OLEH KELOMPOK H 2
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Leukemia adalah sekumpulan penyakit yang ditandai oleh adanya
akumulasi leukosit ganas dalam sumsum tulang dan darah (Hoffbrand, Pettit &
Moss, 2005). Leukemia merupakan kanker pada jaringan pembuluh darah yang
paling umum ditemukan pada anak (Wong, Hockenberry, Wilson, Winkelstein
& Schwartz, 2008; American Cancer Society, 2009). Leukemia yang terjadi pada
umumnya leukemia akut, yaitu Acute Limfoblastic Leukemia (ALL) dan Acute
Mieloblastic Leukemia (AML). Lebih kurang 80% leukemia akut pada anak
adalah ALL dan sisanya sebagian besar AML (Rudolph, 2007).
Leukemia limfoblastik akut merupakan penyakit keganasan sel darah yang
berasal dari sumsum tulang, ditandai dengan proliferasi maligna sel leukosit
immatur, dan pada darah tepi terlihat adanya pertumbuhan sel-sel yang
abnormal. Sel leukosit dalam darah penderita leukemia berproliferasi secara
tidak teratur dan menyebabkan perubahan fungsi menjadi tidak normal sehingga
mengganggu fungsi sel normal lain (Permono, 2005).
Yayasan Ongkologi Anak Indonesia menyatakan bahwa menurut data dari
World Health Organization (WHO), setiap tahun jumlah penderita kanker anak
terus meningkat. Jumlahnya mencapai 110 sampai 130 kasus per satu juta anak
per tahun. Setiap tahun di Amerika Serikat ada sekitar 14.382 kasus kanker baru
yang didiagnosis pada penduduk di bawah usia 20 tahun. Sekitar 2.970 (21%)
dari kasus-kasus ini merupakan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). Secara
internasional, terdapat variasi antara kejadian LLA pada masa kanak-kanak dan
remaja, dengan rata-rata kejadian pertahun berkisar 9-47 per juta untuk laki-laki
dan 7-43 per juta untuk wanita (Robinson, 2011).
Di Indonesia, setiap tahun ada kirakira 11.000 kejadian kanker anak, dan
650 kasus kanker anak di Jakarta. Jenis kanker anak yang paling sering
ditemukan di Indonesia salah satunya ialah leukemia. Di kota Padang,
khususnya RSUP Dr. M. Djamil ditemukan bahwa ALL merupakan kasus
terbanyak yang dirawat disepanjang tahun 2013 terdapat sebanyak 184 anak
dengan ALL dan 6 anak yang menderita AML, (Data rekam medik pasien
instalansi rawat inap RSUP Dr. M. Djamil, 2013).
Berdasarkan laporan kasus di Ruangan Anak RSUP Dr. M. Djamil dari
tanggal 11 sampai 19 Maret 2019 terdapat 5 kasus anak dengan diagnosa ALL..
Maka kelompok tertarik untuk mengangkat kasus asuhan keperawatan pada
klien dengan Acute Limfoblastic Leukemia di Ruangan Anak RSUP Dr. M.
Djamil Padang tahun 2019.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Acute
Limfoblastic Leukemia di Ruangan Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang
tahun 2019.
b. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Acute
Limfoblastic Leukemia
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien Acute
Limfoblastic Leukemia
3. Mampu memberikan intervensi pada pasien Acute Limfoblastic
Leukemia
4. Mampu melakukan implementasi pada pasien Acute Limfoblastic
Leukemia
5. Mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan Acute
Limfoblastic Leukemia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bagian-bagian darah:
- Air : 91%
- Protein : 8% (albumin, globulin, protombi dan fibrinogen)
- Mineral : 0,9% (Natrium Klorida, Natrium Bikarbonat, Garam,
Posphatt, Magnesium dan Asam Amino)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
N o. RM : 01.00.84.24
I. IDENTITAS DATA
BB/TB : 10 kg / 90 cm
Anak ke :2
= Pasien
Ibu Klien mengatakan tidak ada dalam anggota keluarga yang
memiliki kelainan darah seperti ALLyang diderita klien. Ibu Klien
mengatakan ada riwayat hipertensi dalam keluarganya. Ibu klien mengatakan
tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit keganasan
lainnya, diabetes melitus, atau penyakit genetik lainnya.
- STATUS NUTRISI
Berat Badan : 10 kg
Panjang Badan : 90 cm
IMT = BB/(PB)2 = 10/(90)2= 12,3 (kurus)
XI. PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL
Anak terlihat takut pada perawat, terutama yang berbaju putih. Setiap
melihat perawat mendekatinya anak langsung ketakutan dan menangis.
XII. PEMERIKSAAN SPIRITUAL
Anak belum balig dan masih balita sehingga untuk spiritual belum ada
dikerjakan oleh anak.
Hitung jenis
Data Fokus :
Orang tua mengatakan anak demam anak naik turun, orang tua mengatakan
anak tampak pucat dan lemas, orang tua mengatakan anak sering rewel, Klien
tampak pucat dengan Hb 6,9 g/dl, mukosa bibir kering dan konjungtiva anemis.
Klien tidak selera makan dan tampak kurus. Klien sering menangis karena nyeri
apalagi jika disuntik dan ketakutan melihat perawat.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidakefektifna perfusi jaringan perifer b.d ketidak adekuatan jumlah
eritrosit (Hb)
b. Resiko Infeksi b.d menurunnya sistem pertahanan tubuh
(Imunosupresien)
Oksihemoglobin turun
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Kelompok akan membahas mengenai kesenjangan antara teori dengan
studi kasus asuhan keperawatan yang dilakukan pada An.Z dengan diagnosa
ALL (Leukemia Limfoblastik Akut) di Bangsal Kronik Anak RSUP Dr.
M.Djamil Padang, pada tanggal 11 Maret 2019. Pembahasan yang penulis
lakukan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi
dan evaluasi.
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan pengumpulan data subyektif dan obyektif
secara sistematis dengan tujuan membuat penentuan tindakan keperawatan
bagi individu, keluarga dan komunitas. Tahap pengkajian terdiri dari
pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah pasien. Dalam
pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara dengan
pasien, observasi secara langsung terhadap kemampuan dan perilaku
pasien.
Pengkajian dimulai dari riwayat kesehatan pasien meliputi keluhan
utama, riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan dahulu, dan riwayat
kesehatan keluarga. Klien masuk rumah sakit melalui IGD RSUP. DR. M.
Djamil pada tanggal 06 Maret 2019 pukul 21.10 WIB, klien datang
bersama orangtua dengan perut tampak membuncit sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit. Klien tampak pucat, terdapat bercak kebiruan pada
lutut sebelah kiri sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, disertai bercak
kemerahan di lidah dan seluruh tubuh.
Pada saat pengkajian tanggal 11 Maret 2019 pukul 22.00 WIB dengan
hari rawatan ke 6, tapi hari rawatan ke 2 di ruang kronis, ditemukan Orang
tua mengatakan demam anak naik turun, orang tua mengatakan anak
tampak pucat dan lemas, orang tua mengatakan anak sering rewel. Hb : 6,9
g/dl, klien tampak pucat dan mukosa bibir kering. Klien mendapatkan
tranfusi 3 kantong darah merah dan 3 kantong darah putih sejak dirawat.
Klien sering menangis karena nyeri. Klien tidak selera makan.
Dari hasil pemeriksaan dan teori yang didapatkan pada penderita ALL
secara umum manifestasi klinis ialah anemia, mual, muntah, diare, lesi
mukosa mulut. Pada pasien kelolaan kelompok manifestasi klinis yang
yang didapatkan ialah anoreksia, anemia, dan lesi mukosa mulut,
sedangkan untuk diare, mual dan muntah tidak ditemukan pada pasien, hal
ini dikarenakan pasien belum menjalani kemotrapi. Sebagaimana
penelitian yang dilakukan oleh anver,dkk (2017) menyatakan bahwa mual,
muntah dan diare pada penderita ALL merupakan efeksamping
kempotrapi yang dijalani oleh pasien karena adanya kerusakan sel mukosa
saluran cerna.
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan penulis terhadap pasien
kelolaan, penulis mendapatkan 2 diagnosa yaitu ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer dan resiok infeksi. .
Diagnosa ketidakefektifa perfusi jaringan perifer b.d ketidak adekuatan
jumlah eritrosit (Hb). Dengan data subjektif orang tua mengatakan anaknya
tampak pucat, lemas dan rewel. Data objektif pasien tampak pucat, Hb: 6,9
g/dl, pada mulut tampak ada lesi, warna bibir pucat, mukosa bibir pasien
kering, CRT <2.
Selanjutnya untu diagnosa kedua resiok infeksi b.d menurunnya sistem
pertahanan tubuh (Imunosupresien). Dengan data subjektif orang tua
mengatakan demam anak naik turun, anak tampak lemas dan rewel. Leukosit
: 31.290 /mm3,Nadi: 80x/i, Suhu: 38 oC, RR: 20 x/i.
Secara teori diagnosa yang didapatkan pada penderita ALL pada pasien
yang dikelola kelompok sudah sesuai diantaranya ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer dan resiok infeksi. .
C. Rencana Keperawatan
Rencana keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan
keperawatan pada klien dalam hal ini disesuaikan dengan NANDA, NOC dan
NIC. Dalam rencana keperawatan dituliskan perawat membina hubungan
saling percaya pada pasien dengan alasan dapat membantu pasien untuk lebih
terbuka dan mampu berinteraksi dengan orang lain. Perawat juga perlu
melakukan kontak sering dan singkat secara bertahap dengan pasien, agar
pasien merasa keberadaan perawat menunjukan kepedulian dan perhatian
kepada pasien. Perawat juga harus mengobservasi pasien dari tanda – tanda
dari perburukan penyakit.
Diagnosa ketidakefektifa perfusi jaringan perifer b.d ketidak adekuatan
jumlah eritrosit (Hb) yaitu perawatan sirkulasi, manajemen cairan, monitor
dan neurologi. Selanjutnya untu diagnosa kedua resiok infeksi b.d
menurunnya sistem pertahanan tubuh (Imunosupresien) yaitu pengawasan
kulit, manajemen pengobatan, manajemen lingkungan, manajemen nutrisi.
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi tindakan keperawatan adalah suatu kegiatan pemberian
asuhan keperawatan yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam
implementasi pada kasus ini kelompok sudah membuat perencanaan yang
sudah tertulis sebelum melakukan tindakan. Sebelum melaksanakan tindakan
yang sudah direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat, apakah
rencana tindakan masih sesuai dan dibutuhkan pasien saat ini.
Implementasi yang sudah kelompok lakukan kepada pasien kelolaan ialah
pemeriksa denyut nadi, edema, waktu pengisian kapiler, warna dan suhu,m
onitor status hidrasi (membran mukosa lembaba, denyut nadi adekuat),
monitor hasil laboratorium, monitor TTV, pemberian terapi IV, monitor
status gizi, mempersiapkan produk darah, monitor tingkat kesadaran, monitor
mual dan muntah, monitor keadaan dan kelembapan kulit, warna,
pertahankan lingkungan yang maksimal.
Adapun implementasi yang tidak dapat dilakukan oleh kelompok ialah
memonitor status hemodinamik, menimbang berat badan setiap hari,
perencanaan rujukan. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya kompotensi
dan kemampuan kelompok dalam melakukan tindakan tersebut dan fasilitas
yang kurang memadai.
E. Evaluasi Keperawatan
Berdasarkan evaluasi dari data subjektif dan data objektif yang diperoleh
setelah melakukan implementasi terhadap pasien didapatkan hasil bahwa
masalah teratasi sebagian dari outcome yang ingin diharapkan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian bab pembahasan dan disesuaikan dengan tujuan khusus dari
penulisan studi kasus, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengkajian utama pada An. Z dengan diagnosa ALL terfokus pada
pengkajian gangguan fungsi perifer, monitoring cairan dan nutrisi pada
pasien. Seluruh data didapatkan dari pasien dan kelurga selama wawancara
di rumah sakit.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran yang
diharapkan bermanfaat.
1. Bagi rumah sakit
Menyediakan dan memfasilitasi apa yang dibutuhkan pasien untuk
penyembuhan, rumah sakit menyediakan perawat professional guna
membantu penyembuhan pasien.
2. Bagi pasien
Perlunya peningkatan pengetahuan bagi pasien dan keluarga tentang
informasi penyakit yang diderita, khususnya keteraturan minum obat
pasien dan ketaatan menjalani pengobatan yang telah disusun dan di
konsulkan oleh tim kesehatan seluruhnya baik perawat, dokter, gizi,
farmasi, atau lainnya.
3. Bagi institusi
Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana yang
merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktek klinik dan
pembuatan laporan khususnya pada asuhan keperawatan medikal bedah.
DAFTAR PUSTAKA
Aster, Jon. 2007. Sistem Hematopoietik dan Limfoid dalam Buku Ajar Patologi
Edisi 7. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
Landier W, Bhatia S, Eshelman DA, Forte KJ, Sweeney T, Hester AL, et al. Development of
risk-based guidelines for pediatric cancer survivors: the Children'sOncology
Group Long-Term Follow-Up Guidelines from the Children's Oncology
Group Late Effects Committee and Nursing Discipline. J Clin Oncol. 2004 ;
22(24) : 4979-90.
Smeltzer Suzanne C. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8.
Jakarta : EGC;.2. Tucke