TEORI, PRAKTIK, DAN PENELITIAN TENTANG KEPERAWATAN MENURUT
HILDEGARD E. PEPLAU
Disusun oleh :
NAMA KELOMPOK 2
1. Haikal Rahman NIM : 17IK520
2. Rohandi Yusuf NIM : 17IK543 3. Yulia Puspitasari NIM : 17IK553
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA
2018 FENOMENA KASUS KEPERAWATAN DAN ANALISANYA DENGAN TEORI HILDEGARD E. PEPLAU
A. Biografi Hildegard E. Peplau
Hildegar E.Peplau lahir pada 1 september 1909 di
Reading,Pennsylvania pada tahun 1931. Gelae B.A. dalam bidang psikologi interpersonal diperolehnya dari bennington Univercity, vermon pada tahun 1943. Peplau meraih gelar M.A. dalam bidang keperawatan psikiatri dari teacher’s college Columbia, New York pada tahun 1947 dan gelar Ed.D. dalam bidang pengembangan kurikulum pada tahun 1953.
B. Teori dan praktek Hildegar E.Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral : 1. Pasien 2. Perawat 3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit 4. Proses interpersonal Penjabarannya sebagai berikut: 1) Pasien Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal. 2) Perawat Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal. 3) Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. 4) Proses Interpersonal Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase. Peplau mengidentifikasi empat tahapan hubungan interpersonal yang saling berkaitan yaitu: (1) orientasi, (2) identifikasi, (3) eksploitasi, (4) resolusi (pemecahan masalah). Setiap tahap saling melengkapi dan berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian masalah: a. Tahapan Inter Personal Menurut Peplau dalam Keperawatan Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut: 1). Fase Orientasi Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam menganalisis situasi yang kemudian bersama- sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk ada setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan tipe bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang lain sesuai dengan kebutuhan 2). Fase Identifikasi Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap pasien mempunyai respons berbeda-beda pada fase ini. Respons pasien terhadap perawat: a. Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat b. Anatomy dan independent c. Pasif dan dependent 3). Fase Eksploitasi Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari pasien. Pasien mulai merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada fase ini pasien mulai menerima informasi-informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat dan sebagainya. 4). Fase Resolusi Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada fase ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu untuk mengakhiri hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan kepada tim medis dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri.
C. Penerimaan Teori oleh Komunitas Keperawatan
1. Praktek Keperawatan Grace Sills menyatakan bahwa, Peplau memberikan perspektif baru, arahan baru, teori – teori yang dijadikan dasar praktek keperawatan untuk tindakan terapeutik dengan pasien. Ide Peplau menjelaskan desain untuk praktek keperawatan jiwa dengan lengkap (Tomey & Alligood, 1998). 2. Penelitian Keperawatan Statement Sills mengenai hasil kerja Peplau dipengaruhi oleh pekerjaannya di klinik dan hasil studi, dimana hasil tersebut digunakan dalam penlitian sebagai alat untuk meningkatkan batang tubuh pengetahuan keperawatan. Pada penelitian – penelitian awal mengikuti asumsi bahwa masalah pasien terjadi pada fenomena individu dan dieksplorasi dalam hubungan perawat – pasien. Thomas, Baker dan Estes menggunakan konsep kecemasan Peplau sebagai suatu makna untuk memecahkan perasaan marah secara konstruktif melalui proses pembelajaran pada hubungan perawat – pasien (Tomey & Alligood, 1998). DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, (2005). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Ferry dan Potter.2005. Fundamental Keperawatan vol. 1 Edisi 4.jakarta:EGC
Hidayat,A.Aziz Alimul.(2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Selemba Medika.
Jakarta Stuart, gail dam Sandra J, 1998. Keperawatan Jiwa. EGC : Jakarta