Di susun oleh:
Nama : Agung Siswoyo
Nim : G0A011002
2011
A. PENGERTIAN ILMU
Ilmu merupakan sebuah pengetahuan tentang sebab akibat atau asal usul yang
memiliki ciri adanya suatu metedologi yang harus dicapai secara logis dan koheren,
memiliki hubungan dengan tanggung jawab ilmuwan, bersifat universal, memiliki
objektivitas tanpa disisipi oleh prasangka-prasangka subjektif, dapat dikomunikasikan, kritis
dimana tidak ada teori ilmiah yang definitif, terbuka bagi peninjauan krotis dan berguna
sebagai wujud hubungannya antara teori dan praktek.
Ciri-Ciri ilmu:
Dalam memahami sebuah ilmu terdapat sebuah aktivitas yang berpangkal pada
konsep struktur pemikran manusia. Pembentukan sebuah konsep bterkait dengan 4 hal yaitu:
• Kenyataan dimana merupakan sebuah misteri apabila tidak diungkapkan dalam bahasa
• Teori yang merupakan tingkat pengertian seseorang yang sudah teruji sehingga dapat
dipakai dalam pemahaman suatu hal
• Kata-kata yang merupakan cerminan ide-ide yang diungkapkan secara verbal
• Pemikiran yang merupakan hasil akan manusia yang diekspresikan dalam bentuk bahasa
Sedangkan ilmu pengetahuan merupakan sebuah hasil pemikiran manusia yang dapat
menyesuaikan antara hukum pemikiran dengan dunia luar yang juga mengandung
subjektivitas dan objektivitas dari sesuatu yang dikertahui dengan didasari oleh pemikiran
manusia.
B. KARAKTERISTIK ILMU
1. Masalah
Masalah merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertitik tolak dari persoalan yang
dapat menarik perhatian. Apabila tidak terdapat suatu masalah, maka juga tidak terdapat
sebuah ilmu, sebab ilmu tumbuh dari suatu permasalahan yang ada untuk dipecahkan.
Rasa ingin tahu dari masalah terseb ut itulah yang akan menimbulkan sebuah ilmu.
2. Sikap
Karena adanya suatu masalah, maka seseorang harus memilki sikap terhadap
masalah tersebut agar masalah tersebut dapat teratasi. Sikap ingin tahu inilah yang harus
dimiliki seseorang un tuk menghadapi suatu masalah untuk menghasilkan sebuah ilmu.
3. Metode
4. Aktivitas
Merupakan seluruh aktivitas manusia dalam menghadapi permasalahn yang jelas dan
terencana. Dengan aktivitas inilah dapat digunakan untuk membangun sebuah ilmu, dan
aktivitas ini tergantung kepada kemampuan yang dimiliki seseorang, keterampilan,
adanya kesadaran moral dan usaha bagi seseorang yang ingin menghasilkan sebuah
ilmu.
5. Solusi
Solusi merupakan ciri yang menandakan bahwa sebuah ilmu akan dapat
memecahkan persoalan dengan menggunakan sebuah prinsip umum atau hukum-hukum
tertentu.
6. Pengaruh
Pengaruh merupakan bagian dari kegiatan ilmiah yang dapat memperlihatkan sejauh
mana pengaruh ilmu terhadap masalah-masalah kehidupan. Apakah berpengaruh positif
atau juga dapat berpengaruh negatif. Hasil pemecahan masalah dan pengaruh tersebut
merupakan konsekuensi dari masing-masing ilmu.
Pengetahuan merupakan sesuatu yang ada dalam pikiran manusia. Tanpa pikiran
tersebut, maka pengetahuan tidak akan ada dan untuk dapat tetap ada terdapat 8 unsur yang
membentuk struktur pemikiran manusia, diantaranya:
1. Pengamatan
Unsur ini merupakan bagian dari unsur yang dapat membentuk struktur pikiran
karena melalui pengamatan dapat timbul keterkaitan pada objek tertentu sehingga dapat
membuat sebuah pemikiran.
2. Penyelidikan
Setelah dilakukan pengamatan, maka dapat dihasilkan suatu persepsi dan konsep
yang diingat baik secara sederhana maupun kompleks, sehinnga dapat terbentuk struktur
pemikiran.
3. Percaya
Rasa percaya pada objek muncul dalam kesadaran yang biasanya timbul dari suatu
rasa keraguaan akan objek yang akan diselidiki, melalui rasa percaya terhadap objek
tersebut akan timbul pemikiran untuk mdencapai akan apa yang akan dihasilkan.
4. Keinginan
Keinginan dapat menjadi pembentuk struktur pemikiran. Apabila tidak ada keinginan
untuk mengenal, mengetahui bahkan menyelidiki suatu objek, maka tidak terjadi sebuah
pemikiran.
5. Adanya maksud
Apabila seseorang tidak mempunyai maksud terhadap objek tertentu walaupun telah
diamati dan diselidiki, maka sulit untuk dapat terjadi sebuah pikiran.
6. Mengatur
Pikiran merupakan suatu organisme yang teratur dalam diri seseorang, dan pikiran
dapat mengatur melalui kesadaran. Proses pengaturan ini akhirnya dapat membentuk
sebuah pemikiran.
7. Menyesuaikan
8. Menikmati
Pada zaman ini sudah mulai ada perekembangan dalam ilmu yang didasari atas
kebebasan seseorang dalam mengungkapkan ide-ide pendapatnya, sudah tidak mempercayai
adanya kekuatan magis atau mitos yang ada, masyarakat pada zaman itu tidak lagi menerima
begitu saja dari fenomena yang ada, tapi lebih menekankan proses penyelidikan dari
peristiwa tersebut dan pemikiran-pemikiran yang kritis.
c. Zaman Pertengahan
Pada zaman pertengahan para ilmuwan ini dikaitkan dengan para ahli agama
sehingga segala kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung adanya kebenaran agama.
Pada masa itu perkembangan ilmu sudah mulai di wilayah timur melalui peradaban dunia
Islam dengan dilakukannya penerjemahan karya-karya filosofis sehinnga pada zaman itu
terdapat penemuan cara pengamatan astronomi, ilmu kedokteran, ilmu kimia, ilmu bumi,
dan lai-lain, serta terdapat penegasan sistem di desimal dan dasar-dasar aljabar.
d. Zaman Renaissance
Zaman ini terjadi pada tahun 14-17 Masehi dengan ditandai adanya banyak terjadi
penemuan-penemuan ilmu pengetahuan moderen, dan pada zaman ini pemikiran manusia
mulai berkembang yaitu adanya pemikiran bahwa dalam mencapai kemajuan atas hasil
masalah sendiri tidak didasarkan atas campur tangan Illahi, zaman ini sudah ditemukan cara-
cara berpikir ilmiah seperti adanya pengamatan, penyingkiran segala hal yang tidak
termasuk dalam peristiwa yang diamati, idealisasi, dan adanya penyusuanan teori atas dasar
peristiwa, adanya percobaan untuk meguji teori yang ada.
e. Zaman Moderen
Zaman ini terjadi pada tahun 17-19 Masehi dengan ditandai adanya penemuan-
penemuan ilmiah dan telah disusun beberapa langkah dalam berpikir secara ilmiah, menurut
Descrates langkah tersebut antara lain, tidak menerima apapun sebagai hal yang benar
kecuali diyakini sendiri kalau itu memang sesuatu yang benar, adanya pemilihan masalah
menjadikan bagian yang kecil sehingga memudahkan dalam penyelesaian, adanya cara
berpikir dari hal sederhana sehingga ke hal yang paling rumit serta adanya perincian secara
lengkap dan pemeriksaan menyeluruh dari berbagai hal.
f. Zaman Kontemporer
Zaman ini dimulai pada abad ke 20, dimana pada zaman ini terjadi perkembangan
ilmu yang pesat dengan dimulainnya teori-teori alam, serta adanya penemuan teknologi
yang canggih seperti teknologi informasi dan komunikasi. Disamping itu juga terjadi
perkembangan ilmu kedokteran yang terbagi dalam spesialisasi dan subspesialisasi. Seiring
dengan perkembangan ilmu kedokteran, maka ilmu keperawatan juga mulai dikembangkan
dengan perkembangan spesialisasi.
Keperawatan sebagai ilmu memilki objek formal dan materia, sebagai objek forma,
keperawatan memilki cara pandang pada respons manusia terhadap masalah kesehatan
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, kemudian bantuan pada manusia diberikan pada
individu, kelompok atau masyarakat yang tidak mampu berfungsi secara sempurna dalam
masalah kesehatan dan proses penyembuhan, dimana ilmu keperawatan sangat
memperhatikan masalah-masalah keperawatan yang dilakukan dengan mencari kebenaran
secara ilmiah.
o Keperawatan anak
o Keperawatan maternitas
o Keperawatan medikal bedah
o Keperawatan jiwa
o Keperawatan gawat darurat
o Keperawatan komunitas
o Keperawatan keluarga
o Keperawatan gerontik
Ilmu penunjang
o Imu humaniora
o Ilmu alam dasar
o Ilmu perilaku
o Ilmu sosial
o Ilmu biomedik
o Ilmu kesehatan masyarakat
o Ilmu kedokteran klinik
G. TEKANAN DARAH
Tekanan darah adalah tekanan pada pembuluh darah arteri saat darah dipompakan
oleh jantung ke seluruh organ. Alat yang digunakan untuk menguku tekanan darah
adalah Sphymomanometer atau tensimeter. Tekanan darah dapat diukur dengan 2
ukuran,contoh:
o Otak : stroke
o Mata : kebutaan
o Gagal jantung
o Gagal ginjal
o Otak : stroke
o Mata : Kebutaan
o Gagal jantung
o Tubuh
o Lemah
o Letih
o Lesu