Nursimah
Abstract
4
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji,
3
Roni Hanitijo Sumitro, 1988, 2001, Penelitian Hukum Normatif Suatu
Metedologi Penelitian Hukum dan Yuri Tinjauan Singkat, PT. Raja Grafindo Persada,
Metri¸Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm 24 Jakarta, hlm 14-15
normative preskriptif diolah ideal (preskriptif, seharusnya) dan
dengan tahapan yaitu real (implementatif, senyatanya)
menstrukturkan, mendeskripsikan model hukum penyelenggaraan
dan mensistematisasi bahan-bahan program TJSL pada perusahaan
hukum, yang kemudian dianalisis pertambangan, sebagai upaya
dengan menggunakan metode untuk meningkatkan kesejahteraan
normative, yang hasil analisisnya masyarakat di Kabupaten Musi
kemudian diinteraksikan dengan Banyuasin.
bahan penelitian berupa fakta
kemasyarakatan bersifat empiris
Hasil Penelitian dan Pembahasan
deskriptif yang telah dianalisis
Pengaturan Hukum Program TJSL
dengan menggunakan metode
Saat ini Pada Perusahaan-
analisis kualitatif. Perusahaan Pertambangan di
Kabupaten Musi Banyuasin
Penggunaan teori-teori
Sebagai Upaya Untuk
hukum dan konsep-konsep hukum Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Local
dalam penelitian untuk
menafsirkan hasil analisis bahan Tanggung jawab Sosial dan
penelitian berupa bahan-bahan Lingkungan atau Corporate Social
hukum bersifat normative Responsibility (CSR) merupakan
prespektif yang diinteraksikan produk hukum yang tertuang dalam
dengan hasil analisis bahan peraturan perundangan dan
penelitian berupa fakta merupakan sebuah kewajiban
kemasyarakatan bersifat empiris untuk dilaksanakan oleh
deskriptif, bertujuan perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan, menstrukturkan dan beroperasi dengan memanfaatkan
mengsistematisasi temuan hukum sumber daya suatu daerahlm Sejak
dan temuan fakta kemsyarakatan, kegiatan eksplorasi dipastikan akan
yang menjadi dasar untuk membawa dampak secara positif
pengambilan kesimpulan, sehingga maupun negative. Dampak positif
tujuan akhir penelitian ini dapat ini tidak lain menggeliatnya atau
tercapai yaitu model hukum yang melesetnya mobilitas ekonomi
wilayah sekitar dikarenakan yang makin berkembang pula
terjadinya peningkatan menuju integrasi total perusahaan
pendapatan / income masyarakat, dan masyarakat. Peran perusahaan
namun kadang kala bukan hal dalam mendorong mobilitas
tersebut yang didapatkan eknomi tidak hanya terlokalisir
melainkan kecondongan yang pada terciptanya lapangan kerja
merusak baiksecara sendiri-sendiri sehingga tercipta pula daya beli
maupun sistematis seperti yang pada akhirnya akan
pencemaran sungai dan menggerakan roda perekonomian
sebagiannya. Mengingat potensi suatu tempat, namun jauh pada
ressiko kerusakan seperti itu sudah upaya terciptanya Multiflier effect
sewajarnya bagi perusahaan untuk yang akan menghidupkan semua
menjalankan tanggung jawab nilai-nilai yang ada dalam
social yang semakin berkembang kehidupan masyarakat tersebut
dan lebih intergratif lagi dengan baik materil maupun imateril
masyarakat dewasa ini. lainnya. Wujud hubungan ini dapat
Saat ini pradigma CSR sudah dilihat dari banyaknya kegiatan
mengalami perkembangan masyarakat yang terkoneksi
signifikan. Sebagian besar dengan perusahaan dan saling
perusahaan sudah memiliki cara terkait satu sama lain sehingga
pandang yang menggambarkan member keuntungan bersama.
hubungan yang sangat baik dengan Corporate social
masyarakat sekitar melalui responsibility dewasa ini makin
implementasi CSR. CSR bukan lagi dikedepankan menjadi salah satu
sebuah beban bagi perusahaan tolok ukur sehat tidaknya
namun merupakan investasi social kehidupan financial suatu
yang akan menentukan perusahaan, arif tidaknya
keberhasilan investasi finensialnya pengelolaan sumber daya local dan
di masa yang akan datang. bagaimana fungsi keberadaan
Hal ini sangat jelas terlihat suatu perusahaan sebagai motor
dari kehidupan social perusahaan penggerakan kemajuan lintas
sektoral. Di Negara-negara pengertian dari berbagai pihak
tertentu, CSR juga bahkan terkait sehingga menghasilkan
dijadikan regulasi yang menjadi rumusan-rumusan yang memiliki
prasyarat dalam perdagangan. ketetapan hukum yang jelas.
Pelaksanaan tanggung jawab social Program-program CSR yang
ini sudah di jadikan sebagai dijalankan perusahaan dalam
prasyarat agar produk suatu kegiatan community development
perusahaan dapat memasuki memiliki dasar hukum dan
Negara tersebut melalui kegiatan pengertian menurut berbagai
ekspor-impor. Dinamika ini peraturan yang berlaku dan
menunjukan besarnya perhatian tertuang dalam :
dunia terhadap permasalahan Kepment ESDM No. 1453 / 2000
tanggung jawab social perusahaan pasal 6 & 7, UU Minerba No. 4 Th
sebagai stakeholder yang 2009, UU Perseroan Terbatas No.
memanfaatkan sumberdaya suatu 40 Th 2007 dan UU Penanaman
daerahlm Tanggung jawab social Modal No. 25 Th 2007 Pasal 17
perusahaan (CSR) telah menjadi yaitu
etika bisnis dalam dunia usaha “ pengembangan masyarakat
yang di dasari oleh norma, regulasi community development (CD)
dan hukum yang pada akhirnya adalah upaya sistematis untuk
menjadi tuntunan moral dunia meningkatkan kemandirian
usaha terhadap lingkungannya. kelompok masyarakat rentan
Di Indonesia sendiri (vulnerqble groups) dengan
perhatian pemerintah dan berbagai gabungan sumber daya yang
stakeholder tak kalah besarnya mereka miliki maupun sumber
dengan apa yang dijalankan oleh daya dari luar”.
banyak perusahaan multinasional. Mengacu pada pengertian diatas
wujud perhatian ini terlihat dari maka terdapat empat aspek yang
berbagai bentuk kajian hukum, tertuang di dalamnya yaitu :
definisi dan upaya-upaya 1. Adanya komunitas
membangun kesepahaman serta masyarakat sebagai target
program yang mendiami memungkinkan kemandirian
suatu kawasan dimana masyarakat dapat terwujud.
kegiatan operasional 4. Adanya target yang hendak
perusahaan dijalankan. dicapai baik dalam jangka
2. Adanya sumber daya yang pendek, panjang maupun
dapat berasal dari kawasan menengahlm
dimana sebuah komunitas Dari kesepahaman diatas
berada. Sumberdaya maka CSR yang dituangkan dalam
tersebut sebaiknya memang kegiatan community development
di angkat dari kearifan local tersebut merupakan segala bentuk
yang sehingga memiliki pemberdayaan yang di tunjuk
keunggulan komparatif, untuk membangun kemandirian
akan tetapi sumberdaya masyarakat sehingga masyarakat
juga dapat di datangkan dari tidak bergantung secara utuh
luar sebagai program jika dengan perusahaan. Upaya-upaya
memang memiliki nilai-nilai membangun kemandirina ini dapat
aplikatif tinggi, sehingga dilakukan dengam pemanfaatan
program dapat dilaksanakan sumberdaya local maupun dari luar
tepat guna dan sasaran. yang bisa diintegrasikan sehingga
3. Adanya upaya sistematis dan menghasilkan sinergi positif yang
terukur dengan logical pada akhirnya akan mampu
frame working yang baik meningkatkan kesejahteraan
sehingga program secara umum. Kesejahteraan ini
pemberdayaan dapat benar- dapat tercipta melalui terciptanya
benar berjalan dengan baik lapangan pekerjaan baru dan
dan memiliki sustainabilitas peningkatan penghasilan sehingga
yang tinggi. Sustainabilitas meningkatkan daya beli
program menentukan masyarakat serta terpenuhinya
keberhasilan pemberdayaan berbagai sendi kehidupan social,
dalam jangka panjang yang budaya, olahraga dan kepemudaan
sebagai bagian dari kebutuhan conduct,yakni menjadi ukuran
masyarakat yang bersifat imateril. tingkah laku dan kesamaan sikap
Dengam demikian sangat yang harus ditaati oleh setiap
jelaslah bahwa program CSR yang orang dalam ber masyarakat;
tertuang dalam kegiatan kedua, as a tool of social
community development ini engineering, yakni hukum harus
haruslah memiliki sasaran, tujuan dapat dijadikan alat untuk menuju
dan teknis pencapaian yang kehidupan yang lebih baik sesuai
tersusun secara sistematis dan dengan situasi dan kondisi
integrative dangan logical frame perubahan zaman; ketiga, as atool
working yang baik, sehingga secara of justification,yakni hukum
keseluruhan akan membangun sebagai alat untuk menyatakan
harmonisasi antara perusahaan dan benarnya suatu tingkah laku yang
masyarakat melalui terciptanya hidup dan berkembang dalam
simbiosis mutualisme yang pada masyarakat; keempat, as a tool of
akhirnya akan meningkatkan control,yakni sebagai alat untuk
produktivitas kerja semua mengontrol pemikiran dan tingkah
stakeholder dalam integral yang laku manusia agar mereka selalu
harmonis. untuk mencapai sasaran terpelihara moralnya, tidak
dan tujuan tersebut maka perlu melakukan perbuatan yang
adanya pengaturan hukum yang melanggar hukum , norma susila,
jelas dalam pelaksanaannya. dan ajaran agama yang dipeluknya;
Sejak era reformasi 1997, kelima, rechtzeken heid yakni agar
telah banyak peraturan perundang- dalam setiap persoalan dan
undangan yang diterbitkan dan permasalahan yang terjadi dalam
disempurnakan sesuai masyarakat ada kepastian hukum
perkembangan arus untuk dijadikan pegangan oleh
globalisasi.Fungsi hukum yang seluruh masyarakat .
diharapkan setelah diubah melalui Mengacu pada kesepakatan
peraturan perundang-undangan, internasional sebagai konsekuensi
antara lain: pertama, standard of menjadi anggota WTO,demi
menyesuaikan dengan Nomor 25 Tahun 2007 tentang
perkembangan globalisasi ekonomi Penanaman Modal (UUPM);
dan perdangangan bebas,berbagai demikian pula Undang-undang
peraturan perundang-undangan Nomor 1 Tahun 1995 tentang
telah diterbitkan dan Perseroan Terbatas diganti dengan
sempurnakan. Beberapa peraturan Undang-undang Nomor 40
perundang-undangan yang Tahun2007 tentang Perseroan
diterbitkan dan disempurnakan terbatas (UUPT).
terkait bidang ekonomi, Perubahan perundangan terutama
diantaranya adalah Undang-undang dengan disahkannya dua Undang-
Nomor 4 Tahun 1982 Tentang undang tersebut terakhir yaitu
Lingkungan Hidup (UULH) diganti Undang-undang Penanaman Modal
dengan Undang-undang Nomor 23 (UUPM) dan Undang-undang Nomor
Tahun 1997 tentang Pengelolahan 40 Tahun 2007 tentang perseroan
Lingkungan Hidup (UUPLH), terbatas, telah menimbulkan
kemudian diperbaharui lagi dengan kontroversial dalam masyarakat
Undang-undang Nomor 39 Tahun khusus kalangan dunia usaha. Pro
2009 tentang Perlindungan dan dan kontra terhadap Undang-
Pengelolahan Lingkungan Hidup; undang tersebut dipicu dengan
Undang-undang Nomor 5 tahun adanya Pasal 74 UUPT yang
1999 tentang Larangan Praktek mewajibkan perusahaan yang
Monopoli dan Persaingan Usaha berkaitan dengan sumber daya
Tidak Sehat; Undang-undang alam untuk melakukan program
Nomor 8 Tahun 1999 tentang tanggung jawab sosial perusahaan
Perlindungan Konsumen; Undang- (Corporate Social Responsibility).
undang Nomor 1 Tahun 1967 Sebelumnya hal tersebut juga
tentang PMA dan Undang-undang telah diatur dalam Pasal 15
Nomor 6 Tahun 1968 tentang Undang-undang Nomor 25 Tahun
Penanaman Modal Dalam Negeri 2007 tentang Penanaman Modal,
(PMDN) yang telah dicabut dan di yang mewajibkan perusahaan dan
ganti dengan Undang-undang penanaman modal yang berkaitan
dengan sumber daya alam dan tentang pengelolaan lingkungan
lingkungan hidup untuk melakukan hidup serta Undang-Undang Badan
program CSR. Kontroversi tersebut usaha Milik Negara dalam pasal 2
timbul karena kewajiban Jonoeto pasal 66 ayat (1) Undang-
melakukan program CSR dianggap Undang No. 19 Tahun 2003 jonoeto
bertentangan dengan hakekat pasal 8 Tahun 2003 tentang
kegiatan suatu perusahaan. Tujuan program kemitraan bersumber dari
perusahaan melaksanakan laba setelah pajak sebesar 1-3%.
kegiatannya, pada hakekatnya
Penerapan Program TJSL Saat ini
adalah untuk mencari keuntungan
di Perusahaan Pertambangan di
yang sebesar-besarnya. Selain itu Kabupaten Musi Banyuasin
tanggung jawab sosial perusahaan
Tidak dapat dipungkiri
merupakan kewajiban moral dan
bahwa kemajuan suatu daerah
bersifat sukarela (voluntary).
ditentukan oleh daya beli
Dalam kenyataannya bahwa
masyarakat secara agregat. Daya
di Kabupaten Musi Banyuasin
beli ini menggambarkan kekuatan
belum adanya peraturan daerah
yang mendeterminasi semua
yang khusus untuk
dinamika social ekonomi yang ada
penyelenggaraan program TJSL,
di masyarakat. Tinggi rendahnya
yang ada keputusan Bupati No. 202
determinasi ini tergantung pada
Tahun 2012 tentang pembentukan
kapasitas masyarakat dalam
forum multi stakeholders-
menyokong upaya-upaya
corporate sosial responsibility
pencapaian kesejahteraan. Dengan
sehingga untuk penyelenggaraan
demikian maka kapasitas inilah
TJSL masih menggunakan
yang harus ditingkatkan dengan
peraturan dari pasal 74 Undang-
cara menemu kenali potensi dan
Undang No.40 Tahun 2007 tentang
semua aspek yang dapat
perseroan terbatas, dan pasl 15
mendukung atau menghambat laju
Undang-Undang No. 25 Tahun 2007
program pemberdayaan. Upaya
tentang penanaman modal dan
menemu kenali potensi dan
Undang-Undang No.32 Tahun 2009
kemungkinan hambatan ini oleh kepada komunitas. Dengan
PT. Baturona Adimulya dan PT kata lain komunitaslah yang
Medco Indonesia dilakukan dengan menggerakan semua hal
mengadakan pemetaan social ( terkait dibawah pengawasan
social mapping). Hasil pemetaan dan bimbingan dari
social dijadikan strategi dasar pelaksanaan program
pengembangan jangka pendek, perusahaan.
menengah maupun panjang. 3. Berorientasi pada
PT. Baturoma Adimulya pemberdayaan ekonomi
sebagai perusahaan tambang (economic empowerment).
batubara yang menjalankan Setiap program harus
berbagai program yang memiliki nila-nilai ekonomis
merepresentasikan tanggung jawab yang tinggi. Nilai ekonomis
social memiliki strategi pencapaian yang tinggi ini pada akhirnya
maksud melalui beberapa hal akan meningkatkan income
berikut ini : perkapita masyarakat
1. Berbasis pada sumber daya dengan multiflier effect
local (local resource based). yang lebih luas.
Program-program 4. Diutamakan program yang
pemberdayaan yang sustainable ( sustainability
dilakukan merupakan programs). Program-
program yang diangkat dan program pemberdayaan
di kembangkan berdasarkan yang dilaksanakan
potensi yang ada disekitar merupakan program yang
perusahaan sehingga memiliki kesinambungan.
memiliki keunggulan 5. Disusun berdasarkan
komperatif yang tinggi. perencanaan partisipatif
2. Berbasis pada masyarakat (participatory programs).
(community based). Keterlibatan total
Program-program yang masyarakat sebagai sasaran
dijalankan berorientasi dalam setiap programs
pemberdayaan tidak hanya keberanian yang akan
akan meningkatkan income membawa mereka pada
masyarakat itu sendiri kemandirian sebagai tujuan
dalam jangka pendek, akhir dari community
namun lebih dari itu development.
keterlibatan tersebut akan Untuk lebih mudah dalam
membawa arus informasi memahami dinamika tersebut,
yang membuka cakrawala kami mencoba menggambarkan
berfikir masyarakat sehingga dalam bentuk diagram seperti yang
mereka memiliki visi dan tersaji pada diagram di bawah ini :
Conflict
Sensitivi
ty
Stakeh Local
Strategic Comm
olders Program
Engag unity
ement Based
Conflict
Problem
Potencie
& need s/social
Community Social risk
Local Resouce
characteristic Mapping
Sosio-economi Social capital
Kreteria prioritas :
Prioritas Ring I yaitu desa/ masyrakat yang bersentuhan atau akan
bersentuhan dengan operasional dan atau dampak operasional PT.
Baturona Adimulya
Prioritas Ring II yaitu desa/ masyarakat yang rentan dengan
berbagai kebutuhan berkaitan dengan operasional PT. Baturona
Adimulya
Prioritas Ring III yaitu desa/masyarakat yang berada dalam wilayah
kecamatan babat supat, kecamatan sungai lilin dan kecamatan
disekitar yang bersangkutan dan memiliki kepentingan
Tidak hanya membangun dijalankan. Keberhasilan suatu
strategi pencapaian program, program dapat diukur dengan
namun PT. Baturona Adimulya mengunakan berbagai indicator
juga membuat rancangan dibawah ini :
evaluasi untuk melihat
efektivitas program yang
PROGRAM SASARAN ANTARA TUJUAN AKHIR