BAB IV
PEMBAHASAN
57
Politeknik Negeri Sriwijaya
Jenis baterai yang digunakan di PLTU Bukit Asam adalah baterai jenis Nickel
Cadmium. Baterai Nickel Cadmium adalah jenis baterai sekunder (isi ulang) yang
menggunakan Nickel Oxide Hydroxide dan Metallic Cadmium sebagai bahan
elektrolitnya. Artinya baterai Nickel Cadmium ini merupakan baterai sel basah. Sel
basah adalah cairan kimia yang dapat menghasilkan listrik dengan bantuan zat
elektrolit yang terkandung di dalamnya. Baterai Nickel Cadmium memiliki
kemampuan beroperasi dalam jangkauan suhu yang luas dan siklus daya tahan yang
58
Politeknik Negeri Sriwijaya
lama. Di satu sisi, Baterai Nickel Cadmium dapat melakukan discharge sendiri (self
discharge).
Standar Internasional dari 1 sel akumulator memiliki tegangan sebesar 2V.
PLTU Bukit Asam memiliki baterai dengan tegangan 2V dengan merk
HOPPECKE type 10 OPzS 1000 Ah dan 6 OPzS 600 Ah. Baterai – baterai tersebut
memiliki 1 sel per baterai, namun sel baterai tersebut terdiri dari beberapa lembaran
sel yang terhubung menjadi satu kesatuan sel. Setiap unit memiliki 53 baterai yang
terhubung secara seri untuk tegangan 110 V dan 23 baterai yang terhubung secara
seri untuk tegangan 48 V.
Baterai – baterai tersebut dapat mensuplai tegangan dengan tenggat waktu
tertentu sesuai dengan besarnya tegangan dan arus output baterai serta besarnya
beban yang dilayani.
59
Politeknik Negeri Sriwijaya
6 KVAC
Trafo
6 KVAC / 380 VAC
Rectifier
MCB
Emergency Seal Oil Pump
Electrical Protections
Control 380 V Low
Voltage Board
Cubicle
PMT
60
Politeknik Negeri Sriwijaya
6 KVAC
Trafo
6 KVAC / 380 VAC
Rectifier
Baterai 48 VDC
Fuse
MCB
GGR Oil Pump Cubicle
GHE Oil Pump Cubicle
Electrical Protections
Relaying Cubicle
T20 CUBICLE
Cubicle
PMT
Dalam pengoperasian tenaga listrik di PLTU Bukit Asam terdapat dua macam
sumber listrik di unit pembangkitan, ialah sumber arus bolak - balik (AC) dan
sumber arus searah (DC). Sumber tenaga untuk kontrol selalu harus mempunyai
keandalan dan stabilitas yang tinggi. Karena persyaratan inilah dipakai rectifier atau
baterai sebagai sumber arus searah (DC). Di PLTU Bukit Asam, besar sumber
tegangan DC yang digunakan yakni 48 V dan 380 V. Catu daya sistem DC
bersumber dari rectifier dan baterai yang terhubung secara paralel dengan beban.
Pada saat keadaan normal, kebutuhan tegangan DC disuplai oleh rectifier. Namun,
apabila terjadi gangguan pada sistem utama atau sumber utama (sumber AC) maka
kebutuhan tegangan DC disuplai oleh baterai. Jadi baterai di PLTU Bukit Asam
berfungsi sebagai back up sumber DC pada saat sistem utama atau sumber utama
(sumber AC) mengalami gangguan.
61
Politeknik Negeri Sriwijaya
62
Politeknik Negeri Sriwijaya
Pada gambar diatas, terlihat bahwa body baterai dalam keadaan kotor.
Debu – debu yang menempel pada body baterai berasal dari sisa – sisa
pembakaran batubara yang terbawa angin yang kemudian masuk melalui
lubang – lubang ruangan baterai. Debu – debu tersebut dibersihkan
menggunakan kain majun.
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa larutan elektrolit berada dalam
batas normal, yakni berada di posisi antara batas minimum dan maksimum.
Apabila level larutan elektrolit mendekati batas minimum, maka segera
lakukan penambahan larutan elektrolit sampai batas maksimum atau
mendekati batas maksimum (tidak melebihi batas maksimum). Hal ini
63
Politeknik Negeri Sriwijaya
64
Politeknik Negeri Sriwijaya
65
Politeknik Negeri Sriwijaya
Gambar 4.8 Pengukuran tegangan per baterai dan tegangan total baterai
66
Politeknik Negeri Sriwijaya
2. Thermometer
Merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur temperature.
3. Hydrometer
Hydrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis
dari cairan.
67
Politeknik Negeri Sriwijaya
4. Kain Majun
Kain majun adalah sebuah lap dari bahan kain yang digunakan untuk
membersihkan kotoran.
68