Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN MUSLIM DALAM

MEMILIH JASA PERBANKAN: BANK SYARIAH VS BANK KONVENSIONAL

ELA PATRIANA
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
E-mail: elapatriana@uinjkt.ac.id

NURISMALATRI
Universitas Pamulang
E-mail: nurismalatri86@gmail.com

Abstract
The purpose of this study is to analyze the factors that influence the choice of Muslim customers against
sharia banks and conventional banks. The object of research is sharia bank and conventional bank in
Tangerang Selatan area. Data were collected through questionnaires. From the research result, there are
four determinants of customer decision in sharia bank are: factor 1 (process), factor 2 (assurance), factor
3 (intense to use) and factor 4 (promotion). Factors influencing the decision to choose a conventional
bank product are: factor 1 (reliability), factor 2 (people), factor 3 (feeling) and factor 4 (promotion).
Bank service quality measurement is expected to provide useful information for bank management to
improve and improve service quality to customers.

Keywords: Conventional Bank, Customer Decisions, Sharia Bank

PENDAHULUAN dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya


Perbankan Indonesia bertujuan menunjang kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
pelaksanaan pembangunan nasional dalam atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
dan stabilitas nasional ke arah peningkatan Prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan
kesejahteraan rakyat. Hal ini terlihat dari sebagian dana berdasarkan Surat Edaran bank Indonensia
besar aset produktifnya berupa pembiayaan No. 10/14/DPBS tanggal 17 Maret 2008, terdiri
yang diberikan kepada masyarakat atau disebut dari pengaturan Giro dan Tabungan atas dasar
juga nasabah. Kegiatan jasa bank diatas sesuai Akad Wadi'ah, Giro atas dasar Akad Mudharabah,
dengan perannya yang tertera dalam undang- Tabungan dan Deposito atas dasar Akad
undang Republik Indonesia No 10 tahun 1998 Mudharabah. Sedangkan bentuk penyaluran
tentang perbankan pada bab 1 pasal 1 yaitu, kredit pada bank syariah disebut dengan
yang menegaskan bahwa bank adalah badan pembiayaan. Pembiayaan ini dapat berupa
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat transaksi bagi hasil yaitu dengan akad mudharabah
52 & Al-Masraf (Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan) - Volume 3, Nomor 1, Januari - Juni 2018

dan musyarakah, transaksi sewa menyewa, tersebut, maka dapat mendekatkan bank syariah
transaksi jual beli dengan akad murabahah, pada nasabah dan calon nasabah serta dapat
salam dan istishna, transaksi pinjam meminjam menciptakan image yang baik dan mampu
dan transaksi menyewa jasa. meningkatkan market share perbankan syariah
Pada akhir tahun 2016, kondisi perbankan Indonesia.
syariah baik Bank Umum Syariah (BUS), Unit TINJAUAN PUSTAKA
Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Hasil penelitian terdahulu mendukung
Rakyat Syariah sejalan dengan perbankan pendapat bahwa perilaku konsumen sebagai
nasional, terjaga dengan baik dan menunjukan nasabah perbankan sangat dipengaruhi oleh
perkembangan yang positif. Seluruh indikator sikap dan persepsi mereka. Hasil Survey yang
kinerja perbankan syariah semakin membaik dilakukan Tim penelitian Universitas Andalas
meliputi pertumbuhan aset, dana pihak ketiga bekerjasama dengan Bank Indonesia (2005)
dan pembiayaan, share perbankan syariah di Sumatera Barat dengan hasil bahwa terdapat
mencapai 5,33% dibanding tahun 2015 sebesar perbedaan persepsi terhadap keberadaan bank
4,67%. Mayoritas penduduk Indonesia adalah syariah dan bank konvensional. Mayoritas
kaum muslim, seharusnya ini menjadi potensi menyatakan mengenal keberadaan bank syarah
bank syariah dalam memperluas market sharenya. namun yang memahami prinsip bank syariah
Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman dan relatif kecil. Hasil uji lainnya mendukung bahwa
sosialisasi terhadap masyarakat tentang produk tidak terdapat hubungan signifikan antara
dan sistem perbankan syariah di Indonesia persepsi tentang bunga dengan keinginan untuk
masih sangat terbatas. menjadi nasabah bank syariah. Hasil survey
Berdasarkan kepada uraian di atas, dapat yang dilakukan oleh Maski (2010) bahwa pada
dirumuskan beberapa permasalahan yang layak variabel pelayanan, kepercayaan, pengetahuan
untuk diangkat dalam penelitian ini, yakni: tentang perbankan syariah dan fasilitas fisik
(1) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi bank yang menjadi fokus penelitian, ternyata
keputusan nasabah dalam menabung di bank pelayanan dan kepercayaan yang mempengaruhi
syariah?; (2) Bagaimana perbedaan persepsi nasabah dalam memilih bank syariah.
pemilihan bank syariah dan bank konvensional?; Ashfaq, Kashifurrehman dan Saif (2010),
Sedangkan tujuan dari ini adalah menelusuri meneliti tentang pengaruh positif kualitas
tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelayanan dan kepuasan nasabah bank Islam
keputusan nasabah dalam menabung di bank dan Bank Konvensional di Pakistan. pertanyaan
syariah. Dengan diketahuinya faktor-faktor kuisioner berdasarkan keingintahuan terhadap
Analisis Faktor Penentu Keputusan Konsumen (Ela Patriana & Nurismalatri) & 53

pengalaman yang nasabah rasakan. hasil dan penggunaan pelanggan yang tinggi ada
penelitian ini bahwa Bank syariah dan Bank untuk akun giro dan tabungan. Sedangkan
konvensional saling berkompetisi dalam untuk berbagai produk pinjaman kecuali Quard,
memperbanyak jumlah nasabah dengan kualitas pelanggan tidak memiliki kesadaran tinggi
pelayanan dan kepuasan nasabah. terhadap produk tertentu dan terdapat hubungan
Zainuddin, dkk (2016) meneliti tantang antara kesadaran pelanggan akan produk/
pengambilan keputusan nasabah dalam memilih layanan bank syariah dan hubungan pelanggan
produk pembiayaan perbankan syariah, dengan dengan bank syariah hanya dalam hal produk
hasil bahwa ada lima faktor yang terbentuk tertentu. Kesadaran konsumen terhadap instrumen
yaitu (a) faktor 1 terdiri atas variabel process, pinjaman cenderung bergantung pada seberapa
brand awarness dan perceived quality, (b) faktor 2 lama hubungan pelanggan dengan bank tersebut.
terdiri atas physical evidence, perceived value Pentingnya kriteria pemilihan bank adalah sebagai
dan faktor sosial, (c) faktor 3 terdiri atas berikut dalam urutan turun penting: prinsip
variabel pricing, promotion, people dan faktor agama, lokasi yang mudah dijangkau, keluarga
sosial, (d) faktor 4 terdiri atas variabel produk dan teman, dan tingkat pengembalian. Namun,
dan faktor pribadi, (e) faktor 5 terdiri atas hanya “prinsip agama” yang menunjukkan
variabel place, physical evidence dan faktor budaya, rata-rata di atas rata-rata, menunjukkan bahwa
dan yang paling dominan berpengaruh adalah nasabah bank syariah masih lebih menyukai
process. mode perbankan Islam karena bank-bank
Yupitri dan Sari (2012) meneliti tentang mengikuti prinsip-prinsip Islam. Pelanggan
pengaruh fasilitas, promosi dan produk Bank dengan kategori usia di atas 25 tahun tidak
Syariah Mandiri terhadap pemilihan nasabah peduli dengan tingkat pengembalian sebagai
non muslim menjadi nasabah Bank Syariah kriteria pemilihan bank. Pelanggan dengan
Mandiri, hasil penelitiannya yaitu: variabel tingkat pendapatan yang rendah cenderung
fasilitas (X1) memiliki pengaruh yang sedang mengandalkan rekomendasi teman dan keluarga
yaitu 0,469, variabel promosi (X2) pengaruh dalam memilih bank sedangkan nasabah di
yang kuat yaitu 0,730 sedangkan variabel kategori pendapatan lebih tinggi memilih bank
produk (X3) memiliki pengaruh yang kuat syariah terutama karena alasan agama. Pelanggan
yaitu 0,529 terhadap nasabah non muslim dalam kategori pendapatan lebih tinggi cenderung
untuk menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri. mengandalkan lokasi bank yang nyaman dalam
Hasil penelitian yang dilakukan di membuat keputusan pemilihan bank. Tingkat
Bangladesh menemukan bahwa kesadaran pendidikan pelanggan tidak memainkan peran
54 & Al-Masraf (Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan) - Volume 3, Nomor 1, Januari - Juni 2018

penting dalam pemilihan kriteria seleksi nasabah. pengaruh oleh teman merupakan faktor penentu
Loo (2010) mengungkap tingkat kelayakan utama dalam menerima perbankan syariah.
terhadap perbankan syariah, namun tidak Dengan demikian, latar belakang etnis dan
mengukur ketepatan pengetahuan mengenai agama tidak benar-benar memiliki dampak
perbankan syariah. Dari penelitian di atas, signifikan pada pemilihan perbankan syariah.
umat Islam mendukung perbankan Islam terutama Penelitian Wusko menemukan sebagai
karena kepercayaan agama mereka. Namun, berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian
baik responden maupun staf perbankan membuktikan adanya pengaruh secara simultan
syariah tidak dapat mengartikulasikan manfaat atau bersama-sama antara variabel merek syariah
perbankan syariah atau menjelaskan perbedaan (X1), pelayanan syariah (X2), proses syariah
di antara banyak akun Islam. (X3), terhadap corporate image (Y). 2. Berdasarkan
Bley dan Kuehn memastikan pertumbuhan hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh
jangka panjang dan kemakmuran sektor secara parsial antara variabel merek syariah
keuangan Islam, mengatasi ketidaktahuan (X1) terhadap corporate image (Y). dan tidak ada
konsep keuangan Islam yang meluas tampaknya pengaruh yang signifikan antara pengaruh
sangat penting. Mendidik pasar seiring dengan pelayanan syariah terhadap corporate image (Y).
pemilihan kemasan produk Islami yang lebih (X2) dan proses syariah (X3), terhadap corporate
ramah pasar akan membantu daya saing produk image (Y).
keuangan Islam dibanding produk konvensional. Rizal (2013) menyatakan kelas menengah
Memfasilitasi pemahaman produk syariah yang terus berkembang dan berpotensi sangat
yang ditawarkan dan membuat komparatif besar di Indonesia adalah sebuah peluang
dengan produk konvensional serupa lebih mudah, bagi perbankan syariah untuk berkompetisi
akan membantu konsumen membuat pilihan dan turut memperbutkan pasar gemuk tersebut.
yang lebih baik. Ini memberi manfaat tambahan Berbagai macam karakteristik dari kelas
untuk memastikan bahwa pemasok produk menengah adalah suatu masukan yang berharga
dan layanan keuangan, baik Islam maupun sebagai bahan dasar melakukan segmentasi
konvensional, memberikan nilai komparatif pasar yang tepat, targeting yang tepat, dan
kepada konsumen. merumuskan strategi yang tepat dalam rangka
Marimuthu, dkk (2010) menghasilkan menciptakan produk yang bisa diterima oleh
penemuan bahwa entah itu Muslim atau pasar kelas menengah.
non-Muslim di Malaysia, faktor-faktor seperti Darna dan Wardani (2013) melakukan
cost-benefit, service delivery, kenyamanan dan penelitian mengenai pengaruh bauran promosi
Analisis Faktor Penentu Keputusan Konsumen (Ela Patriana & Nurismalatri) & 55

terhadap keputusan pengambilan produk mendukung strategi pertumbuhan perusahaan.


pembiayaan KPR Platinum iB bahwa variabel Pemilihan tempat di pusat bisnis yang
Promosi penjualan dan variabel publisitas merupakan daerah perkantoran dengan
yang berpengaruh secara signifikan terhadap kemudahan transportasi sangat memudahkan
keputusan pengambilan produk pembiayaan nasabah mencapainya. Terakhir untuk strategi
KPR Platinum iB dan diketahui bahwa promosi adalah dengan penekanan secara agresif
keputusan pengambilan produk pembiayaan melalui iklan, personal selling, cross selling dan
KPR Platinum iB didominasi oleh variabel promosi penjualan.
Publisitas. Nasrullah, Burhan, dan Multifiah (2013)
Fatimah dan Metekohy (2013) menyatakan memperkuat teori-teori investasi serta konsisten
strategi yang diperoleh untuk produk murabahah dengan beberapa penelitian sebelumnya, yang
dari bank X syariah adalah “growth strategy“. mengambarkan bahwa minat investor sukuk
Posisi pada kuadran ini merupakan posisi negara dipengaruhi oleh variabel kepatuhan
yang menguntungkan. Perusahaan dapat syariah dan manfaat ekonomi. Namun yang
memanfaatkan peluang dan kekuatan secara paling dominan dalam mempengaruhi minat
maksimal, dengan membuat kebijakan yang investor dalam pembelian sukuk Negara justru
mendukung pertumbuhan yang agresif dari variabel manfaat ekonomi yakni suku bunga, di
produk pembiayaan murabahah. Strategi bauran mana nilai koefesien suku bunga paling tinggi
pemasaran yang terdiri dari strategi produk, dibanding dengan nilai koefesien variabel lainnya.
harga, promosi dan tempat, harus mengacu Temuan ini mengambarkan bahwa tingginya
pada strategi pertumbuhan. Untuk meningkatkan tingkat pembelian sukuk Negara ternyata
pertumbuhan produk, perusahaan secara lebih dipengaruhi variabel yang bersifat spekulatif,
agresif menekankan kelebihan-kelebihan produk oleh karena itu penerbitan sukuk.
kepada nasabah seperti jumlah pembiayaan Hasil penelitian Fitriansyah, Mulyadi,
yang cukup besar serta jangka waktu yang dan Suroso menemukan variabel bebas bauran
mencapai 15 tahun. Margin dapat digunakan pemasaran, yaitu Produk (X1), Harga (X2),
untuk menciptakan pertumbuhan dari harga Promosi (X3) dan Tempat (X4), mempunyai
atau price. pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
Calon nasabah harus mengetahui bahwa memilih Koperasi Jasa Keuangan Syariah
penetapan margin memiliki nilai bersaing (KJKS) dan variabel Harga mempunyai pengaruh
dengan bank lain. Pada strategi tempat, yang lebih dominan terhadap keputusan nasabah
perusahaan memilih posisi yang sangat memilih Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)
56 & Al-Masraf (Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan) - Volume 3, Nomor 1, Januari - Juni 2018

“HALAL” di Samarinda. bank syariah, digunakan analisis statistik


METODOLOGI PENELITIAN deskriptif berupa tabulasi silang, grafik,
Daerah penelitian meliputi kota Tangerang rata-rata dan frekuensi, sementara aspek prilaku
Selatan dengan kriteria bahwa terdapat bank konsumen dan persepsi kualitas dianalisa
syariah yang beroperasi. Sampel penelitian menggunakan analisis faktor.
ini terdiri dari empat cluster; yaitu nasabah HASIL DAN PEMBAHASAN
bank konvensional, nasabah bank syariah, A. Bank Syariah
nasabah bank konvensional dan syariah, dan Hasil KMO memenuhi syarat di atas 0,50
non-nasabah. Populasi jumlah masyarakat begitu juga dengan Bartlett’s test of sphericity
Tangerang Selatan adalah 1.593.812 jiwa (BPS, juga signifikan pada 0,05 sehingga disimpulkan
2017). Pengambilan sampel dalam penelitian bahwa analisis faktor dapat diteruskan. Dari
ini dengan teknik probability sampling dengan 15 variabel yang dianalisis ternyata hasil
menggunakan rumus Slovin, dihasilkan 100 ekstraksi komputer menjadi 4 faktor. Faktor
responden. 1 mampu menjelaskan 39,36% variasi, faktor
Desain kuesioner penelitian meliputi aspek 2 mampu menjelaskan 9,56% variasi, faktor
demografi, aktifitas penggunaan jasa perbankan, 3 menjelaskan 7,48% variasi sedangkan faktor
dan perilaku konsumen. Aspek demografi 4 mampu menjelaskan 6,83% atau ke empat
terdiri dari: (1) tipe bank, (2) usia, (3) jenis faktor keseluruhan mampu menjelaskan 63,26%
kelamin, (4) status perkawinan, (5) jenis pekerjaan, variasi.
(6) penghasilan perbulan. Aktifitas penggunaan Tabel 1. Communalities pada Bank Syariah
jasa perbankan meliputi: (1) persepsi tentang Variabel Initial Extraction
bunga, (2) pertimbangan memilih bank, (3) Product 1,000 ,606
Price 1,000 ,605
lama menjadi nasabah, (4) informasi tentang Place 1,000 ,510
Promotion 1,000 ,813
bank. Sedangkan aspek perilaku konsumen People 1,000 ,628
Proses 1,000 ,716
terdiri dari (1) unsur marketing-mix, (2) sikap physical evidence 1,000 ,614
Kognitif 1,000 ,678
dan, (3) persepsi konsumen. Indikator aspek Feeling 1,000 ,669
perilaku konsumen diukur dengan menggunakan intense to use 1,000 ,766
Assurance 1,000 ,688
skala likert 5 poin (1, berarti Sangat Tidak Responsiveness 1,000 ,633
Tangible 1,000 ,578
Setuju; 2, berarti Tidak Setuju; 3, berarti Emphaty 1,000 ,552
Reliability 1,000 ,430
Netral/Ragu-ragu; 4, berarti Setuju; dan 5,
berarti Sangat Setuju). Analisis terhadap sikap Tabel Communalities berisi kolom Initial

dan perilaku masyarakat dalam memilih menggambarkan nilai diagonal matriks korelasi
Analisis Faktor Penentu Keputusan Konsumen (Ela Patriana & Nurismalatri) & 57

ketika menggunakan Principle Component Analysis. B. Bank Konvensional


Kolom label extraction menggambarkan prosentase Hasil KMO memenuhi syarat di atas 0,50
varfiance setiap variabel subsumed di dalam begitu juga dengan Bartlett’s test of sphericity
jumlah faktor yang diekstraksi yaitu 4. Empat juga signifikan pada 0,05 sehingga disimpulkan
faktor kumulatif mencerminkan 63,26% total bahwa analisis faktor dapat diteruskan. Dari
variasi dengan nilai communality terbesar pada 15 variabel yang dianalisis ternyata hasil
faktor promotion sebesar 0,813 dan nilai ekstraksi komputer menjadi 4 faktor. Faktor
communality terkecil pada faktor reliability 1 mampu menjelaskan 35,24% variasi, faktor
sebesar 0,430. 2 mampu menjelaskan 10,81% variasi, faktor
Tabel 2. Rotated Factor Matrixa pada Bank 3 menjelaskan 10,33% variasi sedangkan faktor
Syariah
4 mampu menjelaskan 6,79% atau ke empat
Factor faktor keseluruhan mampu menjelaskan 63,17%
1 2 3 4
Product ,507 ,215 ,141 -,024 variasi.
Price ,117 ,444 ,072 ,194
Place ,249 ,349 ,044 ,437 Tabel 3. Communalities pada Bank
Promotion ,062 ,102 ,113 ,518
People ,544 ,333 ,174 ,390
Konvensional
Proses ,769 ,186 ,070 ,271
physical evidence ,576 ,336 ,251 ,244 Variabel Initial Extraction
Kognitif ,394 ,065 ,624 ,014 Product 1,000 ,629
Feeling ,190 ,253 ,636 ,124 Price 1,000 ,511
intense to use -,017 ,123 ,804 ,191 Place 1,000 ,540
Assurance ,184 ,750 ,072 ,218
Promotion 1,000 ,528
Responsiveness ,389 ,560 ,308 ,095
People 1,000 ,579
Tangible ,368 ,536 ,374 -,041
Emphaty ,367 ,368 ,296 ,339 Proses 1,000 ,659
Reliability ,289 ,457 ,265 ,154 physical evidence 1,000 ,593
Kognitif 1,000 ,653
Feeling 1,000 ,663
Dengan melihat Component Matrix dan Rotated intense to use 1,000 ,666
Component Matrix jelas bahwa yang mengelompok Assurance 1,000 ,722
Responsiveness 1,000 ,682
pada Faktor 1 adalah product, people, process Tangible 1,000 ,588
Emphaty 1,000 ,675
dan physical evidence semuanya dengan loading Reliability 1,000 ,788

factor di atas 0,50. Untuk faktor 2 adalah assurance,


Tabel Communalities berisi kolom Initial
responsiveness dan tangible, faktor 3 adalah
menggambarkan nilai diagonal matriks korelasi
kognitif, feeling dan intense to use, faktor 4
ketika menggunakan Principle Component Analysis.
adalah promotion. Dengan melihat variabel
Kolom label extraction menggambarkan prosentase
pembentuk faktor, maka faktor 1 disebut
variance setiap variabel subsumed di dalam
Proses, faktor 2 disebut Assurance, faktor 3
jumlah faktor yang diekstraksi yaitu 4.
disebut Intense to Use dan faktor 4 disebut
Empat faktor kumulatif mencerminkan 63,26%
Promotion.
58 & Al-Masraf (Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan) - Volume 3, Nomor 1, Januari - Juni 2018

total variasi dengan nilai communality terbesar layanan, yaitu:


pada faktor reliability sebesar 0,788 dan nilai 1. Mengidentifikasi determinan utama kualitas
communality terkecil pada faktor price sebesar layanan
0,511. Setiap penyedia layanan diwajibkan untuk
Tabel 4. Rotated Factor Matrixa pada Bank menyampaikan layanan berkualitas terbaik
Konvensional
kepada konsumen. Beberapa faktor yang
Factor menjadi penilaian konsumen seperti keamanan
1 2 3 4
Product ,115 ,324 ,056 ,053 transaksi, ketepatan waktu, dan lain-lain. Upaya
Price ,059 ,500 -,110 ,134
Place ,186 ,467 ,197 ,393 ini dilakukan untuk membangun pandangan
Promotion ,187 ,375 ,028 ,504
People ,273 ,686 ,229 -,036 konsumen terhadap kualitas layanan yang
Proses ,465 ,643 ,058 -,003
physical evidence ,297 ,686 ,116 ,082 telah diterima. Apabila terjadi kekurangan
Kognitif -,101 ,014 ,180 ,440
Feeling ,065 ,088 ,693 ,122 dalam beberapa faktor tersebut, perlu diperhatikan
intense to use ,167 ,015 ,596 ,319
Assurance ,592 ,210 ,486 -,142 dan ditingkatkan. Sehingga akan terjadi
Responsiveness ,620 ,316 ,306 -,213
Tangible ,667 ,286 ,077 ,188 penilaian yang lebih baik di mata pelanggan.
Emphaty ,698 ,250 -,030 ,132
Reliability ,827 ,214 ,134 -,021 2. Mengelola ekspektasi pelanggan

Dengan melihat Component Matrix dan Rotated Banyak perusahaan yang berusaha menarik

Factor Matrix jelas bahwa yang mengelompok perhatian pelanggan dengan berbagai cara

pada Faktor 1 adalah assurance, responsiveness seperti salah satunya adalah melebih- lebihkan

dan tangible, emphaty dan reliability semuanya janji sehingga itu menjadi “bumerang” untuk

dengan loading factor di atas 0,50. Untuk faktor perusahaan apabila tidak dapat memenuhi

2 adalah people, process) dan physical evidence, apa yang telah dijanjikan. Karena semakin

faktor 3 adalah feeling, intense to use, faktor 4 banyak janji yang diberikan, semakin besar

promotion. Dengan melihat variabel pembentuk pula ekspektasi pelanggan. Ada baiknya untuk

faktor, maka faktor 1 disebut Reliability, faktor 2 lebih bijak dalam memberikan “janji” kepada

disebut People, faktor 3 disebut Feeling dan pelanggan.

faktor 4 disebut Promotion. 3. Mengelola bukti kualitas layanan

Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan Pengelolahan bertujuan untuk memperkuat

secara cermat, karena penyempurnaan kualitas penilaian pelanggan selama dan sesudah

jasa berdampak signifikan terhadap budaya layanan disampaikan. Berbeda dengan produk

organisasi secara keseluruhan. Menurut Tjiptono yang bersifat tangible, sedangkan layanan

(2012:182) terdapat beberapa faktor yang perlu merupakan kinerja, maka pelanggan cenderung

dipertimbangkan dalam meningkatkan kualitas memperhatikan “seperti apa layanan yang


Analisis Faktor Penentu Keputusan Konsumen (Ela Patriana & Nurismalatri) & 59

akan diberikan” dan “seperti apa layanan yang yang kurang memuaskan dan mempertahankan
telah diterima”. Sehingga dapat menciptakan yang sudah baik. Dalam rangka ini, perusahaan
persepsi tertentu terhadap penyedia layanan di perlu melakukan survey terhadap sebagian
mata konsumen. atau seluruh konsumen mengenai layanan
4. Mendidik konsumen tentang layanan yang telah diterima. Sehingga perusahaan
Upaya mendidik layanan kepada konsumen dapat mengetahui tingkat kualitas layanan
bertujuan mewujudkan proses penyampaian perusahaan di mata konsumen.
dan pengkonsumsian layanan secara efektif 8. Mengembangkan sistem informasi kualitas
dan efisien. Pelanggan akan dapat mengambil layanan
keputusan secara lebih baik dan memahami Service quality information system adalah
perannya dalam proses penyampaian layanan. sistem yang dipergunakan oleh perusahaan
5. Menumbuhkan budaya kualitas dengan cara melakukan riset data. Betujuan
Budaya kualitas dapat dikembangkan untuk memahami suara konsumen (consumen’s
dalam sebuah perusahaan dengan diadakannya voice) mengenai ekspektasi dan persepsi
komitmen menyeluruh dari semua anggota konsumen terhadap layanan yang diberikan
organisasi dari yang teratas hingga terendah. perusahaan. Sehingga perusahaan dapat
Budaya kualitas terdiri dari filosofi, keyakinan, mengetahui kekuatan dan kelemahan
sikap, norma, nilai, tradisi, prosedur, dan harapan perusahaan berdasarkan sudut pandang
yang berkenaan dalam peningkatan kualitas. konsumen.
6. Menciptakan automating quality KESIMPULAN
Otomatisasi berpotensi mengatasi masalah Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
dalam hal kurangnya sumber daya manusia maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
yang dimiliki perusahaan. Namun dibutuhkan pertama, faktor-faktor yang mempengaruhi
perhatian dalam aspek-aspek sentuhan manusia keputusan nasabah muslim, dalam memilih
(high touch) dan elemen-elemen yang memerlukan produk perbankan syariah terdiri atas empat
otomatisasi (high tech). Keseimbangan antara faktor yang terbentuk. Faktor tersebut adalah:
kedua hal tersebut sangat dibutuhkan untuk (a) Faktor 1, terdiri atas product, people, proses
menghasilkan kesuksesan penyampaian dan physical evidence; (b) Faktor 2 adalah
layanan secara efektif dan efisien. assurance, responsiveness dan tangible; (c) Faktor 3
7. Menindaklanjuti layanan adalah kognitif, feeling dan intense to use;
Penindaklanjutan layanan diperlukan sedangkan (d) Faktor 4 adalah promotion.
untuk memperbaiki aspek-aspek layanan Dengan melihat variabel pembentuk faktor,
60 & Al-Masraf (Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan) - Volume 3, Nomor 1, Januari - Juni 2018

maka faktor 1 disebut proses, faktor 2 disebut Konvensional dan Syariah: Prioritas
assurance, faktor 3 disebut intense to use dan Pelayanan Fisik dan Empati. Al-Masraf:
faktor 4 disebut promotion. Kedua. Faktor-faktor Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, 1(2):
yang mempengaruhi keputusan nasabah muslim 143-159.
dalam memilih produk perbankan konvensional Andespa, R. (2017). Faktor-Faktor yang
terdiri atas empat faktor yang terbentuk. Faktor Mempengaruhi Minat Nasabah dalam
tersebut adalah (a) Faktor 1, terdiri atas Menabung di Bank Syariah. Al-Masraf: Jurnal
assurance, responsiveness, tangible, emphaty dan Lembaga Keuangan dan Perbankan, 2(1): 43-
reliability; (b) Faktor 2 adalah people, process dan 57.
physical evidence; (c) Faktor 3 adalah feeling dan Andespa, R. (2017). Pengaruh Budaya dan
intense to use, (d) Faktor 4 adalah promotion. Keluarga Terhadap Minat Menabung
Dengan melihat variabel pembentuk faktor, Nasabah di Bank Syariah. Maqdis: Jurnal
maka faktor 1 disebut reliability, faktor 2 disebut Kajian Ekonomi Islam, 2(1): 35-49.
people, faktor 3 disebut feeling dan faktor 4 Andespa, R. (2017). Pengaruh Faktor Pribadi
disebut promotion. Terhadap Minat Menabung Nasabah di
DAFTAR PUSTAKA Bank Syariah. Al-Masraf: Jurnal Lembaga
Alfin, R. (2013). Effect of Service Quality and Keuangan dan Perbankan, 2(2): 193-206.
Product Quality to Corporate Image, Andespa, R. (2017). Pengaruh Faktor Psikologis
Customer’s Satisfaction and Customer’s Terhadap Minat Menabung Nasabah di
Trust. IOSR Journal of Business and Management, Bank Syariah. Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi
9(6): 1-9. Islam, 2(2): 177-191.
Ananth, A., Ramesh, R. & Prabaharan, B. Astuti, T., & Mustikawati, R.I. (2013). Pengaruh
(2011). Service Quality GAP Analysis in Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku
Private Sector Banks A Customer Perspective. Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan
Internationally Indexed Journal, 2(1): 245- terhadap Minat Menabung Nasabah. Nominal,
252. Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen, 2(1).
Andespa, R. (2016). Strategi Industri Perbankan Angur, M.G., Nataraajan, R., & Jahera, J.S.
di Sumatera Barat: Pemilihan Segmentasi (1999). Service Quality In The Banking
Pasar untuk Menciptakan Pelayanan yang Industry: An Assessment In A Developing
Memuaskan. Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Economy. International Journal of Bank
Islam, 1(1): 47-62. Marketing, 17(3): 116-123.
Andespa, R. (2016). Strategi Pelayanan Bank
Analisis Faktor Penentu Keputusan Konsumen (Ela Patriana & Nurismalatri) & 61

Ashfaq, A., Kashifurrehman & Saif, M.I. Generation. International Journal of Arts
(2010). Islamic Banking Experience of Pakistan: and Sciences, 3(13): 453-485.
Comparison between Islamic and Conventional Marimuthu, M., Jing, C.W., Gie, L.P., Mun
Banks. International Journal of Business and L.P., & Ping, TY. (2010). Islamic Banking:
Management, 5(2). Selection Criteria and Implications. Global
Darna dan Wardani, D.P. (2013). Pengaruh Journal of Human Social Science, 10(4).
Bauran Promosi terhadap Keputusan Wahab, W. (2016). Pengaruh Tingkat Bagi Hasil
Pengambilan Produk Pembiayaan KPR terhadap Minat Menabung di Bank Syariah.
Platinum iB pada Bank X Syariah Cabang JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam), 1(2):
Harmoni-Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 167-184.
12(1): 1-10. Wahab, W. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan
Fatimah & Metekohy, E.Y. (2013). Strategi terhadap Kepuasan Nasabah Industri
Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Kota Pekanbaru.
pada Bank X Syariah Cabang Tangerang Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam, 2(1): 51-
Selatan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 12(1): 66.
75-82. Yupitri, E., & Sari, R.L. (2012). Analisis Faktor-
Ghozali, M. (2010). Analisis Keputusan Nasabah Faktor yang Mempengaruhi Non Muslim
Menabung: Pendekatan Komponen dan menjadi Nasabah Bank Mandiri Syariah
Model Logistik Studi Pada Bank Syariah di Medan. Jurnal Ekonomi dan Keuangan,
Di Malang. Journal of Indonesian Applied 1(1).
Economics, 4(1): 43-57. Zainuddin, Z., Hamja, Y., & Rustiana, S.H.
Loo, M. (2010). Attitudes and Perceptions (2016). Analisis Faktor dalam Pengambilan
Towards Islamic Banking Among Muslims Keputusan Nasabah Memilih Produk
and Non-Muslims in Malaysia: Implications Pembiayaan Perbankan Syariah. Jurnal
for Marketing to Baby Boomers and X- Riset Manajemen dan Bisnis, 1(1): 1-12.

Anda mungkin juga menyukai