PRAKTIKUM III
PEMBUATAN SEDIAAN OBAT STERIL INJEKSI VOLUME KECIL
OLEH
IDA AYU PUNIK APSARI (161200017)
KELOMPOK 2
A1A FARMASI KLINIS
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Melakukan perhitungan dan penimbangan bahan aktif dan bahan tambahan
b. untuk membuat sediaan injeksi volume kecil
c. Menuliskan perhitungan tonisitas sediaan injeksi volume kecil
d. Menuliskan prosedur pembuatan injeksi volume kecil
e. Melakukan pembuatan injeksi volume kecil
f. Melakukan evaluasi sediaan injeksi volume kecil
4-Chloro-2-[(furan-2-ylmethyl)amino]-5-
sulphamoylbenzoic acid.
Struktur
Stabilitas
Panas Titik leleh 203-210oC dengan dekomposisi
(The Pharmaceutical Codex, 1994: 878)
b. Wadah
No Nama alat Jumlah Cara sterilisasi (lengkap)
1 Ampul 5 ml 8 Mulut ampul ditutup dengan kertas
aluminium foil kemudian di Oven pada
suhu 170oC selama 1 jam
3.2 Bahan
No Bahan Jumlah (%) Fungsi/Alasan penambahan bahan
Note : Larutan NaOH 0,1 M dibuat dengan melarutkan m gram padatan NaOH ke
dalam 50 ml aqua for injection.
IV. PEMERIAN
a. Natrium Hidroksida (NaOH)
Pemerian Putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk pellet,
serpihan, batang, atau bentuk lain; keras, rapuh, dan
menunjukkan pecahan hablur; bila dibiarkan di udara
akan cepat
menyerap CO2 dan lembab (FI IV:589)
Kelarutan Larut dalam air dan etanol (FI IV:589)
Stabilita
Panas Melebur pada suhu 318oC (HOPE 6th ed., p. 649)
Hidrolisis/oksidasi
-
Cahaya
Stabil terhadap cahaya
Keterangan lain pH 12 - 14 (HOPE 6th ed., hlm. 649)
Cara sterilisasi eksipien : Sterilisasi akhir dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15
menit
Kemasan : dalam wadah tertutup rapat (FI IV:590) ; disimpan dalam wadah non logam yang
terlindung dari udara, kering dan tertutup rapat (HOPE 6th ed., hlm. 649)
b. Natrium Klorida (NaCl)
Pemerian Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur
putih, rasa asin (FI IV:584)
Kelarutan Mudah larut dalam air, sedikit mudah larut dalam air
mendidih, larut dalam gliserin, sukar larut
dalam etanol (FI IV:585)
V. CARA KERJA
5.1 Perhitungan Tonisitas/Osmolaritas dan Dapar
1. Tonisitas
Metode : Ekivalensi
NaCL Perhitungan
Zat Jumlah Ekivalensi Massa Tonisitas
(E) (g) (g x E)
Furosemid Na 1% E = 17 x L tso 1 0,1634
(Uni-univalen BM
Liso = 3,4) E = 17 x 3,4
353,74
E = 0,1634
NaOH (Uni- 0,12 % E = 17 x L tso 0,12 0,1734
univalen Liso = BM
3,4) E = 17 x 3, 4
40
E = 1, 445
Total 0,3368
Untuk 100 ml sediaan
Jumlah NaCl yang ditambahkan dalam 100 ml sediaan agar isotonis
= 0,9 - 0,3368g = 0,5632g (setara dengan 0,5632% NaCl)
Kesimpulan :
Sediaan bersifat hipo-iso-hipertonis :
hipotonis, maka perlu ditambahkan 0,5632 g NaCl sebagai pengisotonis.
Perhatian yang harus dicantumkan dalam informasi obat :
Furosemid tidak boleh digunakan dengan anestetika lokal, alkaloid, antihistamin,
meperidin, morfin, obat-obat hipnofisis (Analytical Profiles of Drug Substances).
2. Dapar
Sediaan tidak menggunakan dapar. pH akhir sediaan di-adjust sampai pH 8,0.
2 NaOH 200 mg
3 NaCl 624 mg
4 Aqua pro injection Ad 100 ml
Lukas, Stefanus. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta: Andi Offset. Halaman 61, 81.
Lund, W. 1994. The Pharmaceutical Codex 12th Edition. London: The Pharmaceutical Press.
Halaman 101.
Rowe, Raymond C., Sheskey, Paul J., Quinn, Marian E.. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients 6th Edition. London: The Pharmaceutical Press. Halaman 637-639.
Sweetman, Sean C., 2009. Martindale 36th Edition. London: The Pharmaceutical Press.
Halaman 2414.
The Council of The Pharmaceutical Society of Great Britain. The Pharmaceutical Codex,
12thed, Principles and Practice of Pharmaceutics., 1994. London: The
PharmaceuticalPress (hal 164)
The Department of Health, Social Service and Public Safety. British Pharmacopoeia 2002.
London. Halaman 1889.