Anda di halaman 1dari 9

A.

LATAR BELAKANG
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Tanah Datar
mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah
penelitian dan pengembangan. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi
tersebut dibutuhkan data dan informasi yang lengkap sehingga dapat membantu
dalam menyusun perencanaan. Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan
Kabupaten Tanah Datar terus melakukan koordinasi dan kerja sama dengan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam pengumpulan data dan
informasi.
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Tanah Datar
dalam melakukan tugas tidak hanya mengumpulkan data dan informasi dari
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mengenai kegiatan pembangunan
yang akan dilaksanakan, akan tetapi langsung datang kelapangan untuk
menyaksikan keadaan nyata dilapangan lokasi yang akan dilakukan
pembangunan. Data dan informasi dari hasil survei lokasi pembangunan tentu
didapatkan dan dibuatkan laporannya oleh tim pelaksana.
Data dan informasi yang didapatkan dari pelaksanaan survei lokasi
pembangunan diolah oleh subbidang dan tim pelaksana yang turun ke lapangan.
Data dan informasi tersebut harus dibuatkan pengolahan data dan informasi yang
lengkap pada suatu kumpulan data yang teratur dan mudah dipahami. Sehingga
nantinya ketika ada keperluan dalam perencanaan atau rapat koordinasi dengan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait maupun stakeholder dan pihak
lainnya, bidang dapat menampilkan data dan informasi yang lengkap dan tertata
mudah dipahami serta menggambarkan kondisi nyata dilapangan mengenai lokasi
pembangunan.
Selain itu juga dibutuhkan koordinasi dan kerjasama dari bidang/ sub
bidang lain di Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan untuk informasi
mengenai survei lokasi kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan data dan informasi yang dikelola. Seharusnya dapat diketahui oleh
seluruh pihak sesuai dengan undang-undang nomor 14 tahun 2008 dan peraturan

1
pemerintahan republik Indonesia nomor 61 tahun 2010 tentang keterbukaan
informasi publik.
Data dan informasi mengenai pembangunan berhak diketahui oleh semua
pihak, untuk itu perlu dikumpulkan data dan informasi tersebut dalam suatu basis
data atau data base yang dapat memberikan keterangan mengenai pembangunan
yang akan dilakukan oleh pemerintah. Data base sendiri menurut Linda marlinda
dalam buku yang berjudul Sistem Basis Data Basis data (Database) adalah suatu
susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan
yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan metode tertentu
menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang
diperlukan pemakainya.
Sehingga dengan adanya pengolahan data dan informasi sebagai mana
dimaksud dapat membantu tercapainya Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah
nomor 3 Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Tanah
Datar yaitu meningkatnya kualitas data dan informasi pendukung perencanaan.
Maka dari itu perlu adanya suatu inovasi untuk dapat mempermudah dan
membantu menciptakan kondisi yang diinginkan tersebut. Salah satu bentuk
inovasinya adalah dengan pembuatan data base yang memuat semua data dan
informasi mengenai hasil dari survei lokasi pembangunan yang telah dilakukan.
Untuk itu maka penulis menyusun rancangan aktualisasi ini dengan judul
“Pembuatan Data Base Informasi Hasil Survei Lokasi Pembangunan di
Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Badan Perencanaan
Penelitia dan Pengembangan Kabupaten Tanah Datar”.

B. DESKRIPSI SINGKAT LOKUS

Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Tanah Datar


atau disingkat BAPERLITBANG merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah untuk melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah,
Penelitian dan Pengembangan, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah
Datar Nomor 9 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

2
dan Peraturan Bupati Tanah datar Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta tata Kerja Badan Daerah.
Berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Perencanaan
Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Tanah Datar 2016-2021 struktur
organisasi Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 9 tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Tanah
Datar Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi, serta tata Kerja Badan Daerah, Badan Perencanaan Penelitian dan
Pengembangan Kabupaten Tanah Datar seperti dibawah ini:

3
4
Dalam rancangan aktualisasi ini penulis akan melaksanakannya di Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Sub Bidang Pengembangan Wilayah,
yang mana tugas dari Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah adalah
sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan penyusunan perencanaan, pengendalian, evaluasi dan
informasi pembangunan daerah pada bidang Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah;
b. pengajian, penganalisaan dan pengoordinasian bahan perencanaan dan
pendanaan pembangunan daerah bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah;
c. pengoordinasian penyusunan bahan dokumen perencanaan pembangunan
daerah (RPJPD, RPJMD dan RKPD) bidang Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah;
d. pengoordinasian penyusunan bahan renstra perangkat daerah dan rencana
kerja perangkat daerah bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
e. pengoordinasian, dan pengkajian perencanaan pada bidang Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah;
f. pengoordinasian, pengintegrasian dan pengharmonisasian program-program
pembangunan bidang pekerjaan Umum dan penataan ruang, perumahan
rakyat dan kawasan permukiman, pertanahan, lingkungan hidup,
perhubungan, komunikasi dan informatika, statistik, persandian dan
ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat sub bidang
infrastruktur, sub bidang pengembangan wilayah dan sub bidang perumahan
permukiman dan lingkungan hidup;
g. pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah di bawah
koordinasi bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
h. pemantauan atas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di bawah
koordinasi bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah untuk
mengetahui progress dan pencapaian output kegiatan pembangunan;

5
i. perumusan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah sesuai urusan/ kewenangan
pemerintah daerah; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya
Tugas dari Sub Bidang Pengembangan Wilayah adalah sebagai berikut:
a. mengumpulkan dan menganalisa peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan pelaksanaan urusan dan tugas;
b. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang Pengembangan Wilayah;
c. mengumpukan data dan menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan;
d. menghimpun, mengumpulkan dan mengolah data serta informasi yang
berhubungan dengan fungsi penunjang urusan Pemerintahan ;
e. mengkoordinasikan dan mengsinkronisasikan perencanaan dan pendanaan
pembangunan daerah sub bidang Pengembangan Wilayah;
f. mengkoordinasikan pagu indikatif pembangunan daerah sub bidang
Pengembangan Wilayah;
g. mengkoordinasikan penyusunan bahan dokumen rencana pembangunan
daerah (RPJPD, RPJMD dan RKPD) sub bidang Pengembangan Wilayah;
h. menganalisis bahan renstra perangkat daerah dan rencana kerja perangkat
daerah sub bidang Pengembangan Wilayah;
i. menyiapkan bahan pelaksanaan musrenbang dalam rangka menyusun
dokumen perencanaan di sub bidang Pengembangan Wilayah;
j. menyiapkan bahan penyusunan skala prioritas perencanaan pembangunan
sub bidang Pengembangan Wilayah;
k. menyusun laporan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
sub bidang Pengembangan Wilayah;
l. membina, memotivasi, melaksanakan pengawasan melekat serta
mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dalam rangka peningkatan kinerja
dan produktivitas kinerja serta pengembangan karir;

6
m. melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan berbagai pihak terkait
dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas sub bidang Pengembangan
Wilayah;
n. menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan pemerintahan,
serta menyiapkan petunjuk pemecahan masalah;
o. mengumpulkan, menghimpun, mengkoordinasikan dan membuat bahan
laporan kegiatan berkala kemajuan pelaksanaan kegiatan dan laporan lain
yang bersifat insidentil;
p. mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan aturan yang berlaku;
q. mengoordinir pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan;
r. melaksanakan dan mengoordinasikan program dan kegiatan dengan unit
kerja terkait;
s. melaporkan pelaksanaan kegiatan di Bidang Pengembangan Wilayah; dan
t. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya

C. PENETAPAN ISU
Dalam rancangan aktualisasi di Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah ada beberapa isu yaitu :
1. Belum terpusatnya informasi hasil survei lapangan pada satu kelompok data.
2. Belum terealisasinya laporan hasil survei lokasi pembangunan kepada seluruh
staf.
3. Belum ada file data digital maupun cetak yang merangkum informasi mengenai
keadaan nyata dilapangan dalam bentuk data base yang mudah diakses.
Adapun metode yang penulis gunakan dalam menetapkan isu adalah
metode USG. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan
prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Pada penggunaan matriks USG,
untuk menentukan suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga faktor yang perlu
dipertimbangkan.
Ketiga faktor tersebut adalah urgency, seriuosness, dan growth yang
penjabarannya sebagai berikut :

7
U (Urgency) : aspek mendesaknya untuk ditangani. Seberapa mendesaknya isu
tersebut harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
S (Seriousness) : aspek keseriusan akibat yang ditimbulkan oleh masalah/isu yang
ada. Seberapa serius isu tersebut harus dibahasdikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan.
G (Growth) : aspek pertumbuhan masalah/isu apabila tidak segera diatasi atau
ditangani. Seberapa besar akibat yang akan ditimbulkan jika isu
tersebut tidak segera ditangani.
Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi
dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan
bekembangnya masalah tersebut semakin besar. Umumnya digunakan skor
dengan skala tertentu, misalnya penggunaan skor skala 1-5. Semakin tinggi
tingkat urgensi, serius, atau pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi
skor untuk masing-masing unsur tersebut. Adapun teknik USG dan kriteria
penskorannya sebaga berikut :
Tabel. Penentuan isu – isu yang dominan berdasarkan analisis USG
KRITERIA TOTAL
RANKING
NO ISU – ISU NILAI
U S G
1 Informasi hasil survei 3 4 4 11 III
lokasi lapangan belum
terpusat pada satu
kumpulan data di
Bidang Infrastruktur
dan Pengembangan
Wilayah
2 Laporan hasil survei 3 4 4 11 II
lokasi pembangunan
belum terealisasikan
informasinya kepada
seluruh staf di Bidang
Infrastruktur dan
Pengembangan
Wilayah
3 Belum ada file data 4 4 5 13 I
digital maupun cetak
yang merangkum
informasi mengenai
keadaan nyata
dilapangan yang
mudah diakses di
Bidang Infrastruktur
dan Pengembangan
Wilayah

8
1 = Tidak Membengaruhi
2 = Kurang Mempengaruhi
3 = Cukup Mempengaruhi
4 = Sangat Mempengaruhi
5 = Mempengaruhi
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa, dengan mengguakan analisis
USG di tentukan isu yang paling mempengaruhi untuk diselesaikan adalah pada
point 3 yaitu Belum ada file data digital maupun cetak yang merangkum informasi
mengenai keadaan nyata dilapangan yang mudah diakses di Bidang Infrastruktur
dan Pengembangan Wilayah.

Anda mungkin juga menyukai