Anda di halaman 1dari 4

HANDOUT

1. Arus Listrik

Arus listrik adalah gerakan atau aliran muatan listrik. Berdasarkan perjanjian arah arus
listrik diambil sesuai arah gerakan muatan positif. Arus listrik mengalir dari potensial
tinggi ke potensial yang lebih rendah, sedangkan elektron mengalir dari potensial rendah
ke potensial yang lebih tinggi.

Syarat terjadinya arus listrik:


1. Terdapat beda potensial antara kedua ujung konduktor.
2. Terjadi dalam rangkaian tertutup (seluruh elemen terhubung).

A. Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir melalui
suatu penampang konduktor tiap detik.

Gambar 1.1 muatan yang mengalir melalui suatu penampang konduktor.

Sumber : Sears and Zemansky, 2001.

Jika ada muatan melewati suatu penampang konduktor dalam interval waktu
tertentu, maka besar kuat arus listrik yang mengalir dalam konduktor itu adalah:
∆Q
I=
∆t

dimana,

I = Kuat Arus listrik ( Ampere )


Q = Muatan Listrik (Coulomb )
t = Waktu ( Sekon )

Muatan listrik satu elektron adalah 1,6 x 10-19C. Jika besarnya muatan listrik yang
melalui pengantar dalam waktu tertentu adalah Q Coulomb, maka jumlah elektron
yang melalui penghantar adalah;
Q
n=
e
B. Hambatan Listrik

Hambatan listrik merupakan besaran yang menghalangi arus yang mengalir dalam
suatu penghantar listrik. Dalam fisika hambatan listrik ini pertama kali diamati oleh
George Simon Ohm yang kemudian hasil penemuannya dikenal dengan hokum Ohm.
Hambatan listrik sendiri juga memiliki satuan Ohm (Ω) yang juga diambil dari nama
penemunya.

C. Alat Ukur Listrik

 Pengertian Multimeter
Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang dapat digunakan
untuk mengukur tegangan (sebagai voltmeter), hambatan (sebagai ohmmeter) dan
kuat arus (amperemeter) dan biasa juga disebut AVOmeter dengan A adalah Ampere,
V adalah Volt dan O adalah Ohm.

 Bagian-Bagian Multimeter

Sumber foto : dokumen pribadi


 Amperemeter

Amperemeter adalah alat ukur kuat arus listrik. Untuk mengukur arus yang
mengalir melalui resistor pada rangkaian, amperemeter dipasang secara seri dengan
resistor itu.

Gambar 1.2 Amperemeter ( Alat ukur kuat arus listrik )

Sumber : Sears and Zemansky, 2001.

Simbol amperemeter dalam rangkaian adalah;

Gambar 1.3 Simbol amperemeter dalam rangkaian listrik

Sumber : Sears and Zemansky, 2001.

Dengan demikian, pada amperemeter dan resistor akan mengalir arus yang
sama. Idealnya, amperemeter memiliki hambatan yang sangat kecil sehingga hanya
sedikit perubahan yang terjadi pada arus yang diukur. Amperemeter memiliki skala
penuh atau batas ukur maksimum, sedangkan kuat arus listrik yang akan diukur
mungkin melebihi batas ukur maksimum amperemeter.

 Voltmeter

Voltmeter adalah alat pengukur beda potensial (tegangan) antara dua titik.
Untuk mengukur beda potensial pada ujung-ujung resistor maka voltmeter
dipasang pararel dengan resistor itu.

Voltmeter juga memiliki


Gambar 1.4resistansi sehingga
Voltmeter ( Alat pemasangan
pengukur beda potensial ) voltmeter
Sumber : Sears and Zemansky, 2001.
akan mengurangi hambatan antara titik a dan b. Akibatnya, arus yang mengalir
pada rangkaian meningkat dan mempengaruhi tegangan pada titik a-b. Idealnya,
voltmeter mempunyai hambatan yang sangat besar sehingga efeknya pada
rangkaian menjadi minimal.

 Ohmmeter

Ohmmeter adalah alat pengukur hambatan atau resistansi resistor. Untuk


membuat ohmmeter, galvanometer dihubungkan seri dengan baterai dan resistor
Rs.

Gambar 1.5 Ohmmeter ( Alat pengukur hambatan )

Sumber : Sears and Zemansky, 2001.

Anda mungkin juga menyukai