk
silinder memiliki daya guna ruang yang lebih kecil dibandingkan bentuk persegi.
Akibatnya chamber cenderung sempit dan relatif kurang nyaman bagi pasien.
Berbeda dengan bentuk silinder, ruangan hiperbarik berbentuk persegi memiliki
daya guna ruang yang relatif paling besar bila dibandingkan bentuk lain. Alhasil,
space dalam ruangan hiperbarik pun lebih lapang dan memberikan kenyamanan
yang lebih baik terhadap pasien (Aaron, 2002). Sama halnya dengan bejana tekan,
ruangan hiperbarik juga memiliki bagian head dan shell. Biasanya, head memiliki
bentuk elipsoidal dan shell berbentuk silinder. Akan tetapi, manufaktur pada bentuk
tersebut cenderung membutuhkan alat penunjang yang relatif rumit seperti alat cor
(casting)/alat tempa (forging) untuk membuat head serta alat roll pelat untuk
membuat shell. Tentunya, hal ini juga membutuhkan biaya yang relatif tidak
sedikit. Berlainan dengan hal tersebut, chamber dengan bentuk persegi relatif lebih
mudah untuk dimanufaktur. Adapun chamber baik pada bagian head maupun shell
tersusun oleh pelat-pelat dan profil yang ditekuk. Kemudian, pola penyambungan
dilakukan dengan menggunakan las atau baut. Selebihnya, manufaktur hanya
membutuhkan alat penunjang yakni mesin tekuk untuk membuat bentuk chamber.
Dari kajian yang dilakukan, bentuk persegi merupakan bentuk yang representatif
untuk dikembangkan dalam pengembangan multiplace chamber karena selain
memberi kemudahan manufaktur, hal tersebut juga dapat berimplikasi pada
kecepatan proses manufaktur dan menjangkau capability industri menengah
kebawah.
PERANCANGAN AWAL CHAMBER UNTUK PENGEMBANGAN ALAT TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
TIPE MULTIPLACE
TRANSPORTABLE
DINAR KRESNO PUTRO
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Dari uraian di atas, sangatlah layak dibuat sebuah gagasan bahwa diperlukan
suatu perancangan chamber untuk pengembangan alat terapi oksigen hiperbarik
tipe multiplace yang mana selain mampu menahan tekanan terapi, namun tetap
dapat menunjang suatu desain alat HBOT yang mengakomodir kenyamanan pasien.
Disamping itu, rancangan chamber tersebut sesuai standar yang ada serta mampu
memberikan kemudahan dalam proses manufaktur chamber itu sendiri.
Pada tugas akhir ini, pengembangan difokuskan pada perancangan
Preliminary chamber berbentuk persegi untuk pengembangan alat HBOT yang
mana juga merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan penelitian skema RAPID
2014. Secara keseluruhan, chamber mempunyai bentuk yang kompleks. Adapun
analisis yang dilakukan tidak hanya pada bentuk dan jenis material chamber, namun
juga support-support yang dimaksud dan lain sebagainya. Melihat tingkat
kompleksitas yang tinggi serta keterbatasan perhitungan dan alat dalam melakukan
analisis, diperlukan tool untuk memecahkan permasalahan analisis yang dimaksud
untuk penyelesaian yang lebih efisien. Adapun analisis menggunakan software
Autodesk Inventor Professional 2013 dan Simulia Abaqus 6.11.
Lebih daripada itu, sejauh ini alat HBOT tipe multiplace yang terdapat pada
rumah sakit masih bersifat fix (tidak dapat dipindah-pindah). Hal tersebut kurang
relevan mengingat tingginya tingkat penyebaran terkait berbagai kasus penyakit
yang membutuhkan terapi ini sehingga kemampuan alat HBOT tipe multiplace
pada masa kini dinilai masih kurang. Oleh karena itu, pengembangan HBOT yang
transportable merupakan hal yang relatif bijak sehingga alat tersebut diharap
mampu mencapai daerah-daerah pelosok.
Perlu dilakukan suatu perancangan chamber pada alat HBOT yang mampu
menahan tekanan terapi.
Desain chamber mampu menunjang pengembangan alat HBOT yang
transportable, namun tetap mampu mengakomodir kenyamanan pasien.
Desain chamber yang memenuhi standar yang ada serta memberikan
kemudahan dalam proses manufaktur.