TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Resistor
Dua atau lebih resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga
muatan yang sama harus mengalir melalui keduanya dikatakan bahwa resistor itu
terhubung secara seri. Karena muatan tidak terkumpul pada satu titik dalam kawat
yang dialiri arus konstan, jika suatu muatan ∆Q mengalirke R1 selama interval
waktu tertentu, sejumlah muatan ∆Q harus mengalir keluar R2 selama interval
yang sama. Kedua resistor haruslah membawa arus I yang sama. Resistansi
ekivalen untuk resistor yang tersusun seri adalah penjumlahan resistansi awal. .
Ketika tidak terdapat medan listrik eksternal, elekton-elektron tersebut bergerak
kesegala arah dantidak ada transportasi muatan netto atau arus listrik. Ketika tidak
terdapat medan listrik eksternal, elekton-elektron tersebut bergerak kesegala arah.
Dua resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga beda potensial
yang sama antara keduanya yang dikatakan bahwa mereka dihubungkan secara
paralel. Catat bahwa resistor-resistor dihubungkan pada kedua ujungnya dengan
sebuah kawat. Resitansi ekivalen dari kombinasi resistor paralel didefinisikan
sebagai resistensi Req tersebut, dimana arus total I menghasilkan tegangan jatuh
V (Tipler, 1998)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil percobaan hukum ohm
No Baterai V (Volt) I (A) R (Ω)
1 Baterai Besar 1,557 3,9 × 10-4 3992
2 Baterai Kecil 1,537 3,8 × 10-4 3941
4.2 Pembahasan
Pada percobaan praktikum ini digunakan dua jenis baterai yang berbeda
yaitu baterai besar dan baterai kecil. Percobaan pada baterai besar yang
menghasilkan tegangan sebesar 1,557 V, kuat arus yang dimiliki baterai besar ini
sebesar 3,9 × 10-4 ampere dan untuk hambatannya 3992 Ω, dimana terlihat pada
tegangan yang dihasilkan baterai besar memiliki tegangan yang lebih tinggi
dibandingkan pada tegangan untuk baterai kecil, dimana tegangan untuk baterai
besar sebesar 1,557 V, sedangkan baterai kecil sebesar 1,537 V.
Kuat arus yang dihasilkan pada baterai besar dan baterai kecil relatif sama
yaitu 3,9 × 10-4 ampere dan 3,8 × 10-4 ampere. Hal ini dapat menunjukkan bahwa
semakin tinggi tegangan yang dihasilkan maka semakin tinggi pula kuat arus yang
dihasilkan, seperti pada penjelasan teori hukum ohm yaitu semakin besar arus
yang mengalir pada suatu konduktor pada suhu tetap sebanding dengan beda
potensial antara kedua ujung konduktor. Pada baterai besar memiliki hambatan
sebesar 3992 Ω hambatannya. Maka, besar kecilnya hambatan yang dihasilkan
tidak dipengaruhi suatu hambatan itu adalah panjang penghantar, luas penampang
dan hambatan jenisnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Baterai besar memiliki hambatan yang lebih kecil dibandingkan dengan
baterai kecil, karena baterai besar memiliki luas penampang yang lebih
luas.
2. Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda
potensial (tegangan).
3. Hambatan tidak dipengaruhi oleh tegangan, melainkan luas, panjang, dan
jenis bahan penampang.
4. Semakin rendah tegangan suatu arus, maka semakin rendah juga hambatan
yang dihasilkan.
5. Besar kuat arus pada baterai besar dan baterai kecil sebesar 3,9 × 10 -4 dan
3,8 × 10-4.
5.2 Saran
Selain menggunakan multimeter, dapat juga digunakan alat ampermeter
untuk mengukur kuat arus. Selain itu multimeter analog juga dapat digunakan
karena pengukurannya lebih akurat dibandingkan multimeter digital.
DAFTAR PUSTAKA