Otw Wisuda Edit 1
Otw Wisuda Edit 1
)
DI KEBUN BANGELAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII
MALANG JAWA TIMUR
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PRODUKSI PERKEBUNAN
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN AKHIR DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
ABSTRACT
SYAFIRA KHUSNUL AINI. Robusta Coffee pruning (Coffea canephora L.) in
Bangelan Estate PT Perkebunan Nusantara XII Malang East Java. Guided by
KETTY SUKETI.
Pruning is one of the technical culture activities that is routinely carried out so
that coffee plants grow healthily and productively. Pruning aims to obtain new fruit
branches continuously in sufficient quantities. This Field Work Practices (PKL)
activities aim to improve skills and insights into the techniques of coffee cultivation
that are applied and compare the theories obtained during lectures with knowledge
gained in the field. The pruning activities carried out included rough pruning,
smooth pruning, pruning shapes, and pruning off the harvest. The observations
show that the percentage of branches have yet to bear fruit is 50%, branches bear
fruit one time (B1) is 43%, branches bear fruit twice (B2) is 6%, and branches bear
fruit three times (B3) is 1%. The average plant height after pruning in Non-
Producing Plants (TBM) 2 is 115.9 cm and in TBM 3 is 131 cm. Rough pruning
aims to remove water shoots. Smooth pruning aims to facilitate air circulation by
pruning unwanted branches such as dry branches, diseased branches, worm
branches, back branches, old branches, and lanang branches.
Kata kunci : cabang, pangkas bentuk, tinggi tanaman, tunas air, wiwil.
vi
PEMANGKASAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) DI
KEBUN BANGELAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA
XII MALANG JAWA TIMUR
Laporan Akhir
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya
pada
Program Studi Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PRODUKSI PERKEBUNAN
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
viii
Judul : Pemangkasan Kopi Robusta (Coffea canephora L.) di Kebun
Bangelan PT Perkebunan Nusantara XII Malang Jawa Timur.
Nama : Syafira Khusnul Aini
NIM : J3T216087
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal lulus :
iv
v
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah
melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan akhir Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dengan baik. Tema yang dipilih
dalam kegiatan praktik kerja lapangan yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2019
sampai April 2019 ini ialah kegiatan pemeliharaan tanaman kopi, dengan judul
Pemangkasan Kopi Robusta (Coffea canephora L.) di Kebun Bangelan PT
Perkebunan Nusantara XII Malang Jawa Timur.
Keberhasilan penyusunan laporan akhir ini tidak akan terwujud dan terselesaikan
dengan baik tanpa ada bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka
dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr Ir Ketty Suketi, MSi
sebagai dosen pembimbing PKL, Bapak Dr Ir Suwarto, MSi Ketua Program Studi
Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan, Manajer dan seluruh staf Kebun
Bangelan PT Perkebunan Nusantara XII atas izin untuk melakukan kegiatan PKL,
Bapak Galuh Endra Ganesh, SP sebagai pembimbing lapang atas bimbingan dan
dukungannya selama kegiatan praktik kerja lapangan dilaksanakan, Orang tua yang
telah memberikan doa serta dukungan materi dalam penulisan proposal PKL, Dosen
dan seluruh staf pengajar Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor yang telah
memberikan ilmunya selama kegiatan perkuliahan, Rekan–rekan mahasiswa
Institut Pertanian Bogor, khususnya mahasiswa program studi Teknologi dan
Manajemen Produksi Perkebunan angkatan 53 yang telah berjuang bersama.
Demikian laporan akhir ini ditulis agar dapat menambah wawasan dan
pengetahuan.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
DAFTAR GAMBAR vi
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
2 TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 Klasifikasi Tanaman Kopi 2
2.2 Morfologi Tanaman Kopi 2
2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Kopi 3
2.4 Pemangkasan Tanaman Kopi 3
2.4.1 Pemangkasan Bentuk 4
2.4.2 Pemangkasan Produksi 4
2.4.3 Pemangkasan Pemeliharaan 4
2.4.4. Pemangkasan Peremajaan (Rejuvenasi) 5
3 METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN 5
3.1 Tempat dan Waktu 5
3.2 Metode Pelaksanaan 5
3.3 Metode Pengamatan dan Pengumpulan Data 6
3.4 Metode Analisis dan Informasi 7
3.5 Pelaporan 7
4 KEADAAN UMUM LOKASI PKL 7
4.1 Sejarah Perusahaan 7
4.2 Wilayah Administratif 8
4.3 Luas Areal Konsensi dan Tata Guna Lahan 8
4.4 Keadaan Tanah dan Iklim 8
4.5 Keadaan Tanaman dan Produksi 9
4.6 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan 10
4.7 Fasilitas Kebun 11
5 HASIL KEGIATAN PKL 11
5.1 Aspek Teknis 12
5.2 Aspek Manajerial 29
6 PEMBAHASAN 33
7 SIMPULAN DAN SARAN 35
7.1 Simpulan 35
7.2 Saran 36
DAFTAR PUSTAKA 36
LAMPIRAN 37
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan, menambah pengalaman, dan menambah wawasan mengenai teknik
budi daya tanaman kopi serta membandingkan teori yang didapat pada saat kuliah
dengan ilmu yang diperoleh di lapangan. Sedangkan secara khusus, kegiatan PKL
ini bertujuan untuk menambah keterampilan dan mengikuti kegiatan pemangkasan
tanaman kopi di Kebun Bangelan PT Perkebunan Nusantara XII, Wonosari,
Malang, Jawa Timur.
2 TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman kopi mempunyai akar tunggang. Penyebaran akar tanaman kopi relatif
dangkal. Lebih dari 90% berat akar terdapat pada lapisan tanah antara 0-30 cm.
Perakaran tanaman kopi pada dasarnya peka terhadap kandungan bahan organik,
perlakuan tanah, dan saingan rumput. Apabila akar tanaman kopi kekurangan air
atau udara maka tanaman kopi akan menjadi kerdil (Rukmana 2014).
Tanaman kopi mempunyai batang tegak, bercabang, dan tinggi mencapai 12 m.
Tanaman kopi mempunyai beberapa jenis cabang yang memiliki sifat dan fungsi
yang berbeda–beda. Cabang yang tumbuhnya tegak dan lurus disebut cabang
reproduksi. Cabang ini berasal dari tunas reproduksi yang terdapat di setiap ketiak
daun pada cabang utama atau cabang primer. Adapun cabang yang tumbuh pada
cabang primer dan berasal dari tunas sekunder disebut cabang sekunder.
3
Tanaman kopi berbunga setelah berumur sekitar dua tahun. Bunga tersusun
dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 4-6 kuntum bunga. Pada setiap ketiak
daun dapat menghasilkan 2-3 kelompok bunga.
Bunga kopi berukuran kecil. Mahkota berwarna putih dan harum. Kelopak
bunga berwarna hijau. Benang sari terdiri 5-7 tangkai berukuran pendek. Kelopak
dan mahkota akan membuka saat bunga telah dewasa. Kemudian bunga
berkembang menjadi buah.
Buah muda berwarna hijau. Jika sudah tua, kulitnya menguning lalu menjadi
merah tua. Waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga hingga buah menjadi
matang sekitar 6-11 bulan, tergantung jenis dan faktor lingkungan. Buah terdiri dari
daging buah dan biji (Suwarto et al. 2014).
Pemangkasan merupakan salah satu tindakan kultur teknis yang secara teratur
selalu dilakukan agar tanaman kopi tumbuh sehat dan produktif. Kegiatan
pemangkasan sangat penting karena berkaitan langsung dengan penyediaan
cabang-cabang buah yang menjadi modal utama dalam budi daya tanaman kopi.
Tujuan dari pemangkasan tanaman kopi antara lain, agar tanaman kopi tetap rendah
dan memudahkan perawatan serta pemanenan, memperoleh cabang-cabang buah
baru secara terus-menerus dalam jumlah yang cukup, memudahkan cahaya
4
matahari masuk dan melancarkan sirkulasi udara dalam tajuk tanaman, dan
mempermudah pengendalian hama dan penyakit serta mencegah penyebarannya.
Pemangkasan tanaman kopi dibagi atas 2 sistem, yaitu sistem pemangkasan
berbatang tunggal dan sistem pemangkasan berbatang ganda. Pada kedua sistem
pemangkasan tersebut diterapkan empat metode pemangkasan, yaitu pemangkasan
produksi, pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan, dan pemangkasan
rejuvenasi (Rukmana 2014).
Pemangkasan bentuk tanaman kopi dilakukan saat tanaman muda berumur 1-2
tahun. Kegiatan pemangkasan bentuk dilakukan dengan cara memenggal batang
sekaligus atau secara bertahap dan dilakukan juga beberapa penyunatan cabang
primer. Penyunatan cabang primer bertujuan agar tumbuh beberapa reproduksi
cabang primer dari cabang yang disunat sehingga akan membentuk tajuk pohon
(Rahardjo 2012).
Kegiatan PKL yang dilaksanakan penulis dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: penulis
sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) selama 4 minggu, penulis sebagai
pendamping mandor besar selama 4 minggu, dan penulis sebagai pendamping
asisten afdeling selama 4 minggu.
Tahap pertama selama 4 minggu penulis sebagai KHL dengan mengikuti
serangkaian kegiatan teknis di kebun seperti kegiatan pembibitan dan kegiatan
pemeliharaan yang meliputi: pemangkasan, pengendalian hama, pemupukan, dan
pengendalian gulma. Penulis diawasi oleh mandor-mandor dan asisten pada seluruh
kegiatan tersebut. Penulis membuat jurnal harian pada setiap kegiatan yang
dilakukan (Lampiran 1).
Tahap kedua selama 4 minggu penulis sebagai pendamping mandor dengan
kegiatan merencanakan kegiatan kerja, mengikuti apel pagi untuk memberikan
arahan kepada KHL, dan merencanakan jumlah pekerja yang dibutuhkan. Penulis
membuat laporan pada buku kegiatan sebagai pendamping mandor (Lampiran 2).
Tahap ketiga selama 4 minggu penulis sebagai pendamping asisten dengan
kegiatan merencanakan semua kegiatan di afdeling, mengorganisasikan setiap
6
pekerjaan dan sumber daya manusia, memberi dukungan kepada pekerja agar
berhasil mencapai target, melakukan pengawasan terhadap mandor besar, dan
membuat jadwal apel pagi. Penulis membuat laporan pada buku kegiatan sebagai
pendamping asisten (Lampiran 3).
Metode pengumpulan data terdiri dari 2 bagian yaitu data primer dan data
sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh dari wawancara secara langsung
kepada para karyawan dan staf serta mencatat hasil kegiatan terutama untuk
kegiatan pemangkasan di Kebun Bangelan, PT Perkebunan Nusantara XII, Malang,
Jawa Timur.
Pengamatan dilakukan dengan mengumpulkan data hasil penelitian di lapangan
khusus mengenai pemangkasan. Pengambilan sampel dilakukan secara acak
dengan mengambil 10 tanaman di 2 blok pada Tanaman Menghasilkan (TM) dan 2
blok pada Tamanan Belum Menghasilkan (TBM) yang dipilih. Parameter yang
diamati pada kegiatan pemangkasan diantaranya :
1. Sensus Jenis Cabang Produktif Tanaman Kopi.
a. Jumlah cabang tanaman kopi yang belum berbuah (B0) yang dapat
dilihat dari cabang yang masih muda.
b. Jumlah cabang tanaman kopi yang telah berbuah satu kali (B1) dapat
dilihat dari cabang primer yang berbuah pada bagian 1-2 ruas dari
batang utama.
c. Jumlah cabang tanaman kopi yang telah berbuah dua kali (B2) dapat
dilihat dari cabang primer yang berbuah pada bagian 2-3 ruas dari
batang utama.
d. Jumlah cabang tanaman kopi telah berbuah tiga kali (B3) dapat dilihat
dari cabang primer yang berbuah di ruas terakhir atau ruas paling ujung
dari batang utama.
2. Kondisi tanaman kopi
a. Tinggi tanaman : diukur dari permukaan tanah hingga titik tumbuh
tanaman kopi.
b. Jumlah cabang produktif : banyaknya cabang yang sehat dan telah
berbuah.
c. Jumlah tunas air : banyaknya tunas air yang tumbuh pada tanaman kopi.
Pengumpulan data sekunder diperoleh dari kantor induk Kebun Bangelan, data
yang dibutuhkan meliputi SOP (Standar Operasional Prosedur), curah hujan,
kondisi kebun, peta kebun, data pemangkasan dalam kurun waktu 5-10 tahun
terakhir. Selain itu, data sekunder juga diperoleh dari buku dan literatur lain yang
berkaitan dengan aspek pemangkasan.
7
Metode ini dimaksudkan agar data menjadi lebih sederhana dan lebih mudah
dipahami. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan konsep
ilmiah dan perhitungan matematis sehingga diperoleh informasi dengan hasil yang
akurat melalui gambar, tabel, dan grafik. Data hasil yang diperoleh kemudian
dibandingkan dengan SOP yang berlaku di Kebun Bangelan PT Perkebunan
Nusantara XII.
3.5 Pelaporan
Pelaporan kegiatan PKL yang dilakukan pada 22 Januari sampai 20 April 2019
terdiri dari: jurnal harian, laporan mingguan dan bulanan, serta Tugas Akhir (TA).
Selama kegiatan, penulis membuat laporan dalam bentuk jurnal harian, laporan
mingguan, serta laporan bulanan sebagai KHL, pendamping mandor, pendamping
asisten, dan penulis menyusun tugas akhir untuk diseminarkan, diujikan, dan
diserahkan kepada Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor sebagai persyaratan
menyelesaikan studi untuk mendapat gelar Ahli Madya.
hingga 1963. Pada tahun 1963-1968 menjadi bagian dari PPN Antan XII. Tahun
1969-1971 menjadi bagian dari PPN XXIII. Tahun 1972-1994 menjadi bagian dari
PTP XXIII. Tahun 1995-1996 menjadi bagian dari PTP Group Jatim. Pada tahun
1996-saat ini menjadi bagian dari PTPN XII.
Status lahan Kebun Bangelan adalah Hak Guna Usaha (HGU) yang dimuat
dalam sertifikat HGU nomor 1194. Total luas areal konsesi seluruh Kebun
Bangelan sebagai berikut: untuk tanaman kopi dibagi menjadi Tanaman
Menghasilkan (TM) dan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), aneka kayu,
pembibitan dan entres. Luasan areal pada TM kopi Robusta seluas 706.99 ha. TBM
I kopi Robusta 33.51 ha. TBM II kopi Robusta 5 ha. TBM III kopi Robusta 21.05
ha. Kebun percobaan kopi Robusta 5.2 ha. Tanaman Aneka Kayu 4.50 ha. Kebun
entres kopi Robusta 3.65 ha. Kebun Percobaan SE 4 ha. Kebun koleksi kopi 1.15
ha. Kebun Pembibitan Bangelan 1.50 ha. Luasan total pada bagian tanaman yaitu
seluas 786.55 ha. Luasan areal non tanaman meliputi: Emplasement Perum dengan
luasan 6.97 ha. Jalan, jembatan, lapangan, curah, dan lain - lain seluas 88.75 ha.
Hutan lindung yang terdapat di Kebun Bangelan yaitu seluas 0.93 ha. Luasan total
pada bagian non tanaman yaitu seluas 96.65 ha, dan total luas keseluruhan pada
tanaman dan non tanaman mencapai 883.20 ha. Peta luasan areal konsensi dan tata
guna lahan Afdeling 1 Besaran dapat dilihat pada Lampiran 5.
4.4 Keadaan Tanah dan Iklim
kawi dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 450 680 meter di atas
permukaan laut (mdpl).
Tabel 1 Luas lahan, produksi, produktivitas Kebun Bangelan lima tahun terakhir
Tahun Luas lahan (ha) Produksi (ton) Produktivitas (kg/ha)
2014 532.90 523.78 983
2015 566.15 138.53 245
2016 591.15 213.77 362
2017 639.18 123.88 194
2018 706.99 276.44 391
Jumlah 3 036.37 1 276.40 2 175
Sumber : Kantor Induk Kebun Bangelan (2019)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa tingkat produksi selama lima tahun
terakhir mengalami fluktuatif. Pada tahun 2013 hingga 2014 mengalami
peningkatan, pada tahun 2014 hingga 2015 mengalami penurunan, pada tahun 2015
hingga 2016 mengalami peningkatan, pada tahun 2016 hingga 2017 mengalami
penurunan. Penulis mendapatkan informasi mengenai penurunan tingkat produksi
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, kemarau panjang dan ledakan serangan
hama.
10
Kegiatan PKL yang dilakukan di Kebun Bangelan meliputi aspek teknis dan
aspek manajerial. Aspek teknis yang didapat penulis selama menjadi Karyawan
Harian Lepas (KHL) dimulai dari kegiatan pembibitan sampai dengan kegiatan
pemeliharaan tanaman kopi robusta. Pekerjaan di kebun diawali dengan kegiatan
roll yang rutin dilakukan setiap pagi pada pukul 05.00-05.30 WIB. Kegiatan yang
dilakukan pada roll pagi tersebut meliputi absensi karyawan, pembagian pekerjaan,
dan doa bersama. Semua pekerjaan pada hari Senin sampai Kamis dimulai pukul
06.00-12.30 WIB dan istirahat pada pukul 09.30-10.00 WIB. Khusus pekerjaan
pada hari Jumat dimulai pada pukul 06.00-11.00 WIB tanpa istirahat dan pada hari
Sabtu pekerjaan dimulai pada pukul 06.00-12.00 WIB serta istirahat pada pukul
09.30-10.00 WIB. Pelaksanaan pekerjaan sebagai KHL, pendamping Mandor, dan
pendamping Asisten memiliki empat jam hari kerja dan lima jam hari kerja.
Kegiatan-kegiatan teknis yang dilakukan meliputi pembibitan yang terdiri dari
kegiatan persiapan bahan tanam bibit (pengisian polybag), pembuatan sungkup,
pembuatan dan penanaman stek, penyiangan gulma, pemberian pupuk urea cair,
distribusi bibit, dan penanaman bibit sulaman, kegiatan pemeliharaan meliputi
pengendalian gulma yang terdiri dari pengendalian gulma secara manual dan
12
Pembibitan
Kegiatan pembibitan tanaman kopi robusta di Kebun Bangelan menggunakan 2
cara yaitu secara generatif dan vegetatif. Pembibitan secara generatif yaitu
penanaman biji mulai dari pendederan sampai dengan pembibitan, sedangkan
pembibitan secara vegetatif yang sering dilakukan yaitu stek sambung.
Teknik perbanyakan tanaman kopi robusta yang dilakukan di Kebun Bangelan
lebih banyak menggunakan teknik perbanyakan secara vegetatif dengan melakukan
stek sambung. Kegiatan yang dilakukan di pembibitan antara lain, penyiapan media
tanam, pembuatan sungkup, pembuatan stek sambung, pemeliharaan bibit,
distribusi dan penanaman bibit sulaman.
Persiapan media tanam. Persiapan media tanam untuk bibit kopi robusta
meliputi penyediaan pupuk kompos, tanah, basamid, dan polybag. Perbandingan
pupuk kompos dan tanah yaitu 2:1 atau 1:1 untuk tanah berat dengan penambahan
basamid 500 g/m3. Polybag yang digunakan berukuran 20 x 25 cm. Pengisian tanah
ke dalam polybag menggunakan sekop kecil agar mempermudah dan mempercepat
pekerjaan. Prestasi karyawan dalam pengisian media tanam sebanyak 500 polybag
per orang dan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kegiatan persiapan
media tanam dapat dilihat pada gambar 1.
a b c
Gambar 1 Kegiatan penyiapan media tanam; (a) pencampuran pupuk kandang dan
tanah; (b) pengisian polybag; (c) penataan polybag
Pembuatan sungkup. Pembuatan sungkup bertujuan untuk melindungi bibit
stek sambung dari paparan sinar matahari secara langsung, hujan, dan angin.
Sungkup dibuat dari bambu muda berukuran 2 m untuk kerangka, bambu berukuran
7.67 m untuk penyangga, lalu menggunakan tali rafia untuk mengikat kerangka
dengan penyangga, dan plastik putih transparan sebagai penutup. Sungkup harus
tertutup rapat agar keberhasilan stek sambung tanaman kopi mencapai 85%.
Sungkup dapat dibuka setelah 3 bulan. Kegiatan pembuatan sungkup dapat dilihat
pada Gambar 2.
13
a b
a b
c d
Gambar 3 Pembuatan stek sambung pucuk; (a) pengambilan batang entres; (b)
penyambungan batang atas dan batang bawah; (c) sambungan siap
tanam yang telah diikat plastik; (d) penanaman stek sambung pucuk
Pemeliharaan bibit. Pemeliharaan di pembibitan sangat menentukan bahan
tanaman yang berkualitas baik dan siap untuk ditanam di lapang. Pemeliharaan
tersebut meliputi penyiraman, penyiangan gulma, dan pemberian pupuk urea cair.
Penyiraman bibit kopi dilakukan dua kali dalam sehari saat musim kemarau dan
pastikan air siraman tidak terkontaminasi oleh bibit penyakit dan satu kali dalam
sehari saat musim hujan. Penyiangan gulma dilakukan secara manual dengan
mengambil gulma yang berada di dalam dan di luar polybag dengan menggunakan
tangan serta dilakukan setiap satu minggu sekali. Pemberian pupuk urea cair dengan
dosis 10 g/10 liter air diaplikasikan menggunakan gayung dengan dosis 370
ml/polybag dalam satu gayung dapat diaplikasikan untuk 3-4 polybag bibit.
Pengaplikasian pupuk urea cair tersebut tidak boleh mengenai daun karena akan
menyebabkan daun terbakar. Kegiatan pemeliharaan bibit dapat dilihat pada
Gambar 4.
15
a b
Gambar 4 Kegiatan pemeliharaan bibit; (a) pemberian pupuk urea cair; (b)
menyiang gulma yang terdapat pada polybag
Distribusi dan penanaman bibit sulaman. Distribusi bibit siap salur dilakukan
pada bibit berumur 8-9 bulan. Dalam pengangkutannya ke dalam truk dilakukan
dengan cara memegang polybag menggunakan kedua tangan, tangan kanan
memegang bagian atas polybag dan tangan kiri memegang bagian bawah polybag.
Penanaman bibit sulaman dilakukan untuk memenuhi populasi tanaman kopi di
lapang. Populasi tanaman kopi yang berkurang disebabkan pada masa TBM
terdapat tanaman kopi yang mati karena tidak dapat beradaptasi dan bersaing
dengan tanaman sekitarnya. Kegiatan penanaman bibit terdiri dari pembersihan
lahan, pembuatan lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm, penanaman
dengan cara melepas polybag secara perlahan agar akar tanaman kopi tidak terputus
dan bibit ditanam dengan letak mata tunas menghadap ke timur, lalu penutupan
lubang dengan tanah top soil dimasukkan terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan
tanah sub soil. Setelah penanaman, di Kebun Bangelan dilakukan pembuatan
lubang berbentuk persegi panjang di satu sisi sebelah lubang tanam tersebut yang
berfungsi untuk menaruh pupuk organik atau sebagai penampung air hujan dan
dapat diserap maksimal oleh akar tanaman kopi. Kegiatan distribusi dan penanaman
bibit tanaman kopi dapat dilihat pada Gambar 5.
a b c
Pengendalian gulma
Kegiatan pengendalian gulma bertujuan untuk mengurangi persaingan unsur
hara pada tanaman pokok (tanaman kopi) dengan tumbuhan yang tidak dikehendaki
16
(gulma). Kegiatan pengendalian gulma yang dilakukan dapat secara manual yaitu
dengan menggunakan arit dan secara kimiawi dengan menggunakan herbisida.
Pengendalian gulma dilakukan sebelum kegiatan pemupukan agar pupuk dapat
terserap maksimal oleh tanaman pokok dan mengurangi persaingan unsur hara
dengan gulma dan sebelum kegiatan pemanenan agar memudahkan proses
pemanenan. Jenis gulma dominan yang terdapat di Kebun Bangelan antara lain
serunen (Synedrella nodiflora), babadotan (Ageratum conyzoides), cikraan
(Plumbago zeylanica), mikania (Mikania sp), dan sirih-sirihan (Peperomia
pellucida). Gulma dominan di Kebun Bangelan dapat dilihat pada Gambar 6.
a b c
a b
a b c
Gambar 8 Kegiatan pengendalian gulma secara kimiawi; (a) pengisian air kedalam
drum 200 L; (b) pelarutan herbisida (c) kegiatan pengendalian gulma
kimiawi dengan menggunakan alat pelindung diri
Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk memenuhi unsur hara tambahan pada tanaman kopi
agar tumbuh dan berproduksi secara optimal. Pemupukan di Kebun Bangelan
diawali dengan persipuk (persiapan pemupukan) dengan membuat alur pupuk
berbentuk “L”, “U”, dan “I” sehari sebelum dilakukan pemupukan. Pemupukan
dilakukan pada awal musim hujan dan akhir musim hujan. Kriteria areal yang akan
dipupuk yaitu areal tersebut telah dilakukan pengendalian gulma secara kimiawi,
wiwil kasar, dan telah dilakukan satu kali rotasi pemupukan. Pupuk yang digunakan
adalah pupuk anorganik yang terdiri dari pupuk Urea, KCl, dan SP36 untuk
Tanaman Menghasilkan (TM) dengan dosis pupuk campuran sebanyak 410
g/pohon dan dosis campuran untuk TBM sebanyak 215 g/pohon dengan tambahan
Kieserite. Prinsip pemupukan yang diterapkan adalah 6T yaitu tepat cara, tepat
jenis, tepat tempat, tepat dosis, tepat waktu, dan tepat pengawasan. Alur distribusi
pupuk dimulai dari perhitungan dosis pupuk per pohon sesuai dengan ketentuan
dosis dan dikalikan dengan populasi tanaman kopi dalam satu hektar. Pupuk dapat
diambil setelah bon permintaan diterima oleh gudang induk. Pencampuran pupuk
dilakukan di dalam pabrik agar pupuk terjaga dari hujan ataupun sinar matahari
secara langsung dan dapat diaplikasikan keesokan harinya. Pupuk yang sudah
18
a b
Gambar 9 Kegiatan pemupukan; (a) pembuatan alur pupuk; (b) pemberian pupuk
menggunakan gelas plastik
Pengendalian hama
Intensitas hama pada tanaman kopi di Kebun Bangelan tidak mencapai batas
merugikan atau berbahaya namun tetap dikendalikan agar intensitas serangan hama
tetap dibawah ambang batas. Hama dominan yang menyerang buah kopi di Kebun
Bangelan yaitu Penggerek Buah Kopi (PBKo) dan pengendaliannya menggunakan
trapping. PBKo sangat merugikan tanaman kopi karena mampu merusak biji kopi.
Hama PBKo menyerang buah kopi dengan cara membuat lubang gerekan di bagian
ujung buah kopi lalu masuk kedalam buah kopi tersebut. Pemasangan trapping
dilakukan saat akan tumbuh buah atau sebelum panen. Pengisian ulang trapping
dilakukan selama satu bulan dan pengamatannya dilakukan 1 bulan setelah
pemasangan trapping. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan trapping
antara lain botol air mineral 1.5 L yang diberi dua lubang jendela di sisi yang
berbeda di bagian atas dan bawah, larutan feromon sex yang terdiri dari 10 ml etanol
dan 10 ml methanol yang dimasukan ke dalam plastik es lilin sebanyak 20 ml dan
digantungkan diantara kedua lubang. Saat pengaplikasiannya, plastik yang berisi
larutan feromon sex tersebut dilubangi terlebih dahulu agar aromanya terhirup oleh
hama PBKo jantan. Larutan feromon sex tersebut berfungsi untuk menarik hama
PBKo jantan agar terperangkap karena larutan tersebut memiliki aroma yang sama
dengan PBKo betina. Pada bagian bawah botol diberi larutan detergen dengan
maksud agar hama jatuh dilarutan detergen tersebut dan kemudian mati.
Pemasangan trapping dilakukan dengan cara menggantungkannya di setiap
tanaman kopi dengan jarak 10 tanaman ke arah utara-selatan dan 5 tanaman ke arah
timur-barat sebanyak 25 trapping per hektar yang dikerjakan oleh satu orang.
Kegiatan pemasangan trapping dapat dilihat pada Gambar 10.
19
a b
a b c
Gambar 11 Pengendalian hama bubuk buah; (a) pemetikan buah kopi yang
terserang hama bubuk buah; (b) buah kopi yang terserang hama bubuk
buah; (c) buah kopi yang sudah dibersihkan kulitnya
Pemangkasan
Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan kultur teknis yang secara rutin
dilakukan untuk memperoleh cabang-cabang buah baru agar mencapai produksi
yang optimal. Prinsip dasar dari pemangkasan adalah membuang cabang-cabang
yang tidak dikehendaki seperti cabang-cabang tua yang tidak produktif, cabang-
cabang yang terserang hama penyakit, dan cabang kering. Tujuan dari kegiatan
pemangkasan yaitu untuk memperoleh cabang buah baru, mempermudah
pemanenan, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, masuknya cahaya
matahari, dan memperlancar sirkulasi udara dalam tajuk.
20
Tabel 3 (lanjutan)
Tinggi tanaman (cm) Jumlah cabang
Tahun Nomor
Blok
tanam contoh Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
pangkas pangkas pangkas pangkas
7 125 120 19 15
8 124 120 22 19
9 122 120 15 13
10 120 120 13 13
Rata-rata blok XII 148 131 24 17
Sumber : Hasil pengamatan penulis 2019
a b c
a b c
Gambar 13 Proses kegiatan penyunatan; (a) memotong salah satu cabang; (b)
menyisakan dua ruas pada cabang pasangannya; (c) hasil penyunatan
Wiwil kasar. Wiwil Kasar (WK) merupakan kegiatan pembuangan tunas air
(wiwilan) yang tumbuh pada batang utama tanaman kopi. Kegiatan wiwil kasar
berfungsi agar unsur hara yang terserap oleh tanaman kopi lebih maksimal.
Pembuangan tunas air dimulai dari pangkal batang primer dengan membuang habis
tunas air sampai ketinggian 60 cm dari permukaan tanah dan membuang tunas air
yang tidak dikehendaki, sehingga tidak semua tunas air dibuang. Pada tanaman kopi
yang memiliki percabangan sedikit, tunas air dibiarkan tumbuh 1-2 tunas air untuk
menambah cabang dan dilakukan penyunatan. Kegiatan wiwil kasar dilakukan
setiap bulan pada musim hujan dan dua bulan sekali pada musim kemarau. Tunas
air yang sudah beruas diwiwil menggunakan tangan agar pertumbuhan tunas air
tersebut tidak terlalu cepat. Pengamatan wiwil kasar dapat dilihat pada Tabel 5.
I 1 173 170 11 0 11
2 160 158 19 1 18
3 200 195 20 0 20
23
Tabel 5 (lanjutan)
Tinggi tanaman Jumlah tunas air
Nomor
Blok
contoh Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Tunas air yang
pangkas pangkas pangkas pangkas dipangkas
I 4 199 196 21 2 19
5 190 171 36 1 35
6 212 212 18 1 17
7 215 210 33 1 32
8 193 170 61 5 56
9 177 172 29 0 29
10 180 180 32 1 31
Rata-rata blok I 189.9 183.4 28 1 26
XI 1 230 228 14 1 13
2 224 216 32 4 28
3 204 201 16 1 15
4 220 211 23 3 20
5 212 207 19 2 17
6 185 180 26 2 24
7 220 220 10 0 10
8 266 240 33 1 32
9 217 196 44 2 42
10 174 166 7 1 6
Rata-rata blok XI 215.2 206.5 22 2 21
Sumber : Hasil pengamatan penulis 2019
a b c
Gambar 14 Kegiatan wiwil kasar; (a) tunas air sebelum dipangkas; (b) pembuangan
tunas air; (c) hasil pembuangan tunas air
24
kedua dilakukan secara selektif pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret
(PTPN XII). Kegiatan WH juga harus diselesaikan sebelum dilakukan pemupukan.
Pelaksanaan kegiatan WH harus menggunakan alat berupa gunting pangkas dan
gergaji pangkas serta tidak diperbolehkan membuang cabang menggunakan tangan
karena akan merusak tunas-tunas seri pada cabang primer dan melukai batang
utama. Gunting pangkas digunakan untuk membuang cabang-cabang yang
berukuran kecil sedangkan gergaji pangkas digunakan untuk membuang cabang
yang berukuran besar (PTPN XII). Standar kerja pada kegiatan WH terbagi menjadi
tiga kelas yaitu kelas A dengan standar kerja 0.1 ha/HK, kelas B dengan standar
kerja 0.08 ha/HK, dan kelas C dengan standar kerja 0.05 ha/HK. Kelas tersebut
ditentukan dari keadaan fisik tanaman. Kegiatan wiwil halus dapat dilihat pada
Gambar 15.
a b c
Gambar 15 Kegiatan wiwil halus; (a) memangkas cabang kering; (b) cabang balik;
(c) cabang ke atas
Pangkas Lepas Panen (PLP). Kegiatan PLP dilakukan satu kali dalam setahun
setelah pemanenan. PLP dilakukan pada bulan Agustus dengan memperkirakan
pembungaan terjadi pada bulan Mei tahun berikutnya, maka akan terbentuk delapan
ruas, jika pemangkasan dilakukan pada akhir tahun maka cabang yang dapat
terbentuk hanya lima ruas, yang menyebabkan kerugian tiga ruas karena dalam satu
bulan terbentuk satu ruas. Dalam kegiatan PLP, hal pertama yang harus
diperhatikan adalah membuat perencanaan. Perencanaan dalam kegiatan PLP
berfungsi untuk menentukan produksi tahun berikutnya dan jika terjadi kesalahan
dalam pelaksanaanya, akan membuat produksi tahun berikutnya menurun. Dalam
membuat perencanaan tersebut harus mengetahui produksi tahun sebelum dan
produksi saat ini serta menentukan jumlah cabang yang akan dipertahankan.
Jika produksi tahun depan diharapkan sebanyak 1 ton/ha kopi pasar dengan
rendemen 20% dan populasi tanaman kopi sebanyak 1 111 tanaman/ha (jarak tanam
3 m x 3 m) dengan persentase tanaman kopi berbuah sebesar 80%, maka
perhitungannya adalah sebagai berikut.
100
1 ton/ha kopi pasar = 1 ton x 20 = 5 ton = 5 000 kg/ha kopi basah
Populasi tanaman kopi berbuah = 1 111 pohon/ha x 80% = 889 pohon/ha
Perhitungan untuk menentukan jumlah cabang yang dipertahankan adalah sebagai
berikut.
1 kg kopi gelondong = 850 butir/kg kopi gelondong
5 000 kg/ha kopi gelondong = 5 000 kg/ha x 850 butir/kg = 4 250 000 butir/ha
26
a b c
Tabel 7 (lanjutan)
Tinggi tanaman Cabang produktif
Nomor Jumlah
Blok Sebelum Sesudah
contoh B0 B1 B2 B3 cabang
pangkas pangkas
5 190 171 15 26 4 0 45
6 212 212 26 23 1 0 50
7 215 210 42 35 8 0 85
8 193 170 52 21 0 0 73
9 177 172 18 32 2 0 52
10 180 180 16 10 5 3 34
Rata-rata blok I 189.9 183.4 21 22 2 0 45
XI 1 230 228 25 30 8 3 66
2 224 216 42 24 4 5 75
3 204 201 23 19 2 1 45
4 220 211 37 15 7 1 60
5 212 207 22 32 3 0 57
6 185 180 13 23 3 0 39
7 220 220 40 20 4 0 64
8 266 240 37 25 4 0 66
9 217 196 50 27 3 0 80
10 174 166 10 19 0 0 29
Rata-rata blok XI 215.2 206.5 30 23 4 1 59
Sumber : Hasil pengamatan penulis 2019
Dalam pelaksanaan PLP harus dilakukan oleh tenaga kerja ahli dan diawasi oleh
Mandor. Seminggu setelah pelaksanaan PLP, dilakukan pengecekan kembali
dengan menghitung rata-rata jumlah cabang yang telah dilakukan PLP per
hektarnya agar sesuai dengan perencanaan awal. Jika hasil pengecekan mendapat
rata-rata cabang yang tidak sesuai dengan perencanaan awal, dilakukan tindakan
untuk hari selanjutnya dengan mengubah perencanaan yang sudah dibuat. Standar
kerja pada kegiatan PLP adalah 0.05 ha/HK. Dari data pada tabel diatas dapat
dikonversi dalam bentuk persentase (%). Persentase cabang produktif dapat dilihat
pada Tabel 8.
Tabel 8 (lanjutan)
Tinggi tanaman Persentase cabang (%)
Nomor
Blok Sebelum Sesudah
contoh B0 B1 B2 B3
pangkas pangkas
7 215 210 49 41 9 0
8 193 170 71 29 0 0
9 177 172 35 62 4 0
10 180 180 47 29 15 9
Rata-rata blok I 189.9 183.4 53 43 4 1
XI 1 230 228 38 45 12 5
2 224 216 56 32 5 7
3 204 201 51 42 4 2
4 220 211 62 25 12 2
5 212 207 39 56 5 0
6 185 180 40 53 7 0
7 220 220 63 31 6 0
8 266 240 56 38 6 0
9 217 196 63 34 4 0
10 174 166 44 56 0 0
Rata-rata blok XI 215.2 206.5 51 41 6 2
Rata-rata keseluruhan 202.6 195 52 42 5 1
Sumber : Hasil pengamatan penulis 2019
menghitung semua butir per dompol pada masing-masing tanaman sampel. Setelah
dilakukan perhitungan tersebut, hasil perhitungan dibagi dengan 850 untuk
mengetahui jumlah butir dalam kilogram.
a b
Gambar 17 Kegiatan taksasi buah; (a) kalkulator dan alat tulis untuk kegiatan
taksasi buah; (b) menghitung jumlah butir per dompol.
juga bertugas menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam menunjang
pekerjaan tenaga kerjanya sesuai dengan pekerjaan yang telah ditentukan.
Tugas yang kedua yaitu merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan seperti
penyiapan bahan tanam, pembuatan sungkup dan paranet, pembuatan stek sambung
pucuk, dan pekerjaan pemeliharaan di areal pembibitan. Perencanaan dibuat
berdasarkan kebutuhan di areal pembibitan sehari sebelumnya dan dilakukan atas
persetujuan Asisten Tanaman.
Tugas yang ketiga yaitu mengarahkan dan mengorganisasikan tenaga kerja
sesuai dengan kemampuannya dalam bekerja. Dalam hal ini, pengetahuan seorang
Mandor mengenai kemampuan pekerjanya sangat diperlukan dan harus mengetahui
sifat, sikap dan cara kerja dari setiap pekerjanya agar mencapai prestasi yang
diharapkan.
Tugas yang keempat yaitu mengawasi setiap pekerjaan yang dilakukan oleh
pekerja. Dalam hal ini, Mandor harus menemani dan mengawasi secara langsung
pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja dan jika pekerjaan tidak sesuai dengan
arahan sebelumnya, Mandor akan menegur dan mengevaluasinya secara langsung
saat pekerjaan sedang berlangsung.
Pada akhir pekerjaan, Mandor melaporkan hasil pekerjaan pada hari tersebut
dengan mengisi buku administrasi di Kantor Afdeling untuk dilaporkan kepada
Asisten Tanaman dan mengikuti evaluasi bersama Asisten Tanaman.
6 PEMBAHASAN
Pemangkasan
Pemangkasan Bentuk
yaitu topping pertama dilakukan di ketinggian 100 cm pada masa TBM 1, topping
kedua dilakukan di ketinggian 140 cm pada masa TBM 2, dan topping ketiga
dilakukan di ketinggian 180 cm pada masa TBM 3. Hasil pengamatan pemangkasan
bentuk pada tabel 3 dan 4 menunjukan bahwa tinggi rata-rata tanaman kopi pada
TBM 3 sebelum dilakukan pemangkasan adalah 148 cm dan tinggi rata-rata setelah
dilakukan pemangkasan adalah 131 cm. Pada TBM 2 tinggi rata-rata tanaman kopi
sebelum dilakukan pemangkasan adalah 132.9 cm dan tinggi rata-rata setelah
dilakukan pemangkasan adalah 115.9 cm.
Wiwil Kasar
Wiwil kasar bertujuan untuk membuang tunas air (wiwilan) yang tumbuh pada
batang utama tanaman kopi agar unsur hara yang terserap oleh tanaman kopi lebih
maksimal. Pada tanaman kopi yang memiliki percabangan sedikit, tunas air
dibiarkan tumbuh 1-2 tunas air untuk menambah cabang dan dilakukan penyunatan
(clipping) untuk mendorong pertumbuhan cabang sekunder. Jika percabangan pada
tanaman kopi terisi penuh, maka tunas air harus dipangkas sampai habis agar unsur
hara yang terserap oleh tanaman kopi menjadi optimal. Hasil pengamatan tunas air
pada tabel 5 menunjukan bahwa rata-rata tunas air di Blok I adalah 28 tunas air dan
rata-rata tunas air di Blok XI adalah 22.4 tunas air. Tunas air yang disisakan rata-
rata adalah 1 tunas air pada masing-masing blok, karena tunas air tersebut berfungsi
untuk mengisi kekosongan cabang pada tanaman dengan memilih tunas air yang
baik dan kuat untuk dipelihara. Pada blok I keadaan tanah yang subur dan gulma
yang tidak terlalu banyak menyebabkan pertumbuhan tunas air lebih banyak dan
lebih cepat dibandingkan dengan blok XI dengan keadaan lahan yang terdapat
banyak gulma sehingga tunas air dan gulma bersaing dalam menyerap unsur hara
dan menyebabkan pertumbuhan tunas air di blok XI lebih sedikit.
Wiwil Halus
setelah panen cabang tersebut harus dibuang. Untuk cabang yang tidak dikehendaki
lainnya seperti cabang sakit, cabang kering, cabang lanang, dan cabang cacing
harus dipangkas karena untuk menghindari persaingan unsur hara dengan cabang
produktif sehingga unsur hara yang terserap oleh tanaman kopi menjadi optimal
dalam pembentukan buah dan pertumbuhan cabang-cabang buah baru.
Pangkas Lepas Panen
7.1 Simpulan
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
39
39
40
40
Lampiran 1 (lanjutan)
Prestasi kerja
Tanggal Kegiatan Lokasi Uraian kegiatan
Mahasiswa Karyawan Standar
26/01/2019 Pemanenan - - - Blok I Afdelling 1 Memanen buah kopi ekselsa
Besaran dan Pabrik yang sudah berwarna merah,
Kebun Bangelan. melakukan sortasi buah kopi
menjadi beberapa kelompok
seperti kismis, bancuk, dan
berwarna hijau, serta mengolah
buah kopi secara dry process.
28/01/2019 Pembibitan 50 stek 125 stek 125 stek Areal Pembibitan Melakukan stek sambung dari
Afdelling 1 bahan yang diambil pada kebun
Besaran entres Kebun Bangelan dengan
mengambil tunas air dari klon
BGN 939 untuk batang atas dan
tunas air dari klon BP 308 untuk
batang bawah, dan menanam stek
sambung di polybag yang sudah
disediakan.
29/01/2019 Pembibitan 25 stek 125 stek 125 stek Areal Pembibitan Melakukan stek sambung dari
Afdelling 1 bahan yang diambil pada kebun
Besaran entres Kebun Bangelan dengan
mengambil tunas air dari
klon BGN 939 untuk batang atas
dan tunas air dari klon BP 308
untuk batang bawah dan
menanam stek sambung di
polybag.
41
Lampiran 1 (lanjutan)
Prestasi kerja
Tanggal Kegiatan Lokasi Uraian kegiatan
Mahasiswa Karyawan Standar
30/01/2019 Pembibitan 25 stek 125 stek 125 stek Areal Pembibitan Melakukan stek sambung dari
Afdelling 1 bahan yang diambil pada kebun
Besaran entres Kebun Bangelan dengan
mengambil tunas air dari klon
BGN 939 untuk batang atas dan
tunas air dari klon BP 308 untuk
batang bawah, menanam stek
sambung pucuk di polybag yang
sudah disediakan, dan mengukur
diameter batang bibit kopi
sampel menggunakan meteran.
31/01/2019 Pembibitan - - - Areal Pembibitan Memberikan pupuk urea cair
Afdelling 1 dengan dosis 500 g/10 liter dan
Besaran diaplikasikan 1 gayung untuk 3
bibit tanaman kopi.
01/02/2019 Pemangkasan 0.050 ha 0.056 ha 0.056 ha Blok III Afdelling Melakukan pemangkasan wiwil
1 Besaran kasar dan wiwil halus pada
tanaman kopi dengan
memangkas tunas air, cabang
kering, topping, cabang yang
patah terkena air atau tertimpa
pohon, cabang lanang, dan
cabang balik.
42
42
41
Lampiran 1 (lanjutan)
Prestasi kerja
Tanggal Kegiatan Lokasi Uraian kegiatan
Mahasiswa Karyawan Standar
02/02/2019 Pemangkasan 0.050 ha 0.086 ha 0.1 ha Blok I Afdelling 1 Melakukan pemangkasan wiwil
Besaran halus dengan memangkas tunas
air, cabang kering, cabang balik,
topping, dan pemepetan untuk
membuat cabang baru, serta
membersikan gulma di piringan
tanaman kopi.
04/02/2019 Pemangkasan 0.041 ha 0.14 ha 0.1 ha Blok I Afdelling 1 Melanjutkan kegiatan
Besaran pemangkasan yang telah
dilakukan pada hari sebelumnya
tanpa membersihkan gulma di
piringan tanaman kopi.
06/02/2019 Pemangkasan 0.062 ha 0.11 ha 0.1 ha Blok I Afdelling 1 Melakukan pemangkasan wiwil
Besaran halus dengan memangkas tunas
air, cabang kering, cabang balik,
topping, dan pemepetan untuk
membuat cabang baru, serta
membersikan gulma di piringan
tanaman kopi.
07/02/2019 Pemupukan 0.076 ha 0.33 ha 0.33 ha Blok VIII Melakukan persiapan pupuk
Afdelling 1 dengan membuat alur pupuk
Besaran membentuk huruf L dan
melakukan pemupukan dengan
dosis 120 gram per tanaman lalu
alur pupuk tersebut ditutup.
43
Lampiran 1 (lanjutan)
Prestasi kerja
Tanggal Kegiatan Lokasi Uraian kegiatan
Mahasiswa Karyawan Standar
08/02/2019 Penyulaman 6 tanaman 25 tanaman 25 tanaman Blok VI Afdelling Mendistribusikan bibit siap salur
1 Besaran sebanyak 100 bibit untuk
penyulaman menggunakan mobil
pick up dan menanam bibit
dengan lubang tanam berukuran
60 cm x 60 cm x 60 cm.
09/02/2019 Pembibitan - - - Areal Pembibitan Membersihkan areal pembibitan
dan Kebun Koleksi dan membuat ajir penanda klon.
Afdelling 1
Besaran
11/02/2019 Pemasangan 25 trapping 25 trapping 25 trapping Blok III Afdelling Membuat dan memasang
trapping 1 Besaran trapping untuk pengendalian
hama bubuk buah dengan
menggunakan feromon seks
(etanol metanol 1:1)
12/02/2019 Pemangkasan 0.030 ha 0.083 ha 0.13 ha Blok XII afdelling Melakukan pemangkasan bentuk
bentuk 1 Besaran pada tanaman belum
menghasilkan (TBM) 2 kopi
robusta dengan melakukan
topping pada ketinggian 120 cm.
13/02/2019 Pemangkasan 0.030 ha 0.083 ha 0.13 ha Blok XII Afdelling Melanjutkan kegiatan
bentuk 1 Besaran pemangkasan bentuk.
43
44
44
Lampiran 1 (lanjutan)
Prestasi kerja
Tanggal Kegiatan Lokasi Uraian kegiatan
Mahasiswa Karyawan Standar
14/02/2019 Distribusi bibit - - - Blok VI Afdelling Mendistribusikan bibit siap salur
siap salur 1 Besaran untuk penyulaman tanaman kopi
robusta.
16/02/2019 Orientasi TTI - - - Blok IV Afdelling Melakukan orientasi mengenai
(Tanam Tahun 1 Besaran teknis dan tatacara kegiatan TTI.
Ini)
18/02/2019 Pemangkasan 0.009 ha 0.1 ha 0.1 ha Blok XI Afdelling Melakukan pemangkasan wiwil
wiwil halus 1 Besaran halus disertai pembersihan
piringan secara manual.
19/02/2019 Pengendalian 0.12 ha 0.33 ha 0.33 ha Blok XII Afdelling Melaksanakan pengendalian
gulma kimiawi 1 Besaran gulma secara kimiawi
menggunakan herbisida sistemik.
45
45
46
46
Lampiran 2 (lanjutan)
Prestasi kerja penulis
Tanggal Jumlah KHL Luas Areal Lama Lokasi Hasil kegiatan
yang diawasi yang kegiatan
(orang) diawasi (jam)
(ha)
01/03/2019 17 5 4 Blok XII Afdeling 1 Melakukan persiapan pemupukan dengan
Besaran membuat alur pupuk berbentuk “U” dan
didapat prestasi karyawan 0.29 ha/HK.
02/03/2019 - - - Blok X Afdeling 1 Melakukan Sharing Session dengan
Besaran asisten tanaman afdelling 1 Besaran
04/03/2019 3 5 Blok II Afdeling 1 Menanam dan menyulam tanaman
Besaran sengon sebanyak 191 tanaman.
05/03/2019 6 0.5 5 Areal Pembibitan Mengisi polybag, menata polybag, dan
Afdeling 1 Besaran mendistibusikan bibit naungan sementara
(tanaman rete-rete) sebanyak 400 bibit.
06/03/2019 8 0.5 5 Areal Pembibitan Menyusun polybag dan distribusi bibit
Afdeling 1 Besaran kopi siap salur sebanyak 260 bibit dan
bibit naungan sementara
(tanaman rete-rete) sebanyak 240 bibit.
08/03/2019 6 0.5 4 Areal Pembibitan Mendistribusikan 400 bibit kopi siap
Afdeling 1 Besaran salur dan 400 bibit naungan sementara
(tanaman rete-rete) serta pengambilan 29
karung pupuk organik (kulit kopi).
09/03/2019 - - 5 Blok III Afdeling 1 Melakukan petik bubuk buah kopi dengan
Besaran mengambil buah kopi yang terserang
hama bubuk buah, berwarna merah, dan
hitam.
47
Lampiran 2 (lamjutan)
Prestasi kerja penulis
Tanggal Jumlah KHL Luas Areal Lama Lokasi Hasil kegiatan
yang diawasi yang kegiatan
(orang) diawasi (jam)
(ha)
11/03/2019 - - - Lapangan tenis Melakukan upacara bendera dalam
Afdeling 1 Besaran rangka HUT PT Perkebunan Nusantara
XII ke 23.
12/03/2019 - - 5 Blok VI dan VIII Melakukan taksasi panen untuk
Afdeling 1 Besaran memperkirakan jumlah produksi saat
panen.
13/03/2019 - - 5 Blok IV Afdeling 1 Melakukan pengisian ulang trapping
Besaran pada tanaman kopi menggunakan
feromon sex dan campuran air dengan
detergen.
14/03/2019 - - 5 Blok I Afdeling 1 Melakukan pengisian ulang trapping
Besaran pada 50 tanaman kopi.
15/03/2019 13 1.5 4 Blok X Afdeling 1 Melakukan kegiatan wiwil kasar dan
Besaran pembersihan piringan TM kopi. Luasan
yang didapat 1.5 ha dan prestasi
karyawan yang didapat adalah 0.11
ha/HK.
47
48
48
Lampiran 2 (lanjutan)
Prestasi kerja penulis
Tanggal Jumlah KHL Luas Areal Lama Lokasi Hasil kegiatan
yang diawasi yang kegiatan
(orang) diawasi (jam)
(ha)
16/03/2019 12 1.1 5 Blok IV Afdeling 1 Melakukan kegiatan wiwil kasar dan
Besaran pembersihan piringan TM kopi. Prestasi
karyawan yang didapat adalah 0.9 ha/HK.
18/03/2019 17 5 Blok I Afdeling 1 Melakukan kegiatan persiapan
Besaran pemupukan dengan membuat alur
berbentuk setengah lingkaran.
19/03/2019 18 1.8 5 Blok X Afdeling 1 Melakukan kegiatan pengendalian gulma
Besaran secara kimiawi dengan prestasi karyawan
yang didapat adalah 0.1 ha/HK.
20/03/2019 9 0.5 5 Areal Pembibitan Mendistribusikan 120 bibit kopi siap
Afdeling 1 Besaran salur dan melakukan stek sambung
tanaman kopi.
49
49
50
50
Lampiran 3 (lanjutan)
Prestasi kerja penulis
Tanggal Jumlah Luas Areal Lama Lokasi Hasil kegiatan
Mandor yang yang kegiatan
diawasi diawasi (jam)
(orang) (ha)
28/03/2019 - - 5 Blok XII dan XI Mengetahui batas-batas blok dan batas-
Afdeling 1 Besaran batas kebun bagian lungur barat dengan
melihat peta kebun.
29/03/2019 - - 4 Kantor Afdeling 1 Merevisi program kegiatan untuk satu
Besaran bulan, dua minggu awal, dan dua minggu
akhir.
30/03/2019 - - 5 Kantor Afdeling 1 Merevisi program kegiatan untuk satu
Besaran bulan, dua minggu awal, dan dua minggu
akhir.
01/04/2019 - - 5 Blok XII Afdeling 1 Mengetahui batas-batas blok dan batas-
Besaran batas kebun bagian lungur barat dengan
melihat peta kebun.
02/04/2019 - - 5 Blok I, II, VIII, VII, Mengetahui batas-batas blok dan batas-
IX, dan X Afdeling 1 batas kebun bagian lungur utara dengan
Besaran melihat peta kebun.
04/04/2019 - - 5 Blok III, IV, dan V Mengetahui batas-batas blok dan batas-
Afdeling 1 Besaran batas kebun bagian lungur timur dengan
melihat peta kebun.
05/03/2019 1 1.5 4 Blok II Afdeling 1 Mengawasi pekerjaan Mandor dalam
Besaran kegiatan wiwil halus dengan luas lahan
yang dikerjakan seluas 1.5 ha dan tenaga
kerja sebanyak tujuh orang.
51
Lampiran 3 (lanjutan)
Prestasi kerja penulis
Tanggal Jumlah Luas Areal Lama Lokasi Hasil kegiatan
Mandor yang yang kegiatan
diawasi diawasi (jam)
(orang) (ha)
06/03/2019 2 - 5 Blok II Afdeling 1 Mengawasi pekerjaan Mandor dalam
Besaran kegiatan dongkel tanaman kopi yang mati
dan kegiatan wiwil kasar.
08/03/2019 - - 4 Kantor Afdeling 1 Merevisi program kegiatan untuk satu
Besaran bulan, dua minggu awal, dan dua minggu
akhir.
09/03/2019 - - 5 Blok I Afdeling 1 Melakukan simulasi kegiatan PLP
Besaran Bersama Mandor Besar.
10/04/2019 - - 5 PTPN XII Afdeling Melakukan supervisi oleh dosen
1 Besaran Teknologi dan Manajemen Produksi
Perkebunan Sekolah Vokasi IPB
11/04/2019 - - 5 Gedung Pertemuan Mengikuti pelatihan dan sosialisasi K3
Afdeling 1 Besaran (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang
disampaikan oleh Kepala Puskesmas
setempat dan dihadiri oleh para karyawan
PTPN XII Kebun Bangelan.
12/04/2019 - - 5 Kantor Afdeling 1 Melakukan draft laporan PKL
Besaran
13/04/2019 - - 5 Laboratorium dan Melakukan inokulasi cendawan
Blok 1 Afdeling 1 Beauveria ke media perbanyakan beras
Besaran jagung dan memahami tata cara taksasi
buah dan bunga.
51
52
52
Lampiran 3 (lanjutan)
Prestasi kerja penulis
Tanggal Jumlah Luas Areal Lama Lokasi Hasil kegiatan
Mandor yang yang kegiatan
diawasi diawasi (jam)
(orang) (ha)
15/04/2019 - - 5 Kantor Afdeling 1 Membuat power point untuk presentasi
Besaran hasil PKL
16/03/2019 - - 5 Kantor Afdeling 1 Melakukan draft laporan PKL
Besaran
18/03/2019 - - 5 Kantor Afdeling 1 Melakukan draft laporan PKL
Besaran
20/03/2019 - - 3 Ruang rapat Melakukan presentasi hasil PKL dan
Afdeling 1 Besaran pamit dengan seluruh staf Kebun
Bangelan.
53
3.8
Q = 7.7
Asisten Tanaman
Mandor Besar
Asmongat
Kepala Mandor Mandor Pemel Mandor Pemel Mandor Pemel & Mandor Mandor Panen Juru Tulis
Keamanan Pembibitan TBM Kopi TM Kopi Panen Aneka Kayu Pengembangan Kopi Robusta
Robusta Robusta & Holtikultura Beauveria bassiana
Karyawan Pelaksana
57
58
58
Manajer
Asisten Adminitrasi Asisten Teknik dan Asisten Tanaman Asisten Tanaman Mantri
Keuangan dan Umum Pengolahan Bag. Besaran Bag. Kp Baru Kebun
Kepala
Keamanan
59
59
60
60
Lampiran 11 Data curah hujan kebun dan hari hujan Kebun Bangelan Afdeling Besaran
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Bulan
MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH MM HH
Jan 456 22 282 20 259 18 396 24 263 15 310 16 338 19 259 17 474 22 351 25
Feb 316 14 334 16 162 15 373 19 434 16 111 9 154 16 419 23 330 18 374 22
Mar 163 13 384 19 229 17 255 17 260 26 282 10 461 18 399 20 389 14 372 17
Apr 188 10 365 19 252 15 281 12 310 13 129 11 486 20 287 15 279 12 205 9
Jul 40 2 66 11 - - 5 1 26 2 62 5 - - 218 11 24 1 3 1
Nov 260 14 488 18 277 17 300 12 482 18 221 17 269 13 483 26 550 24 370 16
Des 191 11 284 19 466 22 514 20 552 25 434 28 363 20 239 14 390 19 347 17
Jumlah 1 871 115 3 456 189 1 937 124 2 206 116 3 116 153 1 617 106 2 192 111 3 646 199 2 715 138 2 114 116
Rata -
155.9 9.6 288 15.75 215.2 13.7 220.6 11.6 311.6 15.3 179.6 11.7 313.1 15.8 303.8 16.5 226.25 11.5 211.4 11.6
rata
Keterangan :
Bulan Basah (BB) = CH > 100 mm
Bulan Kering (BK) = CH > 60 mm
61
RIWAYAT HIDUP
Syafira Khusnul Aini, lahir di Bogor pada tanggal 14 Februari 1998. Penulis
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari Bapak Mauludin Hidayat, SE.MM
dan Ibu Eneng Surtiningsih, S.Kep. Pendidikan penulis dimulai dari Pendidikan
dasar di SD Negeri 02 Bogor dan lulus pada tahun 2010, setelah itu penulis
melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 02 Bogor dan lulus pada
tahun 2013. Penulis melanjutkan ke pendidikan menengah atas di SMA Negeri 06
Bogor dan lulus pada tahun 2016. Penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan
tingkat tinggi melalui jalur tes (reguler) Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
dengan program studi Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan. Selama
berkuliah penulis aktif mengikuti organisasi yang terdapat di Sekolah Vokasi dan
organisasi dalam program studi. Organisasi yang diikuti oleh penulis yaitu menjadi
anggota paduan suara Sekolah Vokasi IPB (D’Voice) pada tahun 2017 dan 2018
dan menjadi sekretaris dalam organisasi program studi (Planters) pada periode
2017-2018 dan periode 2018-2019. Penulis juga mengikuti kegiatan yang diadakan
oleh Sekolah Vokasi seperti Vokasi Got Talent (VGT) dan Olimpiade Mahasiswa
Diploma (OMDI). Penulis melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan di Kebun
Bangelan PT Perkebunan Nusantara XII pada tahun 2019 dengan judul tugas akhir
Pemangkasan Kopi Robusta (Coffea Canephora L.) di Kebun Bangelan PT
Perkebunan Nusantara XII Malang Jawa Timur.