PENDAHULUAN
1
Komponen dari gas alam adalah gas metana (CH4), yang merupakan
hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam mengandung hidrokarbon
berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10), serta gas-gas yang
mengandung sulfur (belerang). Yang kadarnya adalah metana (CH4) 80-95%, etana
(C2H6) 5-15%,propana (C3H8) and butana (C4H10) <5%. Gas alam juga merupakan
sumber utama untuk gas helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S)
dan air serta merkuri yang terkandung dalam jumlah kecil. Komposisi gas alam
bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.
1.3 Tujuan
a. Mampu mengetahui komposisi yang terkandung di dalam minyak dan gas bumi.
b. Mengetahui apa saja senyawa-senyawa pengotor yang terdapat di dalam minyak
dan gas bumi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Selain unsur-unsur diatas terdapat juga unsur-unsur logam seperti vanadium,
besi, nikel, khrom, posfor, dan logam-logam lain yang jumlahnya kurang dari
0,03% berat. Operasi-operasi pengilangan minyak secara fisis seperti penguapan,
fraksionasi, dan pendinginan dilaksanakan oleh adanya sejumlah besar penyusun
minyak dan gas bumi, sedangkan operasi-operasi kimiawi seperti pemurnian
(treating) dan filtrasi dilaksanakan oleh adanya senyawa-senyawa sulfur, oksigen,
dan nitrogen juga dilakukan oleh adanya sejumlah kecil senyawa hidrogen reaktif
yang mungkin terikat dalam minyak dan gas bumi.
Di dalam minyak mentah dan gas bumi terdapat beberapa kelompok
senyawa-senyawa hidrokarbon dan masih ada beberapa kelompok senyawa
hidrokarbon yang lain yang dihasilkan oleh proses-proses pengolahan minyak
seperti perengkahan dan hidrogenasi. Diantara minyak dan gas bumi mempunyai
rumus molekul seperti alkana (CnH2n), alkena (CnH2n) dan alkuna (CnH2n-2).
Berdasarkan kandungan senyawanya, minyak bumi dapat dibagi menjadi
golongan hidrokarbon dan non-hidrokarbon serta senyawa-senyawa logam.
4
Tetapi, di dalam minyak bumi mentah, kadar senyawa isoparafin biasanya lebih
kecil daripada n-parafin.
b. Olefin
Olefin atau disebut juda dengan etilen adalah kelompok senyawa hidrokarbon tidak
jenuh, CnH2n yang mempunyai ikatan rangkap yang menghubungkan dua atom
karbon. Contohnya etilena (C2H4), propena (C3H6), dan butena (C4H8)dan lain-lain.
c. Naften
Naften adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk struktur cincin dengan
rumus molekul CnH2n. Senyawa-senyawa kelompok naften yang banyak
ditemukan adalah senyawa yang struktur cincinnya tersusun dari 5 atau 6 atom
karbon. Contohnya adalah siklopentana (C5H10) dan sikloheksana (C6H12),
siklohepatana dan lain-lain. Umumnya, di dalam minyak bumi mentah, naftena
merupakan kelompok senyawa hidrokarbon yang memiliki kadar terbanyak kedua
setelah n-parafin.
d. Aromatik
Aromatik atau sering disebut senyawa benzene adalah hidrokarbon-hidrokarbon
tak jenuh yang berbentuk cincin atau rantai melingkar. Contohnya
benzene (C6H6), fenol, anilin, dan lain-lain. Minyak bumi dari Sumatera dan
Kalimantan umumnya memiliki kadar aromatik yang relatif besar.
5
2.1.2 Senyawa Non Hidrokarbon
Selain senyawa-senyawa yang tersusun dari atom-atom karbon dan hidrogen,
di dalam minyak bumi ditemukan juga senyawa non hidrokarbon seperti belerang,
nitrogen, oksigen, vanadium, nikel dan natrium yang terikat pada rantai atau cincin
hidrokarbon. Unsur-unsur tersebut umumnya tidak dikehendaki berada di dalam
produk-produk pengilangan minyak bumi, sehingga keberadaannya akan sangat
mempengaruhi langkah-langkah pengolahan yang dilakukan terhadap suatu
minyak bumi
a. Belerang
Belerang terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S), belerang bebas (S),
merkaptan (R-SH, dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R’), disulfida (R-S-S-R’)
dan tiofen (sulfida siklik). Senyawa-senyawa belerang tidak dikehendaki, karena:
a) Menimbulkan bau tidak sedap dan sifat korosif pada produk pengolahan
b) Mengurangi efektifitas zat-zat bubuhan pada produk pengolahan
c) Meracuni katalis-katalis perengkahan
d) Menyebabkan pencemaran udara (pada pembakaran bahan bakar minyak
senyawa belerang teroksidasi menjadi zat-zat korosif yang membahayakan
lingkungan yaitu SO2 dan SO3.
b. Nitrogen
Senyawa-senyawa nitrogen dibagi menjadi zat-zat yang bersifat basa seperti 3-
metil piridin (C6H7N) dan kuinolin (C9H7N) serta zat-zat yang tidak bersifat basa
seperti pirol (C4H5N), indol (C8H7N) dan karbazol (C12H9N). Senyawa-senyawa
nitrogen dapat mengganggu kelancaran pemrosesan katalitik yang jika sampai
terbawa ke dalam produk, berpengaruh buruk terhadap bau, kestabilan warna, serta
sifat penuaan produk tersebut.
6
c. Oksigen
Oksigen biasanya terikat dalam gugus karboksilat dalam asam-asam naftenat
(2,2,6-trimetil sikloheksan karboksilat, C10H18O2) dan asam-asam lemak
(alkanoat), gugus hidroksi fenolik dan gugus keton. Senyawa oksigen tidak
menyebabkan masalah serius seperti halnya senyawa belerang dan senyawa
nitrogen pada proses-proses katalitik.
d. Senyawa logam
Minyak bumi biasanya mengandung 0,001-0,05% berat logam. Kandungan
logam yang biasanya paling tinggi adalah vanadium, nikel dan natrium. Logam-
logam ini terdapat dalambentuk garam terlarut dalam air yang tersuspensi dalam
minyak atau dalam bentuk senyawa organometal yang larut dalam minyak.
Vanadium dan nikel merupakan racun bagi katalis-katalis pengolahan minyak
bumi dan dapat menimbulkan masalah jika terbawa ke dalam produk pengolahan.
8
2. Klasifikasi menurut kadar sulfur berat.
a. Minyak bumi kadar sulfur tinggi (high sulfur oil), mengandung sulfur lebih dari
2%
b. Minyak bumi kadar sulfur sedang (medium sulfur oil) mengandung sekitar 0,1-
2% berat
c. Minyak bumi kadar sulfur rendah (low sulfur oil) mengandung kadar sulfur
kurang dari 0,1% berat.
3. Klasifikasi berdasakan berat jenis
a. Minyak ringan : berat jenis < : 0,835
b. Minyak sedang : berat jenis 0,835 s/d 0,865
c. Minyak berat : berat jenis > 0,86
4. Klasifikasi berdasarkan faktor karakteristik
a. Parafin : K= 12,1–13,0
b. Intermediate : K= 11,5-12,1
c. Naftenik : K= 10,5-11,5
d. Aromatik : K= 9,8-10,5
K adalah faktor karakteristik yang didefinisikan sebagai :
K=
Dimana TB adalah titik didih molar rata-rata (°F) dan spgr adalah berat jenis Pada
60°F.
9
Tabel 1. Sifat-Sifat UmumMinyak Mentah
No. Sifat-Sifat Minyak Minyak
Dasar Dasar Aspal
Paraffin
1. Berat jenis, °API Tinggi Rendah
2. Kandungan nafta Tinggi Rendah
3. Bilangan oktan Rendah Tinggi
nafta
4. Bau (odor) nafta Manis Masam
5. Kecendrungan asap Rendah Tinggi
kerosin
6. Kecendrungan ketukan Rendah Tinggi
minyak diesel
7. Titik tuang pelumas Tinggi Rendah
8. Kandungan minyak Tinggi Rendah
pelumas
9. Indeks viskositas Tinggi Rendah
pelumas
10
12
Minyak mengandung oksigen dalam bentuk asam-asam naftenat, fenol, asam
karbonat, aspal dan resin. Kandungan oksigen dalam minyak bumi tidak lebih dari
3%. Dalam fraksi yang mempunyai titk didih rendah akan dijumpai fenol dan asam
karbolik dalam jumlah yang sangat kecil. Minyak yang mengandung hidrokarbon
naftenik tinggi biasanya mengandung asam naftenat yang tinggi. Jumlah asam
naftenat yang ada dalam fraksi gas oil berat adalah maksimum dengan berat jenis
0,96 sampai 1,0. Asam-asam tersebut larut dalam alkohol dan produk-produk
minyak dan tidak larut dalam air. Asam ini adalah suatu cairan dengan bau yang
tak sedap dan menyebabkan korosi terhadap logam-logam, seng, timah putih,
tembaga dan besi.
Nitrogen yang ada dalam minyak adalah dalam bentuk senyawa-senyawa
basa seperti piridin, piridin yang terhidrogenasi, dan sebagainya. Komposisi
minyak yang mengandung senyawa nitrogen tidak diketahui, tetapi mempunyai
berat jenis sama dengan 1 dan mempunyai bau yang tidak sedap.
Senyawa lain yang terkandung dalam minyak adalah aspalten dan resin
yang terdiri dari resin netral, asam-asam aspalten dan aspaltenat dan anhidridanya.
Resin netral dapat berbentuk cairan, setengah padat dan kadang-kadang berbentuk
padatan. Resin-resin tersebut membuntuk komposisi kimia minyak yang
mengandung resin dan aspalten adalah hidrokarbon aromatik, naften, dan parafin.
.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah yang dibuat dapat disimpulkan bahawa:
· Minyak bumi adalah campuran komplek hidrokarbon plus senyawaan organik dari Sulfur,
Oksigen, Nitrogen dan senyawa – senyawa yang mengandung konstituen logam terutama Nikel,
Besi dan Tembaga
· Komposisi minyak mentah dan gas bumi berdasarkan usur-unsur penyusunnya, adalah :
Karbon : 83,5–87,5 % berat
Hidrogen : 11,5–14,0 %
Sulfur : 0,1–3,0 %
Osigen : 0,1–1,0 %
Nitrogen : 0,01–0,3 %
Selain itu juga mengandung unsur logam seprti vanadium, besi, nikel, khrom, posfor, dan logam
lain yang jumlahnya <0,03% berat.
· Terdapat 6 kelompok senyawa hidrokarbon penting yang terdapat pada minyak dan gas
bumi, diantaranya paraffin, olefin, naftalena, aromatic, diolefin, dan asetilen
· Penggolongan minyak berdasarkan senyawa hidrokarbon dan ikatan molekul atom-atomnya.
Minyak bumi diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu :
Minyak dasar aspal (asphaltic base)
Minyak dasar parafin (paraffinic base)
Minyak dasar campuran (mixed base)
· Senyawa pengotor yang tidak diinginkan dalam minyak dan gas bumi adalah senyawa
sulfur/belerang.
Saran
Saran dari kami yaitu oleh karena itu proses pembuatan minyak bumi dan gas alam tidak lah
sangat mudah dan juga mendapatkanny. Dan karena itu gunakanlah minyak dan gas bumi sebaik
– baiknya agar minyak dan gas bumi tetap ada. Dan selain dari itu jangan gunakan minyak dan
gas bumi dengan cara yang tidak baik karena itu juga sangat membahayakan.
14
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang MahaEsa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas tentang “Minyak Bumi dan Gas Alam”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................... 1
1.1 Latar belakang ..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................... 2
2.1 Struktur dan Komposisi
Minyak Bumi dan Gas Bumi ............................... 3 - 11
2.2 Senyawa Pengotor ............................................. 12 – 13
BAB III PENUTUP ......................................................... 14
3.1 Kesimpulan ........................................................ 14
3.2 Saran .................................................................. 14
II
Makalah Tentang
Minyak Bumi dan Gas Bumi
Disusun oleh :
Trio Saputra
XII LISTRIK INSTALASI I
SMKN 2 PEKANBARU
TP. 2014/2015