Anda di halaman 1dari 8

Wahana Sekolah Dasar

Tahun .... Nomor ... Januari 2018


Hlm 21-28
Tersedia Online di http://journal2.um.ac.id/index.php/wsd/
ISSN 0854-8293 (cetak)

PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK DAN PERSEPTUAL


SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH DASAR

Tri Murti
PP3 Jl Ir Soekarno 1 Blitar, Universitas Negeri Malang
e-mail : dra trimurti@gmail.com

Abstrak: Perkembangan fisik adalah perkembangan yang berkaitan dengan


tinggi dan berat, serta bentuk tubuh, juga perkembangan otak. Perkembangan
motorik, berkaitan dengan ketrampilan gerak. Perkembangan perseptual adalah
merupakan kemampuan anak mengenal terhadap lingkungan. Implementasi
dalam proses pembelajaran di SD antara lain : (1) Pembelajaran di lakukan
secara langsung (2) melalui permainan-permainan yang sesuai dengan
perkembangan anak, (3) pembelajaran yang dapat dilihat, didengar dan dirasa
oleh indra yang lain. Agar informasi dapat diserap oleh anak dan difahami.
Anak menjadi senang sehingga tujuan pembelajaran menjadi tercapai.

Kata kunci : perkembangan fisik, motorik, sekolah dasar

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, gerak untuk beraktitifitas dalam belajar mau-
menyatakan bahwa Pendidikan adalah Usaha pun dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
sadar dan terencana untuk mewujudkan sua- perkembangan perseptual siswa berkaitan
sana belajar dan proses pembelajaran agar dengan kemampuan siswa mengenal terhadap
peserta didik secara aktif mengembangkan lingkungan.
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spir- Perkembangan fisik adalah perkembangan
itual keagamaan, pengendalian diri, kepriba- yang berkaitan dengan tinggi dan berat badan,
dian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keter- serta bentuk tubuh, juga perkembangan otak
ampilan yang diperlukan dirinya, Masyarakat, (Wahab 1998). Pada usia sekolah dasar,
bangsa dan negara. Pernyataan tersebut berbeda pada usia–usia sebelumnya. Usia 6-12
mengisyaratkan bahwa dalam proses pembe- tahun perkembangan fisik relatif lebih lambat
lajaran guru hendaknya menciptakan suasana dan lebih konsisten. Laju perkembangan
menyenangkan, mengaktifkan siswa dalam seperti ini berlangsung sampai terjadinya
mengembangkan potensi/kemampuannya. perubahan- perubahan besar pada awal masa
Siswa senang dan aktif dalam belajar, ser- pubertas.
ta dapat mengembangkan potensinya apabila Perkembangan porporsi atau bentuk tu-
guru dapat merancang, dan membelajarkan buh pada awal masuk sekolah dasar umumn-
siswa sesuai dengan karakteristik perkem- ya masih belum seimbang. Kekurangan seim-
bangan siswa. Perkembangan tersebut dianta- bangan ini dapat diamati pada bagian kepala,
ranya adalah perkembangan fisik dan motorik badan dan kaki. Kepala masih terlalu besar
serta perseptual. Perkembangan fisik berkaitan bila dibandingkan dengan anggota tubuh lain-
dengan tinggi dan berat badan, proporsi dan nya seiring berjalannya waktu lambat laun
bentuk tubuh, sedangkan perkembangan mo- anggota tubuh yang kurang seimbang men-
torik meliputi, kemampuan siswa melakukan jadi berkembang secara harmonis. Sheldon
21
22 WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 26, Nomor 1,Januari 2018

(dalam Hurlock, 1980) mengemukakan ada upakan proses pengenalan individu terhadap
tiga kemungkinan bentuk primer tubuh siswa lingkungan. Semua informasi tentang ling-
sekolah dasar adalah ; (a) endomorph, yakni kungan sampai kepada individu melalui alat-
yang tampak dari luar dan berbadan besar ; (b) alat indra yang kemudian diteruskan melalui
mesomorph yang kelihatan kokoh, kuat dan syaraf sensoris ke bagian otak. Informasi ten-
kekar ; (c) ectomorph yang tampak jangkung, tang obyek penglihatan diterima melalui indra
dada pipih, lemah dan seperti tak berotot. mata. Informasi tentang obyek pendengaran
Pertumbuhan otak dan sistem syaraf diketahui melalui indra telinga, obyek sentu-
merupakan salah satu aspek yang terpenting han melalui kulit, obyek penciuman melalui
dalam perkembangan individu. Pertumbuhan indra hidung. Oleh sebab itu memahami ten-
otak dan kepala jauh lebih cepat dibandingkan tang perkembangan fisik, motorik danpersep-
bagian-bagian tubuh lainnya. Pada usia tiga tual merupakan hal yang penting, terutama
tahun saja, pertumbuhan otak anak sudah bagi seorang guru.
mencapai dua pertiga dari ukuran otak orang Berdasarkan uraian diatas pada artikel
dewasa, dan menjelang umur lima tahun, ini akan dibahas tentang perkembangan fisik,
ukuran otak anak sudah mencapai kurang motorik dan perseptual anak sekolah dasar,
lebih 90% dari ukuran otak orang dewasa. serta implikasinya dalam proses pembelajaran.
Selaras dengan pertumbuhan otak pada Harapanya guru dapat membelajarkan siswa
diri anak, maka pertumbuhan syaraf otak sesuai dengan tingkat perkembanganya serta
juga semakin berkembang dengan sempurna siswa akan senang dalam proses belajar.
sehingga mempengaruhi terhadap kematangan Akhirnya siswa dapat menguasai pengetahuan,
kognisi/berfikir anak. Namun kematangan ketrampilan dan sikap secara optimal.
otak ini tidak dapat berkembang tanpa adanya
rangsangan-rangsangan dari luar. Respon PERKEMBANGAN FISIK ANAK USIA
anak terhadap rangsangan dari luarpun SEKOLAH DASAR
diperlukan demi terwujudnya kesempurnaan Perkembagan fisik anak SD adalah pe-
perkembangan kognisi anak. Dengan demikian rubahan fisik atau pertumbuhan biologi yang
aktivitas motorik anak diperlukan untuk dialami oleh anak usia sekolah dasar, yakni
mengoptimalkan perkembangan kognitif. umur 6 tahun-12 tahun. Menurut Seifert dan
Perkembangan motorik, berkaitan dengan Hoffnung ( 1994 ), perkembangan fisik meli-
keterampilan gerak pada usia sekolah dasar, puti perubahan-perubahan dalam tubuh sep-
motorik anak sudah lebih halus dan lebih erti: pertumbuhan otak, sistem syaraf, organ-
terkoordinasi dari masa sebelumnya. Pada organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat,
usia 10 – 11 tahun, anak-anak lazimnya sudah hormon dan lain-lain, dan perubahan-peruba-
mampu melakukan berbagai jenis kegiatan han cara-cara individu dalam menggunakan
olahraga seperti; lari, mendaki, lompat tali, tubuhnya, serta perubahan dalam kemampuan
berenang dan mengendarai sepeda. Bagi anak fisik.
penguasaan ketrampilan-ketrampilan fisik Bagi anak-anak usia sekolah dasar
dapat merupakan sumber kesenangan dan perkembangan fisik merupakan hal yang
prestasi, Anak menjadi senang karena dengan penting, karena akan mempengaruhi perilaku
menguasai berbagai keterampilan fisik ia mereka sehari-hari, termasuk perilaku dalam
dapat bermain dan melakukan berbagai belajar. Perkembangan fisik yang dimiliki
aktifitas yang diinginkan. oleh masing-masing anak akan mempen-
Seiring dengan perkembangan fisik dan garuhi persepsi mereka pada dirinya sendi dan
motorik munculah perkembangan perseptual orang lain. Artinya anak-anak yang memiliki
anak. Aktifitas perseptual pada dasarnya mer- fisik yang edial akan lebih percaya diri dari
pada yang kurang ideal.
murti, perkembangan fisik motorik dan perseptual ... 23

Karakteristik Perkembangan Fisik Anak Akhirnya orang dewasa ataupun guru menga-
Usia SD takan bahwa mereka tidak sopan. Hal tersebut
Pada periode usia sekolah dasar ini jelas akan berpengaruh pada psikis anak .
perkembangan fisiknya anak sekolah dasar Proporsi/bentuk tubuh anak sekolah dasar
berbeda dengan usia sebelum dan sesudahnya , ada yang yang gemuk atau terlihat berbadan
lebih lambat. Hal ini bukan berarti perkem- besar, ada yang kelihatan kokoh dan kuat, ada
bangan anak berhenti, tetapi dapat dikatakan juga yang lemah dan tak berotot. Ketiga ben-
bahwa perkembangan fisik anak itu lebih lam- tuk tubuh tersebut akan berpengaruh pada per-
bat atau konsisten dibandingkan dengan usia ilaku mereka sehari-hari dan juga berpengaruh
kanak-kanak awal dan usia masuk pubertas. pada sikap dan psikologis mereka. Anak-anak
Selanjutnya karakteristik perkembangan yang berbadan gemuk biasanya sulit untuk
fisik anak usia sekolah dasarakan lebih di- bergerak dan sering diejek oleh teman-teman-
fokuskan pada: (1) Tinggi dan berat badan, nya sehingga mereka sering merasa rendah
(2) Proporsi tubuh, dan (3) Otak. Di Indonesia diri. Anak-anak yang kokoh dan kuat, mereka
tinggi dan berat badan diperkirakan penamba- cenderung memiliki percaya diri yang tinggi,
hanya berkisar 2,5 – 3,5 kg dan 5-7Cm per- karena dapat melakukan aktivitas sehari-hari
tahun (F.A Hodis dalam Wahab 1998/1999: dengan baik. Anak-anak terlihat lemah dan
43) . Demikian juga pendapat (Desmita 2009: tidak berotot biasanya menjadi ejekan teman-
74) mengemukakan bahwa selama masa akhir temanya, karena kurang mampu beraktivitas
anak-anak, tinggi bertambah sekitar 5 hingga seperti yang lain, sehingga mereka juga cend-
6% dan berat bertambah sekitar 10% perta- erung kurang percaya diri dan minder.
hun. Pada usia-usia 6 tahun tinggi rata-rata Selanjutnya untuk pertumbuhan otak
anak adalah 46 Inci dengan berat 22,5 kg, se- anak usia sekolah dasar , dapat dikatakan uku-
dangkan usia 12 tahun tinggi anak mencapai ran menyamai dengan orang dewasa. Artinya
60 inci, berat badan mencapai 40kg hingga bahwa pertumbuhan otak anak mendekati
42,5kg (Mussen,Conger dan Kagan, 1969) . sempurna. Penambahan ukuran otak terjadi
Berdasarkan uraian di atas peningkatan karena adanya penambahan jumlah dan uku-
berat badan anak lebih banyak dari pada ran dari ujung- ujung syaraf yang terdapat
panjang badanya. Kaki dan tangan menjadi dalam dan diantara wilayah otak. Disamping
lebih panjang, dada dan panggul lebih itu karena adanya peningkatan melinasi (suatu
besar. Peningkatan berat badan anak selama proses tersekatnya sel-sel syaraf oleh lapisan
ini terjadi terutama karena bertambahnya lemak sehingga meningkatkan kecepatan jalur
ukuran sistem rangkadan otot serta ukuran informasi melalui sistem syaraf). Ujung-ujung
beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama syaraf ini terus tumbuh hingga remaja.
secara berangsur-angsur terus bertambah. Terkait dengan pernyataan tersebut, untuk
Pertambahan ini disebabkan karena faktor mencapai kesempurnaan pertumbuhan otak,
keturunan dan latihan. anak-anak perlu terpenuhi kebutuhan nutris-
Pertumbuhan fisik pada masa ini, disamp- inya. Tetapi untuk perkembangan otaknya
ing memberikan kemampuan bagi anak-anak tidak hanya nutrisi saja, melainkan interaksi
untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivi- dengan lingkungan yang berkualitas sangat
tas baru tetapi juga dapat menimbulkan per- diperlukan. Seperti dikatakan dalam hasil
masalahan-permasalahan dan kesulitan-kesul- penelitian Sperry (dalam Wahab, 1998/1999:
itan secara fisik dan psikologis mereka (Scifert 48) mengemukakan bahwa konstruksi jarin-
& Hoffnung, 1994). Kesulitan-kesulitan fisik gan otak itu hanya akan hidup bila diprogram
maksudnya, anak tidak dapat bertindak atau melalui rangsangan. Tanpa dirangsang atau di-
berperilaku secara berani, hal ini disebabkan gunakan, otak manusia itu tidak akan berkem-
karena proporsi tubuhnya yang tidak serasi. bang. Karena pertumbuhan otak itu memiliki
24 WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 26, Nomor 1,Januari 2018

keterbatasan waktu, maka rangsangan otak di juga lebih mampu mengendalikan tubuhnya
usia dini sangat penting. Penundaan yang ter- sehingga dapat duduk dan memperhatikan
jadi membuat otak itu tetap tertutup sehingga sesuatu lebih lama. Namun perlu diingat bahwa
tidak dapat menerima program-program yang mereka masih jauh dari memiliki kematangan
baru. fisik dan mereka masih perlu aktif. Anak-anak
SD akan lebih tersiksa kalau harus duduk
PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK dan memperhatikan guru dengan waktu yang
USIA SEKOLAH DASAR lama. Mereka lebih senang berlari, berlompat
Perkembangan motorik, sering juga dis- atau bermain sepeda. Artinya anak-anak usia
ebut dengan keterampilan motorik. Keter- SD masih lebih senang melakukan berbagai
ampilan motorik adalah gerakan-gerakan tu- aktivitas fisik dari pada berdiam diri.
buh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja,
otomatis, cepat dan akurat (Desmita: 2007; 97 PERKEMBANGAN PERSEPTUAL
). Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh anak- ANAK USIA SEKOLAH DASAR
anak, termasuk anak sekolah dasar merupakan Aktivitas perseptual pada dasarnya mer-
koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit. upakan proses pengenalan anak terhadap
Keterampilan motorik dapat dikelompokan lingkungannya. Semua informasi tentang
menurut ukuran otot-otot dan bagian-bagian lingkungan sampai kepada individu melalui
badan yang terkait, yaitu keterampilan mo- alat-alat indra yang kemudian diteruskan mel-
torik kasar dan motorik halus. Motorik kasar alui syaraf sensoris ke bagian otak. Informasi
meliputi keterampilan otot-otot besar len- tentang obyek penglihatan diterima oleh indra
gan, kaki dan batang tubuh, seperti berjalan, mata, informasi tentang obyek pendengaran
melompat, berlari. Sedangkan keterampilan diperoleh melalui indra telinga, obyak sentu-
motorik halus meliputi otot-otot kecil yang han melalui kulit, obyek penciuman melalui
ada diseluruh tubuh, seperti menyentuh dan hidung. Tanpa penglihatan, pendengaran, pen-
memegang. ciuman dan indra-indra lainnya, oleh manusia
Keterampilan motorik untuk anak sekolah akan terasing dari dunia yang ada disekitarn-
dasar, seiring dengan pertumbuhan fisiknya ya.
mereka sudah mampu mengendalikan dirinya Aktifitas perseptual merupakan suatu
untuk melakukan keterampilan-keterampilan proses psikis, yang antara satu aspek dengan
motorik yang lebih terkoordinir. Mereka su- aspek yang lain saling berhubungan. Apabila
dah mampu melakukan keterampilan motorik aspek yang satu dengan yang lain memiliki
kasar seperti melempar bola, menagkap bola, hubungan yang baik, maka membantu siswa
berlari, berdiri di atas satu kaki, melompat, dalam pengolahan informasi, begitu pula
mengendarai sepeda dan berenang. Mereka sebaliknya. Wahab (1999 :51) mengemukakan
juga sudah mampu melakukan motorik halus, tiga aktivitas perseptual, yaitu sensori persepsi,
seperti menulis, menggambar dan menyulam dan atensi.
atau menjahit. Sensasi adalah peristiwa penerimaan in-
Keterampilan motorik bagi anak sekolah formasi oleh indra penerima. Sensasi berlang-
dasar merupakan suatu aktivitas yang sung disaat terjadi kontak antara informasi
menyenangkan. Hal ini disebabkan otot-otot dengan indra penerima. Dengan demikian,
mereka itu mulai menemukan fungsinya atau dalam sensasi terjadi proses deteksi informasi
berkembang, sehingga mereka tidak dapat secara indrawi. Misalnya sensasi pendenga-
duduk diam dalam waktu yang lama. Hal ini ran terjadi disaat ada gelombang-gelombang
sesuai dengan pendapat Wahab (1998/1999 udara yang bergetar diterima oleh telinga seb-
:49) mengemukakan bahwa; anak-anak SD elah luar dan diteruskan kebagian syaraf pen-
dengaran.
murti, perkembangan fisik motorik dan perseptual ... 25

Persepsi adalah interprestasi terhadap in- kasi, mengenal dan mengukur dimensi ruang;
formasi yang ditangkap oleh indra penerima. persepsi gerakan, kemampuan memperkira-
Persepsi merupakan proses pengolahan infor- kan dan mengikuti gerakan atau perpindahan
masi lebih lanjut dari aktivitas sensasi. Mis- suatu objek oleh mata.
alnya siswa mengetahui kalau yang diden- Persepsi pendengaran merupakan penga-
garnya itu suara gurunya menjelaskan, suara matan dan penilaian terhadap suara yang di-
musik,suara mobil dan sejenisnya. Dalam terima oleh indra telinga. Persepsi ini dibagi
prosesnya, sensasi dan persepsi itu mungkin menjadi; persepsi lokasi pendengaran, yaitu
sulit untuk dipisahkan. Artinya kedua proses kemampuan individu mendeteksi tempat
itu merupakan sesuatu yang berlangsung se- munculnya sumber suara; persepsi perbedaan
cara bersamaan. yaitu kemampuan individu mendeteksi per-
Atensi merupakan selektivitas terhadap bedaan suara-suara yang mirip; persepsi pen-
persepsi. Dengan kesadaran siswa /seseorang dengaran utama dan latarnya.
bisa hanya tertuju kepada suatu objek atau Persepsi minor yang lain, misalnya
informasi, dengan mengabaikan objek-objek sentuhan, penciuman, rasa. persepsi sentuhan
yang lain. Aktivitas atensi ini diharapkan pada diri anak terus menerus mengalami
seseorang fokus terhadap informasi yang perkembangan, demikian juga persepsi minor
masuk pada dirinya, sehingga memperoleh yang lainnya. Persepsi sentuhan ternyata
pemahaman tentang informasi tersebut. juga membantu individu dalam memahami
Dilihat dari keragaman indra penerima informasi yang masuk pada dirinya. Demikian
informasi, persepsi dapat diklasifikasi ke- juga penciuman dan rasa. Penciuman dan rasa
dalam tiga kelompok, yakni persepsi visual yang sensitif atau tajam juga akan membatu
atau penglihatan, persepsi pendengaran, dan individu untuk memahami informasi yang
persepsi-perspsi minor lainnya. Persepsi masuk pada dirinya.
visual ini di dasarkan pada indra pengliha-
tan mengutamakan peran mata dalam proses IMPLIKASI PERKEMBANGAN FISIK,
perseptual. Anak-anak mengalami ketajaman MOTORIK, DAN PERSEPTUAL PADA
penlihatan usia 1 sampai 10 tahun. Pada usia PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
10 tahun inilah puncak dari ketajaman pengli- DASAR.
hatan pada anak. Perkembangan fisik motorik dan persep-
Persepsi visual dapat dibedakan menjadi; tual pada anak SD terus mengalami penaja-
persepsi konstanitas ukuran artinya kemam- man/penyempurnaan. Perkembangan tersebut
puan individu untuk mengenal bahwa setiap memiliki keterkaitan satu dengan yang lain.
objek itu memiliki ukuran yang konstan; Artinya apabila satu aspek dari perkembangan
persepsi tentang objek atau gambar pokok tersebut mengalami masalah maka akan mem-
dan latar, persepsi ini memungkinkan indi- pengaruhi aspek yang lain.
vidu menempatkan suatu objek atau gambar Terkait dengan uraian tersebut seorang
yang berada atau tersimpan pada suatu latar guru hendaknya benar-benar memberikan
yang membingungkan; persepsi keseluru- perhatian yang cukup terhadap aspek perkem-
han dan bagian, persepsi ini merupakan ke- bangan fisik, motorik dan perseptual anak.
mampuan untuk membedakan bagian-bagian Perhatian disini bukan sekedar untuk kepent-
suatu objek, atau gambar dari keseluruhan; ingan perkembangan semata, melainkan un-
persepsi kedalam, merupakan kemampuan tuk kepentingan perkembangan dan aktifitas
individu untuk mengukur jarak dari posisi tu- belajar.
buh ke suatu objek ; orientasi tilikan ruang, Pemahaman guru/pendidik tentang karak-
kemampuan penglihatan untuk mengidentifi- teristik perkembangan fisik, motorik dan
26 WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 26, Nomor 1,Januari 2018

perseptual akhirnya akan membawa implikasi Kesimpulan dari pernyataan di atas pemb-
praktis pada proses pembelajaran di Sekolah elajaran di SD terkait dengan perkembangan
Dasar. Implikasi-implikasi tersebut khususn- fisik, motorik dan perseptual anak diharapkan
ya berkenaan dengan perkembangan fisik mo- memiliki karakteristik sebagai berikut : (1)
torik, dan perkembangan perseptual. Adapun Programnya disusun secara fleksibel dan tidak
uraikan yang akan disampaikan berkaitan kaku serta memperhatikan perbedaan individ-
dengan penyelenggaraan pembelajaran secara ual anak ; (2) tidak dilakukan secara monoton
umum, penyelenggaraan pendidikan olahraga, dan verbalistik, tetapi disajikan secara variatif
pemeliharaan nutrisi anak. melalui banyak aktivitas seperti eksperimen,
praktek, observasi langsung, permainan dan
Implikasi Pembelajaran Secara Umum di sejenisnya; dan (3) melibatkan penggunaan
SD berbagai media dan sumber belajar sehingga
Anak sekolah dasar sudah memiliki memungkinkan anak terlibat secara penuh
kemampuan untuk mengontrol tubuhnya. dengan menggunakan berbagai proses mental
Kondisi yang demikian ini membuat mereka dan perseptual.
dapat memberikan perhatian yang lebih terha-
dap kegiatan pembelajaran yang sedang ber- Implikasi Bagi Penyelenggaraan
langsung. Namun perlu diingat dengan bahwa Pendidikan Olahraga.
kondisi mereka masih jauh dari matang dan Program pendidikan olahraga yang rutin
masih terus berkembang. Fisik mereka masih dan yang teratur sangat diperlukan bagi anak
memerlukan banyak gerak untuk kepentingan sekolah dasar. Olahraga ini penting untuk
peningkatan dan pengayaan keterampilan-ket- merangsang perkembangan fisik dan persep-
erampilan motoriknya maupun untuk pemen- tual anak. Agar aktifitas olahraga ini memberi-
uhan kebutuhan akan gerak dan kekurangan kan rangsangan yang tepat, maka jenis-jenis
mereka. Begitu juga kondisi perkembangan kegiatan olahraga yang dipilih hendaknya
perseptualnya mengalami penajaman dan disesuaikan dengan tahap perkembangan dan
penghalusan, Aspek-aspek perseptual ini akan kebutuhan fisik anak.
berkembang dengan baik kalau diranggsang Program olahraga yang cocok diseleng-
dan difungsikan melalui interaksi dengan garakan anak sekolah dasar antara lain; (1)
lingkungan. memberikan kesempatan kepada anak untuk
Dari uraian tersebut seorang guru dituntut melakukan kegiatan secara aktif; (2) aktifi-
untuk menyelenggarakan pembelajaran di tas ini dapat diimplementasikan permainan-
sekolah dasar sesuai dengan karakteristik permainan motorik yang sesuai dengan tahap
dan kebutuhan fisik anak. Dalam hal ini perkembangan anak. Dengan demikian, di-
perlu ada pembelajaran yang hidup, dalam harapkan anak senang berolah raga melalui
arti memberikan banyak kesempatan kepada permainan-permainan yang dirancang sesuai
anak untuk memfungsikan unsur unsur fisik dengan tahap perkembangan dan dunianya.
dan atau perseptualnya. Dengan kata lain,
diperlukan suatu pembelajaran yang bersifat
langsung. Pembelajaran seperti ini akan Implikasi Bagi Pemeliharaan Kesehatan
memunculkan kegemaran anak untuk belajar dan Nutrisi anak Sekolah Dasar
dan dapat mengembangkan fisik, motorik dan Kesehatan merupakan salah satu faktor
perseptual anak, serta dapat berdampak positif utama yang sangat berpengaruh terhadap per-
pada perkembangan kognisi, kreativitas dan tumbuhan fisik anak. Fisik anak yang sehat
sosialnya. akan berpengaruh juga pada motorik dan juga
murti, perkembangan fisik motorik dan perseptual ... 27

persptual anak. Anak yang sering sakit-saki- orang tua untuk sama-sama membudayakan
tan akan mengalami gangguan dan keterlam- perilaku hidup sehat. Kegiatan-kegiatan terse-
batan dalam pertumbuhan fisik, selanjutnya but hendaknya dilaksanakan secara terencana,
mempengaruhi motorik dan perseptualnya. periodik, dan sistematis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam PENUTUP
pemeliharaan kesehatan dan nutrisi anak se- Perkembangan fisik, motorik dan persep-
kolah dasar sebagai berikut: (1) kebiasaan tual pada anak SD, ini saling berkaitan satu
berperilaku sehat, (2) adanya keteladanan dari dengan yang lain. Perkembangan fisik itu
pendidik, (3) memberikan makanan dengan meliputi berat, berat badan, dan sistem syarat
gizi yang seimbang . Penanaman kebiasaan yang lain, perkembangan motorik itu ber-
berperilaku sehat hendaknya dilakukan secara hubungan dengan ketrampilan gerak. Sedan-
menyeluruh mulai dari kebersihan pakaian gkan perkembangan perseptual merupakan
dan tubuh, kebersihan makanan, pemeliharaan proses pengenalan anak terhadap lingkungan.
kebersihan lingkungan sekitar, serta mendisi- Karakteristik perkembangan di atas
plin diri untuk tidak membuang sampah sem- hendaknya dipahami oleh guru/ pendidik.
barangan. Harapanya para guru dapat melaksanakan
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran di SD sesuai dengan
penyelenggaraan pendidikan di SD adalh tingkat dan ciri khas dari perkembangannya.
unsur keteladanan dari pihak pendidik/guru. Akhirnya anak menjadi senang, dan
Unsur keteladanan ini akan merupakan suatu termotivasi untuk belajar, sehingga tujuan
upaya pengkondisian anak kearah berperilaku yang diharapkan dapat tercapai.
hidup sehat. Kiranya sangat sulit bagi kita Implikasi pembelajaran secara umum
sebagai seorang pendidik/guru menganjurkan yang sesuai dengan perkembagan fisik,
anak berperilaku hidup sehat, sementara kita motorik dan perseptual anak adalah dengan
sendiri telah menampilkan cara berperilaku memberikan kesempatan untuk memfungsikan
yang dimaksud. unsur-unsur fisik, motorik dan perseptualnya.
Memberikan makanan yang memenuhi Misalnya memberikan pengalaman secara
gizi yang seimbang merupakan aspek penting langsung, pembelajaran melalui permainan,
dalam perkembangan fisik, motorik, dan dan pembelajaran yang dapat melibatkan
perseptual anak. Makanan ini dikenal di aspek perseptual, anak dapat memfungsikan
Indonesia, makanan yangmemenuhi syarat penglihatannya, pendengaran, dan indra yang
empat sehat lima sempurna, yaitu makanan yang lain untuk menerima pelajaran.
mengandung karbohidrat, protein, mineral,
vitamin, dan susu. Jika anak kekurangan gizi, DAFTAR RUJUKAN
maka perkembangan fisiknya akan terlambat, Desmita. 2007. Psikologi Perkembangan.
begitu juga perkembangan fisiknya akan Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
terlambat, begitu juga perkembangan fisik, Hurlock, E.B. 1980. Developmental
motorik dan perseptualnya. Psychology. 5 th Ed. New york : McGrow
Beberapa upaya yang dapat ditempuh – Hill , Inc.
sekolah diantaranya: (1) melakukan pemerik- Mussen, P.H. dan Kagan, J.J. 1969. Child
saan kesehatan secara rutin, (2) menciptakan Development and Personality, 5 th. Ed.
lingkungan sekolah yang sehat, (3) melaku- New York : Harper and Row Publisher
kan pembinaan tentang kesehatan terhadap Seifert, K.L. dan Hoffnung. R.j. 1994. Child
para pedagang makanan yang ada disekitar and Adolecen Development. 2 nd Ed.
sekolah, dan (4) menjalin kerjasama dengan Boston : Houghton Mifflin Company.
28 WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 26, Nomor 1,Januari 2018

Wahab Rochmat. 1999. Perkembangan


Dan Belajar Peserta Didik. Jakarta :
Depdikbud Dirjendikti Proyek Pendidikan
Guru Sekolah Dasar
Undang – undang RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sistem Informasi Pendidikan dan Dunia
Kerja ( Sindiker ) . (Online) , (Http : //
sindiker.dikti.go.id/dok/uu 20 – 2003-
sisdiknas.pdf) diakses pada November
2016.

Anda mungkin juga menyukai