Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

An. K usia 19 Bulan dating ke rumah sakit dengan keluhan demam dan kejang. Klien
demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Klien kejang dirumah 2 kali selama + 5
menit setiap kejang. Saat pengkajian, klien mengalami kejang 1 kali. Suhu tubuh: 40 0C.

A. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 7 Januari 2015
Nama Pengkaji : Kelompok 1
Ruang : Anggrek
Waktu pengkajian : 08.30 WIB
a. Identitas
 Identitas Klien
Nama : An. K
Tanggal lahir : 7 Juni 2014
Umur : 1 Th 7 Bl
Jenis Kelamin : Laki-laki
BB : 8 Kg
PB/TB : 76 cm
Alamat : Karangprajan, Kutolama
Agama : Islam
Pendidikan :-
Suku bangsa : Indonesia
Tanggal masuk : 7 Januari 2015
No. RM : S12356
Diagnosa Medik : Kejang demam
 Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. W
Umur : 42 Th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Karangprajan, Kutolama
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan klien : Ibu
b. Riwayat keperawatan
 Keluhan utama : Demam dan kejang
 Riwayat penyakit sekarang : Klien datang ke RS tanggal 7 Januari 2014
pukul 08.15 WIB dengan keluhan demam dan kejang. Klien demam sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit. Klien kejang dirumah 2 kali selama + 5 menit setiap
kejang. Ibu klien mengatakan pada saat klien kejang akan mengalami penurunan
kesadaran. Ibu kien mengatakan apabila klien kejang diberi sendok yang dilapisi
kain, untuk mencegah gigi patah. Saat pengkajian, klien mengalami kejang 1 kali.
Suhu: 40 0C. Klien dipasang infus RL 30 tpm, diberikan paracetamol 250mg
 Riwayat penyakit dahulu : Klien tidak pernah menderita kejang
sebelumnya dan klien pernah menderita penyakit otitis media pada umur 10 bulan
dibawa ke Puskesmas dan tidak menjalani rawat inap.
 Riwayat penyakit keluarga : Ibu klien mengatakan, dalam keluarganya tidak
ada yang pernah menderita demam atau kejang. Dan tidak pernah menderita
penyakit seperti Hipertensi, TBC, Stroke dan yang lainnya.
˟ Hipertensi ˟ TB ˟ Kanker ˟ Jantung ˟ Kejang ˟ Lainnya
Lainnya
˟ Stroke ˟ Diabetes ˟ Gangg ˟ Asma ˟ Hepatitis  Tidak Ada
Jiwa
˟ PPOK ˟ Ulkus ˟ AMI ˟ Penyakit paru lainnya ˟ Penyakit Ginjal

 Riwayat kehamilan :
Pada trimester I, Ibu klien mengalami morningsicknes dan pusing biasa.
Pada trimester II, Ibu klien mengatakan merasa pegal dipunggung dan BB naik
Pada trimester III, Ibu klien mengatakan bahwa mengalami pegal, nyeri, dan
kesulitan menjalankan aktivitas. Selain itu saat bernapas merasa pegah.
Ibu klien mengatakan mengikuti pelatihan ANC dan senam hamil. Dan selalu
memeriksakan kehamilannya secara rutin
 Riwayat persalinan :
Ibu klien mengatakan An. K adalah anak pertama. Klien lahir pada tanggal 7 Juni
2014, dengan usia kehamilan 9 bulan 8 hari. Klien lahir dengan dibantu oleh
Bidan Desa. Klien lahir dengan spontan normal dengan berat 2,9 Kg, panjang
badan 60 cm dan menangis keras waktu lahir.
 Riwayat imunisasi :
No Reaksi setelah
Jenis Imunisasi Waktu pemberaian
pemberian
1. BCG 1X Panas
2. DPT 3X Panas
3. Polio 4X -
4 Campak 1X Demam
5. Hepatitis 1X -
 Riwayat tumbuh kembang :
Pertumbuhan Fisik
a. Berat Badan : BB lahir : 2,9 Kg masuk RS : 8 kg.
b. Tinggi Badan : PB : 60 cm, PB masuk RS : 76 Cm
Waktu tumbuh : 19 bulan
Pengukuran BB berdasar TB klien normal/ gizi baik = -2SD s/d +2SD
Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat : ( 19 bulan )
Terlampir : KPSP usia 18 bulan dan 21 bulan
 Riwayat Sosial
Klien tinggal bersama kedua orang tuanya dan juga kakek neneknya. Sehari-hari
klien diasuh oleh Ibu kandungnya. Klien adalah anak laki-laki pertama. Klien
memiliki peran sebagai anak laki-laki. Klien bermain bersama dengan temannya
dengan baik dan didampingi oleh Ibunya.
 Genogram
 Kebutuhan cairan :
Pemberian ASI
a. Pertama kali disusui : sekitar 3 jam setelah melahirkan
b. Waktu dan cara pemberian : tidak teratur ( setiap kali menangis )
c. Lama pemberian : sampai anak berhenti sendiri
d. Asi diberikan sampai usia : 10 bulan
Pemberian Susu tambahan
Diberikan selang seling dengan ASI sampai umur 10 bulan.
Kebutuhan Cairan = 8 x 100 ml = 800 ml/ hari (24jam)
Kenaikan 2,5 derajat = 12 x 2,5 % = 30 %
= 30% x 800 + 800 = 1040
 Kebutuhan Kalori
Kebutuhan Kalori pada anak 19 bulan termasuk dalam 1-3 tahun = 75-90Kkal/
KgBB/ hari
Kebutuhan Kalori = 75 x 8 Kg = 600 Kkal/ hari
Pemberian makanan tambahan
Sejak umur 4 bulan ( makanan cereal )
Sejak umur 11 bulan ( makan bubur kasar )
Pola perubahan Nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis nutrisi Lama pemberian


0 – 3 bulan ASI + susu botol 3 bulan
4 – 10 bulan ASI + susu botol + cereal 6 bulan
11 ˗ 19 bulan Susu botol + cereal + bubur kasar 8 bulan

c. Pola pengkajian fungsional menurut Gordon


a. Pola Persepsi Kesehatan/Penanganan Kesehatan
Orangtua klien mengatakan, apabila klien sakit maka langsung dibawa ke bidan desa
terdekat dan berdoa semoga diberi kesembuhan oleh Allah.
b. Pola Nutrisi/Metabolik
Saat dirumah : klien makan 3x sehari bubur cereal. Anak suka makan bubur
yang lebih encer. Anak tidak suka apabila dibuatkan bubur cereal rasa mengandung
sayuran. Anak minum ASI 5x/ hari diselingi dengan susu tambahan 2-3 gelas dot.
Saat dirumah sakit : Klien mendapat bubur 2x sehari. Klien makan tidak habis.
Klien lebih sering minum susu tambahan.
c. Pola Eliminasi
Saat dirumah : Klien BAK 4x/ hari dengan warna kuning kecoklatan, bau
khas, tidak terdapat darah dan tidak disertai nyeri saat BAK. Klien BAB 1x/ hari
berwarna kunign kecoklatan, bau khas, tidak terdapat darah, tidak berlendir,
konsistensi padat lunak, saat BAB dan tidak ada nyeri.
Saat Di RS : Klien BAK 3x/ hari dengan warna kuning kecoklatan, bau
khas, tidak terdapat darah dan tidak disertai nyeri saat BAK. Klien BAB 1x/ hari
berwarna kunign kecoklatan, bau khas, tidak terdapat darah, tidak berlendir,
konsistensi padat lunak, saat BAB dan tidak ada nyeri.
d. Pola Aktivitas/Latihan
Saat dirumah : Klien senang bermain dengan teman sebaya. Anak berkumpul
dengan keluarga sehari 2-3 jam penuh. Klien suka bermain bola.
Saat di RS : Klien hanya bermain dengan ibunya, klien tidak dapat
berkumpul dengan keluarganya. Klien sering menangis karena takut tubuhnya
terancam. Klien membawa bola mainannya.
e. Pola Tidur/Istirahat
Saat dirumah : Klien tidur malam 9 jam dan tidur siang 2 jam sehari. Klien
bangun pagi jam 04.00 WIB dan disore hari pada jam 16.00 WIB. Klien mempunyai
kebiasaan sebelum tidur yaitu harus diusap punggungnya oleh Ibu.
Saat di RS : Klien tidur malam 7 jam sering terbangun dan tidur siang 1
jam sehari. Klien bangun pagi jam 04.00 WIB dan disore hari pada jam 15.00 WIB.
Klien mempunyai kebiasaan sebelum tidur yaitu harus diusap punggungnya oleh Ibu.
f. Pola Persepsi Kognitif
Saat dirumah : ibu anak kurang mengetahui tentang penyebab penyakit yang
dideritanya
Saat dirumah sakit : ibu menanyakan penyebab penyakit anaknya kepada perawat
g. Pola Konsep Diri
Saat dirumah : citra tubuh, ibu klien mengatakan anggota tubuh anaknya
adalah yang terbaik untuk anaknya dan dirinya sendiri. Identitas diri, ibu klien
mengatakan bahwa klien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara.
Saat dirumah sakit : citra tubuh, ibu klien mengatakan anggota tubuh anaknya
adalah yang terbaik untuk anaknya dan dirinya sendiri. Identitas diri, ibu klien
mengatakan bahwa klien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara.
h. Pola Peran/Hubungan
Klien tinggal bersama kedua orang tuanya dan juga kakek neneknya. Sehari-hari klien
diasuh oleh Ibu kandungnya.Klien adalah anak laki-laki pertama. Klien memiliki
peran sebagai anak laki-laki.Klien bermain bersama dengan temannya dengan baik
dan didampingi oleh Ibunya.
i. Pola Seksualitas/Reproduksi
Saat dirumah : klien merupakan anak laki-laki pertama.
Saat dirumah sakit : klien merupakan anak laki-laki pertama
j. Pola Koping/Toleransi Stress
Saat dirumah : Keluarga dalam menghadapi sakit anaknya selalu
memeriksakan ke bidan desa dan berdo’a kepada Allah supaya masalah ini cepat
selesai.
Saat dirumah sakit : Apabila klien demam ibu klien memanggil perawat yang
berjaga dan berdo’a kepada Allah supaya masalah ini cepat selesai.
k. Pola Nilai/Kepercayaan
Keluarga mempunyai keyakinan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya dan Allah
akan memberikan kesembuhan.
d. Pemeriksaan fisik
a. TTV :
TD : 100/65 mmHg S : 40°C
N : 108x/ menit RR : 30x/ menit
b. Antropometrik :
BB : 8 Kg LK : 45 cm LD : 46 cm
PB : 76 cm LA : 15,7 cm
c. Kepala :
Inspeksi : kepala simetris, tidak ada lesi, warna rambut hitam, kepala mesochepal,
sutura belum menutup sempurna.
Palpasi : tidak adanya pembengkakan/ penonjolan, dan tekstur rambut lebat.
d. Mata :
Inspeksi : warna konjungtiva pink dan sclera berwarna putih, konjungtiva anemis (-),
isokhor, pupil 3 mm, sklera anikterik.
e. Hidung :
Inspeksi : Hidung simetris, hidung eksternal warna sama dengan warna kulit lain.
Tidak ada polip, tidak ada perdarahan, dan tidak ada sekret.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Mulut :
Inspeksi dan palpasi struktur luar : warna mukosa mulut dan bibir kebiruan, tidak
ada lesi dan stomatitis, adanya sianosis.
Inspeksi dan palpasi strukur dalam : gigi belum lengkap, tidak ada perdarahan/
radang gusi, lidah simetris, warna pink, tidak ada infeksi.
g. Telinga :
Inspeksi : Tidak menggunakan alat bantu dengar, posisi simetris, jumlah dua (kanan
dan kiri), bersih , tidak ada serumen.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
h. Leher
Inspeksi leher : warna sama dengan kulit lain, bentuk simetris, tidak ada pembesaran
kelenjar gondok.
Inspeksi dan palpasi kelenjer tiroid : Tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
Auskultasi : Bising pembuluh darah
i. Thorak
Paru- Paru
a) Inspeksi : Simetris, tidak terlihat tarikan dinding dada kedalam.
b) Palpasi :Vokal fremitus kanan-kiri sama
c) Perkusi : Sonor
d) Auskultasi : Bunyi paru normal ( vesikuler ).
Jantung
a) Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b) Palpasi : teraba ictus cordis di SIC V – VI
c) Perkusi : pekak
d) Auskultasi : terdengar bunyi S1 dan S2
j. Abdomen
Inspeksi : Simetris, warna kulit sama dengan yang lainnya, tidak ada
lesi, tidak ada distensi
Auskultasi : Suara peristaltik (bising usus) di semua kuadran (bagian
diafragma dari stetoskop) terdengar setiap 13x/ menit.
Perkusi semua kuadran : Tidak ada nyeri saat ditekan.
Palpasi semua kuadran : Cubitan perut kembali cepat 2 detik.
k. Genitalia
Tidak terpasang kateter, bersih, tidak sianosis
l. Ekstremitas
Tidak ada odema, terpasang infus RL 10 tpm di ekstremits atas sinistra
B. Analisa Data

Nama Klien : An. K

Ruang : Anggrek

TGL/JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI

7 Januari DS : Hipertermi
2015. 1. Ibu klien mengatakan
anaknya demam 2 hari
08.30 WIB
sebelum dibawa ke rumah
sakit.
2. Ibu klien mengatakan
anaknya kejang dirumah 2
kali selama + 5 menit setiap
kejang.
3. Ibu klien mengatakan
kejang terjadi saat suhu
tubuh meningkat.

DO:
1. Klien kejang 1 kali.
2. Suhu tubuh 40 0C.
3. Klien dipasang infus RL 30
tpm.
4. Diberikan paracetamol 250
mg.

7 Januari DS: Risiko cidera Kejang


2015.
1. Ibu kien mengatakan
08.30 WIB apabila klien kejang diberi
sendok yang dilapisi kain,
untuk mencegah gigi patah.
DO:
1. Klien gatik
2. Tubuh klien kaku

C. Diagnosa Keperawatan

Hari, tanggal : Rabu, 7 Januari 2015

1. Hipertermia
2. Resiko cidera berhubungan dengan kejang.
D. Intervensi Keperawatan
Nama Klien : An. K

Ruang : Anggrek

Tgl/ No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TT


Jam DP (NOC NIC D
08.3 1 Setelah dilakukan tindakan o Monitor suhu tubuh
0 keperawatan 2x24 jam masalah o Monitor warna dan suhu
hipertermia dapat teratasi. kulit
Kriteria Hasil : o Monitor tekanan darah, nadi
1. Suhu tubuh dalam batas dan RR
normal 370C. o Monitor WBC, Hb, dan Hct
2. Kebutuhan cairan terpenuhi. o Monitor intake dan output
3. Tanda-tanda vital dalam o Berikan anti piretik:
batas normal. o Kolaborasi pemberian
4. Kesadaran anak Antibiotik
Composmentis. o Pakai baju yang tipis
o Berikan cairan intravena,
RL 30 tpm
o Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
o Tingkatkan sirkulasi udara
o Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
o Monitor TD, nadi, suhu, dan
RR
o Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
o Monitor hidrasi seperti
turgor kulit, kelembaban
membran mukosa).
2 Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau TTV.
keperawatan 2x24 jam resiko cidera 2. Pantau tingkat kesadaran.
dapat teratasi. 3. Berikan tongue spatel yang
Kriteria Hasil : dilapisi kassa diantara gigi
1. Tidak terjadi trauma fisik bawah dan gigi atas.
selama perawatan. 4. Letakkan klien ditempat yang
2. Mempertahankan tindakan lembut.
yang mengontrol aktivitas 5. Catat tipe kejang
kejang. (lokasi,lama) dan frekuensi
3. Tidak terjadi serangan kejang kejang.
berulang. 6. Jelaskan faktor predisposisi
kejang .
7. Jaga klien dari trauma
dengan memberikan
pengaman pada sisi tempat
tidur.
8. Tetap bersama klien saat fase
kejang.
9. Kolaborasi pemberian obat
anti kejang.
E. Implementasi Keperawatan

Tgl/ No. Diagnosa Keperawatan Intervensi TT


Jam DP NIC D
08.3 1. Hipertermia o Memonitor suhu tubuh
0 o Memonitor warna dan suhu
kulit
o Memonitor tekanan darah,
nadi dan RR
o Memonitor WBC, Hb, dan
Hct
o Memonitor intake dan
output
o Memberikan anti piretik:
o Mengkolaborasi pemberian
Antibiotik
o Memakai baju yang tipis
o Memberikan cairan
intravena, RL 30 tpm
o Mengompres pasien pada
lipat paha dan aksila
o Meningkatkan sirkulasi
udara
o Meningkatkan intake cairan
dan nutrisi
o Memonitor TD, nadi, suhu,
dan RR
o Mencatat adanya fluktuasi
tekanan darah
o Memonitor hidrasi seperti
turgor kulit, kelembaban
membran mukosa).
8.30 2 Risiko Cedera berhubungan o Memantau TTV.
dengan kejang o Memantau tingkat
kesadaran.
o Memberikan tongue
spatel yang dilapisi kassa
diantara gigi bawah dan
gigi atas.
o Meletakkan klien
ditempat yang lembut.
o Mencatat tipe kejang
(lokasi,lama) dan
frekuensi kejang.
o Menjelaskan faktor
predisposisi kejang .
o Menjaga klien dari
trauma dengan
memberikan pengaman
pada sisi tempat tidur.
o Menetapkan bersama
klien saat fase kejang.
o Mengkolaborasi
pemberian obat anti
kejang.
 Evaluasi
No. Hari/Tanggal Diagnosa Evaluasi
Keperawatan
1. 10 Januari Hipertermia S : Orang tua klien menyatakan
2015 bahwa klien panasnya sudah
berkurang
O : -Suhu Badan 38°C
-Masih berkeringat
- Menggigil berkurang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 8-10

2. 11 Januari Risiko cedera S : Orang tua menyatakan bahwa


2015 berhubungan dengan anak sudah tidak trauma fisik
kejang O : sudah bisa mengontrol aktifitas
sebagian
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 7-9

Anda mungkin juga menyukai