METODE PENELITIAN
1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Swasta St.Petrus Medan Jl. Luku I No 1
Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, Kota Medan Prov Sumatra Utara dan waktu penelitian
dimulai pada bulan Februari-April 2019 pada tahun ajaran 2018/ 2019.
1.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.7.1.1.1.2.1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta St.Petrus
Medan IPA Semester II T.P 2018/ 2019 yang berjumlah 2 kelas.
3.7.1.1.1.1.1.2.2. Sampel Penelitian
Pengambilan sample dilakukan secara total sampling. Sample penelitian ini terdiri
dari dua kelas yaitu kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran inquary training
dengan multirepresentasi berbantuan powerpoint dan kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional.
1.3. Variabel Penelitian
Penelitian eksperimen ini melibatkan beberapa variabel yang dikelompokkan sebagai
berikut :
1) Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pembelajaran yang menggunakan model inquiry training dengan multirepresentasi
berbantuan powerpoint .
2) Variabel terikat (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini, yaitu hasil belajar dan
keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran pada materi pokok usaha dan energi
di kelas X semester genap.
Keterangan :
X = Instrumen penelitian
Y1 = Model Pembelajaran Inquiry Training
Y2 = Pembelajaran konvensional
Observasi ke Sekolah
Angket Siswa Angket Guru
Menganalisis Hasil Angket Siswa dan Guru
Populasi
Sampel
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Validasi Instrumen
Pretest
Selesai
Gambar 3.1. Skema Penelitian
Keterangan :
C1 : Mengingat
C2 : Memahami
C3 : Mengaplikasikan
C4 : Menganalisis
C5 : Mengevaluasi
C6 : Mencipta
Dalam penyusunan tes ini digunakan validasi isi (Content Validity) yaitu
menyesuaikan soal tes dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dengan materi pokok Usaha dan Energi. Masing masing soal diberi skor 1 jika jawaban benar
dan skor 0 jika jawaban salah.
Selanjutnya jumlah total skor dari setiap siswa dikonverensikan kedalam bentuk nilai
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah total skor
Nilai= x 100
Jumlah Skor
Nilai hasil belajar tersebut ditabulasi dalam kategori ketuntasan belajar berdasarkan
nilai KKM di SMAS St. Petrus Medan. Adapun kriteria ketuntasan belajar dapat dilihat
dalam tabel 3.4 dibawah ini:
Tabel 3.3. Penentuan Nilai Perolehan Hasil belajar
Nilai Tingkat Hasil Belajar
¿ 70 Tidak Tuntas
≥ 70 Tuntas
.7.3. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat
dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Rumus yang digunakan untuk menentukan koefisien reliabilitas yaitu menggunakan rumus
Kuder-Richardson (KR-20): yaitu:
2
S −∑ pq
R11 = ( )( n
n−1 S
2 )
(3.2)
Keterangan:
R11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 - p)
∑ pq = jumlah hasil perlakuan antara p dan q
n = jumlah item
S = standar deviasi
Kriteria pengujian validitas adalah setiap item valid apabila r xy > r tabel ( r tabel
diperoleh dari nilai kritis r product moment dengan taraf signifikn α = 0,05).
Tabel 3.6 Kategori dan Nilai Reliabilitas.
Nilai Kategori
0.00 – 0.20 Sangat rendah
0.21 – 0.40 Rendah
0.41 – 0.60 Cukup
0.61 – 0.80 Tinggi
0.81 – 1.00 Sangat tinggi
(Arikunto, 2009).
.7.4. Taraf Kesukaran
Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran tes masing-masing item
tes yaitu:
¿
B
P= … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . ¿ 3.3)
JS
Dengan:
P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh siswa
Adapun kategori penilaiannya dapat ditunjukkan pada Tabel 3.5 berikut.
x́=
∑ f i xi
∑ fi
−t t
diperoleh berada diantara 1−
1 dan 1−
1 , maka Ho diterima. Dapat diambil
2α 2α
kesimpulan bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama denga kemampuan
awal siswa pada kelas kontrol. Jika pengelolaan data menunjukkan nilai t hitung tidak berada
−t t
diantara 1−
1 dan 1−
1 , maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat diambil kesimpulan
2α 2α
bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen tidak sama dengan kemampuan awal
siswa pada kelas kontrol (Sudjana, 2015).