Kiki
Kiki
HCl
A. Sifat Fisika
1. Massa atom : 36,45
2. Massa jenis : 3,21 gr/cm3.
3. Titik leleh : -1010C
4. Energi ionisasi : 1250 kj/mol
5. Kalor jenis : 0,115 kal/gr0C
6. Pada suhu kamar, HCl berbentuk gas yang tak berwarna
7. Berbau tajam.
B. Sifat Kimia
1.HCl akan berasap tebal di udara lembab.
2. Gasnya berwarna kuning kehijauan dan berbau merangsang.
3.Dapat larut dalam alkali hidroksida, kloroform, dan eter.
4.Merupakan oksidator kuat.
5.Berafinitas besar sekali terhadap unsur-unsur lainnya, sehingga dapat
6. Racun bagi pernapasan.
NAOH
2. . Gelas Arloji
Gelas arloji berfungsi untuk menimbang bahan-bahan kimia yang bersifat higroskopis, sebagai
penutup saat melakukan pemanasan bahan kimia, dan sebagai wadah untuk mengeringkan suatu
bahan dalam desikator.
Gelas piala atau Beaker glass berfungsi untuk sebagai wadah untuk melarutkan suatu zat atau
bahan kimia, untuk menampung zat kimia yang bersifat korosif, dan sebagai wadah untuk
mencampur dan memanaskan cairan. Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat
digunakan gelas arloji sebagai penutup.
8. Gelas Ukur
Gelas Ukur berfungsi untuk mengukur volume segala
benda, baik padat maupun cair pada berbagai ukuran volume. Selain itu juga dapat digunakan
untuk merendam pipet dalam asam pencuci.
12. Piknometer
Piknometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas dari
fluida.
1. 3. Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium
tanpa seizin petugas laboratorium.
2. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
4. Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan
kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
5. Bertanyalah jika Anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.
6. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
7. Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.
8. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower,
respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
9. Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas
laboratorium.
10. Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil
dan mudah terbakar.
11. Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K).
12. Buanglah sampah pada tempatnya.
13. Usahakan untuk tidak sendirian di ruang laboratorium. Supaya bila terjadi kecelakaan
dapat dibantu dengan segera.
14. Jangan bermain-main di dalam ruangan laboratorium.
15. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
16. Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium.
1. Perbedaan antara Sifat Asam dan Sifat Basa
Asam dan basa merupakan dua senyawa yang mempunyai sifat yang khas.
Sifat-sifat Asam:
Sifat-sifat basa:
2. basa
Natrium hidroksida / soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai bahan baku pembersih
dalam rumah tangga, misalnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih lantai
Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri lambung
(antasid)
Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea
Asam
Dalam kehidupan sehari-hari asam atau larutan asam digunakan secara luas. Asam asetat banyak
digunakan sebagai cuka makanan seperti pada bakso, asam sulfat digunakan sebagai larutan elektrolit
pada sel aki (accumulator), asam benzoat banyak digunakan pada industri makanan sebagai bahan
pengawet.
Asam-Basa Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, Johanes Bronsted dan Thomas Lowry mengemukakan bahwa reaksi asam dan
basa dapat dipandang sebagai reaksi transfer proton, dan asam-basa dapat didefinisikan dalam
bentuk transfer proton.
Menurut teori asam-basa Bronsted-Lowry, suatu asam adalah spesi yang memberikan (donor)
proton, sedangkan basa adalah yang bertindak sebagai penerima (akseptor) proton dalam suatu
reaksi transfer proton.
Pada reaksi asam Basa Bronsted-Lowry, terdapat dua pasangan asam basa. Pasangan
pertama merupakan pasangan antara asam dengan basa konjugasi (yang menyerap proton);
dalam hal ini ditandai dengan Asam-1 dan Basa-1. Pasangan kedua adalah pasangan antara basa
dengan asam konjugasi (yang memberi proton); dalam hal ini ditandai dengan Basa-2 dan Asam-
2. Rumusan kimia pasangan asam-basa konjugasi hanya berbeda satu proton (H+).
Teori tersebut bertentangan dengan yang dikemukakan Arrhenius, yakni bahwa jika ada senyawa
yang bersifat asam (menghasilkan ion H+) tidak memiliki hubungan dengan senyawa lain yang
bersifat basa (menghasilkan OH-).
Sekarang dapat diungkapkan beberapa cara yang menunjukkan bahwa model asam-basa menurut
Bronsted-Lowry lebih luas cakupannya dibandingkan model dari Arrhenius. Menurut model
Bronsted-Lowry :