Anda di halaman 1dari 1

a.

Masing-masing tahap dari fungsi produksi tersebut (Increasing Marginal Returns;


Deminishing Marginal Returns; Negative Marginal Returns).

Tahap 1 (Increasing marginal returns)


Berlaku dari titik origin sampai AP maksimum.dimana menggambarkan produksi rata-rata tertinggi
setiap tenaga kerja (L). Pada tahap ini penambahan input tenaga kerja (L) akan meningkatkan produksi
total secara drastic. Yang secara otomatis meningkatkan produksi rata rata dari tiap tenaga kerja (L).
Pada tahap ini perusahaan bisa memaksimalkan keuntungan dikarenakan pertambahan biaya tenaga
kerja berimbas signifikan padapertambahan hasil produksi.

Tahap 2 (Deminishing Marginal Returns)


Berlaku dari AP maksimum sampai saat MP = 0
Pada tahap 2 AP di mulai menurun dari titik maksimumnya menandakan bahwa penambahan tenaga
kerja (L) memang masih akan menambah jumlah produksi (TP). Tapi secara efektifitas dan efisiensi
mengalami penurunan. Di tahap ini berlaku The Law Of Diminishing Return yang mengatakan : bila
salah satu factor produksi ditambah penggunaan sedang yang lain tetap, maka tambahan output yang
dihasilkan dari tiap tambahan satu unit factor produksi variable mula-mula naik , tetapi kemudian
menurun bila factor produksi tersebut bertambah penggunaannya.

Tahap 3 (Negative Marginal Returns)


Pada tahap 3, dimulai dari MP negative. Menggambarkan penambahan input tenaga kerja (L) justru
membuat penurunan produktivitas output (TP), di tahap ini perusahaan akan justru mengalami
kerugian akibat biaya input tenaga kerja yang justru menjadi beban.

b. Kapan perusahaan tidak boleh menambah tenaga kerja lagi?


Titik ideal untuk tidak menambah jumlah input tenaga kerja L adalah saat AP pada titik
maksimum, karena dititik ini menggambarkan efisiesi dan efektifitas maksimal input tenaga kerja L.
Namun jika perusahaan dihadapkan kenyataan target jumlah produksi ( misal konveksi terlanjur
menerima pesanan jika gagal memenuhi kesepakatan akan kena penalty) batasan untuk tidak boleh
menambah input tenaga kerja (L) adalah saat MP memasuki titik NOL. Karena setelah itu
penambahan L akan justru menghambat produksi.

c. Mengapa curva MP memotong curva AP di titik maksimum?


Karena pada dasarnya AP dan MP berbanding lurus sama-sama menggambarkan efisiensi dan
efektifitas penambahan input tenaga kerja L. sehingga dapat dikata titik maksimum efektifitas dan
efisiensi penambahan input tenaga kerja L adalah saat MP=AP (berpotongan)

Anda mungkin juga menyukai