Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN MINI PROJECT

EVALUASI INDEKS KELUARGA SEHAT


BERDASARKAN INDIKATOR PROGRAM
INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN
KELUARGA DI DESA MAYANGREJO RW 01

Disusun oleh:
dr. Dila Muflikhy Putri

Pembimbing:
dr. Agus Gunawan, M.Kes

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA\


PUSKESMAS KALITIDU
BOJONEGORO
2019
PUSKESMAS KALITIDU BOJONEGORO
PERIODE MEI 2019 – SEPTEMBER 2019

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Mini Project ini diajukan oleh:
dr. Dila Muflikhy Putri

Judul : Evaluasi Indeks Keluarga Sehat Berdasarkan Indikator Program


Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Desa Mayangrejo
RW 01

Telah disetujui sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk


kelengkapan tugas program internsip dokter periode Mei 2019 – Mei 2020

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Dokter Internsip

dr. Agus Gunawan, M.Kes dr. Dila Muflikhy Putri


NIP. 196807272002121003
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL
....................................................................................................................................
1
HALAMAN
PENGESAHAN
....................................................................................................................................
2
DAFTAR
ISI
....................................................................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
....................................................................................................................................
5
....................................................................................................................................
1.1 Latar
Belakang
............................................................................................................................
5
............................................................................................................................
1.2 Tujuan
............................................................................................................................
6
1.3 Manfaat
............................................................................................................................
6
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
....................................................................................................................................
8
2.1
Definisi
....................................................................................................................................
8
2.2
Epidemiologi
....................................................................................................................................
9
2.3 Faktor
Risiko
....................................................................................................................................
9
2.4
Diagnosis
....................................................................................................................................
11
2.5. Klasifikasi dan Manifestasi
Klinis
....................................................................................................................................
11
2.6 Tatalaksana
Farmakologi
....................................................................................................................................
12
2.7 Tatalaksana Non
Farmakologi
....................................................................................................................................
14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................15

BAB IV HASIL INTERVENSI DAN


PEMBAHASAN……………………........21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.…........................................................

DAFTAR PUSTAKA…...................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia yang didukung oleh
berbagai program sektoral lain. Program Indonesia Sehat adalah program utama
pembangunan kesehatan yang direncanakan pencapaiannya melalui Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.1 Sasaran dari Program
Indonesia Sehat adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat mengacu pada tiga pilar utama yaitu penerapan paradigma sehat,
penguatan pelayanan kesehatan, dan pelaksanaan jaminan kesehatan nasional
(JKN). Pelaksanaan Program Indonesia Sehat ditujukan untuk tercapainya
keluarga-keluarga sehat.2
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
dilaksanakan untuk memperkuat fungsi Puskesmas dalam penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) di tingkat
pertama di wilayah kerjanya. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga terdiri atas 4 (empat) area prioritas yang meliputi penurunan angka
kematian ibu dan bayi, penurunan prevalensi balita pendek (stunting),
penanggulangan penyakit menular, dan penanggulangan penyakit tidak menular.
Keempat area prioritas tersebut dilaksanakan dengan pendekatan upaya promotif
dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif oleh tenaga
kesehatan sesuai kompetensi dan kewenangannya.3
Berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten Bojonegoro tahun 2017 untuk
Kecamatan Kalitidu, persentase peserta program KB aktif adalah 76,8%. Persentase
persalinan di fasilitas kesehatan mencapai 100%. Persentase bayi yang mendapat
imunisasi dasar lengkap mencapai 100%. Sebanyak 86,6% bayi mendapat ASI
eksklusif dan seluruh balita dipantau pertumbuhannya. Persentase penderita
tuberkulosis paru yang mendapatkan pengobatan sesuai standar sebesar 94,44%.
Cakupan akses jamban sehat sebesar 93,8%.4
Berdasarkan data Puskesmas Kalitidu terkait profil kesehatan Desa
Mayangrejo pada tahun 2018 didapatkan 100% bayi mendapat imunisasi dasar
lengkap, 3 penderita tuberkulosis paru dan telah mendapatkan pengobatan sesuai
standar, 355 penderita hipertensi, 19 orang dengan gangguan jiwa dan 48,1%nya
berobat ke Puskesmas/Rumah Sakit. Berdasarkan data Puskesmas Mlonggo terkait
kesehatan Desa Karanggondang pada bulan April tahun 2017 didapatkan 83,1%
bayi mendapat ASI eksklusif, 88,32% balita dipantau pertumbuhannya, 41% warga
merokok, 72% warga memiliki akses jamban sehat, 99% warga memiliki akses
sarana air bersih, dan 9.169 orang terdaftar sebagai anggota JKN.
Desa Mayangrejo merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah
kerja Puskesmas Kalitidu. Pada RW 01 Desa Mayangrejo belum pernah
dilaksanakan evaluasi spesifik untuk meningkatkan indeks keluarga sehat. Untuk
mendukung program pemerintah ini, maka dokter internsip melaksanakan upaya
evaluasi indeks keluarga sehat berdasarkan Program Indonesia Sehat dengan
pendekatan keluarga di RW 01 Desa Mayangrejo sebagai implementasi peran
Puskesmas Kalitidu dalam pembangunan kesehatan berasaskan pendekatan
keluarga menuju Indonesia Sehat.
1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Melakukan evaluasi Indeks Keluarga Sehat berdasarkan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Desa Mayangrejo RW 01.
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
- Mengidentifikasi masalah dalam Indeks Keluarga Sehat berdasarkan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
- Menganalisis penyebab masalah Indeks Keluarga Sehat berdasarkan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
- Mencari alternatif pemecahan masalah Indeks Keluarga Sehat berdasarkan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
1.3 MANFAAT
- Memberikan informasi terkait masalah dan penyebabnya dalam Indeks
Keluarga Sehat yang rendah berdasarkan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga
- Sebagai rekomendasi alternatif pemecahan masalah dalam Indeks Keluarga
Sehat yang rendah berdasarkan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga


Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-
5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program
Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia
Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama
Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya
melalui Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-
2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015.1 Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1)
meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya
pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan
perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal
melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan,
(5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6)
meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.5
Gambar 1. Penjabaran Visi dan Misi Presiden Menjadi Program Indonesia
Sehat

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga


pilar utama, yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan
kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan
kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif,
serta pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimasi sistem
rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of
care dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Pelaksanaan JKN dilakukan
dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu
dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga
sehat.1-3
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan pendekatan keluarga.
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya. Konsep pendekatan keluarga dalam Program
Indonesia Sehat merupakan pengembangan dari kunjungan rumah oleh
Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut :
1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/ pengumpulan data Profil
Kesehatan Keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya.
2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya
promotif dan preventif.
3. Kunjungan keluarga untuk menidaklanjuti pelayanan kesehatan dalam
gedung.
4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk
pengorganisasian/ pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas.
Kunjungan rumah (keluarga) dilakukan secara terjadwal dan rutin, dengan
memanfaatkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga (family
folder). Dengan demikian, pelaksanaan upaya Perawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas) harus diintengrasikan ke dalam kegiatan
pendekatan keluarga. Dalam menjangkau keluarga, Puskesmas tidak hanya
mengandalkan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM), melainkan
juga langsung berkunjung ke keluarga.3

Gambar2. Konsep Pendekatan Keluarga3


Dalam rangka pelaksanaan Program Indonesia Sehat telah
disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan
sebuah keluarga,2 maka akan dilakukan pendataan kesehatan seluruh
anggota keluarga, membuat dan melaksanakan kunjungan rumah dalam
upaya promotif dan preventif sehingga setiap anggota rumah tangga dapat
terpantau kondisi kesehatannya.
Pelaksanaan program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga
di tingkat puskesmas dilakukan melalui kegiatan:
a. melakukan pendataan kesehatan seluruh anggota keluarga;
b. membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas;
c. menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan
menyusun rencana Puskesmas;
d. melaksanakan kunjungan rumah dalam upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif;
e. melaksanakan pelayanan kesehatan (dalam dan luar gedung) melalui
pendekatan siklus hidup; dan melaksanakan Sistem Informasi dan
Pelaporan Puskesmas. 1,2
1.1 Tujuan Penyelenggaraan
Tujuan dilaksanakan penyelenggaran Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga adalah
a. meningkatkan akses keluarga berserta anggotanya terhadap
pelayanan kesehatan yang komprehensif, meliputi pelayanan
promotif dan preventif serta pelayanan kuratif dan rehabilitatif
dasar;
b. mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
kabupaten/kota; melalui peningkatan akses dan skrining
kesehatan;
c. mendukung pelaksanaan jaminan kesehatan nasional dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta
Jaminan Kesehatan Nasional; dan
d. mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam
rencana strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.1,2
1.2 Sasaran
Sasaran dari Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan
pelayanan kesehatan.4 Sasaran Program Indonesia sehat sesuai
dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019 yaitu meningkatnya status
kesehatan dan gizi ibu dan anak, meningkatnya pengendalian
penyakit, meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan,
meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan,
terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin,serta
meningkatnya responsivitas sistem kesehatan Cakupan Program
Keluarga Sehat adalah total coverage, Puskesmas harus mempunyai
database kesehatan di seluruh keluarga di wilayah kerjanya.5
1.3 Tahapan Pelaksanaan
a. Sosialisasi
Sosialiasi penguatan puskemas dengan pendekatan keluarga
dilaksanakan pada dua bagian yaitu sosialisasi internal dan
sosialisasi eksternal.
- Sosialisasi internal
- Sosialisasi eksternal
b. Pengaturan Tugas Terintegrasi
Pengaturan tugas tidak harus terbentuk secara formal, melainkan
dapat berupa jejaring koordinasi dan kerjasama antara internal
Puskesmas dengan pihak-pihak eksternal yang diharapkan
mendukungnya.
c. Pembiayaan
Pelaksanaan pendekatan keluarga ini dapat dibiayai dari beberapa
sumber pembiayaan, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD),
2. Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN)
d. Persiapan Pendataan
Persiapan pendataan meliputi kegiatan inventarisasi data jumlah
keluarga di wilayah kerja Puskesmas berkoordinasi dengan
kelurahan, kecamatan, serta data kependudukan dan catatan sipil
(berpedoman pada definisi keluarga menurut Petunjuk Teknis)
menyiapkan instrumen pendataan. 1,2
Instrumen yang perlu disiapkan dalam proses pengumpulan data
kesehatan keluarga adalah:
1. Formulir Prokesga, yang dapat berbentuk tercetak atau
elektronik. Instrumen ini merupakan sarana untuk
merekam dan menyimpan data-data sebagai berikut:
a. data anggota keluarga berupa umur, jenis
kelamin, status perkawinan, status kehamilan,
tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan.
b. data kesehatan keluarga terkait penyakit
hipertensi, tuberkulosis, dan gangguan jiwa.
c. perilaku individu anggota keluarga terkait
merokok, mengikuti program KB, memantau
pertumbuhan dan perkembangan
2. Paket Informasi Keluarga (Pinkesga), berupa flyer, leaflet,
buku saku, atau bentuk lainnya, yang diberikan pada
keluarga sesuai masalah yang dihadapi, misalnya flyer
tentang kehamilan dan persalinan untuk keluarga yang
ibunya sedang hamil, flyer tentang pertumbuhan balita
untuk keluarga yang mempunyai balita, flyer tentang
hipertensi untuk mereka yang menderita hipertensi, dan
lain-lain.
1.4 Status Kesehatan Keluarga
Suatu keluarga dinyatakan sehat atau tidak digunakan
beberapa penanda atau indikator. Dalam rangka pelaksanaan
Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya dua belas indikator
utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas
indikator utama tersebut adalah sebagai berikut :
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan
sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara
teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan
tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih, dan
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban
sehat. 1,2
Kedua belas indikator keluarga sehat tertuang dalam formulir
Prokesga yang digunakan sebagai instrumen survei kesehatan
keluarga. Hasil pengisian formulir Prokesga dipindahkan ke matriks
untuk direkapitulasi dan dianalisis guna melakukan perhitungan
indeks keluarga sehat. Perhitungan keluarga sehat bertujuan untuk
menentukan tingkatan keluarga menurut stautus kesehatan yang
dimiliki keluarga tersebut. Indeks Keluarga Sehat (IKS)
dikategorikan berdasarkan perhitungan pada matriks Indeks
Keluarga Sehat (IKS), sebagai berikut :
a. Keluarga Sehat > 0,80
b. Keluarga Pra Sehat 0,50 – 0,80
c. Keluarga Tidak Sehat <0,50
Untuk indeks kesehatan keluarga (IKS) wilayah diperlukan rekapitulasi
nilai cakupan indikator setiap keluarga dalam satu wilayah. Data
tersebut dianalisis untuk menentukan prioritas indikator permasalahan
yang akan diintervensi.1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

I. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Ruang lingkup tempat : Puskesmas Kalitidu Bojonegoro Desa
Mayangrejo RW 01
Ruang lingkup waktu : Juli 2019
II. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif observasional dengan
menggunakan data sekunder 12 indikator status kesehatan keluarga dalam
menentukan indeks kesehatan keluarga desa Mayangrejo. Metode
pendekatan dilakukan secara cross sectional dimana pengambilan
dilakukan secara bersamaan untuk memperoleh data yang lengkap dan
dengan waktu yang relatif singkat.
III. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Desa Mayangrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro,
yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kalitidu.
2. Waktu
Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2019.
IV. Alat Ukur Penelitian
Indeks Keluarga Sehat berdasarkan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga menggunakan 12 aspek status kesehatan keluarga.
(Kuesioner terlampir)
V. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
a. Populasi Terjangkau
Seluruh anggota keluarga di wilayah kerja Puskesmas Kalitidu,
Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro
b. Populasi Target
Seluruh anggota keluarga di Desa Mayangrejo RW 01 RT 01 dan
02
2. Sampel
Berdasarkan data yang tercatat dalam data PIS-PK Desa
Mayangrejo RW 01 Puskesmas Kalitidu, popuplasi target adalah
sebanyak xxxxxxx orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan
metode total quota sampling yaitu mengambil data seluruh anggota
keluarga di desa Mayangrejo RW 01 RT 01 dan 02 sebagai sampel
penelitian
VI. Alur Penelitian

Latar belakang

Pengambilan data sekunder

Identifikasi Masalah

Analisis kemungkinan penyebab masalah

Penentuan Prioritas Masalah

Pembuatan alternative pemecahan masalah

Keputusan pemecahan masalah

Penyusunan Plan of Action (POA) untuk intervensi

Implementasi intervensi

Monitoring dan evaluasi kegiatan intervensi

Anda mungkin juga menyukai