Gangguan elektrolit adalah komplikasi yang sering dan berpotensi berbahaya
pada pasien dengan gagal jantung,.
Penyebab gangguan elektrolit ialah oleh perubahan patofisiologis yang didapatkan pada gagal jantung, aritmia, hipertensi yang disebabkan oleh aktivasi neurohumoral (stimulasi sistem renin-angiotensin-aldosteron, stimulasi simpatoadrenergik), dan karena komplikasi terapi dengan diuretik, glikosida jantung atau ACE inhibitor. Kadar normal natrium ialah 135-145 mmol/L, Dimana jika kadar natrium < 135mEq/L di katakan dengan hiponatrium sedangkan hipernatrium jika kadar natrium >145 mEq/L. Hiponatremia akut, koreksi Na dengan pemberian larutan natrium hipertonik intravena. Kadar natrium plasma dinaikkan sebanyak 5 meq/L dari kadar natrium awal dalam waktu 1 jam. Setelah itu, kadar natrium plasma dinaikkan sebesar meq/L setiap 1 jam sampai kadar natrium darah mencapai 130 meq/L. Hiponatremia kronik, koreksi Na secara perlahan yaitu sebesar 0,5 meq/L setiap 1 jam, maksimal 10 meq/L dalam 24 jam. Bila delta Na sebesar 8 meq/L, dibutuhkan waktu pemberian selama 16 jam. Penatalaksanaan hipernatremia ialah langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan etiologi hipernatremia. Setelah itu menurunkan kadar natrium dalam plasma ke arah normal. Bila penyebabnya adalah asupan natrium berlebihan, pemberian natrium dihentikan. Pengobatan dilakukan dengan koreksi cairan berdasarkan penghitungan jumlah defisit cairan. Kadar normal dari kalium berkisar 3.48 - 5.50 mEq/L, di sebut hipokalemi bila kadar kalium <3.48mEq sedangkan hyperkalemia bila kadar kalium >5.50 mEq/L. Indikasi koreksi kalium yaitu pasien dengan hipokalemia berat (K < 2 meq/L). Hiperkalemia dikoreksi dengan cara memberikan kalsium intravena. Kalsium glukonat 10 ml diberikan intravena dalam waktu 2-3 menit dengan monitor EKG. Kadar magnesium dalam serum berkisar antara 1,4-1,75 mEq/ L, disebut hipomagnesemia jika kadanya <1,4 mEq /L dan hipermagnesemia jika kadarnya > 1,75mEq/L Penatalaksanaan hipomagnesemia ialah pemberian dapat dilakukan secara intravena atau intramuskular MgSO4. Pada pasien tetani atau aritmia ventrikel dapat diberikan 50 meq (600 mg) MgSO4 dalam 8-24 jam. Penatalaksanaan hipermagnesemia ialah dengan kehati-hatian pemberian magnesium pada pasien gangguan fungsi ginjal. Bila timbul gejala yang berat dapat diberikan 100 mg-200 mg elemental kalsium secara intravena selama 5- 10 menit.