Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta’ala, Tuhan semesta alam, yang maha
pemurah lagi maha penyayang, yang telah melimpahkan nikmat, karunia serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Buku Ajar sanitasi industri. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wasalam, para sahabat dan hamba Allah yang mengikuti risalah-Nya.
Buku ini disusun untuk memberi pengalaman belajar kepada siswa SMK program
keahlian Teknologi Hasil Perikanan tingkat X yang sedang menempuh materiMenerapkan
sanitasi industri dalam pengolahan hasil perikanan.
Bahan Ajar Menerapkan sanitasi industri dalam pengolahan hasil perikananini penulis
berupaya menguraikan prinsip, tujuan, dan Menerapkan sanitasi industri dalam pengolahan
hasil perikanan. Bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi pegangan siswa dalam belajar
menerapkan sanitasi industri dalam pengolahan hasil perikanan.
Tim Penyusun
COVER ........................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
KOMPETENSI INTI .................................................................................................... 4
KOMPETENSI DASAR ............................................................................................... 4
I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
II. TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................... 5
III. MATERI ................................................................................................................. 6
A. Pengertian Sanitasi ................................................................................................. 6
B. Manfaat sanitasi dan hygiene pada industri......................................................... 7
C. 8 Kunci SSOP ........................................................................................................8
D. Sanitasi Bahan Baku ............................................................................................... 23
E. Sanitasi Peralatan ................................................................................................... 27
F. Sanitasi Pekerja ....................................................................................................... 30
G. Sanitasi Ruang Produksi ........................................................................................ 32
H. Bahan Pembersih dan Saniter ............................................................................... 34
I. Penanganan Limbah ............................................................................................... 36
IV. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 38
dan lingkup dasar penanganan bahan dan dengan bidang dan lingkup kelompok
dasar proses pengolahan hasil perikanan kompetensi dasar penanganan dan dasar
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan proses pengolahan hasil perikanan.
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dengan mutu dan kuantitas yang terukur
bagian dari keluarga, sekolah, dunia mengolah, dan menyaji secara efektif,
KOMPETENSI DASAR
3.2. Menerapkan sanitasi industri dalam pengolahan hasil perikanan
4.2. Melaksanakan sanitasi industri dalam pengolahan hasil perikanan
C. 8 Kunci SSOP
NSHATE (1999) mengelompokkan prinsip-prinsip sanitasi untuk diterapkan dalam
SPO Sanitasi menjadi 8 Kunci persyaratan Sanitasi, yaitu :
Kunci 1. Keamanan air
Air merupakan komponen penting dalam industri pangan yaitu sebagai bagian dari
komposisi; untuk mencuci produk; membuat es/ glazing; mencuci peralatan/ sarana lain;
untuk minum dan sebagainya. Karena itu dijaga agar tidak ada hubungan silang antara air
bersih dan air tidak bersih (pipa saluran air harus teridentifikasi dengan jelas). Sumber air
yang digunakan dalam industri pangan : 1) Air PAM, biasanya memenuhi standar mutu ; 2)
Air sumur, peluang kontaminasinya sangat besar, karena adanya banjir, septictank, air
pertanian dan sebagainya; 3) Air laut (digunakan industri perikanan) harus sesuai dengan
standar air minum, kecuali kadar garam.
KUNCI
SANITAS PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
I
1. Keamanan GOAL: • Mutu air dan Stop FR-SSOP
Air & Es Air untuk proses kemungkinan operasi 01-01:
produksi: persyaratan hubungan silang dari lakukan formulir
air minum outlet air dicek treatment monitoring
PROSEDUR: dengan evaluasi Stop dan koreksi
• Air berasal dari sensori setiap operasi mutu air.
artesis/ sumur yang preoperasi oleh QC lakukan FR-SSOP
kemudian • Kemungkinan treatment, 01-02
disalurkan ke unit hubungan silang dari tarik formulir
water treatmen outlet air dicek produk monitoring
• Perlakuan air dengang evaluasi yang dan koreksi
meliputi: filter, UV sensori setiap terkena. mutu air
dan didistribusikan preoperasi oleh QC Lakukan hasil lab.
ke UPI • Mutu hasil uji dicek perbaikan
• Pemipaan air di setiap 6 bulan sekali
pastikan tidak
terjadi kontaminasi
silang dengan air
tidak bersih
Kunci 2. Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak dengan bahan pangan
1. Monitoring :
- Kondisi permukaan yang kontak dengan pangan : dilakukan dengan inspeksi visual
terhadap permukaan
- Kebersihan dan sanitasi permukaan yang kontak dengan pangan apakah terpelihara
- Tipe dan konsentrasi bahan sanitasi : dengan test strips/kits. Verifikasi dilakukan
dengan pengujian mikrobial permukaan secara berkala
- Kebersihan sarung tangan dan pakaian pekerja. : apakah dalam kondisi baik
2. Tindakan koreksi :
- Bila terjadi konsentrasi sanitiser bervariasi setiap hari maka harus memperbaiki / ganti
peralatan dan melatih operator
- Observasi pertemuan dua meja, bila terisi rontokan produk maka pisahkan agar
mudah dibersihkan
- Bila meja kerja menunjukkan tanda korosi maka perbaiki / ganti meja yang tidak
korosi
3. Rekaman :
- Dilakukan pada setiap monitoring dan bila terjadi koreksi
- Bentuk rekaman : monitoring periodik, rekaman monitoring sanitasi harian / bulana
KUNCI REKAMA
PROSEDUR MONITORING KOREKSI
SANITASI N
E. Sanitasi Peralatan
Peralatan dalam industry pangan merupakan alat ang bersentuhan lagsung dengan
bahan, untuk menghindari terjadinya kontaminsai maka perlatan yang digunakana untuk
mengolah dan menyajikan makanan harus sesuai dengan peruntuknnya dan memenuhi
persyaratan hygiene sanitasi. Peralatan merupakan sarana untuk merubah bahan hasil
perikanan menjadi produk yang dikehendaki. Untuk mendapatkan produk yang baik maka
peralatan yang digunakan selain berfungsi dengan baik dan ekonomis juga harus memenuhi
persyaratan sanitasi mesin / peralatan yang memenuhi persyaratan sanitasi adalah dengan
konstruksi sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan dan tidak berpengaruh negatif
terhadap produk serta tahan terhadap bahan dan bahan pembersih
1. Tipe Konstruksi Peralatan
- Konstruksi peralatan tabung baja mempunyai banyak keuntungan dibandingkan
dengan besi siku yaitu :
a. Kuat
b. Tidak ada permukaan yang menonjol untuk memungkinkan uap partikel dan
kotoran tertinggal
c. Air dan cairan mengalir dengan baik dan korosi seminimal mungkin
d. Pembersihan mudah dilakukan
- Ketentuan umum dalam konstruksi peralatan
a. Sambungan harus halus, rata tanpa kerut dan retak
b. Dead endsterdiri dari pipa tertutup atau rongga yang akan menampung hasil akhir
secara teratur
c. Peralatan dengan penutup yang berhubungan dengan bahan atau cairan seperti
pompa atau finisher mudah dibuka untuk dibersihkan rangka padat ditempatkan
d. Mesin dengan rangka padat ditempatkan pada pondasi yang kuat dan tertutup serta
ditempatkan tinggi di atas lantai sehingga mudah dibersihkan
e. Sudut pada peralatan melengkung ( tidak membuat sudut mati ) sehingga mudah
dibersihkan
Apabilacemaran yang terdapat pada peralatan terlalu berat, misalnya kerak gosong pada
ketel, wajan, atau pan, atau jenis cemaran dari lemak atau gemuk, maka diperlukaan tahap
lain, yaitu perendaman. Tahap ini mendahului tahap-tahap lainnya dengan tujuan melunakan
cemaran, sehingga mudah dilepaskan dari peralatan. Biasanya alat yang digunakan untuk
pencucian secara manual adalah sikat tangan
5. Evaluasi Pembersihan
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembersihan peralatan
dicapai yang dilakukan oleh petugas sanitarian, pengawas bagian, pengawas
pemeliharaan dan pengawas pabrik. Data evaluasi ditulis pada blanko penilaian yang
sudah ditetapkan.
Identifikasidapat didasarkan pada bahan aktif dan mencakupi tetapi tidak terbatas pada:
Deterjen berbasis asam atau basa
Metode sanitasi berbasis uap panas atau air panas
Sanitasi berbahan dasar pemutih
QUATS
Sanitasi berbahan dasar alcohol
Penggunaan lampu UV, radiasi gamma dan
pengkombinasian pembersih dan bahan pensanitasi
I. Penanganan Limbah
Pengendalian limbah dari industri pengolahan hasil perikanan harus ditangani sebaik-
baiknya agar tidak menimbulkan pencemaran terhadap produk serta lingkungan. Limbah
padat pada industri pengolahan hasil perikanan berupa isi perut, sisik, insang, lendir, dan lain-
lain. Ada empat cara pembuanganlimbah padat yaitu :
Limbah cair ( air buangan ) yang berasal dari industri perikanan mengandung zat
organik yang tinggi sehingga dapat menimbulkan pencemaran. Pengolahan limbah cair dapat
secara fisika meliputi perlakuan penyaringan, pengendapan dan pengapungan. Pengolahan
limbah cair secara kimia meliputiproses penetralan pH, proses penggumpalan dengan bahan
kimia dan pemasukan gas inert ke dalam limbah sehingga gas yang tidak diinginkan terbawa
keluar. Pengolahan limbah cair secara biologis dengan mengurangi bahan organik dalam air
buangan dengan cara mengoksidasi zat organik tersebut dengan bantuan mikrobia.
Agustina, D. et al. 2016. Laporan Hasil Praktek (Magang) Pasteurized Crab Meat PT.
Sumber Mina Bahari. Universitas Diponegoro, Semarang
Al-Haris, A.A. 2010. Laporan Praktek Kerja Industri Proses Pembekuan (Froozen) di PT.
Fishindo Isma Raya Tuban Jawa Timur. SMK 1 Kedung, Jepara
Direktorat Pembina Sekolah Menengah Kejuruan. 2014. Buku Teks Bahan Ajar Siswa:
Keamanan Pangan 1. Jakarta
Pramono, W.H. 2010. Sanitasi dan Hygiene Agroindustri. SMK N 1 Kalibagor. Dinas
Pendidikan Kabupaten Banyumas
Siswati, R. 2004. Penerapan Prinsip Sanitasi dan Hygiene dalam Industri Perikanan Edisi
2004. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Siswati, R. 2004. Penerapan Prinsip Sanitasi dan Hygiene dalam Industri Perikanan.
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Susiwi. 2009. Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) SPO Sanitasi.
FMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia
Sutrisno. 2007. Sanitasi dan Sanitizer dalam Industri Pangan