Dosen Pengampu :
Siti Mariam, M. Farm, Apt
a. Anestesi Umum
Obat anestesi umum adalah obat atau agen yang dapat menyebabkan
terjadinya efek anesthesia umum yang ditandai dengan penurunan kesadaran
secara bertahap karena adanya depresi susunan saraf pusat. Menurut
rute pemberiannya, anestesi umum dibedakan menjadi anestesi inhalasi dan
intravena. Keduanya berbeda dalam hal farmakodinamik maupun
farmakokinetik (Ganiswara, 1995).
Kloroform pada suhu dan tekanan normal mudah menguap, jernih, tidak
mudah terbakar. Nama lain untuk cloroform adalah trichloromethane dan
triklorid metil, tidak seperti eter, bau chloroform manis tidak menyengat,
walaupun uapchloroform pekat terinhalasi dapat menyababkan iritasi
permukaan mukosa yang terkena. Kloroform adalah anestesi yang lebih
efektif daripada nitro. Kloroform dosis tergantung di dalam tubuh akan
dimetabolisme didalam hati. Metabolit kloroform termasuk phosgene,
carbene dan chlorine, yang semuanya dapat berkontribusi terhadap aktivitas
sitotoksik. Penggunaan jangka panjang kloroform sebagai anestetik dapat
menyebabkan toxaemia. Keracuanan akut dapat menyebabkan sakit kepala,
kejang, perubahan kesadaran, kelumpuhan, gangguan pernapasan. Dari sistem
otonom dapat mengakibatkan pusing, mual dan muntah. Kloroform juga dapat
menyebabkan delayed-onset kerusakan pada hati, jantung dan ginjal (Katzung,
1997).
c. Eter
[R]-C-O-C-[R]
ALAT
- Timbangan
- Stopwatch
BAHAN
- Mencit
- Kloroform
- Eter
BAB III
METODE KERJA
1. Siapkan hewan coba
2. Mencit ditimbang (dicari yang beratnya hampir sama)
3. Mencit dimasukkan kedalam wadah
4. Teteskan eter sebanyak 2 tetes
5. Tutup wadah menggunakan kertas dan tunggu hingga mencit pingsan
6. Setelah pingsan keluarkan mencit dari wadah ke udara terbuka
7. Tunggu hingga mencit bangun dan berjalan dengan normal
8. Catat setiap ada perubahan yang terjadi pada mencit
9. Tahap - tahap pemulihan kesadaran mencit diperhatikan dan dicatat
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan