Anda di halaman 1dari 16

Hitam/merah = kawat arus/kawat fasa.

Hijau/kuning = kawat pembumian.


Biru = kawat nol.

# TATA LETAK SAKELAR :


• Letak/posisi sakelar dari lantai :1,20 m - 2,00 m
• Secara umum, posisi sakelar adalah 1,50 meter dari lantai.
• Untuk pemasangan dalam kamar mandi, maka posisi sakelar adalah 2 meter
dengan menggunakan sakelar kedap air.
• Jarak sakelar dari sudut ruangan atau ujung tembok sekitar 20 cm.
• Sakelar jangan dipasang di posisi yang akan tertutup ketika membuka daun
pintu atau daun jendela.
• Penempatan sakelar mudah dijangkau, artinya tidak jauh dari pintu masuk
rumah/ pintu masuk ruangan.
# BAGIAN-BAGIAN SISTEM PEMBUANGAN :
• Alat – alat plambing yang di gunakan untuk pembuangan seperti bathtub,
wastafel, bak – bak cuci piring, cuci pakaian, kloset, urinal, bidet, dsb.
• Pipa – pipa pembuangan.
• Pipa ven.
• Perangkap dan penangkap ( interceptor ).
• Bak penampung dan tangki septic.
• Pompa pembuangan.

# CARA PEMBUANGAN AIR KOTOR :


1. Sistem pembuangan campuran, yaitu system pembuangan di mana segala jenis
air buangan dikumpulkan ke dalam satu saluran dan dialirkan ke luar
gedung,tanpa memperhatikan jenis air buangannya.
2. Sistem pembuangan terpisah, yaitu system pembuangan di mana segala jenis
air buangan dikumpulkan dan dialirkan ke luar gedung secara terpisah.
3. Sistem pembuangan air secara tak langsung, yaitu system pembuangan air di
mana air buangan dari beberapa lantai gedung bertingkat digabungkan dalam
satu kelompok.

# SYARAT PIPA AIR KOTOR :


1. Pipa menggunakan bahan anti korosi, tidak menimbulkan kontaminasi.
2. Permukaan dalam pipa harus licin, sehingga terbebas dari penggumpalan.
3. Sirkulasi udara dalam pipa harus lancar.
4. Pada ujung atas vent stack harus terbuka agar tidak terjadi cyclone effect
maupun efek kapiler.
5. Pada setiap fixture pembuangannya harus dilengkapi dengan trap seal yang
berfungsi sebagai penyekat bau, misalnya dengan memakai prinsip leher
angsa pada kloset, wastafel, dan floor drain.
6. Kemiringan pipa harus diperhatikan.
# KEMIRINGAN PIPA & KECEPATAN ALIRAN :
• Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air buangan
yang biasanya mengandung padatan,shg harus mempunyai ukuran dan
kemiringan yang cukup.
• Biasanya pipa dianggap tidak penuh berisi air buangan, melainkan hanya tidak
lebih dari 2/3 terhadap penampang pipa, sehingga bagian atas yang “kosong”
cukup untuk mengalirkan udara.
• Kecepatan terbaik dalam pipa berkisar antara 0,6 sampai 1,2 m/dtk. Kalau
kurang, kotoran dalam air buangan dapat mengendap dan menyumbat pipa.
Jika terlalu cepat akan menimbulkan turbulensi aliran yang dapat
menimbulkan gejolak tekanan dalam pipa, yang bisa merusak fungsi air
penutup dalam perangkap alat plambing.
• Pipa ukuran kecil akan mudah tersumbat karena endapan kotoran dan kerak,
walaupun dipasang dengan kemiringan yang cukup. Oleh karena itu untuk
jalur yang panjang, ukuran pipa sebaiknya tidak kurang dari 50 mm.

# KEMIRINGAN PIPA PEMBUANGAN HORIZONTAL:

Diameter pipa
Kemiringan minimum
(mm)
75 atau kurang 1/50
100 atau kurang 1/100

Kemiringan pipa pembuangan gedung dan riol gedung dapat dibuat lebih
landai dari yang dinyatakan dalam tabel, asal kecepatannya tidak kurang dari 0,6
m/dtk. Kemiringan yang lebih curam dari 1/50 cenderung menimbulkan efek sifon
yang akan menyedot air penutup dalam perangkap alat plambing.
# EFEK SIFON & PENGGUNAAN PIPA VEN PADA SIST.PEMBUANGAN:

# KLASIFIKASI BERDASARKAN CARA PENGALIRAN:


• Sistem gravitasi.
Air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih
rendah secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah
• Sistembertekanan.
Sistem yang menggunakanalat ( pompa ) karena saluran umum letaknya lebih
tinggi dari letak alat plambing, sehingga air buangan dikumpulkan terlebih
dahulu dalam suatu bak penampungan, kemudian dipompakan keluar ke roil
umum. Sistem ini mahal, tetapi biasa digunakan pada bangunan yang
mempunyai alat – alat plambing di basement pada bangunan tinggi /
bertingkat banyak.
# SKEMA UMUM SIST,PEMBUANGAN SECARA GRAVITASI:

# SKEMA UMUM SIST,PEMBUANGAN BERTEKANAN:


# JENIS PERANGKAP:

1. Perangkap yang dipasang


pada alat plumbing & pipa
pembuangan.

2. Perangkap yang menjadi satu dengan alat plumbing.

Contoh dari mangkuk kloset Contoh bak peturasan pria


jenis sifon bagi orang barat (digantung didinding)

3. Perangkap yang dipasang di luar gedung.


# LUBANG PEMBERSIH:
• Lubang pembersih dan bak control digunakan untuk pembersihan pipa dari
sumbatan dan kotoran yang mengganggu aliran dalam pipa.
• Lubang pembersih dipersyaratkan harus mudah dicapai dan pada area
sekelilingnya harus cukup luas untuk memudahkan pembersihan.
• Untuk pipa ukuran sampai dengan 62 mm, jarak sekelilingnya minimal 30 cm;
dan untuk ukuran pipa 75 mm atau lebih, jarak sekelilingnya minimal 45 cm.
• Lubangpembersihharusdipasangpadalokasisebagaiberikut:
o Awal cabang mendatar atau pipa pembuangan gedung.
o Pada pipa mendatar yang panjang.
o Pada tempat di mana pipa pembuangan membelok dengan sudut lebih dari
45 derajat.
o Bagian bawah dari pipa tegak dan didekatnya.

# KOMPONEN SIST.PEMBUANGAN:
# SYARAT JARAK KOMPONEN SIST. TANGKI SEPTIC:

# SYARAT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DGN SALURAN & BAK


RESAPAN:
• Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya, baik air di
permukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
• Tidak mengotori permukaan tanah.
• Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
• Mencegah berkembangbiaknya lalat dan serangga lain.
• Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
• Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat
dan murah.
• Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.

# PENGOLAHAN LIMBAH KAKUS:


• Kakus adalah suatu cara pembuangan air kotoran manusia agar air kotoran
tersebut tidak mengganggu kesehatan dan lingkungan.
• Dibuat bak penampung kotoran (septik tank), yaitu A bak pengumpul dan B
bak peresapan yang dihubungkan dengan saluran pipa paralon.
• Air limbah kakus dialirkan melalui paralon ke bak penampung kotoran
berdinding kedap air.
• Berikut ini contoh membuat bak penampung kotoran dengan jumlah keluarga
6 orang dan dalam jangka waktu 5 tahun, sedangkan waktu tinggal dalam
tangki direncanakan minimal 2 hari.
Untuk mendapatkan gambaran besarnya tangki yang harus dibuat, maka
diperoleh dengan cara sebagai berikut :
o Jumlah air limbah yang dibuang setiap hari sekitar 100 liter/orang/hari.
Besarnya tangki pencerna dalam 1 tahun = 2 x 6 x 100 liter = 1.200 liter.
o Banyaknya lumpur sebesar 30 liter/orang/tahun.
Banyaknya lumpur selama 5 tahun = 6 x 30 liter x 5 = 900 liter.
o Jadi, untuk melayani keluarga tersebut diatas diperlukan tangki pencerna
1,2 m³ dengan ruang pengumpul Lumpur sebesar 0,9 m³.

# BAHAN-BAHAN PENGOLAHAN LIMBAH KAKUS:


• Batu bata
• Pipa paralon
• Semen
• Pasir
• Tangki kotoran
• Ijuk
• Kerikil
• Lem
Kakus dengan lubang leher angsa dipasang (1),
kemudian dibuat tangki kotoran dengan dinding kedap air (2)
Untuk mengalirkan udara dari tangki keluar dipasang pula paralon berukuran
kecil yang berbentuk huruf T.
Kemudian, dibuat sumur resapan (3) yang di dalamnya diisi kerikil, ijuk dan
dinding peresapan berlubang-lubang.

# PENGOLAHAN AIR CUCIAN DAPUR:


• BAHAN: Saringan dari kawat agar kotoran tidak menyumbat saluran, Bak
bias dari cor-coran semen dan pasir atau dapat juga dari porselin, paralon
dengan ukuran 8-10 cm, batubata, pasir, semen, besi penghalang agar binatang
seperti tikus tidak bias masuk, lem.
• PEMBUATAN: Tempat cucian dipasang tidak jauh dari dapur.
– Bak cucian dipasang saringan,
– Saluran paralon ke bak kontrol yang jaraknya maksimum 5 meter.
– Bak ini perlu ditutup dan diberi cantelan (pegangan) agar memudahkan
pengambilan tutup bak + besi penghalang agar binatang tidak masuk.

# PENGOLAHAN AIR MANDI & CUCI:


• Limbah air bekas mandi dan cuci dialirkan ke bak control dan langsung ke
sumur resapan. Air akan tersaring pada bak resapan dan air yang keluar dari
bak resapan sudah bebas dari pencemaran.

Anda mungkin juga menyukai