Disusun Oleh
Kelompok 2:
Nama NIM
1. Mantin Estomyhi Tindoan A41190076
2. Dodi Julianto Pakpahan A41190071
3. Ucok Petrus Mangampu Gultom A41190069
1. Latar belakang
DNA merupakan materi yang membentuk kromosom-kromosom dan juga
merupakan informasi genetik yang tersimpan dalam tubuh makhluk hidup.
Informasi genetik ini pada dasarnya merupakan kumpulan instruksi/perintah yang
mengatur sel untuk bisa melakukan hal-hal tertentu. DNA singkatan
darideoxyribonucleic acid, atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Asam
Deoksiribosa Nukleat atau ADN. Kata deoxyrybo mengacu pada nama gula yang
terkandung dalam DNA, yaitu deoxyrybose (deoksiribosa).
Teknik isolasi DNA sangat penting untuk mendapatkan DNA murni sampel.
Isolasi atau pengambilan DNA terdiri dari tahap penghancuran sel, penghilangan
RNA dan protein serta pemurniannya, dan pengendapan DNA. RAPD merupakan
suatu penanda khusus dalam analisis keragaman genetik tanpa mengetahui
Informasi DNA sampel yang diteliti, analisis genetik dengan penanda RAPD
menggunakan primer khusus dalam proses pengerjaannya untuk mengetahui
polimorfisme DNA hasil amplifikasi dan keragaman genetik dari sampel.
Molekul DNA dalam suatu sel dapat diekstraksi atau diisolasi untuk
berbagai macam keperluan seperti amplifikasi dan analisis DNA melalui
elektroforesis. Isolasi DNA dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA
dari bahan lain seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Isolasi DNA adalah proses
pengeluaran DNA dari tempatnya berada (ekstraksi atau lisis) biasanya dilakukan
dengan homogenasi dan penambahan buffer ekstraksi atau buffer lisis untuk
mencegah DNA rusak (Yuwono, 2008). Prisnsip utama dalam isolasi DNA ada
tiga yakni penghancuran (lisis), ektraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat
seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA (Corkill dan Rapley, 2008;
Dolphin, 2008). Menurut Surzycki (2000), ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam proses isolasi DNA antara lain harus menghasilkan DNA
tanpa adanya kontaminan seperti protein dan RNA; metodenya harus efektif dan
bisa dilakukan untuk semua spesies metode yang dilakukan tidak boleh mengubah
struktur dan fungsi molekul DNA; dan metodenya harus sederhana dan cepat.
Elektroforesis DNA merupakan teknik untuk memisahkan sampel DNA
berdasarkan atas ukuran berat molekul dan struktur fisik molekulnya. Gel yang
biasa digunakan adalah agarosa. Molekul DNA sendiri bermuatan negatif yang
dipengaruhi oleh gugus fosfat- sehingga DNA akan bermigrasi menuju ke kutub
positif melalui matriks gel agarosa. Visualisasi DNA selanjutnya dilakukan
dibawah paparan sinar ultraviolet yang sebelumnya diberi gel dan ditambahkan
larutan etidium bromida.
Elektroforesis gel memiliki beberapa komponen yang terdiri dari:
1. Comb: digunakan untuk membentuk well pada gel agarosa.
2. Tray: digunakan untuk sebagai cetakan gel agarosa.
3. Chamber: digunakan sebagai wadah gel agarosa.
4. Sumber listrik: digunakan untuk memberi arus saat proses elektroforesis.
2. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah agar :
1. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja dan terampil melakukan isolasi DNA
2. Mahasiswa mengetahui faktor yang mempengaruhi konsentrasi dan
kemurnian DNA
3. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja alat elektrofisis
BAB 3. METODOLOGI
3.1.2 Bahan
Jaringan tanaman (Daun padi)
N2 cair
Buuffer ekstraksi
PCL (Phenol, Choloform, Isoamylalcohol)
Alcohol 70%
Buffer TE
3.2 Alat dan bahan DNA Elektroforesis
3.2.1 Alat
Micropipette
Blue & Yellow Tips
Eppendrof tube
Timbangan dengan ketelitian 0.0001 gr
Pippet 10 ml
Beacker glass
Erlenmeyer
Microwave
DNA Electrophoresis System
3.2.2 Bahan
Gel loading buffer (0.25 % bromophenol blue, 0.25 % xylene cyanol
FF, 40 % sucrose dalam air).
Agarose powder
5 X TBE Buffer (Konsentrasi larutan stock per liter) : 54 g Trizma
base, 27.5 g Boric acid, 0.6183 gr EDTA (pH 8.0)
Ethidium bromide 10 mg / ml.
DNA yang sudah diisolasi
Aquades (ddH2O)
4.1 Hasil
4.1.1 Konsentrasi DNA
Konsentrasi DNA dihitung menggunakan rumus :
Abs ∝260−Blanko ∝260
Konsentrasi = 𝑥 30 (konstanta)
Sampel µl
1. Kesimpulan
Hasil praktikum Ekstraksi DNA Genom dapat disimpukan bahwa hasil
konsentrasi dan kemurnian pada isolasi gen DNA dapat dipengaruhi oleh tindakan
teknis penggunaan alat dan bahan pelarut.
Pengujian electroforesis DNA digunakan untuk melihat tingkat konsentasi
dan kemurnian gen DNA yang sudah diisolasi dengan tambahan EtBr sebagai
pewarna dan pemberat dan diberi tegangan listrik sehingga sewaktu gen bergerak
dari kutub negatif ke kutub positif dapat dilihat menggunakan alat Biodoc-
eluminnation yang dilengkapi dengan sinar UV.
2. Saran
Setiap praktikan sebaiknya memperhatikan dan melakukan rangkaian tahapan
sesuai dengan panduan praktikum agar mahasiswa memiliki kemampuan
mengisolasi dan memvisiulisasi DNA.
DAFTAR PUSTAKA
Der Lee et al., 2011. Automatic DNA Sequencing For Electrophoresis Gel Using
Fitriya, R. T., Muslimin, I., dan Lisa, L. 2015. Keefektifan Metode Isolasi DNA
Kit dan CTAB/NaCL Yang Dimodifikasi Pada Staphylococcus aureus dan
Shigella dysentriae. Lenterabio. 4(1) : 87–92.
Tohib, 2012. Macam Metode Isolasi DNA. http://www.tohib.web.id. Diakses pada
tanggal 2 Juli 2015, pada pukul 23.00 WIB.
Wirajana, I N., Darma, A. Y., dan Ketut, R. 2013. Isolasi DNA Metagenomik dari
Tanah Hutan Mangrove Pantai Suwung Bali. Jurnal Kimia. 7(1) : 19-24.