Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN
1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Swasta St.Petrus Medan Jl. Luku I No 1
Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, Kota Medan Prov Sumatra Utara dan waktu penelitian
dimulai pada bulan Februari-April 2019 pada tahun ajaran 2018/ 2019.
1.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.7.1.1.1.2.1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta St.Petrus
Medan IPA Semester II T.P 2018/ 2019 yang berjumlah 2 kelas.
3.7.1.1.1.1.1.2.2. Sampel Penelitian
Pengambilan sample dilakukan secara total sampling. Sample penelitian ini terdiri
dari dua kelas yaitu kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran inquary training
dengan multirepresentasi berbantuan powerpoint dan kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional.
1.3. Variabel Penelitian
Penelitian eksperimen ini melibatkan beberapa variabel yang dikelompokkan sebagai
berikut :
1) Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pembelajaran yang menggunakan model inquiry training dengan multirepresentasi
berbantuan powerpoint .
2) Variabel terikat (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini, yaitu hasil belajar dan
keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran pada materi pokok usaha dan energi
di kelas X semester genap.

1.4. Jenis dan Desain Penelitian


.4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment (eksperimen semu) yaitu penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan akibat pengaruh dari sesuatu yang
dikenakan pada subjek yaitu siswa. Penelitian quasi eksperiment mencoba meneliti ada atau
tidaknya hubungan sebab akibat, dengan cara membandingkan satu atau lebih kelompok yang
diberikan perlakuan dengan yang tidak diberikan perlakuan.

.4.2 Desain Penelitian


Penelitian ini melibatkan dua kelas sampel yang diberikan perlakuan berbeda. Kelas
eksperimen akan diberikan perlakuan yaitu model inquiry training dengan multirepresentasi
berbantuan powerpoint, sedangkan pada kelas kontrol diberikan perlakuan dengan
pembelajaran konvensional. Dua kelas sampel ini akan diberi perlakuan yaitu dengan
memberikan pretest pada awal pembelajaran dan postest pada akhir pembelajaran. Dua kelas
sampel ini akan diuji dengan alat ukur yang sama dan menjadi data eksperimen. Rancangan
penelitian ini dapat disajikan dengan desain pretest-posttest control group design. Desain
penelitian ini terdapat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Desain Penelitian Two Group Pretest-Posttest
Kelompok/Kelas Pretes Perlakuan Postes
Kelas Eksperimen X1 Y1 X2
Kelas Kontrol X1 Y2 X2

Keterangan :
X = Instrumen penelitian
Y1 = Model Pembelajaran Inquiry Training
Y2 = Pembelajaran konvensional

1.5. Prosedur Penelitian


Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Tahap Awal ( Persiapan dan Perencanaan)
a. Membuat surat persetujuan dosen pembimbing
b. Berdiskusi dengan dosen pembimbing skripsi tentang masalah yang terjadi di
lingkungan pendidikan saat ini
c. Mencari informasi kelapangan yaitu melakukan observasi langsung dengan
memberikan angket kepada siswa dan wawancara pada guru fisika di SMA
Swasta St Petrus Medan.
d. Menyiapkan instrument pengumpulan data yang akan digunakan dalam
penelitian, antara lain lembar wawancara, lembar angket, lembar observasi dan
tes hasil belajar.
e. Mencari pustaka yang relevan
f. Mempersiapkan materi pembelajaran
g. Menyusun proposal penelitian.
h. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
i. Menyusun instrumen penelitian
j. Berdiskusi dengan dosen pembimbing skripsi mengenai proposal yang sudah
disusun
k. Melakukan seminar proposal yang telah disusun
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Menentukan kelas sampel dari polulasi yang terdiri dari satu kelas eksperimen
dan satu kelas kontrol.
b. Melakukan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
c. Melakukan analisis data pretest, yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji t
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
d. Melakukan pengajaran dengan model inquiry training dengan multirepresentasi
berbantuan powerpoint pada kelas eksperimen dan pembelajaran pada kelas
kontrol.
e. Menilai aktivitas, psikomotorik siswa selama pembelajaran dikelas eksperimen.
f. Melakukan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
g. Melakukan analisa data posttest dengan menggunakan uji normalitas, uji
homogenitas.
h. Menarik kesimpulan dari data yang diperoleh tentang hasil penelitian dan
memberikan saran untuk penelitian sebelumnya.
3. Tahap Akhir Penelitian
a. Melakukan pengelolahan data pretest dan posttest.
b. Melakukan analisis data posttest, yaitu uji normalitas, dan uji homogenitas pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
c. Melakukan uji hipotesis menggunakan analisis varians.
d. Menarik kesimpulan.
Langkah-langkah penelitian yang telah dideskripsikan di atas, dapat dilihat melalui
kerangka bagan alir pada Gambar 3.1.
Mulai

Observasi ke Sekolah
Angket Siswa Angket Guru
Menganalisis Hasil Angket Siswa dan Guru
Populasi
Sampel
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Validasi Instrumen

Pretest

Uji normalitas dan uji homogenitas

Uji t dua pihak


Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pembelajaran menggunakan model inquiry Pembelajaran dengan


training dengan multirepresentasi berbantuan konvensional
powerpoint
Penilaian Keterampilan Berpikir Postest
Kreatif dan Hasil Belajar
Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji t Satu Pihak
Kesimpulan

Selesai
Gambar 3.1. Skema Penelitian

1.6. Instrumen Penelitian


.6.1 Wawancara Guru
Penulis melakukan wawancara kepada salah satu guru fisika di SMAS St Petrus
Medan . Wawancara ini berisi 20 pertanyaan yang diajukan kepada guru untuk mengetahui
proses pembelajaran selama ini di kelas.
.6.2. Lembar Observasi
Penulis menyebarkan lembaran berupa angket kepada siswa. Lembar tes tersebut
berisi pertanyaan dimana siswa memberi jawaban ya atau tidak berdasarkan pernyataan

Uji t dua pihak


tersebut yang disertai dengan alasannya. Pertanyaan yang diberikan pada angket tersebut
menyatakan minat, proses pembelajaran di kelas, dan keterkaitan multireprsentasi pada
pembelajaran fisika dikelas. Lembaran ini dibagikan untuk mengetahui sejauh mana minat
siswa dalam belajar fisika serta keberhasilan siswa dalam belajar dikelas.
.6.3. Instrumen Tes Hasil Belajar
Instumen yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa adalah tes
hasil belajar siswa pada pokok bahasan Usaha dan Energi, yang terdiri dari 30 soal dalam
bentuk pilihan berganda dengan lima opsi (a, b, c, d, dan e). Diantara kelima pilihan jawaban
tersebut terdapat satu jawaban yang benar dan empat pilihan sebagai pengecoh (distraktor).
Sebelum dilakukan penelitian, test yang disusun terlebih dahulu diuji validitasnya. Adapun
kisi-kisi tes hasil belajar pada penelitian ini dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok Usaha dan Energi
Materi Klasifikasi dan Katergori Jumla
No
C1 C2 C3 C4 C5 C6 h Soal
1. Usaha 1 2 3,17 4 3
2. Energi Kinetik 6,20 7
dan Energi
Potensial,
3. Hubungan Usaha 11,12 5,9,1
dengan Energi 0
Kinetik
4. Hubungan Usaha 19 8,16
dengan Energi
Potensial
5. Hukum 14,15,18 13
Kekekalan
Energi Mekanik
Jumlah soal 1 1 17 9 2 30

Keterangan :
C1 : Mengingat
C2 : Memahami
C3 : Mengaplikasikan
C4 : Menganalisis
C5 : Mengevaluasi
C6 : Mencipta
Dalam penyusunan tes ini digunakan validasi isi (Content Validity) yaitu
menyesuaikan soal tes dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dengan materi pokok Usaha dan Energi. Masing masing soal diberi skor 1 jika jawaban benar
dan skor 0 jika jawaban salah.
Selanjutnya jumlah total skor dari setiap siswa dikonverensikan kedalam bentuk nilai
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah total skor
Nilai= x 100
Jumlah Skor
Nilai hasil belajar tersebut ditabulasi dalam kategori ketuntasan belajar berdasarkan
nilai KKM di SMAS St. Petrus Medan. Adapun kriteria ketuntasan belajar dapat dilihat
dalam tabel 3.4 dibawah ini:
Tabel 3.3. Penentuan Nilai Perolehan Hasil belajar
Nilai Tingkat Hasil Belajar
¿ 70 Tidak Tuntas
≥ 70 Tuntas

.6.4. Tes Keterampilan Berpikir Kreatif


Tes berfikir kreatif dalam penelitian ini berbentuk tes pilihan essai bertujuan agar
siswa dapat mengungkapkan seluruh kemampuannya. Soal dalam bentuk essai membutuhkan
banyak variasi pertanyaan sehingga dapat menggali konsep dan pola pikir siswa yang telah
ada dalam struktur kognitif siswa. Kisi kisi soal keterampilan berpikir kreatif dapat dilihat
pada tabel 3.4 Pedoman penskoran tes keterampilan berpikir kreatif dapat dilihat pada Tabel
3.5.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Keterampilan Berpikir Kreatif
No Indikator Kreativitas Nomor Soal Jumlah Soal
1 Kelancaran berpikir (fluency) 1 1
2 Berpikir Luwes (flexibility) 2,4 2
3 Berpikir Orisinalitas 3 1
(originality)
4 Berpikir Merinci (elaboration) 5 1
Jumlah 5 5

Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Tes Keterampilan Berpikir Kreatif


No Indikator Sub Indikator Keterangan Skor
1 Berpikir Menciptakan/ Tidak menuliskan sama sekali 0
lancar mengajukan Memberikan jawaban yang tidak 1
(fluancy) banyak relevan dengan pemecahan masalah
pertanyaan tetapi pengungkapan kurang jelas
Memberikan 1 jawaban relevan 2
dengan pemecahan masalah tetapi
pengungkapan kurang jelas
Memberikan 2 jawaban yang relevan 3
dengan pemecahan masalah dan
pengungkapan masalah lengkap serta
jelas
Memberikan 3 atau lebih jawaban 4
yang relevan dengan pemecahan
masalah dan pengungkapannya
lengkap serta jelas
2 Berpikir Menghasilkan Tidak menuliskan sama sekali 0
luwes jawaban yang Memberikan 1 jawaban yang tidak 1
(flexibility) bervariasi dengan relevan untuk pemecahan masalah /
sudut pandang jawaban masalah
yang berbeda
Memberikan jawaban hanya 2 cara 2
dan terdapat kekeliruan dalam proses
perhitungan sehingga hasilnya jelas
Memberikan jawaban hanya 3 cara, 3
proses perhitungan benar dan hasilnya
benar
Memberikan jawaban hanya 3 cara, 4
proses perhitungan benar dan hasilnya
benar
3 Berpikir Mengajukan Tidak menuliskan sama sekali 0
Orisinalitas jawaban yang
(originality) asli, atau Menemukan jawaban tidak relevan 1
memberikan untuk pemecahan masalah/ jawaban
jawaban yang salah
jarang Menemukan jawaban dengan caranya 2
dimunculkan sendiri tetapi tidak dapat dipahami
orang lain Menemukan jawaban dengan caranya 3
sendiri, proses penjelasan sudah
tertera tetapi tidak selesai
Menemukan dengan caranya sendiri 4
dan proses penjelasan atau
keterangannya serta hasilnya adalah
benar
4 Berpikir Mengembangkan Tidak menuliskan sama sekali 0
terperinci , memperinci Memperinci ide yang tidak relevan 1
(elaborasi) detail-detail untuk pemecahan masalah/ jawaban
menambah, salah
memperkaya Terdapat kekeliuran dalam 2
suatu gagasan memperluas situasi tanpa disertai
perincian
Terdapat kekeliuran dalam 3
memperluas situasi dan disertai
perincian yang kurang detail
Memperluas situasi dengan benar dan 4
merincinya detail bahkan memberikan
warna-warni penulisan yang berbeda
untuk poin yang sangat penting

1.7. Validitas Tes


Validitas tes adalah ketelitian tes untuk dapat memenuhi fungsinya dalam
menggambarkan keadaan aspek yang diukur dengan tepat dan teliti. Penyusunan tes ini
digunakan validitas isi dan validitas butir soal.
.7.1. Validitas Isi
Validitas isi yaitu menyesuaikan soal tes dengan berpedoman pada kurikulum dengan
materi usaha dan energi. Validitas isi adalah derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan
substansi yang ingin diukur yaitu kesesuaian indikator dengan soal. Instrumen yang telah
disusun kemudian divaliditaskan kepada ahli (dosen atau guru). Sebuah tes dikatakan
memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi
atau isi pelajaran yang diberikan.
.7.2. Validitas Butir Soal
Pengujian dari validitas ramalan didasarkan atas perhitungan-perhitungan secara
empiris. Validitas butir soal di ujicoba ke siswa-siswa yang sebelumnya telah mempelajari
materi usaha dan energi yang akan diajarkan pada sampel penelitian. Rumusan kolerasi yang
dapat digunakan adalah rumus kolerasi product moment sebagai berikut :
N Σxy−( Σ y )
r xy= (3.1)
√[ N ( Σ x 2) −( Σ x )2 ][ N ( Σ y 2 ) −( Σ y )2 ]
Dengan :
rxy = koefisien kolerasi antara variabel X dan variabel Y
x = skor nutir soal yang dihitung
y = skor total butir soal
N = banyak sampel

.7.3. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat
dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Rumus yang digunakan untuk menentukan koefisien reliabilitas yaitu menggunakan rumus
Kuder-Richardson (KR-20): yaitu:
2
S −∑ pq
R11 = ( )( n
n−1 S
2 )
(3.2)

Keterangan:
R11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 - p)
∑ pq = jumlah hasil perlakuan antara p dan q
n = jumlah item
S = standar deviasi
Kriteria pengujian validitas adalah setiap item valid apabila r xy > r tabel ( r tabel
diperoleh dari nilai kritis r product moment dengan taraf signifikn α = 0,05).
Tabel 3.6 Kategori dan Nilai Reliabilitas.
Nilai Kategori
0.00 – 0.20 Sangat rendah
0.21 – 0.40 Rendah
0.41 – 0.60 Cukup
0.61 – 0.80 Tinggi
0.81 – 1.00 Sangat tinggi
(Arikunto, 2009).
.7.4. Taraf Kesukaran
Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran tes masing-masing item
tes yaitu:
¿
B
P= … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . ¿ 3.3)
JS
Dengan:
P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh siswa
Adapun kategori penilaiannya dapat ditunjukkan pada Tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.7 Kategori dan Nilai Taraf Kesukaran


Nilai Kategori
0 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah

.7.5. Daya Pembeda Tes


Rumus yang digunakan untuk menentukan daya beda masing-masing item tes dapat
dilihat di bawah dan kategori penilaian dapat ditunjukkan pada tabel 3.4.
B A BB
D= − =P A −PB … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .(3.4)
J A JB
Dengan :
D = daya pembeda
BA = jumlah benar pada kelompok atas
BB = jumlah benar pada kelompok bawah
JA = jumlah siswa pada kelompok atas
JB = jumlah siswa pada kelompok bawah
Adapun kategori penilaian daya pembeda tes dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut ini.
Tabel 3.8 Kategori dan Nilai Daya Pembeda Tes
Nilai Kategori
0,00 – 0,20 Buruk
0,20 – 0,40 Cukup
0,40 – 0,70 Baik
0,70 −¿ 1,00 Baik sekali
(Arikunto, 2009: 213)
Setelah memperoleh hasil validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda tes,
tentunya peneliti akan memilah item-item soal yang sudah valid dan reliabel untuk dijadikan
sebagai instrumen tes dalam penelitian. Item yang tidak valid otomatis dibuang sebab sudah
terbukti tidak dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

1.8. Teknik Analisis Data


3.8.1. Menentukan Mean dan Simpangan Baku
a. Menentukan Mean
Menentukan nilai rata-rata digunakan rumus yaitu:

x́=
∑ f i xi
∑ fi

Keterangan: x́ = Rata-rata nilai siswa


x i = Nilai siswa
f = Jumlah siswa (sampel) (Sudjana, 2005)
b. Menentukan Simpangan Baku
Menghitung simpangan baku (s) digunakan rumus yaitu:
2
x i− x́ ¿
¿
¿
∑¿
¿
s= √ ¿
Keterangan: s = simpangan baku
x i = Jumlah nilai total siswa
x́ = Rata-rata nilai siswa
n = Jumlah siswa (Sudjana, 2005)

3.9. Menguji Kesamaan Dua Rata-rata


3.9.1. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors. Menurut Sudjana (2015: 466)
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Mengubah data pengamatan X1, X2,…. Xi menjadi angka baku X1, X2,…. Xi dengan
rumus:
X i − X́
Z 1=
S
Keterangan :
X = Rata-rata nilai hasil belajar
S = Standar deviasi
b. Untuk tiap angka baku ini menggunakan distribusi normal baku dihitung peluang F(
Z 1 ) =P ( Z ≤ Z 1 )
c. Menghitung proporsi Z 1 , Z 2 ,… . Zi , yang lebih kecil atau sama dengan Zi.
Proporsi ini dinyatakan dengan rumus :
Z
banyaknya Z 1 , Z 2 , … . Z n yang ≤ Z i
(¿¿ i)=
n
S¿
Z
d. Mencari harga mutlak dari selisih F( Z ) (¿¿ 1)
−S ¿
e. Mengambil harga mutlak terbesar disebut Lo untuk menerima atau menolak
hipotesis dibandingkan Lo dengan nilai kritis Lk Yang diambil dari daftar Lilliefors
dengan taraf nyata α = 0,05.
Dengan kriteria:
L0 < Ltabel maka sampel berdistribusi normal
L0 > Ltabel maka sampel tidak berditribusi normal (Sudjana, 2005)

3.9.2. Uji Homogenitas


Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil varians
homogen atau tidak, dengan rumus:
S21
Fhitung = 2
S2
2
Keterangan: S 1 = Varians terbesar
2
S 2 = Varians terkecil
Kriteria pengujian:
Jika Fhitung < Ftabel maka kedua populasi mempunyai variansi sama.
Jika Fhitung > Ftabel maka kedua populasi tidak mempunyai variansi sama (Sudjana,
2015: 466).

3.9.3. Pengujian Hipotesis (Uji t)


Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji MeNemar, dengan rumusan
hipotesisnya adalah:
Ho :Tidak ada perbedaan keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa
menggunakan penerapan model inquiry training dengan multirepresentasi
berbantuan powerpoint dengan menggunakan pembelajaran konvensional di
SMA
Ha :Keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa menggunakan
penerapan model inquiry training dengan multirepresentasi berbantuan
powerpoint lebih baik daripada keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar
siswa menggunakan pembelajaran konvensional di SMA.
3.9.4. Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t Dua Pihak)
Uji t dua pihak digunakan untuk mengetahu kesamaan kemampuan awal siswa pada
kedua kelompok sampel. Hipotesis yang diuji berbetuk:
H o :μ 1=μ2
H a :μ 1 ≠ μ2
(Sudjana, 2015)
Keterangan:
μ1=μ2 :Kemampuan pemecahan masalah awal peserta didik pada kelas eksperimen
sama dengan kemampuan pemecahan masalah awal peserta didik pada
kelas kontrol.
μ1 ≠ μ2 :Kemampuan pemecahan masalah awal peserta didik pada kelas eksperimen
tidak sama dengan kemampuan pemecahan masalah awal peserta didik pada
kelas kontrol.
Bila data penelitian berdistribusi normal dan homogen maka untuk menguji hipotesis
menggunakan uji t dengan rumus, yaitu:
X́ 1− X́ 2
t=
s
√{ 1 1
+
n 1 n2 }
Dimana S adalah variansi gabungan yang dihitung dengan rumus:
n
n
2
2 ( ¿¿ 2−1)S2
(¿¿ 1−1)S 1+
n 1+ n2−2
¿
S2=¿
−t <t <t t
Kriteria pengujian adalah: terima Ho jika 1−
1
1−
1 dimana 1−
1 didapat dari
2α 2α 2α

daftar distribusi t dengan dk = n1 + n2 – 2 dan α = 0,5. Untuk harga t lainnya Ho ditolak.


−t <t <t
Jika pengolahan data menunjukkan bahwa 1−
1
1−
1 atau nilai thitung yang
2α 2α

−t t
diperoleh berada diantara 1−
1 dan 1−
1 , maka Ho diterima. Dapat diambil
2α 2α

kesimpulan bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama denga kemampuan
awal siswa pada kelas kontrol. Jika pengelolaan data menunjukkan nilai t hitung tidak berada

−t t
diantara 1−
1 dan 1−
1 , maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat diambil kesimpulan
2α 2α
bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen tidak sama dengan kemampuan awal
siswa pada kelas kontrol (Sudjana, 2015).

3.9.5. Uji Kesamaan Rata-rata Postes (Uji t satu Pihak)


Uji t satu pihak digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan yaitu
model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa. Hipotesis yang diuji
berbentuk:
H o :μ 1=μ2
H a :μ 1> μ 2
Keterangan:
μ1=μ2 : Keterampilan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol sama, berarti tidak ada pengaruh model Inquiry Training dengan
Multirepresentasi.
μ1 > μ2 : Keterampilan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari
kelas kontrol, berarti ada pengaruh model Inquiry Training dengan
Multirepresentasi.

Hipotesis menggunakan uji t dengan rumus, yaitu:


X́ 1− X́ 2
t=
s
√{ 1 1
+
n 1 n2 }
Dimana S adalah variansi gabungan yang dihitung dengan rumus:
n
n
2
2 ( ¿¿ 2−1)S2
(¿¿ 1−1)S 1+
n 1+ n2−2
¿
S2=¿
Keterangan:
t = Distribusi t
x́ 1 = Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
x́ 2 = Rata-rata hasil belajar kelas kontrol
n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
n2 = Jumlah siswa kelas kontrol
2
S 1 = Varians kelas eksperimen
S 22 = Varians kelas kontrol
2
S = Varians dua kelas sampel
Kriteria pengujian adalah: terima Ho, jika t < t1-α dimana t1-αdidapat dari daftar
distribusi t dengan peluang (1-α) dan dk = n1 +n2−2 dan α = 0,05. Untuk harga t lainnya
Ho ditolak (Sudjana, 2015).

Anda mungkin juga menyukai