Analisis Prospektif
Analisis Prospektif
Analisis prospektif merupakan inti penilaian efek.Model penilaian arus kas bebas dan model
penilaian laba sisa yang dibahas pada Bab 1 memerlukan estimasi laopran keuangan di masa depan.
Model laba sisa minsalnya ,memerlukan proyeksi laba bersih dan nilai buku ekuitas di msa depan
untuk memperkirakan harga saham sekarang.
Pembahasan atas mekanisme proyeksi berpusat pada peramalan laporan keuangan untuk
Target Corporation.Penjelasan terperinci atas proses peramalan dijelaskan pada bagian berikut ini :
PROSES PROYEKSI
Pembahasan dimulai dengan contoh komprehensif proses proyeksi dengan menggunakan laporan
keuangan Target Corporation
PROSES PROYEKSI
LAPORAN KEUANGAN
RASIO-RASIO TERPILIH(dalam %)
PETA PERSAINGAN
Apakah jumlah pesaing bertambah ? Apakah pesaing yang lebih lemah menghentikan
operasinya ? Perubahan peta persaingan akan memengaruhi proyeksi atas unit penjualan dan
kemampuan target untuk menaikkan harga.Kedua hal tersebut akan berdampak pada
pertumbuhan.
Dimulai dengan asumsi bahwa Penjualan akan tumbuh sebesar 11,455 % di tahun 2006
,tingkat pertumbuhan yang sama dengan tahun 2005.Setelah proyeksi selesai,Analisis sensitivitas
akan mempelajari Tingkat implikasi pertumbuhan yang lebih tinggi dan lebih rendah terhadap
peramalan.
Margin laba kotor Target Corp mengalami sedikit kenaikan menjadi 32,866% terhadap
penjualan.Untuk tujuan proyeksi , margin laba kotor terkahir diasumsikan sebesar 32,866% .Pada
praktiknya ,estimasi margin laba kotor sebagian akan dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi,dan tingkat
kompetisi dalam pasar Target Corp. Minsalnya,kompetisi yang meningkat membuat kita
mempertanyakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan margin laba kotor karena akan sulit
untuk menaikkan harga jual.
Beban penjualan,umum dan adm juga tetap konstan sebesar ± 22% terhadap
penjualan.Proyeksi beban penjualan,umum dan adm adalah 22,49% terhadap penjualan ,sama dengan
presentase yang terakhir.Pada praktiknya ,pos beban dapat diuji dan diestimasikan secara terpisah
dengan menyertakan pemahaman yang didapat dari bagian Management Discussion Analysis –MDA (
Diskusi dan analisis Manajemen ) dalam laporan keuangan atau dari sumber eksternal.Bagi
perusahaan ritel seperti Target Corp ,tren gaji dan biaya okupansi serta beban iklan memerlukan
penelitian lebih lanjut.
Dengan cara yang sama ,dihitung pula rasio historis beban bunga terhadap saldo awal tahun
utang berbungan.Selama dua tahun terakhir,rasio ini mengalami sedikit kenaikan dari 4,982% menjadi
5,173% .Proyeksi mengansumsikan 5,173% dari saldo awal tahun utang berbunga.Pada
pratiknya,estimasi harus menyertakan proyeksi tingkat bunga jangka panjang di masa
depan.Akhirnya,angka yang digunakan untuk proyeksi atas beban pajak adalah sebagai persentase
terhadap laba sebelum pajak tetap kontan pada tingkat terkahir sebesar 37,809%
Estimasi
Berdasarkan asumsi-asumsi di atas , Proyeksi Laporan Laba RugiTarget Corp Tahun 2006,
2. LABA KOTOR
6. BUNGA
8. BEBAN PAJAK
2003-2005
(dalam jutaan ) Langkah Estimasi
Proyeksi Tahun2006
Laba (rugi) dari pos luar biasa dan operasi yang dihentikan 9 $0
2. PROYEKSI NERACA
2. Buatlah proyeksi kenaikan Aset Tetap dengan estimasi pengeluaran modal yang didasarkan
pada tren historis atau informasi dalam bagian MDA di dalam tahunan.
3. Buatlah Proyeksi Kewajiban Lancar selain utang dengan menggunakan proyeksi penjualan
atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan seperti dijelaskan di bawah ini.
4. Hitunglah bagian lancar utang jangka panjang (bagian yang jatuh tempo dari catatan utang
jangka panjang )
5. Utang jangka pendek lainnya diasumsikan tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya kecuali
menunjukan tren yang jelas berbeda.
6. Saldo awal utang jangka panjang diasumsikan sama dengan utang jangka panjang tahun lalu
dikurangi bagian yang jatuh tempo dari butir (4) di atas.
7. Asumsikan kewajiban jangka panjang lainnya sama dengan saldo tahun lalu,kecuali
menunjukan tren yang jelas berbeda.
9. Laba ditahan diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu ditambahkan (dikurangkan) dengan
laba (rugi) bersih dan dikurang dividen yang diperkirakan.
10. Pos Ekuitas lainnya diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu,kecuali menunjukkan tren
yang jelas berbeda.
2003-2005
Saham Biasa 74 76 76
RASIO-RASIO TERPILIH
Tingkat perputaran biaya yang masih harus dibayar 28,683 32,628 24,214
Estimasi
16. LABA DITAHAN = Laba Ditahan th lalu + Proyeksi laba bersih – Estimasi
dividen per lembar saham
$ 13.054 = $ 11.145 + $ 2.185 –($ 0,31 x 891.000.000)
17. KAS
Jumlah yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan Total Kewajiban dan Ekuitas –
Langkah 1 & 7
Saham Biasa 14 74 74
Neraca awal memperkirakan saldo kas sebesar $ 1.402 juta.Jumlah ini mencerminkan
4,1% dari proyeksi total aset.Meskipun lebih rendah dari tingkat tatahun 2005 sebesar 7%
dari proyeksi total aset,saldo kasi ini masih sejalan dengan persentase sebelumnya di rentang
2-3% .Jika estimasi saldo kas jauh lebih tinggi atau lebih rendah ,penyesuaian lebih lanjut
dapat di lakukan untuk :
1. Menginvestigasikan kelebihan kas dalma efek yang dapat diperdagangkan (proyeksi laba
perlu disesuaikan untuk tamnahan laba investasi non operasi )
2. Mengurangi utang jangka panjang dan/atau ekuitas secara proporsional sehingga tetap
menjaga tingkat leverage keuangan yang konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya.
Jika saldo kas telalu rendah,utang jangka panjang dan/atau saham biasa tambahan dapat
ditingkatkan jika dibutuhkan guna menjaga tingkat leverage keuangan tetap
konsisten.Proyeksi menunjukkan Target Corp. Akan mampu mendanai pertumbuhannya
dengan yang tersedia dan kas yang diperoleh secara internal.
3. PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS
Proyeksi laporan arus kas dihitung dari proyeksi laporan laba rugi dan proyeksi neraca
sebagaimana dibahas bab 7.Proyeksi arus kas bersih dari operasi sebesar $ 3.295 juta mendanai
sebagian dari pengeluaran modal sebesar $ 3.357 juta,pengurangan utang jangka panjang
sebesar $ 504 juta,dan dividen sebesar $ 276 juta. Kekurangannya mengakibatkan penurunan
kas sebesar $ 843 juta.
2003-2005
Estimasi
Pengeluaran (3.357)
Arus kas bersih dari aktivitas investasi (3.357)
ANALISIS SENSITIVITAS
Proyeksi laporan keuangan didasrkan pada hubungan yang diharapkan antara pos
laporan laba rugi dengan pos neraca .Contoh ini menggunakan rasio terakhir karena oprasi
Target Corp cukup stabil dan diasumsikan tidak terdapat perubahan besar dalam strategi
operasi.
Analis sering kali menyiapkan beberapa proyeksi untuk melihat skenario terbaik
(terburuk) sebagai tambahan atas skenario yang paling mungkin terjadi. Analis sensitivitas ini
menunjukkan asumsi yang memiliki dampak terbesar pada hasil keuangan sehingga
membantu mengidntifikasi area yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Dimana BV merupakan nilai buku pada akhir periode t, RLT+n sebagai laba sisa diperiode
t+n, dan k sebagai biaya modal.laba sisa (residual, income) pada waktu t didefinisikan sebagai
laba bersih komperhensif dikurangi pembebanan pada nilai buku awal, yaitu Rlt = Nlt – (k x
BVt – 1).
Proses penilaian memerlukan estimasi laba bersih dimasa depan dan nilai buku ekuitas
pemegang saham. Model penilaian memerlukan estimasi atas 6 parameter sebagai berikut :
· Pertumbuhan penjualan
Berikut disajikan sebuah contoh penilaian untuk saham biasa Syminex Corp.
Pada Simynex Corporation, model penilaian menunjukan estimasi atas enam
parameter tersebut diatas sebagai berikut:
1. Penjualan diharapkan tumbuh sebesar 8,9% di tahun 2001 dan 9,1% di tahun 2002,
kemudian menurun pada tingkat pertumbuhan 8%, 7%, dan 6% untuk tiga tahun
berikutnya. Periode lima tahun ini merupakan ‘horizon peramalan’ (forecast horizon),
periode waktu di mana kita memiliki keyakinan tertinggi atas estimasi kita.
2. Margin laba bersih diharapkan naik menjadi 9,2% dan 9,4% selama dua tahun
berikutnya dan kemudian bertahan pada persentase tersebut.
3. Tingkat perputaran modal kerja bersih diharapkan tetap pada tingkat 11,83
4. Tingkat perputaran aktiva tetap diharapkan tetap pada tingkat 1,99 kali.
5. Leverage keuangan juga diharapkan konstan pada tingkat sekarang sebesar 2,52 kali.
6. Biaya modal ekuitas diperkirakan sebesar 12,5%. (Biaya modal ekuitas ditentukan oleh
capital asset pricing model [CAPM] )
Berdasarkan estimasi diatas, laba sisa untuk tahun 2006 diestimasikan dengan menggunakan
rumus :
Sisa laba = Laba bersih - (Ekuitas awal tahun x Biaya modal ekuitas)
Nilai sekarang untuk tiap-tiap tahun dalam horizon peramalan dijumlahkan untuk
mendapatkan nilai sekarang kumulatif sampai tahun 2010 sebesar $26.303. Proyeksi laba sisa
di tahun 2011 diasumsikan tumbuh pada tingkat inflasi (3,5%). Nilai sekarang anuitas ini,
didiskontokan ke tahun 2005 adalah:
1
PV FVn
(k - inf.)(1 k) n
Dengan saham beredar sebanyak 1.737 lembar, nilai per lembar saham Syminex Corp. adalah
$58,13.
RI = (ROEt – K) x BVt-1
Dimana ROE = Nlt / BVt-1. Bentuk ini menekankan kenyataan bahwa harga saham berubah
bila ROE ≠ k. Dalam keseimbangan, tekaanan kompetisi akan mendorong tingkat
pengembalian (ROE) mendekati biaya (k) sehingga laba abnormal akan hilang. Dengan
demikian estimasi harga saham adalah sebesar proyeksi pengembalian ROE pada nilai jangka
panjangnya bagi perusahaan dan industri tertentu.
Tampilan di atas ini menyajikan kinerja ROE untuk kuintil perusahaan. Grafik
menyajikan nilai median tiap portofolio. Hasil pengamatan yang terlihat adalah:
1. ROE cenderung untuk kembali ke keseimbangan jangka panjang. Hal ini mencerminkan
tekanan kompetisi. Lebih lanjut, tingkat pembalikan bagi perusahaan yang paling tidak
menguntungkan lebih besar dari pada tingkat pembalikan perusahaan yang paling
menguntungkan. Dan akhirnya, tingkat pembalikan bagi perusahaaan yang memiliki
tingkat ROE yang paling ekstrem adalah lebih besar dari pada tingkat pembalikan bagi
perusahaan yang memiliki tingkat ROE lebih moderat.
2. Pembalikan tidak lengkap. Yaitu, tetap terdapat perbedaan sekitar 12% antara perusahaan
dengan ROE tertinggi dan perusahaan dengan ROE terendah meskipun setelah 10 tahun.
Hal ini mungkin disebabkan oleh 2 hal: perbedaan resiko yang tercermin ke dalam
perbedaan biaya modal (k) ; atau, tingkat konservatisme yang lebih tinggi / rendah dalam
kebijakan akuntansi.
Grafik di atas menyatakan bahwa sebagian pembalikan selesai setelah sekitar 5 tahun.
Hal ini mendukung penggunaan horizon peramalan 5 tahun bagi perusahaan tersebut karena
tidak terdapat dampak besar pada harga saham setelah titik dimana ROE = k, terlepas dari
asumsi tingkat pertumbuhan penjualan.
ROE dianggap sebagai penggerak nilai (value driver) karena ROE merupakan
variabel yang mempengaruhi harga saham secara langsung. selanjutnya komponen ROA
dipecah menjadi margin laba dan perputaran. Komponen-komponen tersebut juga merupakan
penggerak nilai.
Tampilan di atas ini menyajikan grafik tentang pembalikan margin laba bersih untuk
kuintil perusahaan. Grafik ini dibuat dengan cara yang sama dengan pembuatan grafik ROE.
Tampak jelas tingkat pembalikan yang signifikan untuk perusahaan dengan margin laba
bersih (net profit margin – NPM) tertinggi dan terendah. Selain itu, tingkat pembalikan untuk
perusahaan dengan laba terendah lebih besar dari pada tingkat pembalikan perusahaan yang
paling untung.
Tingkat pembalikan untuk 2 kelompok ekstrem perusahaan tersebut lebih besar dari
pada tingkat pembalikan perusahaan dengan laba yang lebih moderat. Dan akhirnya, tetap
terdapat selisih antara portofolio dengan margin laba bersih tertinggi dan terendah pada akhir
10 tahun, yang besarnya kurang lebih sama dengan selisih untuk ROE. Pembalikan ROE
tampaknya disebabkan oleh pembalikan dalam margin laba bersih
Pembalikan Perputaran Total Aktiva
Perputaran total aktiva (total asset turnover – TAT) merupakan komponen kedua
dalam ROA. Dalam tampilan diatas ini disajikan tingkat pembalikan perputaran total aktiva
yang dibuat dengan cara yang sama dengan grafik terdahulu. Walaupun tampak adanya
pembalikan, tingkat lebih kecil dari tingkat pembalikan ukuran profitabilitas. Selain itu,
terdapat tingkat perputaran aktiva yang bervariasi antara perusahaan dengan perputaran
tertinggi dan terendah. Hal ini mencerminkan tingkat intensitas modal.
Pada saat pembuatan estimasi, proyeksi margin laba dan tingkat perputaran perlu
mempertimbangkan pola pembalikan yang umum dan tingkat penggerak nilai dari rata-rata
jangka panjangnya. Lebih lanjut diperlukan perhatian atas karakteristik industri sebagaimana
ditunjukan oleh tampilan bahwa terdapat perbedaan pada margin laba bersih. Dan akhirnya
horizon proyeksi tidak perlu terlalu panjang karena akan mengurangi keyakinan atas proyeksi
dan ROE cenderung kembali mendekat ke biaya modal selama periode waktu yang relatif
pendek.
Kas dan setara kas (selanjutnya disebut “kas”) merupakan aktiva yang paling likuid.
Hampir seluruh keputusan manajemen untuk melakukan investasi aktiva atau membayar
beban memerlukan kas.
Arus kas masuk dan arus kas keluar terkait satu sama lain. Kegagalan salah satu
aspek aktivitas bisnis perusahaan akan berdampak pada keseluruhan sistem arus kas.
Kegagalan penjualan berdampak pada konversi persediaan menjadi piutang dan kas,
mengakibatkan penurunan ketersediaan kas, ketidakmampuan perusahaan untuk mengganti
kas dari sumber seperti ekuitas, pinjaman, dan utang usaha dapat menghambat aktivitas
produksi dan merugikan penjualan di masa depan. Sebaliknya, membatasi pengeluaran pada
pos seperti iklan dan pemasaran dapat memperlambat konversi persediaan menjadi piutang
dan kas. Pembatasan jangka panjang atas arus kas keluar atas arus kas masuk dapat
menurunkan solvabilitas perusahaan.
Kewajaran dan kelaikan ramalan kas jangka pendek biasanya diuji dengan laporan
keuangan pro forma ini. Dalam pengujian ini, asumsi yang mendasari peramalan kas
digunakan untuk menyusun laporan laba rugi pro forma selama periode yang diramal dan
neraca pro forma pada akhir peride ramalan.
Laporan keuangan pro forma digunakan untuk menghitung rasio keuangan dan
menyimpulkan hubungan lainnya, dan dibandingkan dengan data histories untuk menguji
kelayakan. Perbandingan ini harus menyertakan penyesuaian untuk faktor-faktor yang
diperkirakan akan memengaruhi selama periode yang diramalkan.
PANDUAN JAWABAN PANDANGAN ANALISIS
Pialang saham
Analisis harus melihat komponen-komponen arus kas maupun laba untuk memutuskan
investasi dalam saham perdana perusahaan.
Pemberi pinjaman
Jika penjelasan manajemen atas laporan penjualan tidak didukung dengan bukti yang objektif,
pemberi pinjaman harus menolak permohonan pinjaman . Namun jika penjelasan manajemen
atas laporan penjualan dapat diuji kebenarannya pemberi pinjaman dapat menilai tingkat
ramalan penjualan serta ketidakpastiannya.