Anda di halaman 1dari 10

1.

Preliminary research (Penelitian Awal)

Pada fase ini dilakukan pengumpulan data awal dan menganalisis

permasalahan pembelajaran di kelas pada suatu sekolah berupa sumber belajar yang

digunakan di sekolah, media pembelajaran dan metode yang digunakan oleh guru.

Kemudian, menganalisis permasalahan yang ada dan media pembelajaran seperti

apa yang cocok digunakan untuk mengatasi masalah–masalah tersebut.

Kegiatan mengumpulkan data awal dan menganalisis informasi dilakukan

peneliti dengan wawancara. Peneliti melakukan wawancara terhadap salah satu

guru matematika SMA Negeri 1 Sutojayan pada bulan April 2019. Berikut ini

adalah hasil dari wawancara yang telah dilaksanakan.

1) Siswa mengalami kesulitan pada materi determinan dan invers matriks

2) Kesulitan siswa disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap materi

3) Kegiatan belajar dan mengajar untuk saat ini masih didominasi dengan media

cetak yang berupa LKS

4) Guru juga cenderung masih menggunakan metode ceramah daripada

memanfaatkan media pembelajaran untuk membangun konsep siswa, sehingga

siswa akan merasa bosan.

5) Untuk mengurangi rasa bosan tersebut, siswa seringkali mencuri-curi

kesempatan untuk bermain smartphone saat pembelajaran masih berlangsung.

6) Guru memerlukan metode atau media pembelajaran lain yang dapat

memudahkan siswa dalam memahami materi

Peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Sutojayan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan

sebagian besar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sutojayan mempunyai dan dapat
mengoperasikan smartphone. Namun, pengoperasian smartphone hanya sebatas

untuk media sosial, browsing, gaming, dan memutar musik atau video.

Berdasarkan analisis terhadap informasi yang telah dipaparkan di atas,

peneliti mengkaji beberapa jurnal dan penelitian terdahulu terkait dengan masalah

yang dijumpai. Peneliti menemukan salah satu solusi atas permasalahan tersebut

dengan mengembangkan media hasil teknologi yang berbasis android dengan

software Adobe Flash CS6.

2. Prototype Phase (Fase Prototype)

Pada fase ini kegiatan yang difokuskan adalah merencanakan media

pembelajaran yang akan dikembangkan. Langkah pertama yang dilakukan peneliti

yaitu menentukan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator. Kompetensi Dasar dan

Indikator untuk materi determinan dan invers matriks disajikan di Tabel 3.1 berikut.

Pada fase desain peneliti juga menyusun storyboard media yang akan

dikembangkan. Storyboard adalah gambaran media yang akan dikembangkan.

Secara garis besar, isi dari media yang akan dikembangkan dapat digambarkan pada

Gambar 3.2 berikut.


Menu Utama

Profil Petunjuk Pengaturan Tujuan Materi Evaluasi Pustaka


Diri

Kompetensi Dasar

Indikator Materi

Tujuan Rangkuman

Latihan Soal

Gambar 3.2 Diagram isi media pembelajaran


Langkah selanjutnya peneliti mengembangkan media pembelajaran

berdasarkan storyboard yang telah di susun. Peneliti menggunakan software Adobe

Flach CS6 sebagai software utama dengan software pendukung yaitu Corel Draw

X7.

Langkah selanjutnya peneliti merancangkan instrumen penilitian yang akan

digunakan sebagai alat pengukur kevalidan, kepraktisan dan keefektifan media

pembelajaran yang dikembangkan. Instrumen penelitian meliputi lembar validasi

materi, lembar validasi media, angket respon siswa dan soal evaluasi siswa.

3. Assessment phase (Fase Penilaian)

Pada tahap ini produk pengembangan media pembelajaran dievaluasi

apakah spesifikasi desain telah terpenuhi atau tidak dengan dua cara berikut ini.

a. Uji Kevalidan

Kevalidan media pembelajaran diuji dengan instrumen lembar validasi.

Validasi media pembelajaran dilakukan untuk mengetahui sejauh mana media

pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kemampuan siswa dan materi

yang tepat. Validator terdiri dari ahli media sekaligus ahli materi yang merupakan

dosen matematıika Universitas Negeri Malang dengan kriteria pendidikan terakhir

minimal S2 dan guru matematika SMA Negeri 1 Sutojayan bergelar sarjana

pendidikan matematika.

b. Uji Coba

Media akan diuji cobakan kepada kelas XI IPA 1 siswa SMA Negeri 1

Sutojayan yang belum menempuh materi determinan dan invers matriks. Siswa

yang dipilih terdiri dari 30 siswa dengan kemampuan heterogen pada mata pelajaran
matematika. Analisis hasil uji coba dilakukan untuk mengetahui kepraktisan dan

keefektifan medai pembelajaran yang dikembangkan.

Setting kegiatan uji coba dilakukan dengan cara setiap siswa menggunakan

satu smartphone pribadi yang telah terinstal aplikasi media pembelajaran yang

dikembankan. Dalam meggunakan media pembelajaran sswa didampingi satu guru

model. Jika siswa mengalami kesulitan menggunakan media, siswa dipersilahkan

untuk bertanya pada guru model.

C. Uji Coba Produk

Pada bagian ini akan dibahas mengenai desain uji coba, subjek uji coba,

jenis data, instrument pengumpulan data dan teknik analisis seperti berikut ini.

1. Desain Uji Coba

Kegiatan uji coba dilakukan untuk menguji kevalidan, kepraktisan, dan

keefektifan produk atau media pembelajaran yang dihasilkan.

a. Uji Kevalidan

Uji kevalidan dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan materi dan

media pembelajaran yang dikembangkan. Dalam penelitian dan pengembangan

media ini, uji kevalidan dilakukan dengan pemberian instrumen lembar validasi

pada validator. Validator terdiri dari ahli media sekaligus ahli materi yang

merupakan dosen matematıika Universitas Negeri Malang dengan kriteria

pendidikan terakhirhi minimal S2 dan guru matematika SMP Negeri 1 Sutojayan

bergelar sarjana pendidikan matematika. Media pembelajaran dikatakan valid jika

tingkat kevalidan produk yang didapatkan lebih dari atau sama dengan 4 oleh

validator ahli materi, validator ahli media maupun validator RPP.

b. Uji Kepraktisan
Uji kepraktisan dilakukan untuk mengetahui tingkat kepraktisan media

pembelajaran yang dikembangkan. Dalam penelitian dan pengembangan media ini,

uji kepraktisan dilakukan dengan pemberian angket respon siswa. Produk dapat

dikatakan praktis apabila media pembelajaran yang dikembangkan, penggunaanya

oleh siswa mudah dan dapat mengikuti jalannya pembelajaran.

c. Uji Keefektifan

Uji keefektifan dilakukan untuk mengetahui kegunaan media pembelajaran

yang dikembangkan dalam penelitian ini dalam membantu pemahaman siswa

mengenai materi determinan dan invers matriks. Kegunaan media pembelajaran

dapat ditunjukkan dengan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi yang

ada pada media pembelajaran yang dikembangkan. Jika minimal 75% siswa

mendapat nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75, maka tingkat

keaktifan siswa termasuk dalam kriteria aktif dan siswa memberikan respon positif

maka media pembelajaran yag dikembangkan dapat dikatakan efektif.

2. Subjek Uji Coba

Uji coba dilaksanakan pada kelas XI IPA 1 siswa SMA Negeri 1 Sutojayan

yang belum menempuh materi determinan dan invers matriks. Siswa yang dipilih

terdiri dari 30 siswa dengan kemampuan heterogen pada mata pelajaran

matematika.

3. Jenis Data

Jenis data yang didapatkan dari penelitian dan pengembangan media

pembelajaran ini ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif

diperoleh dari saran atau masukan dari validator, sedangkan data kuantitatif

diperoleh dari perhitungan hasil angket yang telah diisi oleh siswa.
4. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa lembar validasi,

angket respon siswa dan soal evaluasi yang diuraikan secara rinci sebagai berikut

ini.

1) Lembar Validasi

Terdapat validasi yang akan dirancang pada penelitian ini antara lain lembar

validasi media dan lembar validasi materi

a) Lembar validasi media

Secara garis bedar aspek-aspek yang divalidasi dari media pembelajaran

yang dikembangkan adalah sebagi berikut.

a. Desain dan tampilan yang meliputi kemenarikan dan kesesuain warna,

gambar, animasi, video, dan backsound

b. Kejelasan navigasi tombol dan petunjuk penggunaan media

c. Bahasa dan tingkat keterbacaan teks

d. Kemudahan penggunaan

b) Lembar validasi materi

Secara garis besar aspek-aspek yang divalidasi dari media pembelajaran

yang dikembangkan adalah sebagai berikut ini.

a. Isi/konten yang meliputi kesesuaian materi dengan kempetensi dasar,

teori, konsep, dan tujuan pembelajaran

b. Kejelasan bahasa yang digunakan dalam petunjuk pengerjaan dan materi.

2) Angket Respon Siswa


Angket siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap

penggunaan media dalam pembelajaran. Angket ini digunakan untuk menguji

kepraktisan media dan keefektifan media.

3) Soal Evaluasi

Soal evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman

siswa terhadap materi determinan dan invers matriks. Soal evaluasi ini

digunakan untuk menguji keefektifan media.

5. Teknik Analisis Data

Bagian ini akan membahas mengenai teknik analisis data dan hasil uji

kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.

a. Teknik Analisis Data Uji Kevalidan

Data yang diperoleh dari lembar validasi dihitung dengan pedoman

penghitungan berikut.

1. Menghitung skor rata-rata validasi media dari semua validator untuk setiap

indikator (Ii) dengan rumus

∑𝑛𝑗=1 𝑉𝑗,𝑖
𝐼𝑖 =
𝑛
Keterangan :
𝐼𝑖 : skor rata-rata indicator ke-i
𝑉𝑗,𝑖 : skor validator ke-j
𝑛 : banyak validator

2. Menentukan skor kevalidan dari seluruh indikator (Vt) dengan rumus

∑𝑚
𝑖=1 𝐼𝑖
𝑉𝑡 =
𝑚
Keterangan :
𝑉𝑡 : skor rata-rata kevalidan media
𝐼𝑖 : skor rata-rata indicator ke-i
𝑚 : banyak validator
Dari hasil penilaian, akan diperoleh kriteria kevalidan yang ditentukan

berdasarkan kriteria kevalidan pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Kriteria Kevalidan Produk


Skor rata-rata (𝑽𝒕 ) Tingkat Kevalidan
1 ≤ 𝑉𝑡 < 2 Tidak Valid
2 ≤ 𝑉𝑡 < 3 Cukup Valid
3 ≤ 𝑉𝑡 < 4 Valid
(Adaptasi dari Parta dalam Mazidah, 2015: 44-45)

Pengembangan media pembelajaran berbasis android yang dihasilkan dapat

dikatakan valid apabila pengembangan media pembelajaran berbasis android yang

telah dianalisis mempunyai nilai minimal tingkat validasi atau rerata total 𝑉𝑡 yang

dicapai adalah tingkat valid pada interval 3 ≤ 𝑉𝑡 < 4. Jika tingkat validasi dibawah

interval kevalidan maka diperlukan revisi berdasarkan pendapat dari validator.

b. Teknik Analisis Data Uji Kepraktisan

Data yang diperoleh dari angket respon siswa dihitung dengan pedoman

perhitungan sebagai berikut.

1. Menghitung skor rata-rata kepraktisan media dari pengisian angket siswa oleh

observer untuk setiap indikator (𝐼𝑖 ) dengan rumus

∑𝑛𝑗=1 𝑆𝑗,𝑖
𝐼𝑖 =
𝑛
Keterangan :
𝐼𝑖 : skor rata-rata indikator ke-i
𝑆𝑗,𝑖 : skor subjek ke-j
𝑛 : banyak subjek

2. Menghitung skor rata-rata kepraktisan media dari pengisian angket respon

siswa dihitung dengan rumus

∑𝑚
𝑗=1 𝐼𝑖
𝑃𝑎 =
𝑚
Keterangan :
𝑃𝑎 : skor rata-rata kepraktisan
𝐼𝑖 : skor indikator ke-i
𝑚 : banyak indikator
Dari hasil penilaian, akan diperoleh kriteria kepraktisan yang ditentukan

berdasarkan kriteria kepraktisan pada tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Kriteria Hasil Pengisian Angket

Respon
Skor
Respon positif
𝑃𝑎 ≥ 3
Respon negatif
𝑃𝑎 < 3
(Adaptasi dari Parta dalam Fauziah, 2016)

Pengembangan media pembelajaran berbasis android yang dihasilkan dapat

dikatakan praktis apabila media tersebut yang telah dianalisis mempunyai nilai

minimal tingkat kepraktisan atau rerata total 𝑃𝑎 yang didapatkan lebih dari atau

sama dengan 3.

c. Teknik Analisis Data Uji Keefektifan

Teknik analisis data untuk data hasil uji keefektifan diukur berdasarkan (1)

presentase siswa yang memperoleh niali di atas KKM pada soal evaluasi, (2) angket

respon siswa.

1. Presentase siswa yang memperoleh nilai di atas KKM (E) dihitung dengan

menggunakan rumus

𝑥
𝐸= × 100%
𝑛
Keterangan :
𝑥 : banyaknya siswa yang mendapat nilai di atas KKM
𝑛 : banyaknya siswa uji coba

2. Data yang diperoleh dari pengisian angket siswa dihitung dengan pedoman

penghitungan sebagai berikut.

a. Menghitung skor rata-rata hasil uji keefektifan media dari pengisian angket

siswa oleh observer untuk setiap indikator (𝐼𝑖 ) dengan rumus


∑𝑛𝑗=1 𝑆𝑗,𝑖
𝐼𝑖 =
𝑛
Keterangan :
𝐼𝑖 : skor rata-rata indikator ke-i
𝑆𝑗,𝑖 : skor subjek ke-j
𝑛 : banyak subjek

b. Menghitung skor respon siswa setiap indikator dan seluruh indikator dihitung

dengan rumus

∑𝑚
𝑗=1 𝐼𝑖
𝑃𝑎 =
𝑚
Keterangan :
𝑃𝑎 : skor rata-rata kepraktisan
𝐼𝑖 : skor indikator ke-i
𝑚 : banyak indikator

Dari hasil penilaian, akan diperoleh respon siswa yang ditentukan

berdasarkan kriteria kepraktisan yang ditentukan pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4 Kriteria Hasil Pengisian Angket

Respon
Skor
Respon positif
𝑃𝑎 ≥ 3
Respon negative
𝑃𝑎 < 3
(Adaptasi dari Parta dalam Fauziah, 2016)

Produk dikatakan efektif jika hasil tes siswa menyatakan lebih dari atau

sama dengan 75% siswa mencapai nilai minimal KKM dan 75% siswa memberikan

respon positif.

Anda mungkin juga menyukai