Pengertian Benda:
Menurut Pasal 499 KUHPerdata: kebendaan ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat
dikuasasi oleh hak milik.
Macam-macam Benda:
Di dalam Pasal 503, 504 dan Pasal 505 KUHPerdata telah ditentukan pembagian benda. Benda
dalam ketentuan tersebut dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Arti penting pembedaan benda sebagai benda bergerak dan tidak bergerak terletak pada:
• penguasaannya (bezit)
• penyerahannya (levering)
• daluwarsa (verjaaring)
• pembebanannya (bezwaring)
1. PENGUASAAN (BEZIT)
Bezit adalah kedudukan menguasai atau menikmati suatu barang yang ada dalam kekuasaan
seseorang secara pribadi atau perantaraan orang lain seakan-akan barang itu miliknya, namun
secara yuridis belum tentu ia sebagai pemiliknya. Misalnya: A secara nyata menguasai sebidang
tanah sawah seluas 2 ha. Namun, secara yuridis formal belum tentu tanah itu sebagai miliknya,
mungkin saja tanah itu milik si B. Bezitter hanya bertindak sebagai penggarap atau telah
menguasai tanah itu secara illegal.
- Bezit benda bergerak : bezit atas benda bergerak berlaku sebagai title yang sempurna
(pasal 1977 KUHPerdata).
- Bezit benda tidak bergerak : belum dapat dikatakan sebagai pemilik. Seseorang yang
membezit benda tidak bergerak, baru menjadi bezitter dari benda itu setelah
mendudukinya selama 1 tahun terus menerus (pasal 545 KUHPerdata).
BERAKHIRNYA BEZIT
Benda yang dikuasai secara bezit akan berakhir atas kehendak sendiri dari bezitter maupun
tanpa kehendak sendiri (Pasal 543 KUHPerdata sampai dengan Pasal 547 KUHPerdata).
Berakhirnya bezit atas kehendak sendiri dari bezitter adalah bahwa bezitter menyerahkan
benda tersebut secara sukarela kepada orang lain atau meninggalkan barang yang sudah
dikuasainya. Sedangkan berakhirnya bezit tanpa kehendak bezitter adalah barang yang dikuasai
olehnya beralih kepada pihak lain tanpa ada kehendak dari bezitter untuk menyerahkannya.
2. PENYERAHAN (LAVERING)
- Jual beli
- Tukar menukar
- Pemberian / hibah
- Warisan
- Pendakuan
Pembagian lavering
- Benda tidak bergerak : untuk benda tidak bergerak, disamping penyerahan nyata, harus
diadakan yuridische lavering (penyerahan secara umum), contoh : pada transaksi jual
beli tanah, kemudian didaftarkan PPAT dan terakhir baru diadakan penyerahan secara
hukum yaitu dengan akta balik nama.
3. DALUARSA (VERJARING)
- Benda bergerak : tidak mengenal daluarsa, sebab bezit disini sama dengan eigendom
(pemilikan) atas benda bergerak tersebut . maka disini berlaku asas yang tercantum
pada Pasal 1977 ayat 1.
- Benda tidak bergerak : mengenai adanya daluarsa yaitu 20 tahun dengan alasan hak
yang sah dan 30 tahun tanpa alas an hak yang sah.
4. PEMBEBANAN (BEZWARING)