1.2 Tujuan
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Manajemen Industri
Menurut Astuti (2006), Sebuah sistem manajemen industri
(industrial management system) dapat dipandang sebagai
sebuah siklus mengenai bagaimana manajer bekerja bersama
dengan bawahan dengan tujuan sebagai berikut: merencanakan
kinerja Industri, menentukan responsibilitas-responsibilitas, dan
menetapkan goals atau objectives untuk suatu periode kinerja.
Manajemen industri secara umum adalah sebagai
berikut :
1. Lokasi Perkebunan
Penentuan lokasi sebuah perusahaan atau perkebunan
bukanlah perkara yang mudah karena banyak variabel yang
harus dipertimbangkan. Sifat fisik tanah menentukan
kesesuaian tanaman dengan lokasi tanaman apel dapat
merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan hubungan
yang tidak erat antara produktivitas dengan tingkat infiltrasi
(resapan air tanah) (Baskara, 2010). Menurut Madura (2007),
salah satu keputusan penting dalam menajemen produksi
adalah pemilihan lokasi untuk pabrik atau kantor.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi terdiri dari lapisan-lapisan mulai dari
direktur, general manager, manajer, supervisor, pelaksana, dan
lain-lain. Berdasarkan lapisan-lapisan tersebut kita dapat
menentukan kedalaman dari hierarki struktur organisasi
(Yunarto, 2006). Menurut Stephen (2008), organisasi terdiri dari
manusia yang mempunyai kemampuan dan cara berfikir, serta
mau bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
3. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk
memenuhi sendiri maupun untuk masyarakat. Hubungan kerja
adalah suatu hubungan antara buruh dan majikan setelah
adanya perjanjian kerja yaitu suatu perjanjian di mana pihak
buruh mengikat dirinya pada pihak majikan untuk bekerja
dengan mendapatkan upah dan majikan menyatakan
kesangggupannya untuk memperkejakan buruh dengan
membayar upah (Khoe, 2013). Menurut Hariandja (2007),
4
perencanaan tenaga kerja merupakan kegiatan khusus yang
berkaitan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja, baik
kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang dengan kata
lain seberapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
melakukan tugas-tugas yang dibebankan oleh perusahaan.
4. Proses Produksi
Proses produksi dapat didefinisikan sebagai integrasi
sekuensial dari tenaga kerja, material, informasi, metode kerja,
dan mesin atau peralatan, dalam suatu lingkungan, guna
menghasilkan nilai tambah bagi produk, agar dapat dijual
dengan harga kompetitif di pasar. Proses itu mengkonversi input
terukur ke dalam output terukur melalui sejumlah langkah
sekuensial yang terorganisasi (Gaspersz, 2005). Proses
produksi merupakan proses perubahan bentuk dan peningkatan
daya guna dari suatu bahan baku menjadi barang-barang yang
sudah diolah dan siap dipasarkan dengan melibatkan faktor-
faktor produksi dalam pelaksanaanya (Rosa, 2008).
5. Mesin dan Peralatan
Mekanisasi pertanian akan semakin dibutuhkan seiring makin
sulitnya memperoleh tenaga kerja pertanian. Hampir semua
kegiatan mekanisasi pertanian bergantung pada pasokan dan
ketersediaan energi fosil (Prastowo, 2011). Menurut Harapanta
(2008), mesin dan peralatan adalah suatu alat yang gerak,
dimana tenaga penggeraknya berupa aliran listrik maupun
bukan dari listrik misal bahan bakar atau tenaga surya.
6. Tata Letak Fasilitas
Pilihan layout harus dirancang sedemikian rupa sehingga
memudahkan alur kerja, efisiensi dan suasana dinamis. Apabila
kita keliru menentukan lokasi dan fasilitas pendukung lainya,
maka kita akan mengalami kerugian dan inefisiensi waktu
(Suharyadi dkk, 2007). Menurut Kartika (2014), terdapat empat
tipe dasar yang umumnya diterapkan dalam melakukan proses
perancangan tata letak dan fasilitas produksi di suatu pabrik
yaitu tata letak produk, tata letak proses, tata letak posisi tetap,
dan tata letak teknologi.
7. Pengendalian Mutu
Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di suatu perusahaan
sangat berperan dalam mendukung pencapaian standar mutu
5
tersebut dan menjaga konsistensi mutu produk yang
dihasilkannya. Sehingga dengan penerapan manajemen mutu
terpadu pada suatu perusahaan diharapkan mampu
memperbaiki mutu produk dan jasa bersama-sama dengan
pengurangan biaya mutu (Sukartini dkk, 2008). Menurut
Herjanto (2006), pengendalian mutu tidak lagi hanya dilakukan
di bagian produksi tetapi juga dilakukan disemua kegiatan
operasi. Sejak penentuan pemasok bahan baku
(supplier,vendor), pengendalian selama proses produksi,
sampai ke proses pengiriman barang dan pelayanan pasca
penjualan.
8. Sanitasi
Sanitasi merupakan upaya pencegahan penyakit. Sanitasi
sebagai usaha menciptakan kondisi yang mampu mencegah
terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya penyakit
(Saparinto dan Hidayati, 2006). Sanitasi juga dapat didefinisikan
sebagai usaha pencegahan penyakit dengan cara
menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang
berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut. Sanitasi
meliputi pengawasan mutu bahan mentah, penyimpanan bahan,
suplai air yang baik, pencegahan kontaminasi makanan dari
lingkungan, peralatan, dan pekerja pada semua tahapan proses
(Purnawijayanti, 2006).
9. Limbah
Limbah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari
suatu aktifitas manusia atau proses alam yang tidak atau belum
tentu mempunyai nilai ekonomis bahkan dapat merupakan nilai
ekonomis lebih negatif. Sesuai sifatnya, limbah digolongkan
menjadi 3 bagian, yaitu:limbah cair, limbah gas/asap dan limbah
padat. Pengolahan limbah dapat mencegah terbuangnya bahan
sisa yang dapat mencemari lingkungan sekaligus adanya
potensi untuk pengolahan limbah menjadi sesuatu yang berguna
(Purnawijayanti, 2006). Limbah tidak memiliki nilai ekonomis
karena itu limbah dibuang. Sejauh mana limbah itu berbahaya
bergantung pada karakteristik Iimbah (Abdurrahman, 2008).
10. Pemasaran
6
Menurut Canon et al (2008), pemasaran adalah suatu
aktivitas yang bertujuan mancapai sasaran perusahaan,
dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan
atau klien serta mengarahkan aliran barang dan jasa yang
memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari produsen.
Menurut Rifa’i dan Nur (2015), strategi pemasaran merupakan
salah satu ujung tombak dari sebuah perusahaan, karena hal ini
sangat penting bagi tiap-tiap perusahaan terutama bagi para
pemula. Strategi STP yaitu segmenting, targeting, dan
positioning dapat dijadikan dasar untuk pembuatan strategi bagi
perusahaan untuk mengisi aspek pasar secara maksimal.
7
BAB III METODE PELAKSANAAN
8
kegiatan yang dipelajari di Perkebunan Kusuma Agrowisata
Batu, Jawa Timur meliputi :
1. Tugas Umum
Materi kegiatan secara umum dalam pelaksanaan Praktek
Kerja Lapang ini meliputi sejarah singkat perusahaan, visi dan
misi perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi,
Ketenagakerjaan, proses pemanen, mesin dan peralatan,
Pemasaran dan Manajemen sumber daya manusia.
2. Tugas Khusus
Mahasiswa PKL dapat mengetahui, mempelajari dan
memahami penerapan Standard Operating Procedure
penerimaan hasil panen di Perkebunan Kusuma Agrowisata
Batu, Jawa Timur.
9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1.1Sejarah Perusahaan
Kusuma Agrowisata merupakan sebuah perusahaan
yang didirikan oleh Ir. Edy Antoro pada tahun 1989. Pada
awalnya sebelum membangun perusahaan ini, bapak Edy
bekerja sebagai pengawas perkebunan (Sinder) kopi di PT.
Perkebunan Nusantara XII di daerah Jember. Tetapi lama
kelamaan bapak Edy mulai merasa bosan terhadap
pekerjaannya karena merasa tidak ada tantangannnya.
Akhirnya dengan tekat yang kuat Edy Antoro melepaskan
jabatannya di PT. Perkebunan Nusantara XII.
Ir. Edy Antoro selanjutnya merantau ke Kota Batu,
Jawa Timur. Pada mulanya beliau membeli tanah di daerah
Batu Selatan seluas 4 hektar. Di tanah seluas 4 hektar ini,
selanjutnya beliau menanami lahannya dengan tanaman
apel. Awalnya banyak orang yang mencemooh usahanya ini
dan berpikir bahwa usahanya tidak akan berhasil karena
lahan yang digunakan oleh Ir. Edy Antoro adalah lahan
berbatu dan yang tumbuh biasanya hanya tanaman semak
serta sangat tidak bagus untuk digunakan sebagai lahan
budidaya apel. Namun seorang Ir. Edy Antoro tetap tidak
kehabisan akal dan pantang menyerah.
Berdasarkan pengalaman yang telah dimilikinya dan
dengan kegigihannya, akhirnya beliau berhasil mengatasi hal
tersebut dan merubah lahan yang sebelumnya tidak layak
ditanami tanaman apel menjadi layak dan menghasilkan
panen yang cukup memuaskan. Berkat hasil kerja keras
beliau, maka hasil panen buah apel pertama sangat luar
biasa. Sekitar tahun 90-an, karena di daerah Batu pada saat
itu sedang panen raya maka harga apel dipasaran lokal Kota
Batu turun drastis. Harga buah apel hanya Rp 1.200,00
sampai Rp 1.900,00 per kg ditingkat petani. Hal ini tentunya
tidak dapat menutup biaya operasional usaha. Keadaan ini
10
mendorong Ir. Edy Antoro untuk membawa hasil panen buah
apelnya untuk dijual langsung ke pedagang kota di Jakarta.
Setelah sampai di Jakarta, yang didapatkan oleh pak Edy
adalah penolakan, hal ini dikarenakan kuatnya ikatan antar
pedagang, akhirnya banyak buah apel yang tidak terjual dan
rusak, akan tetapi hal ini tidak membuat seorang Edy Antoro
berputus asa dan kehilangan akal.
Beliau selanjutnya berpikir bagaimana caranya agar
apelnya dapat terjual dengan cepat dan memperoleh untung
yang semestinya. Ir. Edy Antoro mendapatkan ide untuk
mengundang para konsumen untuk datang sendiri ke
kebunnya, dan memetik langsung buah apel disana. Saat itu,
pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 2.500,00 dengan
fasilitas dapat memetik buah apel sendiri dan makan buah
apel sepuasnya. Apabila pengunjung berkeinginan untuk
membawa pulang buah apel yang telah dipetik maka
dikenakan biaya Rp 2.500,00 per kg. Ir Edy Antoro mengaku
sudah mendapatkan keuntungan lebih kurang Rp 600,00 per
kg dari harga tersebut, karena harga apel dipasaran Rp
1.900,00 per kg. Pengunjung membayar Rp 2.500,00 per
orang dengan fasilitas makan sepuasnya. Diperkirakan setiap
pengunjung paling banyak hanya mampu menghabiskan 5
buah apel yang setara dengan 1 kilogram. Dalam
perkembangannya, perubahan fokus usaha tersebut dinilai
mampu memberikan peningkatan keuntungan. Terbukti
dengan semakin meningkatnya pengunjung yang
berwisata di perkebunan apel. Pada tahun 1990 Ir. Edy
Antoro akhirnya resmi mendirikan Badan Usaha PT. Kusuma
Satria Dinasasri Wisatajaya atau yang sekarang lebih dikenal
dengan Kusuma Agrowisata.
Tahun 1992 Ir. Edy Antoro mengembangkan bisnisnya
dengan membuka divisi Hotel. Pada awalnya untuk divisi ini
beliau membangun cottage sebanyak 16 kamar, dimana
pada perkembangannya selanjutnya berubah menjadi hotel
dimana pada masa sekarang sudah memiliki 155 kamar dan
berstandar bintang 4. Berikutnya pada tahun 1996 beliau
membuka divisi baru yaitu Kusuma Estate, divisi ini bertugas
membangun dan memasarkan perumahan atau yang lebih
11
dikenal denga vila yang dibangun di kawasan Kusuma
Agrowisata. Selanjutnya pada tahun 1998 beliau menambah
divisi baru yaitu Kusuma Industri. Divisi ini bertugas
mengolah produk berbahan baku apel menjadi produk olahan
seperti sari apel, cuka apel, jenang apel dan brem apel.
Dalam perkembangannya, menambah jumlah varian
minuman sari buah dengan berbahan baku buah-buahan
segar yang berasal dari perkebunan sendiri maupun dari
mitra tani binaan PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya.
Produk minuman sari buah yang diproduksi antara lain
sari buah apel, sari buah jambu, sari buah nanas dan sari
buah mangga. Semua produk industri tersebut dipasarkan di
area pulau Jawa dan Bali. Tahun 2002 dibentuk divisi baru
yaitu divisi Klinik Agribisnis dan Agrowisata sebagai wadah
yang dapat menghubungkan petani dengan dunia agribisnis
melalui program antara lain mengadakan pelatihan, studi
banding, seminar, workshop, dan kajian-kajian tentang
agribisnis. Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya pada
tahun 2005, semua usahadan aktivitas yang dirintis oleh Ir.
Edy Antoro memiliki legalitas hukum dengan SIUP 91-
92/13-24/VII/97/PI dengan nama PT. Kusuma Agrowisata
yang sekarang merupakan holding dari beberapa divisi
yang terdapat didalamnya. Selanjutnya pada tahun 2011, Ir.
Edy Antoro melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka
divisi baru yaitu Divisi Taman Bermain yang diberi nama
Sindu Education Park. Taman bermain ini akan didirikan di
Yogyakarta dimana dalam pembangunannya, Kusuma
Agrowisata bekerja sama dengan pemerintah Yogyakarta.
IV.1.3Tujuan Perusahaan
Kusuma Agrowisata merupakan perusahaaan yang
bergerak dibidang agrowisata, budidaya tanaman, dan
penjualan buah serta sayuran segar. Selain itu juga bergerak di
bidang real estate dan perhotelan. Tujuan perusahaan yaitu
memberikan hiburan wisata agro yang edukatif dan
menyediakan produk-produk segar maupun olahan dengan
mengutamakan kepuasan konsumen.
13
matahari pada musim penghujan 5 jam per hari dan pada
musim kemarau 8 sampai 10 jam per hari (Arianto, 2014).
Total luas areal Kusuma Agrowisata yaitu 100 hektar. Luas
kebun untuk kawasan wisata 29,63 hektar yang terdiri dari 7,03
hektar kebun apel, 6,6 hektar kebun jeruk, 3,4 hektar kebun
jambu, 2 hektar kebun stroberi, 9 hektar kebun kopi, 1,6 hektar
kebun buah naga. Selain kebun wisata, Kusuma Agrowisata
juga memiliki fasilitas pendukung, yaitu bangunan green house
sayuran hidroponik dan tanaman hias, areal air softgun dan
shooting area, flying fox, lokasi outbond, mini cross, mini zoo,
kedai apel dan stroberi, bangunan pengolahan kopi, bangunan
industri olahan apel, dan kawasan penjualan buah dan sayuran.
Luas arel kebun apel di desa Ngaglik dapat dilihat di Lampiran
2 dan kebun apel junggo dapat dilihat di Lampiran 3. Kebun di
Kusuma Agrowisata dibagi menjadi dua, yaitu kebun atas dan
kebun bawah. Kebun atas terdiri dari kebun jeruk, stroberi, dan
buah naga, sedangkan kebun bawah terdiri dari kebun apel,
jeruk, stroberi, jambu, dan buah naga dapat dilihat di lampiran 4
dan lampiran 5.
Karakteristik tanah yang berada di lokasi perkebunan
kusuma agrowisata untuk saat ini cocok dengan tanaman apel.
Manajemen produksi di Desa Ngaglik 42.587 kg dan di Daerah
Junggo 78.540 kg pada tahun 2015. Rincian dapat dilihat pada
lampiran 6 dan lampiran 7.
14
2. Divisi Hotel yang merupakan resort hotel yang berklasifikasi
bintang empat yang menyEdyakan fasilitas ruang pertemuan
3. Divisi Estate yang berfokus pada pengembangan hunian
berupa villa dengan konsep lingkungan bernuansa bunga.
4. Divisi Agroindustri yang memproduksi produk-produk olahan
seperti sari apel, sari jambu, sari jeruk, selai strawberi,
jenang apel, dan lain-lain.
5. Divisi Klinik Agribisnis dan Agrowisata (KAA) merupakan
divisi yang dibentuk untuk memberdayakan petani dan dunia
agribisnis di Indonesia dengan program antara lain
mengadakan pelatihan, studi banding, seminar, workshop,
dan kajian-kajian tentang agribisnis dan juga bertugas
memasarkan produk petikan dari Divisi Agrowisata.
Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya pada tahun
2005, semua usaha yang dirintis oleh Ir. Edy Antoro memiliki
legalitas hukum dengan SIUP 91-92/13-24/VII/97/PI., dengan
nama PT. Kusuma Agrowisata yang sekarang merupakan
holding dari beberapa divisi yang terdapat didalamnya.
Selanjutnya pada tahun 2011 Ir. Edy antoro melebarkan sayap
bisnisnya dengan membuka divisi baru yaitu divisi taman
bermain yang diberi nama Sindu Education Park, taman
bermain ini akan didirikan di Yogyakarta dimana dalam
pembangunannya sendiri, Kusuma Agrowisata bekerja sama
dengan pemerintah Yogyakarta.
Struktur organisasi yang diterapkan adalah struktur
organisasi fungsional yang dikelompokkan orang-orang ke
dalam departemen – departemen menurut kesamaan
keterampilan dan aktivitas-aktivitas kerja. Struktur organisasi
pada BTT (lampiran 8) terdiri dari lapisan-lapisan, mulai dari
general manager, operasional manajer, manajer, asisten
manajer, pelaksana, dan lain-lain. Berdasarkan lapisan-lapisan
tersebut dapat ditentukan kedalaman dari hirarki struktur
organisasi yaitu grade I, II, III, IV, V, VI dan VI.
IV.4 Ketenagakerjaan
Penyerapan tenaga kerja di Kusuma Agrowisata Group
dilaksanakan berdasarkan kebutuhan tiap departemen.
Sehingga jumlah tenaga kerja pada masing-masing departemen
15
akan berbeda sehingga akan mengakibatkan jumlah karyawan
atau tenaga kerja yang ada di setiap divisi akan berbeda pula.
Tenaga kerja atau karyawan di Divisi Agrowisata sendiri dibagi
menjadi 5 jenis, yaitu: karyawan tetap, karyawan kontrak tiga
bulan, karyawan kontrak satu tahun, karyawan harian lepas, dan
karyawan outsourcing. Karyawan iasi mulai yang bekerja di
Divisi Agrowisata kecuali karyawan harian lepas dan kontrak
tiga bulan berumur antara 20 tahun hingga 55 tahun, memiliki
tingkat pendidikan bervariasi mulai dari SD hingga S1/S2.
Jumlah karyawan yang ada di Divis Agrowisata per tahun 2014
berjumlah 246 orang pekerja, dengan rincian sebagai berikut:
16
Tabel 4. Jumlah Karyawan Tetap, Kontrak 1 Tahun dan
Outsourcing pada Divisi Agrowisata Group
Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Karyawan (orang)
1 Laki-laki 59
2 Perempuan 11
Total 70
Sumber: Arsip Departemen Personalia, 2014.
IV.4.1 Rekruitmen
Rekruitmen di PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya
dilakukan berdasarkan kebutuhan dari departemen yang ada.
Departemen yang membutuhkan tenaga kerja mengajukan
permintaan rekrumen tenaga kerja kepada bagian personalia
yang kemudian akan ditindak lanjuti oleh bagian personalia.
Dari permintaan tersebut bagian personalia mencari
karyawan yang sesuai dengan klasifikasi yang diajukan. Di
PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya terdapat dua
sumber perusahan memperoleh karyawan yakni:
1. Sumber dari perusahaan
Apabila terdapat permintaan pegawai, maka bagian
personalia akan mencari pegawai yang berasal dari
internal perusahaan terlebih dahulu. Menurut Subekhi dan
Mohammad (2012), sumber rekruitmen dari internal
perusahaan merupakan upaya rekruitmen pegawai yang
dapat dilakukan melalui proses memutasikan pegawai
berdasarkan hasil evaluasi kinerja pegawai tersebut.
Sedangkan di Kusuma Agrowisata rekruitmen dengan
sumber pegawai internal perusahaan diperoleh melalui:
a. Internal Divisi (Mutasi Jabatan)
Apabila terdapat departemen yang mengajukan
permintaaan perekrutan pegawai kepada pihak
19
personalia, maka hal awal yang dilakukan oleh bagian
personalia yakni mengajukan nama pegawai dari dalam
divisi tersebut. Pengajuan ini didasarkan pada evaluasi
kerja dan kriteria pekerjaan yang dibutuhkan oleh
departemen tersebut. Jika kepala departemen yang
bersangkutan menyetujui untuk menerima pegawai
tersebut, maka proses rekruitmen dapat diakhiri.
Namun jika kepala divisi tidak menyetujui pegawai
tersebut bekerja pada bidang yang sedang dilakukan
proses rekruitmen, maka bagian personalia akan
mencari pegawai dari department lain yang sesuai
kualifikasi.
b. Lintas Divisi ( Transfer atau Rotasi)
Rekruitmen pegawai dari lintas divisi dilakukan
karena proses Rekruitmen dalam internal divisi tidak
berhasil. Pihak personalia akan mengajukan nama-
nama pegawai dari divisi lain sesuai dengan hasil
evaluasi kerja yang diperoleh. Jika kepala departemen
menyetujui untuk merekrut pegawai tersebut kedalam
divisinya maka proses rekruitmen dapat dihentikan.
Namun apabila kepala divisi tidak menyetujui pegawai
tersebut bekerja di divisinya, maka akan dilakukan
proses rekruitmen selajutnya dengan sumber dari
eksternal PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya
2. Sumber dari luar perusahaan
Proses rekruitmen dengan sumber dari luar pada
PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya , dilakukan
karena tidak berhasilnya perekrutan pegawai dari
internal perusahaan. Proses rekruitmen dengan sumber
dari luar perusahaan diperoleh melalui:
a. Pelamar terdahulu yang pernah melamar pada
perusahaan, namun belum dapat terekrut.
b. PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya
bekerjasama dengan perusahaan outsoucing
yakni CV. Wish dalam memperoleh cleaning
service
20
c. Lembaga pendidikan yakni Mahasiswa yang
telah melaksanakan praktik kerja lapang di PT.
Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya
d. Iklan di media massa (surat kabar, website)
21
Psikotest merupakan tahapan terahir yang menentukan
apakah calon pegawai tersebut akan dapat diterima
diperusahaan atau akan ditolak. Psikotest terdiri dari tes
kepribadian dan pengetahuan tentang jabatan. Jika hasil
psikotest baik dan pegawai tersebut diterima maka
tahapan selajutnya adalah penentuan gaji karyawan
tersebut.
f. Penandatangan kontrak
Setelah diterima maka karyawan tersebut
menandatangani kontrak kerja yang telah disediakan oleh
perusahaan.
24
b) BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan
BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan
merupakan asuransi yang diperuntukan untuk jaminan
kesehatan karyawan dan jaminan kepada karyawan
yang mengalami kecelakaan kerja.
c) Tunjangan keluarga
Tunjangan Keluarga diberikan kepada karyawan yang
telah berkeluarga. Tunjangan keluarga tersebut
berlaku bagi satu orang isteri dan dua orang anak.
d) Bonus produktivitas
Bonus produktifitas diberikan kepada karyawan yang
tidak mendapatkan surat teguran dan diberikan setiap
tanggal 15.
e) Bonus akhir tahun
Bonus akhir tahun merupakan bonus yang diterima
setiap karyawan disesuaikan dengan jabatan
karyawan tersebut
f) Tunjangan Hari Raya (THR)
THR merupakan hak pendapatan pekerja yang wajib
dibayarkan perusahaan menjelang hari raya
keagamaan berupa uang atau dalam bentuk lain.
Uang THR yang diterima oleh karyawan PT. Kusuma
Satria Dinasasri Wisatajaya Tani sebesar gaji yang
diterima selama satu bulan penuh.
g) Makan siang
Makan siang dapat di peroleh karyawan di kantin
khusus karyawan dengan menunjukkan kupon agro
Eat Dining Room (EDR)
h) Bonus prestasi
Bonus prestasi diberikan kepada karyawan yang
dapat mencapai dan atau melebihi target penjualan.
Bonus prestasi diberikan pada pertengahan tahun.
i) Pesangon
Pesangon merupakan uang yang diberikan kepada
karyawan yang sebagai dari perusahaan dalam
rangka pemutusan hubungan kerja. PT. Kusuma
Satria Dinasasri Wisatajaya memberikan pesangon
sebesar gaji pokok yang diterima pegawai tersebut
25
selama bekerja di perusahaan, pendasaran ini sesuai
dengan UU No 13, Tahun 2013 tentang
keternagakerjaan.
j) Uang kebijaksanaan
Uang kebijaksanaan merupakan uang yang
diberikan kepada karyawan yang mengundurkan
diri. Uang kebijaksanaan diberikan sebagai balas
jasa atas kinerja yang diberikan kepada perusahaan,
dengan besaran yang ditentukan oleh perusahaan.
k) Uang pensiun
Uang pesiun merupakan uang yang diterima oleh
karyawan yang pensiun dan dibayarkan oleh
perusahaan satu kali sesuai masa kerja karyawan
tersebut.
l) Upah Lembur
Karyawan yang akan melakukan kerja lembur harus
mengajukan persetujuan kerja lembur kepada pihak
personalia terlebih dahulu. Upah lembur yang
diterima berupa uang dan tambahan makan yang
berlaku bagi karyawan yang melakukan lembur
empat jam keatas.
b. Karyawan Harian Lepas
Kompensasi yang diterima oleh karyawan harian
lepas dan karyawan kontrak dibawah satu tahun
yakni berupa gaji yang diterima seminggu sekali
berdasarkan kehadirannya dan upah lembur
sebesar Rp 9000,- perjamnya. Karyawan yang akan
melakukan kerja lembur harus mengajukan
persetujuan kerja lembur kepada pihak personalia
terlebih dahulu.
IV.4.4Pemberhentian
Menurut Hariandja (2007), hubungan kerja merupakan
keadaan yang mungkin terjadi dalam suatu perusahaan
akibat dari berbagai alasan seperti disiplin, ekonomi, bisnis
dan alasan-alasan pribadi. Pemberhentian yang terjadi di PT.
Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya merupakan
pengurangan tenaga kerja secara normal atau alamiah
26
sebagai akibat pengunduran diri, pensiun atau meninggal
(Atrition), setra pemutusan hubungan kerja.
a. Pengunduran diri
Pengunduran diri dilakukan oleh karyawan
perusahaan, karena alasan-alasan pribadi karyawan
tersebut.
b. Pensiun
Pesiun dilakukan kepada karyawan tetap PT. Kusuma
Satria Dinasasri Wisatajaya dikarena karyawan yang
telah mencapai batas maksimum usia kerja yakni 55
tahun. Apabila dalam perusahaan terdapat program
pensiun dini maka karyawan yang belum memasuki
usia 55 tahun dapat mengajukan surat pensiun dini.
Apabila tidak terdapat program pensiun dini, namun
terdapat karyawan yang mengajukan pensiun dini
maka karyawan tersebut dianggap mengundurkan
diri.
c. Meninggal
d. Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja di PT. Kusuma Satria
Dinasasri Wisatajaya terjadi pada karyawan kontrak
yang telah habis masa kontraknya.
30
sehingga tenaga, waktu maupun biaya bisa diminimalisir.
Adapun peralatan yang biasanya dipakai perawatan tanaman
apel di lahan apel PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya
Divisi Budidaya Tanaman tahunan adalah alat-alat sederhana
seperti gunting dahan, gergaji pangkas, sikat baja, kuas saput,
cangkul, cangkul garpu, mesin PHPT, mesin babat. Gunting
dahan digunakan untuk memangkas ranting (Gambar 2) yang
terdapat tunas yang melidi, kecil dan bertumpuk yang dianggap
tidak produktif. Gergaji pangkas untuk memotong cabang pohon
yang terlalu besar apabila digunting. Sikat baja digunakan untuk
menyikat kutu sisik agar hilang dari cabang pohon. Kuas saput
untuk menyaput (mencat) batang pohon atau cabang pohon
dengan obat Benlox agar menghambat pertumbuhan kutu sisik
dan mempertahankan cabang pohon atau tangkai pohon yang
terkena kanker. Cangkul digunakan untuk menggali tanah bisa
juga menggemburkan tanah, sedangkan cangkul garpu
digunakan menggemburkan tanah lebih spesifik. Mesin PHPT
(Gambar 3) sebagai digunakan sebagai alat untuk menyalurkan
obat pestisida saat disemprot ke tanaman apel. Mesin babat
untuk memotong rumput yang sudah dianggap tinggi di lahan
apel.
31
Gambar 3. Mesin PHPT atau Diesel
32
Gambar 4. Pola Aliran Wisata Petik Kebun Apel
IV.9 Sanitasi
Sanitasi merupakan tindakan pencegahan (preventif)
terhadap suatu proses agar tidak ada kontaminasi baik fisik,
kimia dan biologi. Sanitasi berguna agar tercapainya good
manufacturing process yang aman dan bermutu. Sanitasi dibagi
menjadi tiga bagian seperti sanitasi pekerja, sanitasi lingkungan,
dan sanitasi alat.
IV.10 Limbah
Limbah merupakan sisa hasil produksi yang tidak dan/atau
belum memiliki nilai ekonomis dan kemungkinan berdampak
negatif terhadap lingkungan apabila tidak dilakukan
penanganan. Limbah perkebunan apel di PT Kusuma Satria
Dinasasri Wisatajaya tidak termasuk bahan berbahaya dan
beracun (B3) yang memiliki karakteristik bersifat organik dan
jumlahnya sedikit. Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat
yaitu daun hasil perompesan dan buah yang jatuh di sekitar
pohon. Daun hasil perompesan dibiarkan di sekitar tanaman
apel yang nantinya akan menjadi sumber nutrisi bagi
pertumbuhan tanaman apel. Limbah buah apel dijadikan
35
sebagai pakan ternak burung kasuari.
IV.11 Pemasaran
Pemasaran adalah suatu kegiatan pendistribusian dan
penjualan produk dari distributor kepada konsumen. Menurut
Kotler (2005), kegiatan pemasaran dilandasi oleh konsep
kebutuhan dan keinginan manusia. Kebutuhan (needs) adalah
pernyataan dari perasaan kekurangan, sedangkan keinginan
(wants) adalah kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya
dan kepribadian seseorang. Keinginan digambarkan dalam
bentuk objek yang akan memuaskan kebutuhan manusia.
Manusia memiliki keinginan yang tidak terbatas namun memiliki
sumber daya yang terbatas.
Strategi yang digunakan PT Kusuma Satria Dinasasri
Wisatajaya adalah menentukan STP (Segmenting, Targetting,
dan Positioning) pada setiap produk yang dipasaran. Pada PT
Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya strategi penerapan STP ini
berbeda pada setiap konsumenya. Berdasarkan variable
demografis segmentasi terbagi atas usia, pendapatan, dan
status sosial. Pada hasil segmenting selanjutnya dapat
ditentukan target pasar yang akan dipilih, yaitu dengan cara
membagi produk berdasarkan pendapatan misalnya pada apel
grade A dan grade B pada panen pertama akan dikirim ke Bali
yang menjadi pasar terbesar kusuma agro dan untuk grade A,
grade B dan grade C setelah panen pertama akan dijadikan
wisata petik bagi wisatawan.
IV.11.1 Product
Produk adalah suatu barang yang diproduksi dari suatu
pabrik yang dipasarkan guna memenuhi kebutuhan konsumen.
Menurut Kotler (2005) ada beberapa elemen produk yang
menjadi ciri khas dan hal terpenting pada produk yaitu kualitas,
bentuk fisik, kemasan, merk dagang dan lain – lain. PT Kusuma
Satria Dinasasri Wisatajaya merupakan salah satu perkebunan
yang bergerak di bidang agrowisata buah apel, jambu, jeruk,
naga dan strawberry. Produk yang berbagai jenis buah ini dapat
dijadikan sebagai nilai tambah dengan menggandengkan buah
apel dengan buah jambu dan naga atau strawberry dengan
36
buah jambu dan naga.
Departemen Trading sebagai pemasaran di Kusuma
Agrowisata Group bertugas packaging dan labelling produk
yang akan dikirim ke pasar premium dan modern baik
komoditas berasal dari agro sendiri atau berasal dari petani
yang sudah jadi mitra. Pada hari rabu 10 februari 2016
komoditas yang di-packing dan di-labelling (Gambar 5) yaitu :
brokoli, okra, terong ungu, pepino, paprika merah, paprika
kuning, kembang kol, alang-alang, daun bawang, lobak bulus,
jambu biji merah, sukini, buncis, bayam, bayam merah, kacang
merah, sawi, daun min, seledri, sugar bit, markisa thailand, dan
jagung. Hari selanjutnya jum’at 12 februari 2016 komoditas yang
di-packing dan di-labelling yaitu: labuca, sirsak, nasubi, timun
baby, terong lalap, tomat beef, timun, baby corn, kapri biasa,
kapri manis, lidah buaya, buncis, lettuce, dan jamur tiram.
Pemasaran produk terbesar ke Bali, untuk tempat lain Malang
dan Surabaya.
4.11.2 Price
Harga merupakan suatu nilai kompensasi yang harus ada
dan ditetapkan sebagai kombinasi dari barang yang dijual
sesuai dengan pelayannanya. Menurut Swastha (2005), Harga
suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi permintaan
pasarnya. PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya di dalam
menetapkan harga buah dalam bentuk paketan dengan
37
memandu wisatawan yang akan melakukan petik buah dengan
menunjukkan tiket, dimana tiket warna kuning bisa menunjukkan
tiket guest card (paketan langsung dengan hotel) untuk petik
apel saja atau menunjukkan tiket untuk petik strawberry dan
apel, sedangkan tiket warna hijau menunjukkan petik jambu biji
merah, buah naga dan apel. Harga tiket paketan di lobby
strawberry dan apel adalah sama yaitu Rp 70.000,00 untuk hari
biasa dan Rp 75.000,00 untuk weekend, Sedangkan paket hotel
sebesar Rp 800.000,00/kamar sehari semalam dan bisa petik
salah satu buah yaitu strawberry, jambu atau apel. Rute untuk
tiket warna kuning ada 2 yaitu, dari hotel atau lokasi petik
strawberry berangkat ke lobby apel untuk petik apel dan dapat
jus jambu. Rute untuk tiket warna hijau dari lobby menuju lokasi
petik jambu selanjutnya ke lobby lagi untuk mengambil welcome
drink yoghurt kemudian ke lokasi petik apel dan petik buah naga
kemudian menuju ke Alamanda resto mengambil jus jambu dan
nasi goreng. yaitu paket dengan petik langsung sambil difoto
oleh seorang tour guide
4.11.4 Promotion
Menurut Kismono (2011), menyatakan bahwa promosi
adalah usaha yang dilakukan pemasar untuk mempengaruhi
38
pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran.
Promosi dilakukan untuk memyampaikan informasi mengenai
buah dengan karakteristik jenis, rasa dan ukuran yang
dipasarkan kepada konsumen. Promosi saat ini erat kaitannya
promosi yang dilakukan saat awal didirikan wisata petik apel
yang mana dengan uang Rp 2.500,00 dapat memakan apel
sepuasnya di kebun. Promosi ini berkembang dari mulut ke
mulut sehingga banyak orang yang mengetahuinya sehingga
banyak orang yang berlibur ke Kusuma Agrowisata. PT Kusuma
Satria Dinasasri Wisatajaya hanya perlu mempertahankan
kepercayaan konsumen dengan cara memperbaiki jenis, rasa
dan ukuran buah apel, sehingga hingga konsumen tetap loyal
meskipun dinaikkan harga wisata petik dengan paketan.
Promosi saat ini hanya mengandalkan web sehingga calon
konsumen dapat melihat sekilas gambaran wisata petik. Namun,
tetap diperlukan adanya inovasi terbaru agar promosi yang
dilakukan menjadi lebih baik lagi.
39