Modul
Modul
BAHAN AJAR
BAHASA INDONESIA
MODUL
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI BAHASA
DI SUSUN OLEH :
3. KOMPETENSI DASAR
1. Memahami tentang bahasa dan ciri-ciri bahasa
2. Memahami tentang wacana dan cara membaca dan memahami suatu wacana
4. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang pengertian bahasa dan ciri-ciri bahasa serta cara
membaca dan memahami suatu wacana atau teks yang berhubungan dengan ciri-
ciri bahasa.
5. WAKTU
120 Menit
6. MANFAAT
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan ciri-ciri bahasa
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara membaca dan memahami suatu wacana atau
teks yang berhubungan dengan ciri-ciri bahasa
9. REFRENSI
Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
1. Pengertian Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi arbitter yang digunakan oleh para
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan
mengidentifikasikan diri.
2. Ciri-ciri Bahasa
a. Bahasa berwujud lambang atau simbol
Adalah suatu kesepakatan bersama yang merupakan identitas komunitas atau
kelompok tertentu.
b. Bahasa adalah sebuah sistem
Artinya adalah aturan yang bermakna terdiri dari unsur-unsur yang tersusun
secara rapi sehingga mempunyai arti.
c. Bahasa berupa bunyi
Adalah yang dihasilkan oleh alat-alat artikulasi atau penmghasil suara yang
memiliki arti.
d. Bahasa bersifat arbitter
Adalah berubah-ubah, tidak tetap, mana suka, tidak ada hubungan wajib antara
lambang bahasa dan konsep pengertian lambang.
e. Bahasa itu bermakna
Adalah bahasa dapat melambangkan ide seseorang.
f. Bahasa bersifat konvensional
Bahasa dipatuhi oleh semua anggota masyarakat.
g. Bahasa bersifat unik
3. Pengertian Wacana
Istilah wacana berasal dari kata sansekerta yang bermakna ucapan atau tuturan.
Menurut Alwi, dkk (2003:42), wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga
membentuk makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu. Menurut Tarigan (dalam
Djajasudarma, 1994:5), wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau
terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang
berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata. Lebih lanjut,
Syamsuddin (1992:5) menjelaskan pengertian wacana sebagai rangkaian ujar atau
rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara
teratur, sistematis, dalam satu kesatuan yang koheren, dibentuk dari unsur segmental
maupun nonsegmental bahasa.
1. Sistem lambang bunyi arbitter yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial
untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri adalah pengertian
dari...(c)
a. Arbitter
b. Artikulasi
c. Bahasa
d. Konvensional
e. Unik
2. Bahasa yuang dihasilkan oleh alat-alat artikulasi (penghasil suara) yang memiliki
arti adalah ciri-ciri bahasa berupa...(e)
a. Lambang
b. Sebuah sistem
c. Bermakna
d. Konvensional
e. Bunyi
MODUL
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
DI SUSUN OLEH :
3. Kompetensi Dasar
1. Memahami kedudukan bahasa Indonesia
2. Mengetahui bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
3. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia
4. Deskripsi
Modul ini memberikan kemampuan untuk memahami bahasa Indonesia
sebagai bahasa Nasional dan fungsi-fungsi bahasa yang berkaitan dengan
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
4. Waktu
120 Menit
6. Manfaat
1. Mahasiswa mampu memahami kedudukan bahasa Indonesia
2. Mahasiswa dapat mengetahui bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
7. Petunjuk Belajar
1. Sebelum PBM dimulai mahasiswa membaca buku mengenai kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia
2. Menggunakan mode diskusi dan tanya jawab dalam pembelajaran
3. Memperbanyak referensi sebagai bahan bacaan agar
mudah memahami materi pembelajaran yang di berikan.
9. Referensi
Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
d. Mengeksploitasi IPTEK
3. Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni,
seperti syair, puisi, prosa, dll…..(c)
a. Wajah
b. Pemecah belah
c. Seni (Sastra)
d. Fatamorgana
e. Kearifan individu
MODUL
BAHASA INDONESIA
DI SUSUN OLEH :
2. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami definisi karya ilmiah.
2. Memahami tentang menulis karya ilmiah dengan benar.
3. Menerapkan penulisan karya ilmiah dengan benar.
3. KOMPETENSI DASAR
1. Memahami definisi karya ilmiah.
2. Memahami tentang menulis karya ilmiah dengan benar.
3. Menerapkan penulisan karya ilmiah dengan benar.
4. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang defini karya ilmiah dan cara menulis karya
ilmiah dengan benar.
5. WAKTU
120 menit
6. MANFAAT
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara menulis karya ilmiah dengan benar.
7. PETUNJUK BELAJAR
1. Sebelum PBM dimulai mahasiswa membaca buku mengenai menulis karya
ilmiah dengan benar.
2. Menggunakan mode diskusi dan tanya jawab dalam pembelajaran.
3. Memperbanyak referensi sebagai bahan bacaan agar mudah memahami materi
pembelajaran yang di berikan.
9. REFERENSI
http://lollybali.mywapblog.com/cara-membuat-rumusan-masalah-yang-baik-
d.xhtml (diakses 11 februari 2016 pkl. 14.05)
http://vionadewiayunitami.blogspot.co.id/2013/06/cara-membuat-judul-karya-
ilmiah-ilmiah.html (diakses 11 februari 2016 pkl. 14.20)
4. Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat.Ditinjau dari segi akademis
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan
sehari-hari maupun dari segi praktis.
5. Jangan terlalu “Luas”.
Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis. Setiap penulis harus
betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas untuk
digarap sehingga tulisan bisa fokus dan tepat sasaran.
Hal yang perlu diperhatikan penulis ialah pembatasan topik.
Pembatasan topik sekurang-kurangnya dapat membantu penulis atau pengarang
dalam berbagai hal berikut ini :
1) Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa
topik tersebut benar-benar diketahuinya.
2) Memungkinkan penulis mengadakan penelitian dengan intensif mengenai
masalahnya.
1. Manakah yang merupakan syarat yang harus diperhatikan penulis dalam pemilihan
topik suatu karya tulis … (d)
a. Topik harus dalam kedudukan sentral
b. Menentukan objek yang akan diteliti
c. Rumusan masalah
d. Topik harus menarik perhatian penulis
e. Perumusan masalah berwujud kalimat tanya
3. Apa saja yang harus di perhatikan dalam membuat judul karya ilmiah yang baik dan
benar … (a)
a. Menentukan tema judul
b. Memberikan masukan ilmiah
c. Menambah materi wawasan
d. Mencari ketentuan isi ilmiah
e. Memunculkan ide pokok bahasan
MODUL
BAHASA INDONESIA
DI SUSUN OLEH :
Dr. Murnianto, M.Pd
3. KOMPETENSI DASAR
1. Memahami pengertian membaca dan menulis.
2. Memahami konteks membaca dan menulis.
4. DESKRIPSI
Modul ini memberikan kemampuan untuk memahami konsep-konsep ilmu
bahasa Indonesia yang berkaitan dengan pengertian membaca dan meenulis serta
konteks membaca dan menulis.
5. WAKTU
120 Menit
6. MANFAAT
1. Mahasiswa kaya akan buah pikiran atau ide.
2. Mahasiswa mampu berkarya dengan buah pikiran atau ide yang di miliki.
7. PETUNJUK BELAJAR
1. Sebelum PBM dimulai mahasiswa membaca buku mengenai pengertian
membaca dan menulis serta konteks membaca dan menulis.
2. Menggunakan mode diskusi dan tanya jawab dalam pembelajaran
3. Memperbanyak referensi sebagai bahan bacaan agar mudah memahami materi
pembelajaran yang di berikan.
8. TUJUAN AKHIR PEMBELAJARAN
Pada akhir perkuliahan mahasiswa mampu :
1. Memahami pengertian membaca dan menulis.
2. Memahami konteks membaca dan menulis.
3. Memahami manfaat kebiasaan membaca.
9. REFERENSI
http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/25/tahap-tahap-membaca-pada-anak-
usia-dini/
http://childrengarden.wordpress.com/2010/04/02/tahap-tahap-perkembangan-
anak-dalam-menulis/
Seorang penulis pemula untuk memulai melakukan kegiatan menulis masih perlu
bimbingan yang terncana, seperti terlihat pada gambar:
a. Memiliki kepekaan
b. Memiliki latar belakang
c. Model bacaan
d. Menyenangi tulis menulis
e. Membiasakan membaca
1. Anak-anak gemar membaca dan akan memperoleh rasa kebahasaan tertulis yang
kemudian mengalir kedalam bahasa tulis mereka, merupakan pernyataan dari
…..(b)
a. Ki hajardewantara
b. Leonhart
c. Albert Einstein
d. R.A kartini
e. Thomas
MODUL
BAHASA INDONESIA
DI SUSUN OLEH :
SUPRAPTO, M.Pd
PENDAHULUAN
3. KOMPENTESI DASAR
a. Menjaring gagasan, menjadikan gagasan tersebut ke dalam ide tulisan, sehingga
ide tulisan tersebut menjadi tulisan yang baik
b. Membuat tulisan yang dimulai dari menjaring gagasan ke ide tulisan dan dari
ide tulisan menjadi tulisan
5. WAKTU
120 Menit
7. PETUNJUK BELAJAR
a. Menggunakan mode diskusi dalam pembelajaran
b. Mahasiswa dapat menambah referensi dengan menambah bacaan buku yang
berkaitan dengan menjaring gagasan dan menuangkan ke dalam tulisan
9. REFERENSI
Holtz, Herman. 2000. "How to Start and Run a Writing and Editing". Jakarta:
Grasindo.
Rusyana, Yus. 1988. "Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan". Bandung:
Diponegoro.
2. Ide Tulisan
Menulis adalah menjual ide. Maksudnya, ketika menulis seorang
penulis sedang memaparkan idenya kepada pembaca dengan tujuan agar setiap
pembaca dapat menangkap, menerima, tertarik, dan mengaplikasikan hal-hal
yang menjadi buah pikiran penulis tersebut.
Ide berasal dari sensasi sensoris yang terjadi pada panca indera kita
yang lima itu, penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan rasa.
Sintesa dari sensasi sensoris tersebutlah yang melahirkan ide.
Ide bisa disebut sebagai benih tulisan dan sangat memengaruhi tulisan
Anda. Ide tersebutlah yang akan menentukan keputusan calon pembaca untuk
membaca tulisan Anda lebih lanjut. Oleh karena itu, setiap penulis harus bisa
menemukan idenya dalam menulis
MODUL I
BAHASA INDONESIA
DI SUSUN OLEH :
SUPRAPTO, M.Pd
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI KEBIDANAN CURUP
T.A 2014/2015
2. STANDAR KOMPETENSI
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu:
1. Mengetahui cara mengembangkan ide dan merevisi tulisan
2. Mengetahui operasional dari kegiatan menulis
3. Mengetahui cara menyempurnakan tulisan
3. KOMPENTESI DASAR
1. Memahami cara mengembangkan ide dan merevisi tulisan
2. Memahami operasional dari kegiatan menulis
3. Menerapkan cara menyempurnakan tulisan
5. WAKTU
120 MENIT
6. MANFAAT
1. Mahasiswa dapat memahami cara mengembangkan ide dan merevisi tulisan
7. PETUNJUK BELAJAR
1. Sebelum PBM dimulai mahasiswa membaca buku mengenai cara
mengembangkan ide dan merevisi tulisan
2. Menggunakan mode diskusi dan tanya jawab dalam pembelajaran.
3. Memperbanyak referensi sebagai bahan bacaan agar mudah memahami materi
pembelajaran yang di berikan.
8. TUJUAN AKHIR PEMBELAJARAN
Pada akhir perkuliahan mahasiswa mampu:
1. Memahami cara mengembangkan ide dan merevisi tulisan
2. Memahami operasional dari kegiatan menulis
3. Menerapkan cara menyempurnakan tulisan
9. REFERENSI
Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Zain, Badudu. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Sinar Harapan.
Perumusan Masalah
1. Secara sederhana masalah bias diartikan.
2. Rumusan masalah berisi uraian tentang masalah-masalah yang hendak
dipecahkan pertanyaan yang menuntut jawaban.
3. Masalah harus dirumuskan dengan jelas secara spesifik.
4. Bentuk pertanyan-pertanyaan yang mendasar (apa, bagaimana, mengapa).
Sifat-sifat Masalah
1. Masalah kualitatif, contohnya: bagaimana kualitas guru bidang studi IPA
ditinjau dari kemampuan mengajarnya?
2. Masalah kuantitatif, contohnya: berapa banyak diperlukan tambahan guru
akibat kenaikan jumlah siswa sebanyak 25% dari jumlah siswa saat ini?
3. Untuk dapat merumuskan masalah penelitian diperlukan ketrampilan,
teknik, atau cara mengidentifikasi masalah.
4. Setelah variabel penelitian dikemukakan, langkah selanjutnya ialah
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkenan dengan varibel
tersebut.
Kajian Teori
Menarik Kesimpulan
1. Kesimpulan ini adalah sintesis dari hasil penelitian.
2. Kesimpulan harus konsepsional dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
ilmiah.
3. Ketafaman penyusun dalam melihat hakikat permasalahan sangat
diperlukan dalam menarik kesimpulan.
4. Tebal tipisnya karya tulis bukan ukuran baik tidaknya karya tulis.
5. Yang terpenting adalah isinya.
6. Kesimpulan bukanlah ringkasan dari jawaban, melainkan generalisasi dari
semua alternatif jawaban.
5. Editing kebahasan
Dalam segi sintagmatik penyebab kesalahan berbahasa dapat
disebabkan dari dua hal. Yang pertama karena faktor berkurangnya
konsentrasi dan perhatian. Yang kedua disebabkan kurangnya pengetahuan
teoritis, kebahasaan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam editing bahasa
adalah
a. Interferensi atau pencampuran bahasa.
b. Kedwibahasaan atau bilingualisme.
2. Untuk menjadi penyunting (editor) yang baik dan bertanggung jawab, seseorang
hendaklah memahami dan menghayati eksistensi profesionalisme penyyuntingan
diantaranya, kecuali . . . (E)
a. Memahami prinsip tata permainan bahasa-bahasa.
b. Memahami teknik penulisansesuai dengan laras tulisan dan sekaligus
memahami tata permainan bahasa dalam bahasa tulis.
c. Memahami pertalian erat antara dunia penulisan dan dunia marketing.
d. Yakin bahwa topik yang ditulis akan mendatangkan pencerahan bagi pembaca.
e. Interferensi atau pencampuran bahasa.
MODUL
BAHASA INDONESIA
DI SUSUN OLEH :
2. KOMPETENSI DASAR
1. Memahami pengertian paragaraf
2. Memahami struktur dan macam macam paragraph
3. Mampu mengaplikasikan paragraph dalam menulis
3. DESKRIPSI
Modul ini memberikan kemampuan untuk memahami paragraph dalam
menulis dan mampu mengaplikasikannya
4. WAKTU
2 x 90 menit
5. MANFAAT
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian paragraf
2. Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup macam macam paragraf
6. PETUNJUK BELAJAR
1. Sebelum PBM dimulai mahasiswa membaca buku mengenai Paragraf dalam
menulis
2. Menggunakan metode diskusi dan tanya jawab dalam pembelajaran
3. Memperbanyak referensi sebagai bahan bacaan agar mudah memahami materi
pembelajaran yang di berikan.
8. REFERENSI
Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Grasindo
A. Pengertian Paragraf
Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:125) “Paragraf adalah
seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik”. Kalimat dalam
paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik tersebut
Menurut Akhaidah dan kawan-kawan (1999:144) paragraf merupakan
inti penuangan buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf
tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat
penjelas sampai pada kalimat penutup.Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam
suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
Secara Umum, Pengertian Paragraf adalah karangan yang terdiri dari
sejumlah kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran
penjelas sebagai pendukungnya. atau paragraf dapat juga diartikan sebagai
seperangkat kalimat yang terdiri atas satu kalimat pokok dan beberapa kalimat
penjelas. Kalimat Pokok atau kalimat utama yaitu kalimat yang berisi masalah atau
kesimpulan sebuah paragraf.Sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi
penjelas masalah pada kalimat utama.
B. Ciri-Ciri Paragraf
Bertakuk atau letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis
karangan yang biasa.
paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik
D. Macam-Macam Paragraf
A. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan
dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal.Sebab, hampir seminggu
terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.Sebaliknya, permintaan
terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
B. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan
data atau fakta konsep sebagai alasan atau bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa
kecilnya.Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar
psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15
tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang
tuanya.Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau
mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian
hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan
keluarga.Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan
orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin
terlihat di mana-mana.
2. Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan
kepada pembaca.Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf
pembuka.Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya.Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif,
eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis.Bila uraian itu mengandung pertentangan
pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan
untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
4. Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di
awal dan akhir paragraph.Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan
kalimat yang bersifat penegasan kembali.
4. ’’paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran yang didukung oleh semua
kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau
kalimat topik, kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini
saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
’’Merupakan pengertian paragraph menurut………..(d)
a. Sutijo
b. Aji Nugrocho
c. Sofiyan Arif
d. Akhaidah dan kawan-kawan (1999:144)
e. Arifindan S. AmranTasai (2006:125)
5.’’Rumahku ditepi gunung, suasananya sejuk dan setiap pagi embun menutupi desaku
dan setiap pagi itulaha kumemulai aktivitasku aku terbangun dari tempat tidur,
mandi, sarapan dan berangkat sekolah menggunakan sepeda selama aku menuju
sekolaha kumelewati dua sisi jalanan dengan pemandangan sawah hijau yang indah.
Angina barhembus dan tanaman sawah yang hijau berubah menjadi gelombang
akibat angin’’
Paragraph tersebutmerupakan paragraph………(e)
a. Paragraf efektif
b. Paragraf proses
c. Paragraf campuran
d. Paragraf deduktif
e. Paragraf deskripsi
MODUL I
BAHASA INDONESIA PARAGRAF
2. STANDAR KOMPETENSI
a. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu memahami jenis-
jenisparagraf.
b. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu mengembangkan paragraf.
3. KOMPETENSI DASAR
a. Memahami tentang jenis-jenisparagraf.
b. Mengetahui dan memahami pengembangan paragraf.
4. DESKRIPSI
Mata kuliah ini membahas tentang jenis-jenis paragraph dan pengembangan
paragraf.
5. WAKTU
120 menit
6. MANFAAT
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis paragraf.
2. Mahasiswa dapat mengembangkan berbagai jenis paragraf.
7. PETUNJUK BELAJAR
9. DAFTAR PUSTAKA
2. Paragraf Induksi
Paragraf yang pengembangannya dimulai dari pemaparan bagian-
bagian kecil atau hal-hal yang konkret hingga sampai kepada suatu simpulan
yang bersifat umum disebut paragraf induksi. Induksi berarti cara berfiikir dari
khusus ke yang umum. Pada paragraf seperti ini penempatan kalimat topiknya
berada diakhir paragraf.
3. Paragraf Campuran
Dalam paragraf campuran penempatan kalimat topiknya di tengah
paragraf. Paragraf ini di mulai oleh kalimat pengembang setelah kalimat atau
kata transisi kalau ada. Setelah itu, kalimat topik di kembangkan lagi dan
diakhiri oleh kalimat penegas kalau diperlukan.
Contoh:
Dia pandai bergaul dan menyesuaikan diri sehingga setiap orang amat
suka bersahabat dengannya. Dalam berpakaian, dia tidak pernah mencari
perhatian orang lain dan selalu menyesuaikan dengan lingkungan tempat dia
tinggal. Dia pandai berhias diri tetapi tidak pernah memakai make up yang
berlebihan. Pantas laila menjadi idaman setiap jejaka. Di samping itu,dia pun
rajin mengaji dan tidak pernah meninggalkan shalat yang lima waktu atau tes
yang sesuai dengan anjuran gurunya, prestasi setiap semesternya selalu
meningkat dan sampai sekarang dia bertahan pada peringkat pertama
dikelasnya.
5. Paragraf Pertanyaan
Kalimat topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan
kalimat-kalimat pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan
jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.
Contoh:
Siapakah Osama Bin Laden itu? Dia seorang bangsa Arab anak
pengusaha terkenal di negeri tersebut. Dia seorang politis Muslim yang
menentang pemerintahan kerajaan yang di Arab, akibat pertentangannya
dengan pemerintah negeri itu, dia lari ke Afganistan dan memimpin sebuah
organisasi yang bernama Al-Qaeda. Selanjutnya, Dia dituduh Amerika Srikat
sebagai dalang teroris Internasional yang menyerang dan menghancurkan
Petagon dan WTC. Oleh karena itu , dia menjadi salah seorang daftar pencarian
orang di Negara Amerika Serikat.
7. Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah pengembangan kalimat topik dalam sebuah
paragraf dengan menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh itu dipakai untuk
memperjelas maksud dalam kalimat topik.
9. Paragraf Definisi
c. Dengan Bercerita
Biasanya pengarang mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa
yang sedang atau sudah berlalu apabila ia mengembangkan paragraf dengan
cara ini. Dengan paragraf itu, pengarang berusaha membuat lukisannya itu
hidup kembali.Perhatikan paragraf berikut:
Kota Wonosobo telah mereka lalui. Kini jalan lebih menanjak dan
sempit berliku-liku. Bus meraung-raung ke dataran tinggi Dieng. Di samping
kanan jurang menganga, tetapi pemandangan di kejauhan adalah hutan pinus
menyelimuti punggung bukit bekas-bekas kawah yang memutih.
b. Ekspositoris
Paragraf Ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini
menampilkan suatu objek. Tertuju pada satu unsur saja. Penyampainnya
dapat menggunakan perkembangan analisis atau keruangan.
d. Naratif
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita.
Oleh sebab itu, sebuah karangan narasi atau paragraf narasi haya kita
temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.
Contoh Paragraf Naratif:
a. Paragraf Definisi
b. paragraf sebab akibat.
c. paragraf contoh
d. paragraf pertanyaan
e. paragraph deskriftif
MODUL I
PROSEDUR MENULIS AKADEMI
DI SUSUN OLEH :
SUPRAPTO, M
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI KEBIDANAN CURUP
T.A 2015/2016
2. STANDAR KOMPETENSI
a. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu memahami prosedur
menulis akademi
b. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu mengembangkan tulisan
akademi
3. KOMPETENSI DASAR
a. Memahami tentang jenis-jenis menulis akademi.
b. Mengetahui dan memahami pengembangan penulisan akademi.
4. DESKRIPSI
Mata kuliah ini membahas tentang prosedur dalam penulisan akademi.
5. WAKTU
120 menit
6. MANFAAT
a. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur penulisan akademi.
b. Mahasiswa dapat mengembangkan berbagai tulisan akademi.
9. REFERENSI
Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT.
Gramedia.
MODUL
BAHASA INDONESIA
DI SUSUN OLEH :
2. STANDAR KOMPETENSI
2. Memahami definisi karya ilmiah.
3. Memahami tentang menulis karya ilmiah dengan benar.
4. Menerapkan penulisan karya ilmiah dengan benar.
3. KOMPETENSI DASAR
4. Memahami definisi karya ilmiah.
5. Memahami tentang menulis karya ilmiah dengan benar.
6. Menerapkan penulisan karya ilmiah dengan benar.
4. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang defini karya ilmiah dan cara menulis karya
ilmiah dengan benar.
5. WAKTU
120 menit
6. MANFAAT
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara menulis karya ilmiah dengan benar.
7. PETUNJUK BELAJAR
1. Sebelum PBM dimulai mahasiswa membaca buku mengenai menulis karya
ilmiah dengan benar.
2. Menggunakan mode diskusi dan tanya jawab dalam pembelajaran.
3. Memperbanyak referensi sebagai bahan bacaan agar mudah memahami materi
pembelajaran yang di berikan.
9. REFERENSI
http://lollybali.mywapblog.com/cara-membuat-rumusan-masalah-yang-baik-
d.xhtml (diakses 11 februari 2016 pkl. 14.05)
http://vionadewiayunitami.blogspot.co.id/2013/06/cara-membuat-judul-karya-
ilmiah-ilmiah.html (diakses 11 februari 2016 pkl. 14.20)
9. Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat.Ditinjau dari segi akademis
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan
sehari-hari maupun dari segi praktis.
10. Jangan terlalu “Luas”.
Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis. Setiap penulis harus
betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas untuk
digarap sehingga tulisan bisa fokus dan tepat sasaran.
Hal yang perlu diperhatikan penulis ialah pembatasan topik.
Pembatasan topik sekurang-kurangnya dapat membantu penulis atau pengarang
dalam berbagai hal berikut ini :
3) Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa
topik tersebut benar-benar diketahuinya.
4) Memungkinkan penulis mengadakan penelitian dengan intensif mengenai
masalahnya.
1. Manakah yang merupakan syarat yang harus diperhatikan penulis dalam pemilihan
topik suatu karya tulis … (d)
a. Topik harus dalam kedudukan sentral
b. Menentukan objek yang akan diteliti
c. Rumusan masalah
d. Topik harus menarik perhatian penulis
e. Perumusan masalah berwujud kalimat tanya
3. Apa saja yang harus di perhatikan dalam membuat judul karya ilmiah yang baik dan
benar … (a)
f. Menentukan tema judul
g. Memberikan masukan ilmiah
h. Menambah materi wawasan
i. Mencari ketentuan isi ilmiah
j. Memunculkan ide pokok bahasan
MODUL
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
DI SUSUN OLEH :
3. KOMPETENSI DASAR
2. Memahami bahasa jurnalistik
3. Mengetahui masalah artikel jurnalistik
4. Mengetahui tujuan penulisan artikel jurnalistik
5. Mengetahui cara membuat artikel jurnalistik secara sistematika
6. Memahami penyusunan artikel jurnalistik
4. DESKRIPSI
Modul ini memberikan kemampuan untuk memahami metode menulis artikel
jurnalistik ( opini )
5. WAKTU
2 x 90 menit
7. PETUNJUK BELAJAR
1.Sebelum PBM dimulai mahasiswa membaca buku mengenai metodemenulisart
ikeljurnalistik ( opini )
2. Menggunakan mode diskusi dan tanya jawab dalam pembelajaran
3. Memperbanyak referensi sebagai bahan bacaan agar mudah memahami materi
pembelajaran yang diberikan.
9. REFERENSI
Anwar, Rosihan (1991). Bahasa Jurnalistik dan Komposisi. Jakarta : Pradnya
Paramita.
B. PemilihanMasalahArtikelJurnalistik
Masalah penelitian berbeda dengan masalah masalah lainnya. Tidak semua
masalah kehidupan dapat menjadi masalahp enelitian. Masalah penenlitian terjadi
jika ada kesenjangan( gap ) antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada
antar aapa yang diperlukan dengan yang tersedia antara harapan dan kenyataan.
C. MaksudTulisanArtikel
Tujuan penulisan artikel :
1. Mengimbau atau mengajak.
2. Memberitahu atau memberi informasi.
3. Melarang
4. Memengaruhi
5. Untuk penyaluransuatu ide
6. Untuk menghibur pembaca.
7. Memperluas wawasan.
8. Untuk membantu pembaca memecahkan permasalahan yang dihadapi.
D. SistematikaArtikelJurnalistik
A. PerencanaanLiputan
1. Memilihtopik
2. Membuathipotesa
3. Menetapkan target wilayah
4. Menetapka target waktu
B. Pelaksanaan Peliputan
1. Pengumpulan fakta
2. Pengelompokkan fakta
3. Analisis hasil pengumpulan fakta dan korelasi dengan memilih fakta-
fakta terkait, kemudian di diskusikan bersama
4. Konfigurasi ( kelengkapan data )
C. PenulisanLaporan
1. Menentukan bentuk tulisan
2. Mengutamakan penampilan fakta terselubung dan terbuka
3. Rinci dan runtut
4. Berimbang dan tidak memihak
E. Langkah-LangkahMenulisArtikel
Langkah-langkah menulis artikel :
1. Tentukan tema
Tema haruslah spesifik, semakin spesifik semakin menarik minat baca.
2. Tetapkan tujuan penulisan
3. Rumuskan ide pokok atau masalah
Biasanya perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan hanya saja dalam
penulisan artikel deskripsi dan narasi, rumusan masalahnya tidak tersurat tapi
tersembunyi di balik alur tulisan.
4. Kembangkan tema dan pembahasan sesuai dengan jeni sartikel.
5. Buatlah kesimpulan
1. Bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa yang tampak dalam harian-
harian dan majalah-majalah. Pengertian bahasa jurnalistik tersebut merupakan
ngertian bahasa menurut... (c)
a. Rosihan Anwar
b. JS Badudu
c. S.Wojowasito
d. Asep Syamsul M. Romli
e. Dewabrata
2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian yaitu... (a)
a. Memilikinilai penelitian
b. Penyaluran suatu ide
c. Pengumpulan fakta
d. Narasumber yang ada
e. Menentukan bentuk tulisan
4. Penulisan sistematika Artikel Jurnalistik terdiri dari salah satunya. yaitu... (e)
a. Menentukan bentuk tulisan
MODUL I
BAHASA INDONESIA
DI SUSUN OLEH :
Dr. Murnianto, M.Pd
2. STANDAR KOMPETENSI
2. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menjelaskan tentang
penyusunan jurnal ilmiah
3. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menjelaskan gagasan karya
ilmiah, formulasi pemilihan masalah serta ragam bahasa artikel ilmiah
3. KOMPETENSI DASAR
1. Memahami tentang penyusunan jurnal ilmiah
2. Memahami gagasan karyailmiah, formulasi pemilihan masalah serta ragam
bahasa artikel ilmiah
4. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang penyusunan jurnal ilmiah yang terdiri dari gagasan
karya ilmiah, formulasi pemilihan masalah serta ragam bahasa artikel ilmiah
5. WAKTU
120 MENIT
6. MANFAAT
7. PETUNJUK BELAJAR
1. Sebelum PBM dimulai mahasiswa membaca buku mengenai penyusunan jurnal
ilmiah yang terdiri dari gagasan karya ilmiah, formulasi pemilihan masalah
serta ragam bahasa artikel ilmiah
2. Menggunakan mode diskusi dan tanya jawab dalam pembelajaran
3. Memperbanyak referensi sebagai bahan bacaan agar mudah memahami materi
pembelajaran yang di berikan.
9. REFERENSI
Brown, G., and Yule, G. 1983. Discourse Analysis. Cambridge: Cambridge
University Press.
1. Judul
Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca
judul, akan memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca
keseluruhan dari jurnal tersebut. Misalnya, judul "Laporan Lab
Biologi".Dengan judul seperti ini, maka tidak ada pembaca yang mau
membacanya karena tidak menggambarkan isi jurnal.Contoh judul yang jelas,
2. Abstrak
Abstrak berbeda dengan ringkasan.Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah
berfungsi untuk mencerna secara singkat isi jurnal.Abstrak di sini dimaksudkan
untuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal.
Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum
tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau kutipan
dalam abstrak.Pada abstrak harus dapat berdiri sendiri tanpa catatan
kaki.Abstrak ini biasanya ditulis terakhir.Cara mudah untuk menulis abstrak
adalah mengutip poin yang paling penting di setiap bagian jurnal.Kemudian
menggunakan poin-poin untuk menyusun sebuah deskripsi singkat tentang
studi Anda.
3. Pendahuluan
Pendahuluan adalah pernyataan dari kasus yang Anda diselidiki, yang
memberikan informasi kepada pembaca untuk memahami tujuan spesifik Anda
dalam kerangka teoritis yang lebih besar. Bagian ini juga dapat mencakup
informasi tentang latar belakang masalah, seperti ringkasan dari setiap
penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana sebuah percobaan akan
membantu untuk menjelaskan atau memperluas pengetahuan dalam bidang
umum. Semua informasi latar belakang yang dikumpulkan dari sumber lain
harus menjadi kutipan.
Catatan: Jangan membuat pendahuluan terlalu luas. Ingat saja bahwa
Anda menulis jurnal untuk rekan yang juga memiliki pengetahuan yang sama
dengan Anda.
5. Hasil
Di sini peneliti menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan menggunakan
teks naratif, tabel, atau gambar.Ingat hanya hasil yang disajikan, tidak ada
interpretasi data atau kesimpulan dari data dalam bagian ini.Data yang
dikumpulkan dalam tabel/gambar harus dilengkapi teks naratif dan disajikan
dalam bentuk yang mudah dimengerti.Jangan ulangi secara panjang lebar data
yang telah disajian dalam table gambar
6. Pembahasan
Pada bagian ini, peneliti menafsirkan data dengan pola yang diamati. Setiap
hubungan antar variabel percobaan yang penting dan setiap korelasi antara
variabel dapat dilihat jelas. Peneliti harus menyertakan penjelasan yang berbeda
dari hipotesis atau hasil yang berbeda atau serupa dengan setiap percobaan
terkait dilakukan oleh peneliti lain. Ingat bahwa setiap percobaan tidak selalu
harus menunjukkan perbedaan besar atau kecenderungan untuk menjadi
penting.Hasil yang negatif juga perlu dijelaskan dan mungkin merupakan
sesuatu yang penting untuk diubah dalam penelitian Anda.
8. Daftar Pustaka
Semua informasi (kutipan) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai
abjad pada bagian ini.Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk
pada literatur asli.Perhatikan bahwa referensi yang dikutip benar-benar
disebutkan pada jurnal Anda.
B. Sumber Masalah
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya
dengan apa yang benar – benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara
aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Stonner ( 1982
) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila
terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang
direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetensi.
Jika masalah penelitian konvensional peneliti dapat diperoleh dari bahan
bacaan, laporan penelitian, makalah, diskusi dan lain sebagainya, dan pencarian
dilakukan secara induktif-deduktif, maka masalah penelitian tindakan harus
bersumber dari guru sendiri. Harus merupakan hasil refleksi atau masalahnya
sendiri dan bukan berasal dan orang lain, misalnya lembaga riset.
Sebagai contoh, salah satu masalah yang disebutkan di atas ialah sistem
penilaian yang kurang tepat sehingga mengganggu proses belajar peserta didik.
Hal ini perlu dipikirkan sebagai suatu permasalahan yang mungkin dapat
diperiksa melalui tindakan karena memang hal itu tercakup dalam bidang
Dari sisi aspek substansi atau isi yang terkandung, perlu dilihat dari
bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti
nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa/mirip yang dihadapi guru,
kegunaan metodologik dengan diketemukannya model tindakan dan
prosedurnya, serta kegunaan teoritik dalam memperkaya atau mengoreksi teori
pembelajaran yang berlaku. Sedang dari sisi orisinalitas, apakah pemecahan
dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang belum pernah
dilakukan guru sebelumnya. Jika sudah pernah berarti hanya merupakan
pengulangan atau replikasi saja.
Pada aspek formulasi, seyogyanya masalah dirumuskan dalam bentuk
kalimat interogatif (pertanyaan), meskipun tidak dilarang dirumuskan dalam
bentuk deklaratif (pernyataan). Hendaknya dalam rumusan masalah tidak
terkandung masalah dalam masalah, tetapi lugas menyatakan secara eksplisit dan
spesifik tentang apa yang dipermasalahkan.
Dan aspek teknis, menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk
melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang dapat
1. Proses penulisan makalah secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga tahap
yaitu…..(a)
a. tahap prapenulisan, tahap penulisan dan tahap revisi
b. tahap merevisi,penulisan dan mengkonsul
c. tahap merencanakan,pemikiran dan penulisan
d. tahan pengutipan,penulisan dan revisi
e. tahap pembaharuan,pemikiran dan penulisan
3. Secara umum penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah harus mengacu pada sifat-
sifat bahasa meliputi sifat,kecuali…..(e)
BAHAN AJAR
BAHASA INDONESIA
DI SUSUN OLEH :
SUPRAPTO, M
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI KEBIDANAN CURUP
T.A 2015/2016
2. STANDAR KOMPETENSI
a. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu memahami tentang
penyusunan jurnal ilmiah
b. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu menerapkan penyusunan
jurnal ilmiah
3. KOMPETENSI DASAR
a. Memahami tentang penyusunan jurnal ilmiah
b. Memahami tentang sistematika penyusunan jurnal ilmiah
4. DESKRIPSI
Mata kuliah ini membahas mengenai penyusunan jurnal ilmiah yang
meliputi etika artikel penulisan ilmiah, sistematika membuat jurnal ilmiah.
5. WAKTU
2 x 170 menit
6. MANFAAT
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara penyusunan karya ilmiah
A Pengertian
Jurnal diartikan sebagai sarana komunikasiuntuk melaporkan sebuah
peristiwa atau gagasan kapada publik secara berkala biasanya dalam bentuk
makalah. Contoh jurnal yaitu jurnal akademika, jurnal nadwa dan lain-lain.
Artikel jurnal ilmiah termasuk tulisan ilmiah populer. Di sebut tulisan
ilmiah populer karena tema yang di bahas adalah masalah aktual dan di sajikan
dalam bahasa yang muda di cernaoleh pembaca.
4. Penulisan sistematika Artikel Jurnalistik terdiri dari salah satunya. yaitu... (e)
a. Menentukan bentuk tulisan