Hidroksiapatit
Hidroksiapatit
ARBAINAH
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Arbainah
NIM G74110072
ABSTRAK
ARBAINAH. Sintesis Hidroksiapatit Berbasis Cangkang Kerang Kepah
(Polymesoda erosa) dengan Metode Presipitasi. Dibimbing oleh KIAGUS
DAHLAN.
ABSTRACT
ARBAINAH. Synthesis of Hydroxyapatite Based Mud Clam Shells (Polymesoda
erosa) using Precipitation Method. Guided by KIAGUS DAHLAN.
ARBAINAH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Fisika
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penelitian yang dilaksanakan sejak September
2014 berjudul “Sintesis Hidroksiapatit Berbasis Cangkang Kerang Kepah
(Polymesoda erosa) dengan Metode Presipitasi” ini dapat diselesaikan.
Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu untuk menyelesaikan laporan hasil penelitian, diantaranya:
1. Ayahanda (alm.) dan Ibunda beserta saudaraku tercinta di Kintap,
Kalimantan Selatan yang selalu memberikan do’a, nasehat dan semangat
kepada penulis.
2. Bapak Kiagus Dahlan selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, saran dan pengarahan kepada penulis.
3. Bapak Tony Sumaryada selaku editor dan penguji yang telah memberikan
koreksi, saran dan kritikan dalam perbaikan penulisan.
4. Bapak Ardian Arif Setiawan selaku penguji yang memberikan saran dan
kritikan dalam penyusunan skripsi.
5. Seluruh dosen pengajar dan staf di Departemen Fisika FMIPA IPB.
6. Kepada PT Arutmin Indonesia atas seluruh dukungan dan bantuannya
melalui program Beasiswa Utusan Daerah (BUD).
7. Andri Hanryansyah yang selalu memberikan dukungan, nasehat dan
bantuan kepada penulis.
8. Seluruh mahasiswa Fisika 48 atas kebersamaannya selama studi.
9. Semua pihak yang membantu penulis baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Demikian kata pengantar ini dibuat, semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Penulis sangat menghargai semua saran dan kritik mengenai penulisan skripsi ini.
Arbainah
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
Hipotesis 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
Kerang Kepah 2
Desa Muara Kintap 3
Hidroksiapatit 4
BAHAN DAN METODE PENELITIAN 5
Waktu dan Tempat 5
Alat 5
Bahan 5
Prosedur Penelitian 5
Preparasi dan Sterilisasi Cangkang Kerang Kepah 5
Kalsinasi Cangkang Kerang Kepah 6
Preparasi Bahan 6
Sintesis HAp dengan Metode Presipitasi 6
Uji Analisis 6
HASIL DAN PEMBAHASAN 7
Hasil Kalsinasi Cangkang Kerang Kepah 7
Hasil Sintesis Serbuk Hidroksiapatit 8
Hasil Analisis dengan EDX 9
Hasil Analisis dengan AAS 10
Hasil Analisis dengan XRD 11
Hasil Analisis dengan Spektrofotometer FTIR 13
Hasil Analisis dengan SEM 14
SIMPULAN DAN SARAN 18
Simpulan 18
Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
LAMPIRAN 21
RIWAYAT HIDUP 43
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hipotesis
TINJAUAN PUSTAKA
Kerang Kepah
Kerang kepah memiliki ciri khas tersendiri dan mudah diperoleh di alam
tanpa memerlukan biaya untuk mendapatkannya.3 Kerang kepah yang memiliki
nama latin Polymesoda erosa hidup diperairan pasang surut. Selama air pasang,
kerang aktif menyaring (filter feeders) makanan yang melayang di dalam air
berupa phytoplankton dan zooplankton, dan ketika air surut, kerang dapat terlihat
membenamkan diri ke dalam akar-akar mangrove, lubang-lubang rumah kepiting
dan di dalam tanah yang berlumpur. Kerang kepah mampu tumbuh hingga
sepanjang 10.5 cm.4 Berat total kerang cukup bervariasi tergantung ukurannya,
adapun berat total kerang kepah terdiri dari cangkang, jaringan lunak dan air yang
ada di dalam kerang.5
3
Hidroksiapatit
Alat
Bahan
Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari lima tahap. Tahap pertama yaitu preparasi dan
sterilisasi cangkang kerang kepah. Tahap kedua adalah kalsinasi cangkang kerang
kepah supaya didapatkan CaO. Tahap ketiga adalah preparasi bahan. Tahap
keempat adalah sintesis HAp dengan metode presipitasi. Tahap kelima uji analisis
EDX, AAS, XRD, FTIR dan SEM.
Preparasi Bahan
Uji Analisis
Analisis EDX
Karakterisasi EDX bertujuan untuk melihat kandungan unsur-unsur pada
sampel. EDX memungkinkan dilakukannya mikroanalisis secara kualitatif dan
semi kuantitatif unsur-unsur mulai dari Litium (Li) sampai dengan Uranium (U).
EDX yang digunakan adalah EVO® MA 10.12
Analisis AAS
Karakterisasi menggunakan AAS bertujuan untuk melihat kandungan
kalsium pada sampel. Massa serbuk cangkang kerang kepah 1 gram yang sudah
dikalsinasi dikarakterisasi menggunakan AAS.13
7
Analisis XRD
Analisis XRD dilakukan untuk mengetahui fasa yang terkandung di dalam
sampel. Sampel hasil sintering dimasukkan ke dalam holder yang berukuran (2x2)
2
cm pada difraktometer. Hasil analisis dibandingkan dengan data Joint Commite
on Powder Diffraction Standards (JCPDS). XRD yang digunakan adalah
α
Shimadzu XRD 610 dengan target CuK (λ = 1.54056 Å).14
Analisis FTIR
Sampel sebanyak 2 mg dicampur dengan 100 mg KBr dan dibuat pelet.
Pelet dikarakterisasi menggunakan FTIR HITACHI 270-50 dengan rentang
gelombang (400-4000) cm-1.15
Analisis SEM
Sampel dilapisi dengan unsur platina selama 55 detik, lalu dianalisis
menggunakan SEM pada accelerated voltage sebesar 20 kV dengan perbesaran 50,
500, 1000, 5000, 10000 dan 20000 kali.16
Efisiensi senyawa CaO hasil kalsinasi dapat di lihat pada Tabel 2. Massa
yang dihasilkan dari proses kalsinasi lebih kecil dari massa sebelum kalsinasi.
Pengurangan massa tersebut disebabkan oleh pelepasan CO2 dari CaCO3.
8
Tabel 2 Efisiensi sampel CaO dengan sumber CaCO3 cangkang kerang kepah
Massa (gram)
Kode sampel Efisiensi (%)
CaCO3 CaO
a 31.94 20.10 63
b 32.90 20.73 63
c 33.01 19.91 61
d 34.72 22.01 63
Rata-rata 33.14 20.68 63
Efisiensi senyawa senyawa HAp hasil sintering dapat di lihat pada Tabel 3.
Dari Tabel 3 dapat di lihat massa hasil sintering lebih kecil dari massa yang
digunakan. Hal ini disebabkan karena pada proses tersebut terjadi proses penguapan
yaitu perubahan senyawa air menjadi gas yang mengakibatkan pengurangan massa
sehingga semakin lama waktu pengeringan maka massa yang berkurang semakin
besar.
9
Tabel 3 Efisiensi sampel HAp dengan sumber CaO cangkang kerang kepah
Massa (gram)
Kode sampel Efisiensi (%)
CaO (NH4)2HPO4 HAp
a 2.96 3.96 4.30 62
b 2.96 3.96 4.24 62
c 2.96 3.96 4.12 60
d 2.96 3.96 4.31 62
Rata-rata 2.96 3.96 4.24 62
Hasil analisis AAS untuk uji kandungan Ca pada cangkang telur ayam
tanpa perlakuan panas, cangkang kerang kepah tanpa perlakuan panas dan
cangkang kerang kepah hasil sintering, masing-masing diperoleh persentase Ca
yaitu 29%, 5% dan 5% (Tabel 5).
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa kandungan Ca terbanyak
terdapat pada sampel cangkang telur ayam tanpa perlakuan. Kandungan Ca paling
sedikit terdapat pada cangkang kerang kepah, dan kandungan Ca tidak berkurang
setelah cangkang kerang kepah melalui proses sintering.
Jenis Persentase
Nama Sampel Metode Hasil Satuan
Analisis (%)
Cangkang telur ayam
28297.54 29
tanpa perlakuan
Cangkang kerang
Ca AAS 4946.53 mg/100g 5
kepah tanpa perlakuan
Cangkang kerang
4517.18 5
kepah hasil sintering
11
500
450
400
350
Intensitas (Cacahan)
300 CaCO3
v
250
200
150
100
50
0
-50 10 20 30 40 50 60 70 80
2theta (Derajat)
Gambar 5 Pola difraksi XRD serbuk cangkang kerang kepah tanpa perlakuan
panas
Cangkang Kerang Kepah dengan Kalsinasi
1400
1200
1000
Intensitas (Cacahan)
800 CaO
600
400
200
0
10 20 30 40 50 60 70 80
-200
2theta (Derajat)
Gambar 6 Pola difraksi XRD hasil kalsinasi pada suhu 1000 oC selama 7 jam
12
Hasil analisis XRD yang telah di kalsinasi dapat dilihat pada Gambar 6
yang menghasilkan pola difraksi dengan intensitas tinggi pada nilai 2θ: 32.280o,
37.419o, 53.940o, 64.160o, 67.400o, 79.699o. Nilai 2θ ini spesifik untuk senyawa
Ca(OH)2 dan mengalami transisi ke CaO sesuai dengan pola difraksi standar
JCPDS (Lampiran 3). Pola difraksi XRD setelah CaCO3 mengalami proses
pembakaran dengan suhu tinggi semua komponen meluruh menjadi CaO.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui keunggulan dari CaO cangkang
kerang kepah dibandingkan dengan cangkang telur ayam, yaitu serbuk cangkang
kerang kepah setelah di kalsinasi dan disimpan selama 4 bulan masih berbentuk
serbuk, sedangkan serbuk cangkang telur ayam setelah dikalsinasi dan disimpan
selama 3 bulan lebih jika diuji dengan XRD akan terdeteksi adanya senyawa H2O
(air).
Serbuk Hidroksiapatit
Proses sintesis HAp menggunakan metode presipitasi dengan cara
mereaksikan suspensi CaO 0.5 M dan (NH4)2HPO4 0.3 M. Perbandingan
konsentrasi yang digunakan mengacu pada salah satu indikator terbentuknya HAp,
yaitu nisbah Ca/P sebesar 1.67.18
Hasil serbuk HAp dari metode presipitasi dianalisis menggunakan XRD,
yang bertujuan untuk mengidentifikasi fasa yang terbentuk dan menentukan
parameter kisi serta menentukan derajat kristalinitas. Identifikasi fasa sampel
dilakukan dengan membandingkan pola difraksinya dengan database JCPDS
nomor 09-0432 tentang hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2), JCPDS nomor 35-0180
tentang apatit karbonat tipe A (AKA) (Ca10(PO4)6CO3) dan JCPDS nomor 19-
0272 tentang apatit karbonat tpe B (AKB) (Ca10(PO4)3(C)3)3(OH)2) (Lampiran 4).
250
200
150
Intensitas (Cacahan)
HAp
100
50
0
10 20 30 40 50 60 70 80
Tabel 6.20
Spektra FTIR menunjukkan gugus fungsi HAp hanya tersusun atas gugus
fosfat (PO43-) dan gugus hidroksil (OH-). Pada bilangan gelombang 3445-3645
cm-1 berupa gugus OH- dan gugus PO43- berturut-turut pada bilangan gelombang
962.42, 1035.71-1093.57 dan 567-603.89 cm-1.18
Gambar 8 hasil dari spektrum FTIR menunjukkan pita serapan gugus OH-
pada bilangan gelombang 3441 cm-1 dan pita serapan gugus PO43- pada bilangan
gelombang 555 cm-1 dan 1049 cm-1. Munculnya pita serapan gugus OH- dan PO43-
menandakan bahwa terbentuknya kristal HAp. Pita serapan CO32- terdapat pada
bilangan gelombang 1605 cm-1. Keberadaan ion karbonat merupakan inhibator
dalam pembuatan HAp dan berasal dari reaksi CaO dengan CO2 di udara bebas.
Keberadaan CO32- tidak dapat dikatakan buruk karena tulang manusia juga
memiliki CO32- yang merupakan substitusi alami untuk PO43- yang biasa disebut
14
120
100
Transmitansi (%)
80 PO43-
60
OH-
40
CO32-
20
0
490 1490 2490 3490
Bilangan Gelombang (cm -1)
Gambar 8 Spektrum FTIR HAp hasil sintering pada suhu 900 oC selama 5 jam
morfologi yang lebih detail dari partikel HAp dalam skala yang lebih kecil.
Perbesaran 20000 kali, memberikan hasil gambar yang kurang tajam dan resolusi
gambar yang kurang baik. Sehingga pengamatan morfologi tidak dapat dilakukan
dengan baik.
Secara umum berdasarkan hasil analisa SEM, seiring dengan bertambahnya
perbesaran, morfologi dari partikel HAp dapat terlihat semakin jelas. Hasil
perbesaran dari serbuk HAp memperlihatkan aglomerasi (gumpalan-gumpalan
kristal) namun tidak memiliki ukuran yang seragam (tidak homogen). Ukuran
partikel tidak homogen disebabkan proses penggerusan cangkang yang tidak
merata, karena masih menggunakan metode manual (menggunakan tangan).
Gambar 10 Hasil perbesaran 500 kali sampel HAp dengan menggunakan SEM
Gambar 11 Hasil perbesaran 1000 kali sampel HAp dengan menggunakan SEM
17
Gambar 12 Hasil perbesaran 5000 kali sampel HAp dengan menggunakan SEM
Gambar 13 Hasil perbesaran 10000 kali sampel HAp dengan menggunakan SEM
18
Gambar 14 Hasil perbesaran 20000 kali sampel HAp dengan menggunakan SEM
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Mulai
Penelusuran Literatur
Persiapan Alat
dan Bahan
Preparasi Bahan
Analisis
Data
Penyusunan Skripsi
Selesai
22
Lampiran 3 Database JCPDS (a) Kalsium karbonat (CaCO3) No. 01-0628, (b)
Kalsium karbonat (CaCO3) No. 24-0030, (c) Kalsium oksida (CaO)
No. 82-1691
25
(1)
Menurut Bragg:
(2)
(3a)
Atau
( )
(3b)
(4a)
dan
� (4b)
(5)
Keterangan:
(6)
√ √
(7)
√
Perhitungan parameter kisi HAp setelah proses sintering 900 oC selama 5 jam
= .000000 C + B+ A
= .0000000 C + B+ A
= C+ B+ A
[ ][ ] [ ]
det A = [ ] = 2049252.247
| |
| | 24996.9255
det A3 = [ ] = 1950.802332
28
√ √ √ √
√ √ √
Lampiran 6 Data hasil perhitungan parameter kisi
29
30
Keterangan :
DK = derajat kristalinitas
� � % %
Lampiran 10 Pola difraksi XRD hasil perbandingan puncak tertinggi dari sampel
33
Rumus:
%
Keterangan:
Ti Total intensitas
Tis Total intensitas sampel
Tis= 582
Ti HAp = 421
Ti AKA = 122
Ti AKA = 39
Kemurnian (%)
Suhu sintering (oC)
HAp AKA AKB
900 72.337 20.962 6.701
34
Kalsium yang terkandung dalam hasil kalsinasi cangkang kerang kepah sebesar
67.86 (b/b) maka perhitungan massa hasil kalsinasi cangkang kerang kepah yang
digunakan dalam sintesis adalah
Lampiran 22 Spektrum EDX komposit hasil kalsinasi pada suhu 1000 oC selama
7 jam
40
Lampiran 23 Spektrum EDX komposit hasil kalsinasi pada suhu 1000 oC selama
10 jam
41
Lampiran 24 Spektrum EDX komposit hasil kalsinasi pada suhu 1000 oC selama
12 jam
42
Lampiran 25 Spektrum EDX HAp sintering pada suhu 900 oC selama 5 jam
43
RIWAYAT HIDUP