ABSTRAK
Seorang peserta didik disebut berhasil dalam kegiatan belajar adalah apabila terdapat
perubahan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tercapai atau tidaknya sebuah tujuan pembelajaran
bisa diperhatikan dari hasil belajarnya. Sedangkan hasil belajar itu sendiri berkaitan dengan bagaimana
guru/dosen memahami peserta didiknya terutama karakteristiknya. Dalam hal ini penulis mengambil
gaya belajar sebagai salah satu karakteristik peserta didik dimana ia adalah suatu gabungan dari proses
menyerap, kemudian mengatur dan mengolah informasi. Gaya belajar yang ada pada masing-masing
individu juga dipengaruhi oleh gender. Rancangan penelitian yang dipakai adalah penelitian korelasional,
dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Populasi sebesar 339 mahasiswa dengan sampel
150 mahasiswa (75 laki-laki dan 75 perempuan). Data didapatkan melalui pengisian instrumen gaya
belajar mahasiswa (Kolb’s Inventory Learning Style). Uji analisis menggunakan independent sample t-test
dan uji korelasi Spearman. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa preferensi gaya belajar mahasiswa
dominan pada tipe gaya belajar Diverger sebanyak 33% dan Converger sebanyak 29% . Sedangkan gaya
belajar Assimilator sebesar 11%, Accomodator sebesar 8% dan gaya belajar campuran 23%. Berdasarkan
uji beda menggunakan independent sample t-test , tidak terdapat perbedaan antara nilai gaya belajar
mahasiswa laki- laki dan perempuan dengan nilai t hitung sebesar 0,353 dan nilai t tabel 1,976 (t hitung
< t tabel). Kemudian, tidak terdapat hubungan pada gaya belajar dengan hasil belajar mahasiswa dengan
nilai korelasi yang berbeda-beda pada setiap tipe gaya belajar. Itu artinya Hₒ diterima dan Hₐ ditolak.
Namun, ada salah satu tipe gaya belajar yang memiliki hubungan yang signifikan, yakni gaya belajar
Converger.
PENDAHULUAN
Belajar merupakan proses melihat, kemudian disebut sebagai hasil belajar
mengamati dan memahami sesuatu dalam pengertian yang lebih luas yaitu
(Sudjana dalam Rusman,2014). Seseorang mencakup bidang kognitif, afektif, dan
disebut berhasil dalam kegiatan belajar psikomotorik.
adalah apabila terdapat perubahan Hasil belajar juga dapat dikatakan
dari tidak mengerti menjadi mengerti. sebagai prestasi belajar apabila diberikan
Sebab dalam prosesnya, mahasiswa berdasarkan atas tolak ukur tertentu (Ilyas
akan mengalami proses penerimaan dan dalam Sudjana, 2014). Lebih lanjut prestasi
pengelolaan informasi. Tercapai atau belajar merupakan hasil pengukuran
tidaknya sebuah tujuan pembelajaran bisa kepada peserta didik yang meliputi
dilihat pada hasil belajar mahasiswa. Hasil aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
belajar bisa dibilang merupakan suatu setelah melalui proses pembelajaran yang
bagian terpenting dalam pembelajaran. kemudian diukur menggunakan instrumen
Nana Sudjana (2014) memberikan tes yang bqaik dan relevan (Daryanto,
pengertian hasil belajar siswa ialah tingkah 2010). Hasil belajar mahasiswa dapat
laku yang mengalami perubahan yang dilihat pada prestasi akademik serta
Gaya_
Belajar Hubungan
Gaya belajar Nilai Nilai
Kriteria Kriteria
dengan Hasil Korelasi Signifikansi
Belajar