Penuntun Tekfar STIKES Palopo
Penuntun Tekfar STIKES Palopo
TEKNOLOGI FARMASI
PENYUSUN :
TIM LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
FORMULASI
I. Master Formula
Nama Produk :
Jumlah Produk :
No. Registrasi :
No. Batch :
Tiap ………… mengandung :
Tablet adalah sediaan padat kompak yang dibuat dengan kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung
mengandung satu jenis bahan obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (FI
ed III)
Tablet adalah sediaan dosis tunggal yang dibuat dengan pengempaan
formulasi bahan tablet di bawah tekanan beberapa ratus kg/cm 2 menjadi bentuk
yang sesuai (Parrot,Lachman,etc). Adapun komposisi tablet :
Bahan aktif
Bahan tambahan (bila diperlukan)
1. Bahan pengisi
2. Bahan pengikat
3. Bahan penghancur
4. Bahan pelincir (lubrican)
5. Bahan pelicin (glidan)
6. dll
Adapun bahan pengisi (diluent) :
Tablet oral biasanya berukuran 3/16 (0,5 cm) – ½ inchi (1,27 cm)
Beratnya berkisar 120 mg – 700 mg
Diperlukan bila dosis obat tidak cukup untuk membuat bulk (volume tablet).
Contohnya dexametasone (0,5 mg/tab), diazepam (2 mg /tab), dll
Contoh bahan pengisi, lactosa, amylum dll
Mikrokristalin selulosa (avicel) digunakan sebagai pengisi pada tablet cetak
langsung
Untuk tablet kunyah biasanya menggunakan mannitol
Adapun bahan pengikat :
Digunakan untuk membentuk granul dan juga meningkatkan kekompakkan
tablet
Bila digunakan untuk granulasi basah maka bahan pengikat biasanya dibuat
dalam bentuk cair
Contoh bahan pengikat adalah pasta pati 10 – 20 %, NaCMC 2 %, gelatin 5 –
10 %, dll
Adapun bahan penghancur :
Bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan pecahnya atau
hancurnya tablet ketika kontak dengan cairan sal. Pencernaan
Dapat berfungsi menarik air, mengembang dan menyebabkan pecahnya
tablet
Contohnya amylum, vegum, avicel
Adapun bahan pelincir dan pelicin :
Pelicin (lubrican) memudahkan granul mengalir ke dalam dies, sedangakan
pelincir (glidan) mengurangi gesekan antara punch dan dies
Biasanya merupakan bahan hidrophob
Contohnya talk, tepung jagung, dll Sebaiknya dalam konsentrasi yg kecil
Granulasi Basah
Untuk bahan yang tidak memilki sifat yang dapat dicetak langsung,
Untuk bahan-bahan yang tahan terhadap adanya air dan pemanasan
Bahan aktif dan bahan penambah dicampur barsama-sama lalu dihaluskan
dibuat granul dengan bahan pembasah, diayak, dikeringkan, diayak lagi
kemudian dicetak. Nomor pengayak yang digunakan disesuaikan dengan
ukuran :
Tablet dengan diameter < 0,8 cm menggunakan mesh 20
Tablet dengan diameter 0,8 cm – 0,9 cm menggunakan mesh 16
Tablet dengan diameter 0,9 cm – 1,0 cm menggunakan mesh 14
Tablet dengan diameter > 1 cm menggunakan mesh 12
Granulasi Kering
Terutama untuk bahan-bahan yang tidak memiliki kemampuan untuk dicetak
langsung, tetapi juga tidak tahan dengan air dan pemanasan
Komponen tablet dikempa dengan mesin tablet atau mesin khusus. Massa ini
disebut slug prosesnya slugging, slug kemudian diayak dan diaduk untuk
mendapatkan bentuk granul ,bila belum memuaskan dapat diulang.
PENGUJIAN TABLET
1. Uji keseragaman ukuran
2. Uji keseragaman bobot
3. Uji kekerasan
4. Uji waktu hancur
5. Uji keregasan
6. Uji disolusi
Keseragaman Ukuran
• Dilakukan dengan mengukur diameter dan ketebalan tablet menggunakan
jangka sorong
• Syarat : diameter tablet tidak boleh kurang 1/3 tebal tablet dan tidak boleh
lebih dari 3 x tebal tablet.
Keseragaman Bobot
• Tablet tidak bersalut harus memenuhi persyaratan keseragaman bobot
dengan cara
• Timbang 20 tablet, hitung bobot rata-ratanya
• Lalu timbang satu-persatu dari 20 tablet tadi
• Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-
rata dari kolom A dan tidak ada satupun tablet yang menyimpang bobotnya
dari kolom B
• Jika jumlah tablet tidak mencukupi 20 tab, dapat digunakan 10 tablet dengan
syarat tidak boleh ada tablet yang menyimpang bobotnya dari bobot rata-rata
pada kolom A dan B.
Kekerasan
• Menggunakan alat penguji kekerasan seperti mosanto tester, stoches, pfizer
hardness tester dll
• Tablet yang bagus memiliki kekerasan antara 4 – 8 kg/cm2
Waktu Hancur
• Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan oleh tablet untuk hancur dan
partikelnya mampu melewati mesh 10
• Diuji menggunakan alat desintegrator tester
• Syaratnya untuk tablet tidak bersalut harus hancur tidak lebih dari 15 menit
• Tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut gula atau salut selaput
Medium Pengujian
Aqua destilasi = tablet tidak bersalut
Cairan lambung buatan = tablet bersalut
Larutkan 2,0 g NaCl P dan 3,2 g pepsin P dalam 7,0 HCl P dan air
secukupnya hingga 1000 ml
Larutan mempunyai pH lebih kurang 1,2
Cairan usus buatan = tablet bersalut enterik
Larutkan 6,8 g kalium fosfat monobasa P dalam 250 ml air, campur dan
tambahkan 190 ml NaOH 0,2 N dan 400 ml air. Tambahkan 10,0 g pankreatin
P, campur dan atur pH hingga 7,5 ± 0,1 dengan NaOH 0,2 N, encerkan
dengan air hingga 1000 mL
Cara Kerja
(untuk tablet tidak bersalut gula)
• Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung keranjang
• Masukkan satu cakram pada siap tabung dan jalankan
• Gunakan air bersuhu 370C ± 20C sebagai media, kecuali dinyatakan lain pada
monografi
• Semua tablet harus hancur sempurna
• Bila ada tablet yang tidak hancur, ulangi dengan menggunakan 12 tablet
• Tidak kurang dari 16 dari 18 tablet harus hancur sempurna .
LEMBAR KERJA
Diameter Ketebalan
Tablet Kesimpulan
(cm) (cm)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kekerasan
Tablet Kesimpulan
(kg/cm3)
1
2
3
4
5
6
Waktu
Tablet Kesimpulan
.....
1
2
3
4
5
6
Kesimpulan
No Hasil Data
Jenis Pengujian Kesimpulan
. Percobaan Pembanding
1 Keseragaman Bobot
2 Keseragaman Ukuran
4 kg/cm3 – 8
3 Kekerasan
kg/cm3
4 Keregasan < 1%
5 Waktu Hancur
< 15 menit
(----------------------------)