Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Laporan Arus Kas”

Disusun Oleh:
Allan Ramadhan
NIS: 18152
Kompetensi Keahlian Akuntansi

SMK NEGERI 6 JAKARTA


Jalan Prof. Joko Sutono, SH. No. 2A Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160. Telp. (021) 7208718, Faximile (021) 7237010
JAKARTA

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta

anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul “Laporan Arus

Kas” ini. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu

Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang

merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan

merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Selanjutnya dengan rendah

hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami

revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih

memiliki banyak kekurangan.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung

serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat ini

mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Jakarta, 10 Mei 2019

Penyusun
Allan Ramadhan

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Arus Kas ................................................................................... 6

B. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas ................................................................. 7

C. Klasifikasi Laporan Arus Kas ...................................................................................7

D. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas ....................................................................10

BAB III. PENUTUP ........................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari perkembangan status keuangan perusahaan

tersebut yang dapat dilihat dari laporan pertanggungjawaban perusahaan yang disajikan dalam laporan

keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat dijadikan sarana untuk melihat tingkat produktivitas

perusahaan dimasa lalu dan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengambil keputusan dimasa yang

akan datang.

Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas adalah laporan

keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus

kas akan menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas

juga akan menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas. Dengan laporan arus

kas maka pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat.

Misalnya, apabila arus kas masuk lebih kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan

membawa perusahaan dalam kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan.

Kondisi arus kas yang kecil dibandingkan dengan beban akan membuat kreditor kehilangan

keyakinan atas perusahaan karena dianggap mengalami financial distress atau permalasahan

keuangan.

Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang merupakan elemen aktiva yang

paling lancar sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. Kas digunakan untuk membiayai baik

untuk pembelian aktiva, pembelian saham, pengeluaran untuk beban, dan tentunya kas juga berperan

aktif dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Selain itu kas juga dipergunakan untuk menjamin

utang-utang perusahaan kepada kreditur, dengan demikian rasio kas dengan hutang harus dijamin

dengan rasio yang bisa menjamin kreditur untuk menghindari adanya krisis likuiditas. Dengan posisi

kas yang memegang peranan yang sangat penting dalam kelanjutan perusahaan dapat dikatakan

4
laporan arus kas juga memegang perana yang sangat penting untuk perusahaan karena kegunaannya

untuk menyajikan laporan aktivitas kas perusahaan, baik kas masuk mauapun kas keluar serta sumber

penerimaan dan pengeluaran kas.

B. Rumusan Masalah

1. Pembahasan mengenai pengertian laporan arus kas (Statement Of Cash Flow)

2. Pembahasan mengenai tujuan dan kegunaan laporan arus kas (Statement Of Cash Flow)

3. Pembahasan mengenai klasifikasi laporan arus kas (Statement Of Cash Flow)

4. Pembahasan mengenai metode dalam penyusunan laporan arus kas (Statement Of Cash Flow)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Arus Kas (Statement Of Cash Flow)

Menurut M. Hanafi (2009:58) mengatakan pengertian laporan arus kas adalah laporan yang

memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan

pada periode tertentu. Sedangkan menurut Henry Simamora (2000 : 488), menyatakan bahwa

5
Laporan Arus Kas (Statement Of Cash Flow) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan

pengaruh dari aktivitas – aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas

selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsioliasi saldo awal dan akhir

kas.

Lalu menurut Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau

setara kas. Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas (Statement Of Cash Flow) adalah

laporan yang berisi tentang arus masuk dan arus keluarnya kas perusahaan selama periode

tertentu.

Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas

dengan kategori aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama waktu periode tertentu. Kas

dapat didefinisikan sebagai jumlah kas yang ada ditangan (cash on hand), treasury

bills, commercial paper, money market fund dan rekening giro pada bank (cash in bank). Setara

kas (cash equivalent) dapat diartikan sebagai investasi yang bersifat jangka pendek, sangat likuid

dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu, tanpa menghadapi resiko

perubahan nilai yang signifikan. Definisi dari setara kas menandakan bahwa investasi tersebut

hanya untuk memenuhi komitmen jangka pendek dan bukan untuk tujuan investasi. Laporan arus

kas disyaratkan sebagai bagian dari kelengkapan dalam laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan

PSAK 2, yang direvisi bulan Desember 2009 dan sesuai dengan kebijakan konvergensi IFRS

(international Financial Reporting Standart) yang mensyaratkan bahwa laporan arus kas disajikan

sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keungan untuk setiap periode penyajian laporan

keuangan.

B. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas (Statement Of Cash Flow)

Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara

kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas

disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan selama periode akuntansi tertentu. Menurut Financial Accounting Standard Board,

informasi yang diberikan dalam suatu laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang

6
berkaitan dan laporan keuangan lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya

untuk:

1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan.

2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar

dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.

3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang

berkaitan.

4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas terhadap

posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.

Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan

keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupunpihak-pihak yang

berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan

arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

C. Klasifikasi Laporan Arus Kas (Statement Of Cash Flow)

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Menurut PSAK No. 2 Aktivitas Operasi adalah Aktivitas Penghasil utama pendapatan

entitas dan aktvitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Aliran Kas Operasional meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan secara riil yang

berkaitan dengan kegiatan operasi. Arus Kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang

menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan kas yang dapat

digunakan untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar

deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

Sehingga arus kas aktivitas operasi dapat menjadi sinyal bagi investor mengenai kondisi

perusahaan.

a) Arus kas masuk misalnya :

1) Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan hasil dari penjualan barang dan

jasa.

7
2) Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan pendapatan bunga atas piutang

yang ada.

3) Penerimaan retur (pengembalian dana) dari supplier

b) Arus kas keluar misalnya :

1) Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dijual.

2) Pembayaran hutang dan bunga atas hutang-hutang perusahaan tersebut baik hutang

jangka pendek maupun hutang jangka panjang.

3) Pembayaran pajak penghasilan pada pemerintah atas keuntungan yang diperoleh

perusahaan dan pembayaran kewajiban serta denda lainnya.

4) Pembayaran gaji, juga seluruh pembayaran tunai yang tidak berasal dari transaksi

investasi atau pendanaan seperti pengembalian dana kepada langganan dan

sumbangan, pembayaran tuntutan di pengadilan dan lainnya.

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Menurut PSAK No.2 Aktivitas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka

panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Aktivitas Investasi adalah

aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset

tetap sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas

masa depan. Aktivitas investasi meliputi siklus kegiatan jangka panjang yang mempengaruhi

investasi dalam aktiva tetap, juga investasi serta pemberian dan penagihan pinjaman kepada

perusahaan lainnya. Arus kas masuk terjadi bila kas diterima dari hasil atau pengubahan

investasi yang dilakukan sebelumnya.

a) Arus kas masuk dari aktivitas investasi misalnya dari :

1) Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud serta aktiva produktif lainnya

(tidak termasuk persediaan).

2) Hasil penjualan surat berharga baik surat berharga yang merupakan investasi maupun

milik sendiri sperti saham.

3) Hasil penagihan pinjaman jangka panjang yang merupakan kegiatan investasi dan

tidak termasuk bunga.

8
b) Arus kas keluar dari aktivitas investasi misalnya dari :

1) Atas pembayaran untuk pembelian aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud

2) Pemberian pinjaman pada entitas lainnya berupa aktiva tetap.

3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Arus Kas Pendanaan merupakan arus kas yang diperoleh karena adanya kegiatan

peminjaman dan pembayaran hutang, perolehan sumber daya dari pemilik perusahaan, serta

pemberian imbalan atas investasi bagi pemilik perusahaan (Naimah, 2000). Aktivitas

pendanaan berkaitan dengan bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan

termasuk biaya operasinya. Aktivitas ini mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta

komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan. Dalam hal ini arus kas masuk

merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan/pembiayaan perusahaan.

Sedangkan arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditur atas dana

yang diberikan sebelumnya.

a) Arus kas dari kegiatan pendanaan misalnya :

1) Pengeluaran surat berharga berupa saham

2) Menerbitkan surat hutang jangka panjang berupa obligasi dan wesel bayar jangka

panjang.

3) Pengeluaran hipotek dan lainnya.

b) Arus kas keluar misalnya :

1) Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan pada pemegang saham

2) Pembayaran atas pembelian/pemilikan kembali saham (treasury stock) dan obligasi

3) Pembayaran hutang pokok dana yang dipinjam kecuali bunga karena termasuk

kegiatan operasi.

D. Metode Dalam Penyusunan Laporan Arus Kas (Statement Of Cash Flow)

1. Metode Langsung

Metode Langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi.

Metode langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih

banyak untuk mengambil keputusan. Dalam metode ini akun beban penyusutan,beban

9
deplesi,beban amortisasi,keuntungan dan kerugian,utang dikeluarkan dari komponen

Aktivitas operasi. Metode pembuatan Laporan Arus Kas dengan metode langsung sumber

datanya adalah Buku Kas Bank dan Buku Kas Kecil. Ada 4 langkah untuk membuat Laporan

Arus Kas dengan metode langsung yaitu pemeriksaan silang antara Buku Kas Bank, Rekening

Koran, Bonggol Check, dan Buku Kas Kecil.

Lalu, Eliminasi (hapus) semua transaksi silang antar buku kas.

Selanjutnya, Klasifikasikan semua jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen-

elemen laporan arus kas. Memang membutuhkan banyak waktu, namun bila anda

membuatnya pada saat semua catatan sudah selesai sehingga laporan arus kas sudah harus

selesai. Bila dikerjakan sejak dari awal dan dilakukan setiap hari dengan seperti itu maka akan

terasa ringan. Pada dasarnya metode ini adalah laporan arus kas yang disusun berdasarkan

pada buku kas atau bank. Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara

melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi

secara lengkap dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Berikut

contoh laporan arus kas dengan metode langsung :

Gambar 2.1 Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung PT CIBALAPULANG

2. Metode Tidak Langsung

Metode tidak langsung menunjukan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan

laporan arus kas. Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah

dibandingkan dengan metode langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan

metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga

diperoleh arus kas dari aktivitas operasi. Dalam metode tidak langsung, arus kas aktifitas

operasional, arus kas aktifitas investasi dan arus kas aktifitas pendanaan disusun berdasarkan

10
pada laporan laba-rugi dan neraca. Pada metode arus kas tidak langsung, perhitungan dimulai

dari bawah ke atas pada laporan laba rugi, atau dimulai dari pendapatan bersih.

Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari

transaksi bukan kas, penangguhan dari penerimaan atau pembayaran kas untuk

operasi sebelumnya dan setelahnya, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan

arus kas investasi atau pendanaan. Langkah-langkah penyusunannya dimulai dari, Data

Laporan Laba Rugi tahun ini lalu siapkan juga neraca tahun lalu dan tahun ini. Selanjutnya,

Anda bandingkan antara Neraca periode sebelumnya dengan Neraca periode Berjalan untuk

memperoleh data aktivitas keuangan perusahaan pada periode tahun ini. Berikut contoh

penyusunan laporan arus kas metode tidak langsung :

Gambar 2.2 Contoh Laporan Neraca PT CIBALAPULANG

Gambar 2.3 Contoh Laporan Laba Rugi PT CIBALAPULANG

11
Gambar 2.4 Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung PT CIBALAPULANG

BAB III
PENUTUP

Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari perkembangan status keuangan perusahaan

tersebut yang dapat dilihat dari laporan pertanggungjawaban perusahaan yang disajikan dalam

laporan keuangan. Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas

adalah laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar dan arus kas masuk perusahaan.

Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan kas pada sebuah

perusahaan Dengan laporan arus kas maka pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan dapat

mengambil keputusan yang tepat.

Tujuan laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi

dan pendanaan selama periode akuntansi tertentu. Menurut Financial Accounting Standard Board,

informasi yang diberikan dalam suatu laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang

berkaitan dan laporan keuangan lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya untuk:

1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan.

2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen,

dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.

12
3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang

berkaitan.

4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas terhadap posisi

keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.

Di dalam laporan arus kas terdapat beberapa sumber arus kas yaitu arus kas yang berasal dari

aktivitas operasi (Penerimaan dari penjualan tunai, pengeluaran kas untuk pembelian barang dagan),

aktivitas investasi (Penerimaan dari penjualan aktiva tetap, penerimaan dari penjualan surat berharga)

dan akivitas pendanaan (Pembayaran deviden, pengeluaran surat berharga seperti saham). Di dalam

penyusunan laporan arus kas sendiri terdapat 2 metode yaitu dengan menggunakan metode langsung

dan metode tidak langsung.

13

Anda mungkin juga menyukai