KASUS
Riwayat Penyakit :
sejak ± 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, batuk, mual muntah, berkeringat
dingin, merasa gelisah, dada berdebar-debar dan mengaku setiap harus tidur
menggunakan 2 bantal agar tidak sesak. Sesak napas memberat sejak 1 hari
A. Keluhan Utama
agar tidak sesak. Sesak napas memberat sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit.
B. Riwayat Kesehatan
hipertensi sejak ± 2 tahun lalu. Pasien tidak rutin control dan hanya
datang berobat ke mantri hanya jika klien merasa sesak yang berat.
saat ini dan tidak ada generasi sebelumnya yang menderita hipertensi,
PENGKAJIAN
Primery Survey
sesak,batuk(produkitf)
pasien gelisah
Secondery Survey
Pemeriksaan fisik :
Tanda-tanda vital
TD : 170/100 mmHg
N : 120x/ menit
RR : 36x/ menit
bersih, tidak ada lesi, rambut beruban tidak ada nyeri tekan, tidak ada
Hidung :Septum nasi simetris, sekrt -/-, sumbatan -/-, PCH (-),
Telinga :Telinga simetris, jejus (-), lesi (-), rhinorea (-), nyeri tekan
tidak ada.
Mulut :Mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan, sianosis (-), tonsil tidak
Thoraks
Paru-paru :
tekanan ekspirasi
A :Ronkhi
Jantung :
Tidak terlihat pulsasi ictus cordis,Nyeri tekan (-), ictus cordis teraba di
sternum dekstra dan sinistra, ICS V mid clavicula line sinistra, ICS V
Abdomen :
asites (-), tidak ada pembesaran pada hepar dan lien, nyeri tekan (-
),timpani.
Ekstremitas :
otot , reflek tidak terkaji, jejas (-), nyeri tekan (-),CRT > 3 detik
Genetalia :
49
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
BGA
Kimia darah
Foto rongten
EKG
Interpratasi EKG
regular
f. T inversi : di V4 (iskemik)
g. Q patologis :-
h. ST elevasi :-
j. Axis
Terapi
Furosemid : 40 – 0 – 0 mg
Spiromolacton : 25 mg
ISDN : 3 x 10 mg
Captopril : 3 x 10 mg
51
Ceftriaxon : 2 x 1 gr (IV)
GG : 3 x 100 gr
Azythromycin : 1 x 500 gr
A. Diagnosa
miokardial (penurunan).
ANALISA DATA
- Pasien Ketidak
mengatakan batuk
mengatakan mual
muntah
Penurunan O2 keseluruh
52
DO: jaringan
- RR 36 x /
menit
- TD 170/100
mmHg
- Nadi 120x /
menit
- Kedalaman =
dalam
- Takipnea
- Bunyi nafas
Ronkhie
- Irama =
irregular
- Pernapasan
cuping hidung
- Penurunan
tekanan ekspirasi
pertukaran gas
- Pasien
mengatakan sesak
Menumpuk di paru
napas
- Pasien
53
lelah
- Pasien
Gagguan pertukran gas
mengatakan nyeri
saat di lakukan
palpasi
DO:
- pH = 7,23
- RR =
36x/menit, dalam,
irregular
- Hiperkapnia
- Hipoksia
- Napas cuping
hidung
- Pasien tampak
pucat, gelisah
- Apatis, GCS
54
(E3 M4 V5)
- Hasil Rontgen
tampak gambaran
paru
Curah Jantung
- Pasien
mengatakan sesak
Gangguan pertukaran gas O2
nafas, batuk
- Pasien
jantungnya berdebar-
debar
lelah, letih
- Perubahan
EKG
- Takikardia
- TD : 170/100
mmHg
55
- Nadi 120x /
menit
- Edema
ekstremitas
- Pasien tampak
- Pembesaran
vena jugularis +- 3
cm
- Pasien tampak
gelisah
- Konjungtiva
anemis
miokardial (penurunan).
56
INTERVENSI
1. Diagnosa Keperawatan I
Kriteria hasil : Irama, frekuensi dan kedalaman pernafasan dalam batas normal,
pada pemeriksaan sinar X dada tidak ditemukan adanya akumulasi cairan, bunyi
Rencana tindakan :
yang tepat.
c. Baringkan pasien dalam posisi yang nyaman, dalam posisi duduk, dengan
bisa maksimal.
pasien).
fungsi paru.
57
Rasional : Auskultasi dapat menentukan kelainan suara nafas pada bagian paru-
paru.
f. Bantu dan ajarkan pasien untuk batuk dan nafas dalam yang efektif.
Rasional : Menekan daerah yang nyeri ketika batuk atau nafas dalam. Penekanan
serta
foto thorax.
terjadinya sianosis akibat hiponia. Dengan foto thorax dapat dimonitor kemajuan
2. Diagnosa Keperawatan II
alveolus
Kriteria hasil : menunjukkan ventilasi dan oksigenasi jaringan yang adekuat pada
jringan ditunjukkan oleh GDA/oksimetri dalam rentang normal dan bebas gejala
distress pernafasan
Rencana tindakan :
hypoxemia jaringan.
gas
Bronkodilator
(penurunan).
Kriteria hasil : Menunjukkan tanda vital dalam batas normal dan bebas gejala
gagal jantung.
Rencana tindakan :
memompa. Irama gallop sering ada (S2 dan S3). Murmur merupakan gambaran
Rasional : pada awal tekanan darah meningkat karena peningkatan SVR, lama
kelamaan badan/body jantung tidak bisa bertambah panjang agar bisa untuk
poplitea,dorsalis pedis dan posttibial. Denyut dapat yang cepat atau reguler dan
mungkin juga terdapat pulsus alternans (denyut yang kuat di selingi denyut yang
lemah)
dari penurunan CO .
indikasi.
out put yang relative normal yang di sertai oleh gejala-gejala bendungan.
Pemberian loup diuretics akan mengurangi reabsorbsi dari sodium dan air.
4.5. IMPLEMENTASI
Diagnosa 1
f. membantu dan mengajarkan pasien untuk batuk efektif atau nafas dalam
Diagnosa 2
Diagnosa 3
61
b. memonitor tekanandarah
4.6.EVALUASI
Diagnosa 1
ekspirasi
P : intervensi selesai
Diagnosa 2
O :pH = 7,35, pCO2 = 43 mmHg, pO2 = 85 mmHg, HCO3 = 27 mmol/L, CRT >3
P : intervensi selesai
Diagnosa 3
anemis,
P : intervensi dilanjutkan