Level Switch adalah Switch yang beroperasi berdasarkan Level dari suatu zat terukur. Hal
ini berarti open atau close dari Level Switch bergantung pada Level (ketinggian) isi dari Vessel.
Sesuai dengan namanya, bahwa Level Switch adalah alat yang mendeteksi ketinggian atau
Level dari suatu volume benda cair pada suatu tabung atau tangki. Peraturan Level Switch
tergantung dari pemakaian, misalnya apabila Switch terletak di bagian bawah dari Vessel dan
diatur bila fluida mencapai ketinggian maksimum, maka Switch akan terbuka dan mengalirkan
fluida keluar dari Vessel.
Sebagai contoh penerapannya, misalkan Level Switch dipasang pada tangki air untuk
mendeteksi jumlah atau volume air yang masuk kedalam tangki, kemudian alat ini
dihubungkan dengan mesin pompa air, pada saat volume air didalam tabung sudah mencapai
Level tertentu ( high misalkan ) dan terdeteksi oleh sensor, maka sensor Level Switch akan
bekerja sebab bagian depan dari Level Switch terendam oleh air, ketika itu pula Level Switch
akan memerintahkan mesin pompa air untuk berhenti berputar, dalam artian Level Switch akan
memutuskan aliran arus yang ke mesin pompa air. Mesin pompa air akan bekerja kembali
manakala volume air yang ada didalam tangki berkurang akibat pemakaian, dan terdeteksi
oleh sensor Level Switch yang dipasang dibagian bawah tangki ( low ) pada saat itu pula sensor
akan memerintahkan mesin pompa air untuk bekerja atau berputar agar mengisi tangki,
demikian seterusnya.
• Pabrik semen
a. Sinker = pemberat yang akan melakukan sensing terkait Level dari Vessel.
b. Switch Body = Switch yang berada pada Switch.
c. Thread Screw Coupling = sambungan yang akan mengkopel Switch dengan Vessel.
d. L Shape Bracket = bracket/dudukan instalasi Level Switch pada Vessel. Bracket ini
tidak selalu L-shaped, dapat berbeda tergantung produk dan penggunaanya
Level Switch yang banyak dipakai ada dua jenis, yaitu mekanik (mengunakan pelampung)
dan elektronik (mengunakan Switch biasanya reed Switch)
2. Level Transmitter
Suatu alat ukur elektronik yang berfungsi untuk mengukur ketinggian suatu medium baik
itu liquid, gas ataupun solid. Level Transmitter terbagi menjadi 2 yaitu blok sensor dan
Transmitter
2.1 Capacitive Level Transmitter
Pengukuran Level tipe ini berdasarkan perubahan nilai kapasitansi antara dua konduktor,
dalam hal ini antara dinding tangki (tank metal) dengan probe Level Transmitter. Dengan
perbedaan nilai kapasitansi pada media udara dan media liquid maka Level liquid dapat
diketahui.
Dengan Prinsi kapasitansi ini maka Capacitance type Level Transmitter bisa digunakan
untuk mendeteksi Level, seperti Level air dalam minyak.
-Soft Water Level Sensors for Characterizing the hydrological behaviour of Agricultural
Catchment.
Sensor pengukuran Level air yang dikembangkan oleh IMFT berkerja sebagai kapasitor
yang terdiri dari dua pelat dan sebuah insulator.
Terdiri dari:
1. Sebuah kabel tembaga yang membentuk satu plat kapasitor yang dibungkus.
2. Kabel yang dibungkus teflon (PTEE) sebagai dielektrik yang dipasang pada tongkat
stainless steel.
Bekerja berdasarkan sistem mekanis, pelampung yang ada didalam tangki dihubungkan
dengan wire-rope dengan indikator Level yang ada diluar tangki yang bekerja secara mekanis.
2.3 Ultrasonic Level Transmitter
Bekerja berdasarkan pengukuran “time of flight” gelombang suara yang ditransmisikan dan
diterima balik oleh ultrasonic sensor setelah dipantulkan balik oleh permukaan media. Karena
bekerja berdasarkan gelombang suara, maka kualitas transmisi sangat tergantung terhadap
kondisi udara, temperatur, pressure, vakum, debu, dll. Ultrasonic Level Transmitter tidak dapat
dipakai untuk kondisi vakum.
Pemancar tingkat ultrasonik dipasang di bagian atas tangki dan mentransmisikan pulsa
ultrasonik ke dalam tangki. Denyut ini, bergerak dengan kecepatan suara, dipantulkan kembali
ke pemancar dari permukaan cairan. Pemancar mengukur waktu tunda antara sinyal gema yang
dikirim dan diterima dan mikroprosesor yang terpasang menghitung jarak ke permukaan cairan
menggunakan rumus
Setelah pemancar diprogram dengan referensi dasar aplikasi - biasanya bagian bawah
tangki - tingkat cairan dihitung oleh mikroprosesor. Persamaan dasar untuk menghitung tingkat
tangki adalah
Prinsip Kerja:
Bekerja dengan cara mengukur tekanan yang diciptakan oleh cairan yang diukur. Semakin
tinggi Level cairan itu, maka semakin besar tekanannya. Alat ini perlu dipasang sedekat mungkin
dengan dasar tangki dan dapat dipaskan dari luar melalui benang atau pipa, atau dimasukkan ke
bagian atas tangki kemudian dilekatkan kebagian bawah. Tekanan dari cairan mempengaruhi
pergerakan dari bagian metal atau keramik yang fleksibel, yang dikenal dengan diafragma,
sedikit seperti suatu drum dan posisi dari diafragma tersebut telah diukur dan suatu sinyal telah
dihasilkan yang terkait dengan Level dari suatu cairan dalam tangki.
Prinsip Kerja:
Mendeteksi perbedaan tekanan yang dipengaruhi oleh ketinggian tangki dan berat jenis
suatu medium yang diukur dalam tangki, dengan metode cell membran/diafragma yang
terdiri atas sensor kapasitor dan 2 diafragma.Perubahan anatara tekanan di diafragma 1 dan
2 menyebabkan perubahan jarak antara 2 pelat kapasitor dan perubahan nilai kapasitansi
tersebut menghasilkan nilai yang akan dikonversi oleh transmiter menjadi 4-20 mA.
Level DP type close tank berdasarkan posisi instrumen, dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Level DP close tank zero suppression
Posisi instrumen Level DP berada dibawah posisi point minimum pengukuran atau 0%
Level yang diinginkan.
b. Level DP close tank zero elevation
Posisi instrumen Level DP berada diatas posisi point minimum pengukuran atau 0%
Level yang diinginkan.
3. Level Indicator
Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang ketinggian permukaan air
di tempat dimana instrumen ini terpasang. Alat ini akan menampilkan hasil ukur langsung di
tempat.
Magnetic Level Indicator menggunakan magnetic float dalam kerjanya, dan digunakan
untuk pengukuran Level pada fluida.
Prinsip kerja:
Magnetic float pada chamber akan bergerak naik turun sesuai dengan perubahan Level fluida
pada chamber. Pergerakan magnetic float ini akan menggerakan indikator visual yang terletak
diluar chamber untuk menunjukkan indikator Level.
3.2 Rotary Level Indicator
Rotary Level Indicator menggunakan paddle dan motor listrik bertenaga rendah dalam
kerjanya, dan digunakan untuk pengukuan Level pada material padat pada sebuah bin.
Prinsip Kerja:
Ketika paddle tertutupi material pada bin, maka beban pada motor listrik akan bertambah.
Perubahan beban ini dideteksi sebagai indikasi bahwa bin telah penuh, kemudian RLI akan
mengirim sinyal berupa suara alarm atau lampu.
4. Level Controller
Perangkat industri yang berfungsi untuk mengatur Level material atau fluida yang terdapat
pada suatu tangki berdasarkan hasil pengukuran Level dan keluaran yang dikehendaki.
Prinsip Kerja:
Ketika Level tangki melebihi nilai Setpoint (SP), control valve akan membuka, dan ketika Level
tanki kurang dari nilai Setpoint (SP), control valve akan menutup.
Metode yang digunakan untuk pengaturan ketinggian air pada Level Controller ada 2, yaitu:
Pengukuran ketinggian air diketahui dari hasil process variable (PV) yang dikirim ke LC.
Setelah membandingkan nilai PV dengan SP, LC menghitung dan mengirim sinyal output
yang akan menggerakan feed valve sehingga dapat membuka dan menutup. Hal ini dilakukan
terus menerus hingga nilai PV dianggap sesuai dengan yang diharapkan pada nilai SP.
2. Cascade Control
Menggunakan Flow Controller (FC) untuk mengatur flow rate. Saat Level fluida terlalu
tinggi, maka LC akan mengeluarkan perintah untuk mengurangi flow rate. FC kemudian
menentukan apakah perintah dari LC mengharuskan valve untuk membuka atau menutup.
5. Rangkuman
1. Level Switch bergantung dari isi Vessel dan pengaturan oleh user untuk open atau close.
Spesifikasi yang digunakan tergantung dari kebutuhan user
2. Level Transmitter terdiri dari sensor dan Transmitter. Hasil pengukuran dikirim untuk
dibaca di control room.
3. Level controller digunakan untuk mengatur ketinggian dari fluida pada Vessel sesuai set
pointnya. Hasil pengukuran digunakan untuk mengaktifkan aktuator sesuai program.