Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN PENGELOLAAN

HAROKAH TADRISIL QURAN

PILOSOFI DAN IMPLEMENTASINYA

Sebuah Konsep Untuk


Dibahas dan Disempurnakan

O L
E H

H. U. SYUJA’I

DISAMPAIKAN PADA LAUNCHING BUKU


HAROKAH TADRISIL QURAN

YASTI CISAAT SUKABUMI 17


NOVEMBER 2017
Kata Pengantar

Alhamdulillah, Wasyukrulillah.
Hanya Allah-lah yang telah memberi kita segala kemampuan. Hanya Allah-lah yang
menggerakan segala kemampuan kita. Hanya Allah-lah yang menunjuki ke jalan yang benar.
Dan Hanya Allah-lah Yang Maha Mengatahui segala yang ada pada hati kita.
Harokah Tadrisil Quran (Gerakan Pembelajaran Al-Quran) adalah bagian dari Sunnah
Rasulullah SAW.yang telah berhasil menyatukan potensi Makkah dan Madinah melalui para
muharrik (penggerak)nya, yaitu Sahabat Muhajirin dan Sahabat Anshor.
Kekuatan dashsyat Al-Quran, tidak hanya dapat mempersatukan dialek-dialek Arab yang
ketika Al-Quran diturunkan itu begitu berpengaruh dalam membentuk egoistis dan egosentris
para pembesar qaibalah-qabilah Arab ketika itu. Tetapi kekuatan dahsyat Al-Quran itu telah
dapat mempersatukan konsep masyarakat yang berperadaban, yaitu Masyarakat Rabbaniy.
Memang, Qiyaadutur Rasuul (Kepemimpina Rasul) dengan wahyu Allah sebagai
pembimbingnya itulah yang mendasari kesuksesan Da’wah Risalanya itu, yaitu melalui
Tadrisul Quran. Tetapi para sahabat sebagai generasi penerus Risalahnya, walaupun tidak
dibimbing oleh wahyu Allah secara langsung, sudah dibekali Al-Quran yang harus
dipedomani dalam melaksanakan misi da’wahnya. Begitu juga kita sebagai ummat Nabi
Muhammad SAW.berkewajiban melanjutkan da’wah islamiyah melalui Harokah Tadrisil
Quran.
Harokah Tadrisil Quran adalah satu-satunya jalan untuk menwujudkan Al-Jiilul Quraniy
dan Al-Mujtama’ur Rabbaniy di era yang penuh tantangan dengan berbagai kecanggihan ilmu
dan teknologi yang sangat menggiurkan ini.
Kita tidak bisa menolak hasil rekayasa ilmu dan teknologi yang sudah kita manfaatkan.
Tatapi kitapun tidak bisa terlena dalam buaian dan pelukan kenimatan hasil rekayasa ilmu dan
teknologi yang membuat generasi dan masyarakat kita lupa akan jati dirinya sebagai muslim
dan msulimah.
Kita sebut kembali apa yang dikatakan Ahmad Abdul Ghafur ‘Ithoor yang mengutip
pernyataan William JB, “Bahwa kekuatan Islam itu tersimpul dalam Al-Quran dan Makkah
Al-Mukarromah”…”Manakala Al-Quran dan Makkah itu sudah lenyap dari bumi ini, maka
kita mudah mengenyahkan orang Islam melalui budaya”. Apakah sinyalemen ini sudah
terbukti sekarang ini?
Kita uji kenyataan, dan kita harus berkata jujur, “Lebih banyak mana prosentasinya
antara anak muda kita yang selalu membaca Al-Quran dengan yang hampir tidak pernah
membaca Al-Quran?”. “Lebih banyak mana antara mereka yang biarpun tetap melaksanakan
kegaiatan rutinnya dengan penuh kedisiplinan tetapi selalu menyempatkan membaca Al-
Quran dengan mereka yang jarang atau sama sekali tidak membaca Al-Quran dengan alasan
tidak punya waktu, sibuk, dan lain-lain?”. “Lebih banyak mana antara mereka yang merasa
senang, tentram, terhibur, berlapang hati, fikiran terbuka dan jernih dengan membaca Al-
Quran dengan mereka yang menenggelamkan dirinya ke dalam berbagai sarana hiburan dan

‫ب‬ ‫ل ُأووعلومم ُبباِل ص‬


‫صـَّوواَ ب‬ ‫وواَ م‬
i h.u.syuja’i.yasti
kesenangan yang boleh jadi lebih cenderung kepada maksiat dan hanya memberi kesenangan
sesaat, semu, dan menyesatkan?”.
Kita harus jujur demi generasi penerus kita, “Hanya Al-Quran yang dapat menjadi teman
sejati, menyelamatkan, dan membahagiakan dunia dan akhirat”.Kita harus jujur demi
masyarakat kita, “Hanya Al-Quran yang dapat membimbing hidup dan kehidupan, dan
memberi jalan kesejahteraan yang hakiki, yang penuh keridoan Allah SWT”.
Pantaslah kalau Sayyid Quthub menjuluki Al-Quran sebagai “Al-Manhajul Ilahiy”, yaitu
“Kurikulum Allah”, yang harus dijadikan pedoman hidup kita selama di dunia. “Kurikulum
Allah” itu adalah “Al-Quran”. Mengapa kita harus mencari kurikulum lain? Mengapa kita
lebih mempercayai, bahkan seolah-olah men-Tuhan-kan kurikulum buatan manusia?
Untuk “membumikan Al-Quran” (istilah Quraish Shihab), tidak ada jalan lain kecuali
“Harokah Tadrisil Quran” = Gerakan Pembelajaran Al-Quran, ini harus dijadikan “gerakan
nasional” yang harus menyentuh semua lini dan tingkatan masyarakat kita.
Maka untuk mencapai target itu, perlu kiranya disusun sauatu Panduan Harokah Tadrisil
Quran, yang bisa mengakomodir seluruh lapisan masyarakat kita yang beragam, baik dari
segi tingkatan intelektual, sosial, maupun segi-segi lain yang sering kali terabaikan dalam
pembinaan mental keagamaan maupun kebutuhan sosialnya.
Semoga Panduan Harokah Tadrisul Quran yang sangat sederhana ini dapat memberi
gambaran lebih jelas, apa konsep Harokah tadrisil Quran ini, bagaimana tahapan
operasionalnya? Yang sangat tidak diharapkan adalah Harokah Tadrisil Quran ini dianggap
selesai sampai tataran konsepsional saja tidak sampai tataran operasionalnya.
Saran dan pendapat para pembaca yang penulis harapkan.
Hanya kepada Allah-lah segalanya kita serahkan.
Sukabumi, Ssofar 1439H/Novemberi 2017 M

(۳ُ :ُ َّ‫صف‬
‫ل ُتوـَّوفوعلمـَّووون ُ)اَل ص‬ ‫وكـَّبـَّر ُموقـَّتتاِ ُبعونـَّود ُاَ ب‬
‫ل ُ ُأوون ُتوـَّمقـَّوولموواَ ُوماِ ُ و‬ ‫مو و‬
“Betapa besar murka Allah, terhadap apa yang kamu katakan tetapi
tidak kamu lakukakn (Ash-Shaff : 3)

‫ب‬ ‫ل ُأووعلومم ُبباِل ص‬


‫صـَّوواَ ب‬ ‫وواَ م‬
ii
h.u.syuja’i.yasti
I PILOSOFI HAROKAH TADRISIL QURAN
A. Hirarki Harokah Lajnah Tadrisil Quran

‫س ُاَلمقورآْبن‬
‫لووجنوـَّمة ُتوـَّودبريو ب‬

LAJNAH TADRISIL QURAN

۱ ۲

‫ ُوحلووقمة ُتوـَّورتبويبل ُاَلمقورآْبن‬ ‫ ُوحلووقمة ُتوـَّوحبفويبط ُاَلمقورآْبن‬

HALAQOH TARTILIL HALAQOH


QURAN TAHFIZHIL QURAN

۳ ٤

‫ ُوحلووقمة ُتوـَّوفبهويبم ُاَلمقورآْبن‬ ‫ ُحلووقمة ُتوـَّوبظوي ب‬


‫فَّ ُاَلمقورآْبن‬ ‫و و‬
HALAQOH HALAQOH
TAFHIMIL QURAN TAUZHIFIL QURAN

٥ ٦ ٧ ٨

‫ ُوموروحلوةم ُاَلتصوجبويوبد‬ ‫ ُوموروحلوةم ُاَلتصوحبسويبن‬ ‫ ُوموروحلوةم ُاَلبحـَّوفبظ‬ ‫ ُوموروحلوةم ُاَلبكتوـَّاِبوبة‬

MARHALAH MARHALAH MARHALAH MARHALAH


TAJWID TAHSIN HIFZHI KITABAH

٩ ۱٠ ۱١ ۱۲
‫ ُومرروحولةة ُاَلوقـَوواَدعدد‬MARHALAH QAWAID
‫ ُوموروحلوةم ُاَلتصـَّوفبسويبر‬ ‫وموروحلوةم ُاَلبجويـَّبل‬ ‫ ُوموروحلوةم ُاَلمموجتوـَّومبع‬
2
MARHALAH MARHALAH MARHALAH
TAFSIR JIIL MUJTAMA’

‫م ُبباِل ص‬B.
‫صـَّوواَ ب‬ Visi, 1
Misi, Strategi, Sasaran, Tujuan dan Indikator Ketercapaian
‫ب‬ ‫ل ُأووعلو م‬
‫وواَ م‬ h.u.syuja’i.yasti
Lajnah Tadrisil Quran :
1. Visi Lajnah Tadrisil Quran :
Lajnah Tadrisil Quran disingkat LTQ adalah sebuah komite yang permanen dan
indepnen yang bergerak dalam pembelajaran Al-Quran untuk seluruh kaum muslimin
dan muslimat di seluruh wilyah Indonesia, dan orang asing yang muslim dan muslimat
yang diam atau menetap di wilayah Indonesia.

2. Misi Lanjah Tadrisil Quran :

a. Membina para generasi muda dan seluruh anggota masyarakat umum dalam
kompetensi membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkan isi atau
kandungan Al-Quran dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari.

b. Menggerakan para genarasi muda dan anggota masyarakat secara umum untuk
membiasakan membaca Al-Quran pada setiap kesempatan.

3. Strategi LTQ :

a. Mensoialisasikan Harokah Tadrisil Quran melalui pembentukan LTQ di setiap


tingkat dan kelompok.

b. Memberdayakan Lajnah Tadrisil Quran dalam membina para generasi muda dan
anggota masyarakat melalui empat halaqoh dalam delapan marhalah.

4. Sasaran dan Tujuan LTQ :

a. Sasaran pembinaan Laajnah Tadrisil Quran adalah para generasi muda, yaitu;
para siswa, para mahasiswa, para santri, dan para pemuda, juga anggota
masyarakat secara umum.

b. Tujuan pembinaan Lajnah Tadrisil Quran adalah membina para generasi muda
menjadi Al-Jiilul Quraniy, dan membina para anggota masyarakat menjadi Al-
Mujtama’ur Rabbaniy.

5. Indikator Ktercapaian LTQ :

a. Terbiasanya para generasi muda dan anggota masyaarakat dalam membaca


Al-Quran.

b. Terbiasanya para generasi muda dan anggota masyarakat dalam Tadrsisil


Quran.

c. Terbiasanya para generasi muda dan anggota masyarakat dalam


mengamalkan isi atau kandungan Al-Quran dalam pergaulan
dan kehidupan sehari-hari (berakhlak dengan akhlak Al-Quran)
‫ل ُأووعلومم ُبباِل ص‬
‫صـَّوواَ ب‬
‫ب‬ ‫وواَ م‬ 2 h.u.syuja’i.yasti
C. Ringkasan Deskripsi Hirarkhi Lajnah Tadrisil Quran :
a. Lajnah berarti komite tetap, permanen, dan independen. Lajnah Tadrisil Quran
selanjutnya kita sebut LTQ. LTQ membina empat Halaqoh
b. Halaqoh adalah kelompok atau jama’ah yang dibina oleh seorang mudarris yang
professional. Setiap Halaqoh membina dua Marhalah.

c. Marhalah adalah tingkatan pembinaan yang dibina oleh seorang mudarris yang
professional.

d. Halaqoh I Tartilil Quran adalah halaqoh dasar, yang mebina kompetensi dasar
membaca Al-Quran dengan benar melalui Tajwid, dan membaca Al-Quran dengan baik
melalui Tahsin.

e. Halaqoh II Tahfizhil Quran adalah halaqoh menengah pertama, yang mmbina


kompetensi hafalan dengan dua Marhalah, yaitu Marhalah Hifzhi, yaitu
menghafal, dan Marhalah Kitabah, yaitu kompentesi menuliskan lafazh
Al-Quran dengan benar dan baik. Manulis dengan benar mempunyai dua tahap,
yaitu tahap menyalin, yaitu melihat teks kemudian menuliskan kembali, dan
tahap menuliskan apa yang didiktekan, tanpa melihat teks. Tahap prtama
dengan mempelajari kaidah khath, dan tahap kedua dengan mempelajari
kaidah imla’. Sedangkan menulis dengan baik dengan mempelajari kaidah
tahsiinul khath, atau kaligrafi.

f. Halaqoh III Tafhiim adalah halaqoh menengah lanjutan, membina kompetensi


pemahaman redaksi dan isi Al-Quran melalui dua Marhalah, yaitu Marhalah
Qowaid dan Marhalah Tafsir. Marhalah Qowaid adalah kompetensi dasar
memahami redaksi nash (teks) Al-Quran sebagai pengantar kepada
kompetensi memahami isi nash (teks) Al-Quran atau Tafsir Quran.

g. Halaqoh IV Tauzhif adalah halaqoh impelemntasi, pemeranan atau penterapan, yaitu


membina para mutadarris (yang dibina) tingkat kanak-kanak, remaja, dan dewasa
agar siap menjadi Al-Jiilul Quraniy (Generasi Al-Quran), dan membina para
mutadarris tingkat orang tua atau masyarakat agar siap menjadi
Al-Mujtama’ur Rabbaniy (Masyarakat Rabbaniy).

h. Al-Jiilul Quraniy dan Al-Mujtama’ur Rabbaniy adalah dua sasaran pembinaan


Harokah Tadrisil Quran melalui proses tadris mulai dari lingkungan keluarga
sampai dengan masyarakat luas.

i. Tujuan akhir tadrisul Quran melalui LTQ ini adalah menciptakan Al-Jiilul Quraniy
dan Al-Mujtama’ur Rabbaniy yang berakhlak Al-Quran, yang di antara indikatornya
adalah selalu membiasakan membaca Al-Quran pada setiap kesempatan dan meng-
amalkan isi atau kandungan Al-Quran dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari.
‫ب‬ ‫بباِل ص‬II
‫صـَّوواَ ب‬ ‫ل ُأو‬
ُ ‫وعلومم‬JENJANG
‫وواَ م‬ 3 LAJNAH TADRISILh.u.syuja’i.yasti
PEMBINAAN HAROKAH QURAN

A. Prinsip Umum :
1. Harokah Lajnah Tadrisil Quran secara harfiah bermakna “Gerakan Komite
Pemnbelajaran Al-Quran”, bersifat kegiatan kelompok pembinaan
pembelajaran Al-Quran

2. Harokah Lajnah Tadrisil Quran harus murni, utuh dan menyeluruh.

3. Murni artinya Harokah Lajnah Tadrisil Quran benar-benar untuk “Pembelajaran Al-
Quran”, bukan untuk kepentingan orang perorangan, kelompok orang, organisasi, lembaga,
atau institusi apapun selain LTQ.

4. Utuh artinya Harokah Lajnah Tadrisil Quran ini harus dilaksanakan sesuai dengan
struktur LTQ, bertahap dan berkesinambungan, tidak boleh ada yang diloncat atau
ditinggalkan.

5. Menyeluruh artinya Harokah Lajnah Tadrisil Quran ini harus menyentuh seluruh pemuda
dan lapisan masyarakat, tidak boleh ada yang terabaikan.

6. LTQ bisa bekerjasama dengan lembaga atau institusi apapun selama tidak
bertentangan dengan Visi dan Misi LTQ.

B. Jenjang Pembinaan LTQ:

1. Jenjang Pembinaan Lajnah Tadrisil Quran dibentuk dan disusun oleh beberapa orang
atau sekolompok orang yang benar-benar peduli kepada nasib para generasi muda
muslim-muslimah, dan seluruh anggota masyarakat yang belum memiliki potensi
minimal dalam; membaca, menghafal, menulis, memahami, dan mengamalkan
Al-Quran dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari.

2. Jenjang Pembinanaan LTQ diurutkan sesuai dengan jenjang pemerintahan agar


pembinaannya bisa menyeluruh kepada seluruh generasi muda dan seluruh anggota
masyarakat dan memudahkan dalam kordinasi antar tingkatan LTQ.
Jenjangnya adalah sebagai berikut :

a. Lajnah Tadrisil Quran Tingkat Nasional.

b. Lajnah Tadrisil Quran Tingkat Provinsi.

c. Lajnah Tadrisil Quran Tingkat Kabupaten-Kota.

d. Lajnah Tadrisil Quran Tingkat Kecamatan.

e. Lajnah Tadrisil Quran Tingkat Kelurahan-Desa.

‫ل ُأووعلومم ُبباِل ص‬
‫صـَّوواَ ب‬
‫ب‬ 4
‫وواَ م‬ C. Struktur Organisasi LTQ Pada Setiap Tingkatan h.u.syuja’i.yasti
1. Struktur Organisasi LTQ Tingkat Nasional

………
Dewan Pembina Ketua
---------------
Wakil Ketua

Sekretaris ….. Staf Ahli ….. Bendahara

Kelompok Binaan

Lembaga Kant. Ke- Instansi


…………………………………………………..Kantor Kant.Pusat
Negara mentrian Ting.Pusat Kedubes Perusahaan

Keterangan :
1. LTQ Tingkat Nasional berkedudukan di Ibu Kota Negara.
2. Staf ahli adalah tenaga profesional dalam bidang-bidang, Tajwidul Quran, Tahsiinul Quran
(Qiraat), Tahfizhul Quran, Khath atau Kaligrafi, Qawaid Bahasa Arab, Tafsiirul Quran,
Motifator untuk pelajar, mahasiswa, dan pemuda, juga monifator untuk mansyarakat umum.
3. Kelompok binaan adalah tempat pelaksanaan binaan LTQ di Tingkat Nasional.
4. Penyederhanaan Struktur Organsdasi dalam setiap Tingkatan dimaksudkan agar lebih
memperhatikan tingkat efektifitas dan efesiensi kerja .
5. Penetapan Jabatan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Staf Ahli ditentukan
oleh aturan yang akan ditetapkan kemudian melalui mekanisme yang sesuai
dengan aturan yang disepakati.
6. Staf Ahli dalam bidang-bidang yang disebutkan pada poin 2 di atas harus
benar-benar sesuai dengan latar belakang keilmuan dan keahlian karena harus
bertindak sebagai mudarris yang membina para mutadarris.
7. Staf Ahli dimaksud harus disesuaiakan denga kebutuhan daerah binaan, baik
dari segi volume tugas pembinaannya maupun dari segi tingkatan akademis para
mutadarris yang akan dibinanya.
8. Para pejabat, pimpinan, dan tokoh yang beragama Islam diharapakn terlibat
dalam pengelolaan Harokah Tadrisil Quran ini sebagai Dewan Pembina.
9. Garis sambung sebagai garis instruksi dan tanggung-jawab, garis putus sebagai garis
kordinasi.
‫ل ُأووعلومم ُبباِل ص‬
‫صـَّوواَ ب‬
‫ب‬ ‫وواَ م‬ 5
++
h.u.syuja’i.yasti

2. Struktur Organisasi LTQ Tingkat Provinsi

……………
Dewan Pembina Ketua

Wakil Ketua
Sekretaris …………………………
Staf Ahli Bendahara

Kelompok Binaan

Instansi Universi- Kant. Cab. Lemb.Bis-


………………………………………………………….. Lemb.Lay.
Ting.Prov. tas/PT Perusahaan nis/Rekreasi Masyrkt

Keterangan :

1. LTQ Tingkat Provinsi berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.

2. Staf ahli adalah tenaga professional dalam bidang-bidang, Tajwidul Quran, Tahsiinul
Quran (Qiraat), Tahfizhul Quran, Khath atau Kaligrafi, Qawaid Bahasa Arab, Tafsiirul
Quran, Monifator untuk pelajar, mahasiswa, dan pemuda, juga monifator untuk
mansyarakat umum.
3. Kelompok binaan adalah tempat pelaksanaan binaan LTQ pada tingkat Provinsi.
4. Penyederhanaan Struktur Organsdasi dalam setiap Tingkatan dimaksudkan agar lebih
memperhatikan tingkat efektifitas dan efesiensi kerja .
5. Penetapan Jabatan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Staf Ahli ditentukan
oleh aturan yang akan ditetapkan kemudian melalui mekanisme yang sesuai
dengan aturan yang disepakati.
6. Staf Ahli dalam bidang-bidang yang disebutkan pada poin 2 di atas harus
benar-benar sesuai dengan latar belakang keilmuan dan keahlian karena harus
bertindak sebagai mudarris yang membina para mutadarris.
7. Staf Ahli dimaksud harus disesuaiakan denga kebutuhan daerah binaan, baik
dari segi volume tugas pembinaannya maupun dari segi tingkatan akademis para
mutadarris yang akan dibinanya.
8. Para pejabat, pimpinan, dan tokoh yang beragama Islam diharapakn terlibat
dalam pengelolaan Harokah Tadrisil Quran ini sebagai Dewan Pembina.
9. Garis sambung sebagai garis instruksi dan tangung-jawab, garing putus sebgai garis
kordinasi.
‫ل ُأووعلومم ُبباِل ص‬
‫صـَّوواَ ب‬
‫ب‬ ‫وواَ م‬ 6 h.u.syuja’i.yasti
3. Struktur Organisasi LTQ Tingkat Kota- Kabupaten

…………….
Dewan Pembina Ketua

Wakil Ketua
Sekretaris ………………………….
Staf Ahli Bendahara

Kelompok Binaan

Universi-
Instansi ……………………………………………………………..
Kant. Cab. Lemb.Bis- Lemb.Lay.
Ting.Kota & tas/PT Perusahaan nis/Rekreasi Masyrkt
Kab.
Keterangan :
1. LTQ Tingkat Kota-Kabupaten berkedudukan di ibu kota Kota- Kabupaten.
2. Staf Ahli adalah tenaga profesional dalam bidang-bidang, Tajwidul Quran, Tahsiinul Quran
(Qiraat), Tahfizhul Quran, Khath atau Kaligrafi, Qawaid Bahasa Arab, Tafsiirul Quran,
Monifator untuk pelajar, mahasiswa, dan pemuda, juga monifator untuk mansyarakat
umum.
3. Kelompok Binaan adalah tempat pelaksanaan binaan LTQ pada tingkat Kota- Kabupaten.
4. Penyederhanaan Struktur Organsdasi dalam setiap Tingkatan dimaksudkan agar lebih
memperhatikan tingkat efektifitas dan efesiensi kerja .
5. Penetapan Jabatan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Staf Ahli ditentukan
oleh aturan yang akan ditetapkan kemudian melalui mekanisme yang sesuai
dengan aturan yang disepakati.
6. Staf Ahli dalam bidang-bidang yang disebutkan pada poin 2 di atas harus
benar-benar sesuai dengan latar belakang keilmuan dan keahlian karena harus
bertindak sebagai mudarris yang membina para mutadarris.
7. Staf Ahli dimaksud harus disesuaiakan denga kebutuhan daerah binaan, baik
dari segi volume tugas pembinaannya maupun dari segi tingkatan akademis para
mutadarris yang akan dibinanya.
8. Para pejabat, pimpinan, dan tokoh yang beragama Islam diharapakn terlibat
dalam pengelolaan Harokah Tadrisil Quran ini sebagai Dewan Pembina.
9. Garis sambung sebagai garis instruksi dan tanggung-jawab, garis putus ebagai garis
kordinasi
‫ب‬ ‫ل ُأووعلومم ُبباِل ص‬
‫صـَّوواَ ب‬ ‫ وواَ م‬4. Struktur Organisasi LTQ
7 Tingkat Kecamatan
h.u.syuja’i.yasti

……………
Dewan Pembina Ketua

Wakil Ketua
Sekretaris …………………………
Staf Ahli Bendahara

Kelompok Binaan

Instansi Lemb./Orga- Kant. Lemb.Bis-


……………………………………………………………. Lemb.Lay.
Ting.Keca- nisasi Ting. Cab./Unit nis/Rekre-asi Masyrkt
matan Kecamatan Perusahaan
Keterangan :
1. LTQ Tingkat Kecamatan berkedudukan di ibu kota Kecamatan
2. Staf Ahli adalah tenaga profesional dalam bidang-bidang, Tajwidul Quran, Tahsiinul
Quran (Qiraat), Tahfizhul Quran, Khath atau Kaligrafi, Qawaid Bahasa Arab, Tafsiirul
Quran, Monifator untuk pelajar, mahasiswa, dan pemuda, juga monifator untuk
mansyarakat umum.
3. Kelompok Binaan adalah tempat pelaksanaan binaan LTQ pada tingkat Kecamatan.
4. Penyederhanaan Struktur Organsdasi dalam setiap Tingkatan dimaksudkan agar lebih
memperhatikan tingkat efektifitas dan efesiensi kerja .
5. Penetapan Jabatan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Staf Ahli ditentukan
oleh aturan yang akan ditetapkan kemudian melalui mekanisme yang sesuai
dengan aturan yang disepakati.
6. Staf Ahli dalam bidang-bidang yang disebutkan pada poin 2 di atas harus
benar-benar sesuai dengan latar belakang keilmuan dan keahlian karena harus
bertindak sebagai mudarris yang membina para mutadarris.
7. Staf Ahli dimaksud harus disesuaiakan denga kebutuhan daerah binaan, baik
dari segi volume tugas pembinaannya maupun dari segi tingkatan akademis para
mutadarris yang akan dibinanya.
8. Para pejabat, pimpinan, dan tokoh yang beragama Islam diharapakn terlibat
dalam pengelolaan Harokah Tadrisil Quran ini sebagai Dewan Pembina.
9. Garis sambung sebagai garis instruksi dan tanggung-jawab, garis putus sebagai garis
kordinasi.
‫ل ُأووعلومم ُبباِل ص‬
‫صـَّوواَ ب‬
‫ب‬ ‫وواَ م‬ 8 h.u.syuja’i.yasti
5. Struktur Organisasi LTQ Tingkat Kelurahan atau Desa

…………..
Dewan Pembina Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris …………………………
Staf Ahli Bendahara
Kelompok Binaan

Instansi Lemb.Pen- Kant.


……………………………………………………… Lemb.Bis- Lemb.Lay.
Ting.Kelu- didikan/Temp Cab./Unit nis/Rekre-asi Masyrkt
rahan/Desa at Ibadah Perusahaan

Keterangan :
1. LTQ Tingkat Kelurahan-Desa berkedudukan di ibu kota Kelurahan-Desa.
2. Staf Ahli adalah tenaga profesional dalam bidang-bidang, Tajwidul Quran, Tahsiinul Quran
(Qiraat), Tahfizhul Quran, Khath atau Kaligrafi, Qawaid Bahasa Arab, Tafsiirul Quran,
Monifator untuk pelajar, mahasiswa, dan pemuda, juga monifator untuk mansyarakat
umum.
3. Kelompok Binaan adalah tempat pelaksanaan binaan LTQ pada tingkat Kelurahan atau
Desa.
4. Penyederhanaan Struktur Organsdasi dalam setiap Tingkatan dimaksudkan agar lebih
memperhatikan tingkat efektifitas dan efesiensi kerja .
5. Penetapan Jabatan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Staf Ahli
ditentukan oleh aturan yang akan ditetapkan kemudian melalui mekanisme
yang sesuai dengan aturan yang disepakati.
6. Staf Ahli dalam bidang-bidang yang disebutkan pada poin 2 di atas harus
benar-benar sesuai dengan latar belakang keilmuan dan keahlian karena harus
bertindak sebagai mudarris yang membina para mutadarris.
7. Staf Ahli dimaksud harus disesuaiakan denga kebutuhan daerah binaan, baik
dari segi volume tugas pembinaannya maupun dari segi tingkatan akademis para
mutadarris yang akan dibinanya.
8. Para pejabat, pimpinan, dan tokoh yang beragama Islam diharapakn terlibat
dalam pengelolaan Harokah Tadrisil Quran ini sebagai Dewan Pembina.

‫صـَّوواَ ب‬
‫ب‬
9. LTQ ‫ل ُأووعلومم ُبباِل‬
‫ص‬Tingkat َ‫ووا‬
Kelurahan-Desa adalah yang9benar-benar memiliki daerah h.u.syuja’i.yasti
selain berbentuk
‫م‬
kantor instansi atau perusahaan, juga lembaga-lembaga pendidikan, formal, non
formal,dan informal, perkumpulaperkumpulan, kelompok- kelompok atau
organisasi kemasyarakatan lainnya.
10. Garis sambung sebagai garis instruksi dan tanggung-jawab, garis putus sebagai garis
kordinasi.
D. Hirarkhi Struktur Organisasi LTQ Untuk Seluruh Tingkatan
Organisasi LTQ ini adalah organisasi vertikal, yaitu organisasi tingkat paling bawah
bertanggung jawab kepada organisasi tingkat di atasnya secara bersambung. Begitu
juga Dewan Pembina tingkat paling bawah bertanggung-jawab kepada Dewan
Pembina tingkat di atasnya.
Dengan demikian hirarkhi Strutur Organisasinya sebagai berikut :

Dewan Pembina Organisasi LTQ


……………………
Tingkat Nasional Tingkat Nasional

Dewan Pembina Organisasi LTQ


Tingkat Provinsi …………………… Tingkat Provinsi

………………..……
Dewan Pembina Organisasi LTQ
Tingkat Kota-Kabupaten Tingkat Kota-Kabupaten

Dewan Pembina Organisasi LTQ


………………..….
Tingkat Kecamatan Tingkat Kecamatan

Dewan Pembina Organisasi LTQ


Tingkat Kelurahan-Desa ……………. Tingkat Kelurahan-Desa

Keterangan :

1. Garis sambung yang vertikal, dari atas ke bawah adalah garis instruksi, dari bawah ke atas
adalah garis tanggung-jawab.

2. Garis putus yang horizontal adalah garis kordinasi.

‫ل ُأووعلومم ُبباِل ص‬
‫صـَّوواَ ب‬
‫ب‬ 10
‫وواَ م‬ h.u.syuja’i.yasti
E. Organisasai LTQ Tingkat dan Kelompok dan Jenjang Pembinannya:
1. Pada setiap Kelompok Binaan LTQ harus ada Organisasi LTQ Kelompok.
Contoh 1; Pada Organisasi LTQ Tingkat Nasional ada Organisasi LTQ Kelompok
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Organisasi LTQ Kelompok Kementrian
Kahutanan, dll.
Contoh 2; Pada Organisasi LTQ Tingkat Provinsi ada Organisasi LTQ Kelompok Dinas
Perindustrian, Organisasi LTQ Kelompok Universitas Indonesia, dll.
Contoh 3; Pada Organisasi LTQ Tingkat Kota-Kabupaten ada Organisasi LTQ Kelompok
Kantor Kementrian Agama, Organisasi LTQ Kelompok SMAN 1 Bogor, dll. Contoh 4; Pada
Organisasi Tingkat Kecamatan ada Organisasi LTQ Kelompok Kantor Kecamatan Cisaat,
Organisasi LTQ Kelompok Koramil Kecamatan Cisaat, dll. Contoh 5; Pada
Organisasi LTQ Tingkat Kelurahan-Desa ada Organisasi LTQ Kelompok Petani Buah-
buahan Mekar Sari, Organisasi LTQ Kelompok Pengusaha Kerajinan Rotan
Serasi, dll.

2. Setiap Organisasi LTQ Kelompok harus memiliki Struktur Organisasai LTQ Kelompok
yang sama seperti Organisasai LTQ Tingkat masing-masing.

3. Jenjang Pembinaan LTQ pada setiap Organisasai LTQ Kelompok adalah berbentuk
kegiatan Tadrisul Quran minimal satu minggu satu kali.

4. Jenjang Pembinaan LTQ gabungan dari Organisasi LTQ Kelompok pada Organisasai LTQ
Tingkat Kelurahan-Desa adalah berbentuk kegiatan Tadrisul Quran minimal
satu bulan sekali.

5. Jenjang Pembinaan LTQ gabungan dari Organisasai LTQ Tingkat Kelurahan-Desa


pada Organisasai LTQ Tingkat Kecamatan adalah berbentuk kegiatan Tadrisul Quran minimal
dua bulan satu kali.

6. Jenjang Pembinaan LTQ gabungan dari Organisasai LTQ Tingkat Kecamatan pada
Organisasai LTQ Tingkat Kota-Kabupaten adalah berbentuk kegiatan Tadrisul Quran minimal
tiga bulan sekali.

7. Jenjang Pembinan LTQ gabungan dari Organisasai LTQ Tingkat Kota-Kabupaten pada
Organisasai LTQ Tingkat Provinsi minimal empat bulan sekali.

8. Jenjang Pembinaan LTQ gabungan dari Organisasai LTQ Tingkat Provinsi pada
Organisasai LTQ Tingkat Nasional minimal enam bulan sekali.

F. Materi Pembinaan LTQ :


1. Materi Pembinaan LTQ harus disusun oleh para ahli sesuai dengan Struktur Harokah
Lajnah Tadrsil Quran (LTQ)
2. Materi tersebut harus diuraikan ke dalam silabus sesuai dengan halaqoh dan marhalah
masing-masing. 3. Materi tersebut harus disusun dalam modul-modul.
‫صـَّوواَ ب‬
‫ب‬ ‫ل ُأووعلوم ُب‬
‫باِل ص‬Contoh
‫ وواَ م م‬Struktur Organisasai LTQ
h.u.syuja’i.yasti
11 dan Jadwal Pembinaan
G. Tadris
1. Struktur Organisasi LTQ Tingkat Kabupaten Sukabumi
Sampai dengan Organisasai Tingkat Desa Cisaat

Organisasi LTQ Tingkat


Kabupaten Sukabumi

Organisasi LTQ Tingkat


Kecamatan Cisaat

Organisasi LTQ Tingkat


Desa Cisaat
.
Dewan Pembina Ketua KH.
Ketua MUI Kec Cisaat ………….. Abdur Rahim
Camat Cisaat

Wakil Ketua KH.


Abdur Rahman

Sekretaris Drs. Staf Ahli Bendahara Dra.


Ahmad Hasan …………………………………..Nurhasanah

Bid. Tajwid Bid. Tahsin Bid. Hifzu


………………………………………………… Bid. Kitabah
KH. Abdullah KH. Abdul Halim KH. Abdul Aziz KH. Zaini Abas

Bid. Qowaid Bid. Tafsir KH.Drs. Bid. Al-Jiil


Bid. Al-Mujtama
Ust. H. Khairudin ………………………………………………………
Hamdani Badrun.M.Psi Drs. Hamdun, M.Ag

Kelompok Binaan

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


……………………………………………………………. Kelompok
Kant. Desa Perguruan Tani Cabe Pengrajin Petani Lele
Cisaat YASTI Cisaat Mukti Jaya Batu Bata Mekar Jaya

‫ل ُأووعلومم ُبباِل ص‬
‫صـَّوواَ ب‬
‫ب‬ ‫وواَ م‬ 12 h.u.syuja’i.yasti

2. Jadwal Pembinaan Tadrisil Quran Tingkat Desa Cisaat


Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi
Tahun Dirosah 1434 H-2012 M
Organisasai LTQ Kelompok Petani Sayuran Mekar Sari
Halaqoh Marhalah Waktu Tadris Tempat Tadris Mudarris
Halaqoh Marhalah
Tartil Tajwid
Marhalah
Tahsin
Halaqoh Marhalah
Tahfizh Hizhu
Marhalah
Kitabah
Halaqoh Marhalah
Tafhim Qawaid
Marhalah
Tafsir
Halaqoh Marhalah
Tauzhif Al-Jael
Marhalah
Al-Mujtama’
Catatan :
1. Setiap Halaqoh dan Marhalah harus mempunyai Struktur Organisasi
2. Setiap Halaqoh dan Marhalah harus ada Mudarris Pembinanya.
3. Perangkat Administrasi pada setiap Halaqoh yang harus disedisiapkan al :
a. Buku Daftar Mudarris dan Mutadarris.
b. Buku Agenda Kegiatan.
c. Buku Tamu
3. Perangkat Administrasi pada setiap Marhalah yang harus disiapkan al :
a. Buku Agenda Kegiatan Tadris.
b. Buku Daftar Hadir Mudarris.
c. Buku Daftar Hadir Mutadarris.
d. Buku Catatan Diskusi.
‫ب‬ ‫ل ُأووعلومم ُبباِل ص‬
‫صـَّوواَ ب‬ ‫وواَ م‬ 13 h.u.syuja’i.yasti

H. Ifen-ifen Harokah Tadrisil Quran


1. Tingkat penyelenggaraan : Ifen-ifen Harokah Tadrisil Quran dislenggarakan dari mulai
taingkat Nasional sampai tingkat Kelurahan-Desa.

2. Waktu penyelenggaraan : Ifen-ifen Harokah Tadirisil Quran disleneggaraka; Untuk tingkat


Kelurahan-Desa setiap satu tahun satu kali, untuk tingkat Kecamatan satu tahun satu kali,
sebagai kelanjutan tingkat Kelurahan-Dasa, untuk tingkat Kota-Kabupaten satu tahun satu
kali, sebagai kelanjutan tingkat Kecamatan, untuk tingkat Provinsi dua tahun satu kali,
sebagai kelanjutan tingkat Kota-Kabupaten, dan untuk tingkat Nasinal tiga tahun satu kali,
sebagai kelanjutan tingkat Provinsi.

3. Ragam ifen yang diselenggarakan :

a. Waktu penyelenggaraan ifen disesuaikan dengan ifen-ifen Hari Besar Islam, di antaranya;
Tahun Baru Islam 1 Muharram, Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabi”ul Awwal, Isro-
Mi’raj Nabi Muhammad SAW 27 Rojab, Nuzulul Quran 17 Romadhon, dan lain-lain.

b. Bentuk ifen yang dislenggarakan, berbentuk Pestifal Tadiril Quran, Seminar, Diskusi,
Tablig Islamiy, Bedah Buku, Pameran dan Bazar Buku, Karya Seni, Karya Produksi, Lomba,
Musabaqoh, dan lain-lain, sesuai kesiapan tingkat masing-masing.

c. Musabaqoh, sesuai dengan Halaqoh dan Marhalah LTQ, yaitu; Musabaqoh Tartilil Quran,
Musabaqoh Tahfizhil Quran, Musabaqoh Tafhimil Quran, dan Musabaqah Tauzhifil Quran.

d. Khusus Musabaqah Tauzhifil Quran bentuknya bisa pnemapilan Seni Drama, Seni Busana,
Lomba Karya Seni, Rakayasa Pertanian, Teknologi, dan lain-lain.

I. Pengembangan Informasi, Edukasi, Layanan Sosial, dan Interaksi


1. Pengembagan di bidang Informasi, Edukasi, dan Layanan Sosial adalah bagian dari Misi
LTQ, yaitu selain membiasakan para genarasi muda dan masyarakat membaca Al-Quran, juga
mengamalkan isi atau kandungan Al-Quran dalam pergaulan dan kehidunpan sehari- hari
yang tidak bisa lepas dari kebutuhan terhadap informasi, edukasi,layanan sosial, dan
interaksi.dengan lembaga atau instansi lainnya baik di dalam maupun di luar negeri.

2. Pengembangan Informasi LTQ melalui media cetak dan eletronik, seperti penerbitan
bulletin, majalah, buku, stasiun radio, televisi, dan lain-lain.

3. Pemngembangan Edukasi sungguhpun LTQ lebih menitik beratkan kepada layanan


pendidikan nonformal, tetapi apabila diperlukan bisa membukan pendidikan formal.

4. Penembangan Layanan Sosial yang bisa dilakukan LTQ terutama layanan bidang
kesehatan masyarakat, ekonomi umat, dan lain-lain.

5. Pelayanan Pembinaan kepada para calon ibu dan bapak rumah tangga, dan para ibu dan
bapak yang sudah berumah tangga dalam bingkai mawaddah warohmah.

‫ل ُأووعلومم ُبباِل ص‬
‫صـَّوواَ ب‬
‫ب‬ 14
‫وواَ م‬
h.u.syuja’i.yasti

Anda mungkin juga menyukai