Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN DALAM RANGKA DIES

NATALIS UNIVERSITAS TRISAKTI


“IDENTIFIKASI ASAL-USUL AIRTANAH ASIN DI
PANTAI UTARA, DKI JAKARTA”

DEVIN YOUNG LEE/072.15.023


KETUA
DHANY RIZKY/072.15.024
ANGGOTA 1
I MADE DEDY WIDIASTRAWAN /072.15.053
ANGGOTA 2

Dr. Ir. ABDRURRACHMAN ASSEGAF MT./1091


PEMBIMBING

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA 2018

1
BORANG PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA

I. JUDUL PENELITIAN : Identifikasi Asal-Usul Airtanah Asin di


Pantai Utara, Provinsi DKI Jakarta
BIDANG ILMU : Hidrogeologi
KATEGORI PENELITIAN : 1. Dasar 2. Terapan

II. KETUA PENELITI :


a. Nama Lengkap : Devin Young Lee
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIM : 072.015.0023
d. Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknik Geologi/Fakultas Teknologi Kebumian
dan Energi/Universitas Trisakti
:
III. ANGGOTA TIM PENELITI : 1. Dhany Rizky
: 2. I Made Dedy Widiastrawan
:
IV. JENIS USULAN PENELITIAN : Jangka Pendek (maks. 1 tahun)
Jangka Panjang (maks. 3 tahun)
V. LOKASI PENELITIAN : Jakarta Utara, DKI Jakarta
VI. WAKTU PENELITIAN :
Bulan/Tahun Mulai : November, 2018
Bulan/Tahun Selesai : Desember, 2018
VII BIAYA PENELITIAN :
a. Kontribusi Fakultas : Rp. 5.000.000
b Kontribusi Universitas : Rp. 6.000.000
c. Kontribusi Badan-Badan : -
Lain
TOTAL BIAYA : Rp. 11.000.000

Jakarta, 23 Oktober 2018

Menyetujui Ketua Peneliti


(Wakil Dekan 1)

(Dr. Ir. M. Burhannudinnur, M.sc) (Devin Young Lee)


NIK: 1978/USAKTI NIM: 072.015.0023

2
PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA
UNIVERSITAS TRISAKTI
Tahun 2018

A. JUDUL PENELITIAN:

Identifikasi Asal-Usul Airtanah Asin di Pantai Utara, DKI Jakarta

Tahun : 2018

B. BIDANG ILMU: Hidrogeologi

C. KETUA PENELITI

1. Nama Lengkap : 2. NIM :


Devin Young Lee 072.015.023

3. Jurusan 4. Fakultas :
Teknik Geologi Fakultas Teknologi Kebumian dan
Energi

3
1. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

DKI Jakarta merupakan ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merupakan salah satu wilayah dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta jumlah penduduk pada tahun
2017 adalah 10.177.984 jiwa. Hal ini disebabkan karena Jakarta sendiri merupakan pusat
pemerintahan negara dan perekonomian di Indonesia. Hal itu menyebabkan kebutuhan
akan tempat tinggal, kebutuhan untuk hidup akan semakin tinggi contohnya kebutuhan
akan air bersih yang disediakan oleh PDAM tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
air bersih di seluruh wilayah Jakarta. Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan air
bersih dan kebutuhan lainnya yang tidak dekat dengan sungai akan menggunakan
alternatif lain yaitu air tanah. Air tanah yang dimanfaatkan sejak 1950-an telah digunakan
secara luas, sehingga dampak hal tersebut adalah terjadinya penururnan MAT (muka air
tanah) yang dilakukan dengan cara membandingkan MAT tahun 1970-an hingga akhir
2013 (Tirtomihardjo dan Setiawan, 2013). Penurunan MAT yang terjadi akibat adanya
pengambilan air tanah secara berlebihan yang menyebabkan terjadinya penururnan MAT
yang cepat terutama di bagian Jakarta yang cukup rendah contohnya Jakarta bagian utara
(Abidin,dkk., 2009; Djijono, 2002; Murdohardono dan Sudarsono, 1998). Selain
penurunan MAT ternyata dampak lain dari pencemaran air tanah adalah masuknya air
asin ke akuifer sehingga harus dilakukan pengkajian ulang dari asal air asin tersebut.
Menurut Setiawan, dkk (2017) jika asal air asin pada daerah Jakarta berasal dari akuifer
tertekan yang terjadi akibat adanya pencemaran air asin yang hingga saat ini masih
dilakukan pengkajian tentang asal dari air asin tersebut.

I.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asal-usul dari air asin yang telah mencemari
air tanah yang digunakan oleh masyarakat Jakarta berdasarkan analisis kimiawi (Na, K, Mg,
Ca, SO4, HCO3, Cl) serta berdasarkan pengamatan penurunan MAT.

I.3 Perumusan Masalah

1. Penyebaran airtanah asin di wilayah Jakarta


2. Kandungan Kimia pada airtanah
3. Asal-usul airtanah asin di daerah penelitian

4
2. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka yang dilakukan berupa penguraian pendapat peneliti terdahulu seperti
Murdohardono dan Sudarsono (1998) tentang penurunan tanah wilayah Jakarta dengan metode
monitoring pada titik tertentu yang mengalami penurunan tanah, intrusi air asin pada dataran
dangkal Jakarta (Djijono, 2002), lalu penelitian dengan metode geofisika berupa pencarian
anomali gravitasi sebagai indikasi intrusi air asin (Litanya Octonovrilna dan Putu Pudja, 2006-
2007), Abidin, dkk (2009) yang mengemukakan pendapat tentang Land Subsidence di Jakarta,
Tirtomihardjo, H. dan Setiawan, T (2013) yang menyatakan adanya penurunan MAT dengan
membandingkan MAT pada tahun 1970-an dengan MAT hingga akhir 2013, serta penelitian
dengan pendapat berupa intrusi air asin yang tercemar melalui akuifer pada air tanah di wilayah
Jakarta oleh Setiawan, dkk (2017).

5
3. HIPOTESIS
Hipotesis penulis pada penelitian ini dibagi menjadi beberapa penyebab terbentuknya
airtanah asin yang terdapat di Pantai Utara, Provinsi DKI Jakarta, diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Intrusi Air Laut : Intrusi air laut terjadi akibat pengambilan air pada sumur gali, sehingga
air laut masuk ke daerah pemukiman. Pada tahun 2015 dan 2016 dilakukan penelitian
yang menunjukkan hasil adanya fasies Ca-HCO3 dan HCO3 pada akuifer tertekan pada
wilayah Kota Bekasi, Jakarta Selatan, dan Tangerang Selatan. Hal ini menjelaskan
adanya pertukaran ion Ca dan Na pada akuifer tertekan di Cekungan Air Tanah Jakarta
sehingga membentuk ion Na-Cl itu dijelaskan pada Nababan, dkk (2016)
2. Connate Water : Connate water dapat terjadi karena terbentuknya bersamaan dengan
proses sedimentasi di bawah laut sehingga airtanah tersebut berubah menjadi airtanah
asin. Menurut Hermawan, dkk (2016) keberadaan air asin pada akuifer yang terdapat di
DKI Jakarta karena adanya air connate water. Connate water yang ditemui itu ditandai
oleh meningkatnya nilai TDS dan Cl semakin ke daerah utara DKI Jakarta.
3. Pencemaran : Pencemaran pada airtanah juga dapat terjadi karena adanya aktivitas
permukaan seperti pembuangan sampah, pembuangan limbah industri dan rumah
tangga. Pengamatan yang dilakukan oleh Maria & Rusydi (2016) di Pantai Utara
menunjukkan bahwa adanya kandungan logam besi 0.83 mg/L dan mangan 0.69 mg/L
yang telah melebihi batas persyaratan yang digunakan untuk airtanah yang layak
konsumsi dan menurut Hermawan, dkk (2016) berdasarkan analisa fasies airtanah yang
dilakukan terdapat 1 sampel Mg(HCO3)2 yang diinterpretasikan akibat adanya
pencemaran.
4. Pelarutan : Pelarutan pada airtanah terbentuk karena adanya pelarutan mineral-mineral
garam seperti halide, sulfide pada air tanah. Seperti yang dijelaskan pada Assegaf (2017)
perubahan salinitas yang terjadi pada wilayah Jakarta Barat disebabkan karena adanya
proses pencucin batuan garam.
5. Kombinasi antara salah satu, salah dua, salah tiga atau semua yang ada dari keempat
penyebab yang telah dijelaskan seperti di atas.

4. METODE PENELITIAN
4.1 Persiapan
Tahapan penelitian yang pertama kali yang akan dilakukan adalah persiapan. Persiapan ini
bertujuan untuk mempersiapkan segala kebutuhan yang digunakan untuk penelitian ini.
Persiapan dimulai dari mempersiapkan peta topografi dan peta geologi, laporan – laporan
penelitian terdahulu, kemudian data pemboran, data airtanah, dan studi literatur.
Pada tahapan ini penulis mempelajari daerah penelitian untuk memperdalam pengetahuan
penulis mengenai topik yang akan dikaji.

4.2 Recognition
Tahapan penelitian ini berupa pengecekan langsung ke lapangan dengan tujuan untuk
mengambil beberapa data yang dibutuhkan untuk mendukung metode penelitian yang akan
digunakan penulis. Pada tahapan ini penulis akan melakukan pencarian sumur gali untuk
pengambilan sampel airtanah. Pencarian sumur ini nantinya akan digunakan untuk
mengakumulasi berapa sumur gali yang akan digunakan untuk pengambilan sampel.

6
Setelah itu dilakukan pengukuran pada sumur gali berupa mengukur MAT (muka air
tanah) dengan SNI 6989.58 (Badan Standarisasi Nasional, 2008) digunakan dengan cara
mengonversi kedalaman dari sumur dengan elevasi yang ada pada daerah itu. Kemudian
mengukur pH, suhu, Ec (Electrical Conductivity), dan TDS (Total Disolved Solid) dengan
menggunakan botol polyteline. Nantinya dari beberapa sumur gali yang diuji akan
didapatkan sumur yang mengandung Cl. Sumur yang mengandung Cl itu nantinya akan
menjadi sumur yang konsentrasi penelitiannya lebih terfokuskan untuk pengambilan
sampel selanjutnya pada pengukuran sifat lapangan yang rinci.

4.3 Pengukuran Sifat Lapangan Rinci


Pada tahapan ini akan dilakukan pengamatan lanjutan dari recognition dengan tetap
mengukur MAT, pH, suhu, Ec, dan TDS menggunakan botol polyteline masing-masing
sampelnya berukuran 1 liter.

Dari data yang didapatkan nantinya dapat dibuat peta sebaran MAT yang bersifat lokal.
Kemudian nanti dari peta sebaran MAT dapat dilihat sebaran TDS dan Cl. Kemudian
setelah diperoleh data dari pengukuran sifat lapangan rinci nantinya akan digunakan sumur
gali yang mewakili air asin 4 lokasi, air payau dan tawar masing masing dengan jumlah 3
lokasi sumur gali.

4.4 Kegiatan Studio


Kemudian setelah didapatkan sampel dari beberapa sumur yang ada, maka nantinya akan
dilakukan pengamatan studio berupa pengolahan uji laboratorium Na, K, Mg, SO4, HCO3,
dan Cl. Dengan ratio ion kimiawi yang ada nantinya akan digunakan diagram piper
sehingga akan dapat diperkirakan asal-usul airtanah yang terdapat di daerah penelitian
sesuai dengan dugaan yang telah penulis sebutkan di bagian hipotesis.

7
Identifikasi Asal-Usul
Airtanah Asin di Pantai
Utara

Data Sekunder:
 Peta Topografi dan Peta
Geologi
 Laporan Penelitian
Terdahulu
 Data Pemboran
 Data Airtanah
 Studi Literatur

Data Primer

Prosedur Lapangan :
Kegiatan Lapangan :
 Recognition
 GPS
 Pencarian Sumur Gali
 Pengukuran MAT
 Pengukuran MAT
 Pengukuran Sifat
 Pengukuran Sifat
Lapangan
Lapangan Airsumur (pH,
Suhu, Ec, dan TDS ) dan  Tabung Plastik 100ml
Contoh air untuk uji lab  Buku Catatan Lapangan
parameter khlorida dan Peta

Peta Sebaran
TDS dan Cl

10 Lokasi Terpilih :
 Pengukuran MAT
 Pengambilan sample untuk uji lab
lengkap Na, K, Mg, Ca, SO4,
HCO3, Cl

Status Airtanah Daerah Pantai


Utara :
 Intrusi Air Laut
 Connate Water
 Pelarutan
 Pencemaran

8
5. DAFTAR PUSTAKA
- Assegaf,Ab., Hendarmawan, Hutasoit,L.M., Hutabarat,Jo., 2017. Salinitas Airtanah Akuifer
Tertekan Kedalaman 0-20 M Daerah Kalideres-Cengkareng. Indonesian Journal of Geology
and Mining. 27(1), 23-24.
PIT-PAAI Ke-1. 16-17 November, 2016. Bandung, Indonesia.
- Hermawan, E., Larashati S.A., Sarasa, B., Hutasoit,L.M, 2016. Analisis Tipe Airtanah dan
Keberadaan Air Asin di Wilayah DKI Jakarta. Prosiding PIT-PAAI Ke-1. 16-17 November.
2016. Bandung, Indonesia.
- Maria, Rizka. Rusydi F.A., 2016. Karakteristik Hidrogeokimia dan Kualitas Airtanah Tidak
Tertekan di Wilayah Pesisir Indramayu, Jawa Barat. Prosiding PIT-PAAI Ke-1. 16-17
November. 2016. Bandung, Indonesia.
- Nababan, Janner R., Prayogi, T.E., Abdillah.F., Nasution, E., Memet, W., Daryanto, A.,
2016. Perubahan Karakteristik Hidrokimia Air Tanah Pada Akuifer Tidak Tertekan dan
Tertekan di Cekungan Air Tanah Jakarta. Prosiding
- Setiawan, T., Yermia, E., Purnomo, B.J., Tirtomihardjo., Intrusi Air Laut Pada Sistem
Akuifer Tertekan Cekungan Air Tanah Jakarta Berdasarkan Analisis Hidrokimia Dan
Hidroisotop. Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi KESDM.

6. KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN


Untuk Pengetahuan kontribusi penelitian ini adalah untuk memberikan suatu
pengetahuan tentang status air asin di wilayah utara Jakarta

Nilai hasil penelitian bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan/Teknologi/Seni.

Lembaga/intitusi adalah untuk membantu lembaga/instusi untuk membangun


laboratorium lapangan dalam memahami airtanah daratan pantai.

Nilai hasil penelitian bagi Pengembangan Lembaga/Institusi

Pembangunan Lokal adalah memperjelas status airtanah asin dan mengkaitkan


kegunaannya bagi masyarakat lokal untuk MCK (mandi cuci kakus)
Nilai hasil penelitian bagi Pembangunan Lokal/Regional/Nasional/ Internasional.

9
Ya

10
(Rencana pelaksanaan merupakan rencana kerja peneliti mencakup keseluruhan aktivitas

Bulan Ke 1 2 3 4
Kegiatan
Minggu Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Persiapan
1). Peta Topografi dan Peta Geologi
2). Laporan Penelitian Terdahulu
3). Data Pemboran
4). Data Airtanah
5). Studi Literatur
Recognition
1). Pencarian Sumur Gali
2). Pengukuran MAT
3). Pengukuran Sifat Lapangan Airsumur (pH, Suhu, Ec, dan TDS )
penelitian selama masa penelitian dalam bentuk matriks)

dan Contoh air untuk uji lab parameter khlorida


Rinci
1). Mengukur MAT
2). Pengukuran pH, Suhu Ec, dan TDS
3). Masing-masing di ambil sampel sebanyak 1 liter dengan botol
polytwline
Lapangan
1). GPS
2). Pengukuran MAT
3). Pengukuran Sifat Lapangan
8. RENCANA PELAKSANAAN

4). Tabung Plastik 100ml


5). Buku Catatan Lapangan dan Peta
7. LINGKUP PENELITIAN

Laboratorium
Lokal dan Nasional

1). uji lab lengkap Na, K, Mg, Ca, SO4, HCO3, Cl

9. RENCANA BIAYA
Studio
1). Analisis & Evaluasi
2). Penggambaran Hasil
Laporan
1). Pendahuluan
2). Pengerjaan Laporan
3). Draft Akhir
4). Akhir
1. Sumber Biaya:
a. Apakah usulan penelitian ini sepenuhnya dibiayai oleh Universitas

Iya
Tidak

b. Jika Tidak, sebutkan nama instansi dan lampirkan proposal penelitian No.

Nama Instansi Alamat Instansi Jumlah Biaya


yang disetujui
-
Thn. Ang
Besarnya Biaya
*) untuk penelitian jangka panjang dirinci per tahun anggaran

Keterangan I (Rp) II (Rp) III (Rp)


Biaya bahan habis & -
peralatan
Biaya Perjalanan & -
Transport lokal
Laporan, Publikasi -
pada Seminar dan
Jurnal Ilmiah
Sub Total -
TOTAL -
TOTAL -

2. Jenis Pembiayaan
Tahun Anggaran Ke : I / II /III
2.1. Komponen Honorarium
2.1.1. Honorarium Tenaga Ahli
Nama Jenjang Jml Beban Satua Jumlah (Rp.)
Peneliti tugas (sks) n
Devin Young Lee S1 1 Per-1 Rp. 300.000
bulan
Dhany Rizky S1 1 Per-1 Rp. 300.000
Bulan
I Made Dedy S1 1 Per-1 Rp. 300.000
Widiastrawan Bulan
Subtotal-1 Rp. 900.000
Catatan: 1 sks penelitian = 3 jam kerja penelitian/minggu

2.1.2. Honorarium Narasumber


Nama Jumlah Jam Satuan Jumlah (Rp.)
Narasumber-1 3 jam Per-1 hari Rp.900.000

11
Subtotal-2 Rp.900.000

2.1.3. Honorarium Tenaga Penunjang


Nama Jumlah Hari Satuan Jumlah (Rp.)
- - - -
Subtotal-3 -

Catatan: Komponen Honorarium max. 30% dari total biaya penelitian

2.2. Biaya Bahan Habis dan Peralatan


2.2.1. Biaya bahan habis dan peralatan
No. Nama/Spesifikasi Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
1 Kertas Lakmus 3 Rp. 10.000 Rp.30.000
2 Alat Tulis dan 3 set Rp.30.000 Rp.90.000
Keterampilan
3 Peta Topografi 5 Rp.10.000 Rp.50.000
Jakarta
4 Peta MAT Jakarta 5 Rp.10.000 Rp.50.000
Subtotal-4 Rp.220.000

2.2.2. Sewa Peralatan


No. Nama/Spesifikasi Jumlah Hrg. Sat. (Rp.) Jumlah (Rp.)
1 GPS 3 Rp. Rp,30.000
10.000/Hari
Subtotal-5 Rp. 30.000

2.3. Biaya Perjalanan dan Transport Lokal


2.3.1. Perjalanan Luar Kota
Nama Dari Tujuan Jml. Hr. Jumlah (Rp.)
Uji Jakarta Bandung 5 Hari Rp.1.000.000
Laboratorium

Subtotal-6 Rp.1.000.000

2.3.2. Transport Lokal


Nama Jml. Org./Hari Jumlah (Rp)
hari (Rp)
Penyewaan Mobil 6 Rp. 250.000 Rp. 1.500.000
Subtotal-7 Rp.1.500.000

2.4. Laporan, Publikasi pada Seminar dan Jurnal Ilmiah


2.4.1. Laporan Penelitian
No. Jenis Pengeluaran Biaya Sat. Jumlah (Rp.)
(Rp.)
1 Pencetakan Laporan Rp. 100.000 Rp.100.000
Subtotal-9 Rp.100.000

12
2.4.2. Seminar Ilmiah
No Jenis Pengeluaran Biaya Sat. (Rp) Jumlah (Rp.)
1 Pencetakan Laporan Rp.200.000 Rp.200.000
Subtotal-8 Rp.200.000
2.4.3. Jurnal ilmiah
No Jenis Pengeluaran Biaya Sat. (Rp) Jumlah (Rp.)
1 Biaya Publikasi Rp. 200.000 Rp. 600.000
Subtotal-10 Rp. 600.000
Catatan: maks. 10% dari anggaran yang diajukan

10. SUMBERDAYA YANG TERSEDIA


1. Fasilitas fisik (bahan/peralatan/instrumentasi) yang tersedia

No. Nama Fasilitas Lokasi


1 Thermometer Laboratorium
Hidrogeologi Trisakti
2 Tabung Polytiline 1 liter Laboratorium
Hidrogeologi Trisakti
3 Tabung Polytiline 500 ml Laboratorium
Hidrogeologi Trisakti
4 Tabung Polytiline 50 ml Laboratorium
Hidrogeologi Trisakti
5 Alat Ukur Sifat Air (Combo) Laboratorium
Hidrogeologi Trisakti
6 Water Level Meter Laboratorium
Hidrogeologi Trisakti
7 Meteran 50 meter Laboratorium
Hidrogeologi Trisakti
8 Cool Box Laboratorium
Hidrogeologi Trisakti

2. Peneliti Utama/kesediaan waktu


No. Nama Jam/mg.
1. Devin Young Lee 27 jam

3. Anggota Peneliti/kesediaan waktu

No. Nama Jam/mg.


1. Dhany Rizky 27 jam
2. I Made Dedy Widiastrawan 27 jam

4. Tenaga Penunjang/kesediaan waktu


No. Nama Jam/mg.
-

13
5. Rekapitulasi Biaya

No Uraian Jumlah (Rp)


1 Komponen Honorarium Rp. 7.200.000

2 Biaya Habis dan Peralatan Rp.400.000


3 Biaya Perjalanan dan Transport Lokal Rp.2.500.000
4 Laporan, Publikasi pada Seminar, dan Jurnal Ilmiah Rp.900.000
TOTAL Rp.11.000.000

Pengesahan
Judul Penelitian

Identifikasi Asal-Usul Airtanah Asin di Pantai Utara, DKI Jakarta

Jakarta, 22 Oktober 2018 Jakarta, 22 Oktober 2018


Ketua Jurusan Teknik Geologi Wakil Dekan 1

(……………………………………....) (……………………………………....)
Dr. Ir. Fajar Hendrasto, Dr. Ir. M. Burhannudinnur, M.sc
Dip.Geoth.Tech.,M.T(2023/USAKTI) (1978/USAKTI)

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai