Anda di halaman 1dari 24

PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS

DKBM, TKPI, DAN DAFTAR PENUKAR

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Ilmu Gizi Dasar

oleh

Intan Nila Puspitasari

P17331116430

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

JURUSAN GIZI

PROGRAM DIPLOMA IV

2016

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah


memberikan kemampuan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan
makalah berjudul ”Penggunaan Berbagai Jenis DKBM, TKPI, dan Daftar
Penukar” dengan tepat waktu. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas dari
dosen mata kuliah Ilmu Gizi Dasar. Makalah ini berisi tentang teori, penggunaan,
dan aplikasi terhadap kehidupan sehari-hari DKBM, TKPI, dan Daftar Penukar.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mimin Aminah,
selaku dosen Ilmu Gizi Dasar yang telah memberikan materi sebagai ilmu yang
bermanfaat bagi penulis yang Insya Allah dapat penulis aplikasikan ke dalam
kehidupan sehari-hari dan dapat penulis bagikan kepada masyarakat sekitar.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Cimahi, 10 September 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………… I


DAFTAR ISI……….…………………………………... ii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………... 4
1.1 Latar Belakang …………………………..... 4
1.2 Rumusan Masalah .………………………... 5
1.3 Tujuan ….……………………………….…. 5
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………..… 8
2.1 Cara Penggunaan DKBM……………........ 14
2.2 Cara Penggunaan TKPI ……………...…...
2.2 Daftar Bahan Makanan Penukar………… 22
BAB 3 SIMPULAN…………………………………… 23
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) ini memuat kadar gizi berbagai
bahan makanan yang digunakan di Indonesia. Ilmu gizi telah menentukan
angka “kecukupan zat gizi” bagi manusia guna mempertahankan tingkat
kesehatan yang baik. Angka tersebut baru ada artinya apabila diwujudkan
dalam bahan makanan. Dan ini hanya mungkin jika ada daftar komposisi
bahan makanan. Daftar komposisi bahan makanan berguna untuk
merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan zat
gizi. Juga dapat digunakan untuk menilai apakah konsumsi makanan sehari-
hari telah memenuhi kecukupan zat gizi, baik bagi perorangan, keluarga
maupun sekelompok besar (Depkes,1992 : 13).
Table Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) memuat kadar gizi berbagai bahan
makanan di Indonesia sama seperti DKBM. Dinamakan TKPI karena berisi
semua bahan pangan dan beragam makanan hasil olahan berbagai provinsi dan
wilayah di Indonesia. Dalam TKPI bahan makanan dikelompokkan.
Pengelompokkan makanan tersebut dimaksudkan untuk keselarasan penyajian
data komposisi zat gizi makanan. Prinsip pengelompokkan makanan tersebut
ialah menempatkan suatu makanan menurut penggunaannya. TKPI memuat
makanan mentah, makanan terolah/setengah jadi, dan masakan (PERSAGI,
2009 : xi).
Daftar bahan penukar (BMP) adalah penggolongan bahan makanan
berdasarkan nilai gizi yang setara. Setiap penggolongan bahan makanan
tersebut mempunyai kandungan kalori, protein, lemak dan karbohidrat yang
hamper sama. Bahan makanan yang mengandung zat gizi tertentu lebih
banyak atau kurang diberi kode, sehingga memudahkan bagi pasien dalam
memilih makanan sesuai dengan diet masing-masingdengan Daftar Bahan
Penukar dan Standar Diet dapat disusun menu makanan yang bervariasi.
Ukuran rumah tangga digunakan dalam memperkirakan jumlah bahan
makanan (
DKBM, TKPI, dan BMP adalah hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari
yang berguna untuk menyelesaikan masalah pangan masyarakat yang
berhubungan dengan pengolahan bahan makanan dan perhitungan kandungan
gizinya. Sayang sekali hal tersebut belum diketahui oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia yang terpenting bagi mereka adalah mengkonsumsi tanpa
memperhitungkan hal tersebut. Oleh karena itu, penulis membuat makalah
berjudul “Penggunaan TKPI,DKBM, dan Bahan Makan Penukar” karena hal
tersebut penting untuk diketahui oleh masyarakat.

4
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut

1) Bagaimana penggunaan DKBM?


2) Bagaimana penggunaan TKPI?
3) Bagaimana penggunaan daftar bahan makanan penukar?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapaun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

1) untuk megetahui dan memahami penggunaan DKBM;


2) untuk mengetahui dan mamahami penggunaan TKPI;
3) untuk mengetahui dan memahami penggolongan bahan makanan dalam
daftar bahan penukar.

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Penggunaan DKBM


Gol.5 ikan,kerang, udang, dan hasil olahannya

Arti angka dalam daftar


Angka yang tercantum dalam daftar komposisi bahan makanan ini tidak
dapat dikatakan sebagai angka mutlak kadar zat gizi suatu bahan makanan
tergantung pada jenis derajat kematangan, iklim, keadaan tanah, dan
sebagainya. Angka tersebut mempunyai nilai yang besar dan praktis, sebab
merupakan pedoman untuk mengetahui tinggi atau rendahnya kadar zat
gizi suatu bahan makanan.
1. Nilai kalori. Nilai kalori dihitung dengan menjumlah kalori dari
protein,lemak dan karbohidrat, menurut faktornya masing-
masing,sebagai berikut.
protein Lemak kalori/gram karbohidrat
Beras pecah kulit 3,41 8,37 4.12
Beras giling sempurna 3,82 8,37 4,16
Jagung 2,75 8,37 4,03
Serelia lain 3,87 8,37 4,12
Sayuran 2,44 8,37 3,57
Kedele 3,47 8,37 1,68

6
Kacang-kacangan & 3,47 8,37 4,07
biji-bijian
Daging 4,27 9,02 3,87
Ikan 4,27 9,02 4,11
Telur 4,36 9,02 3,68
Susu 4,27 8,79 3,87
Mentega 4,27 8,79 3,87
Margarin 4,27 8,84 3,84
Minyak dan lemak - 8,84 -
nabati
Gula pasir - - 3,87

2. Kalsium. Kadar kalsium ditentukan dengan pengendapan sebagai


kalsium oksalat dan dititrasi dengan kalium permanganan setelah
direaksikan dengan asam sulfat.
3. Fosfor. Ditentukan dengan pengendapan sebagai ammonium-fosfor-
molibdat dan dititrasi dengan natrium hidroksida, atau secara
kalorimetri dengan reduksi fosfor-ammonium-molibdat dengan
hidrokuinon dan natrium sulfit.
4. Besi. Xitentukan dengan cara kalorimetri sesudah direduksikan dengan
alfa-alfa dipyridy.
5. Karotin. Ditentukan secara kalorimetrik dalam larutan petroleum-
ether. Sedang vitamin A ditentukan secara menurut cara Carr dan Price
dalam larutan chloroform.,
6. Vitamin B1 atau Thiemin. Ditentukan fluoresensinya dengan
fluorimeter. Atau secara kalorimetrik sesudah direaksikan dengan
diazitized-para-amino-aseptofenon.
7. Vitamin C atau ascorbic acid. Kadar vitamin C ditentukan dengan
titrasi dengan 2,6 diklorofenol-indofenol. Atau secara kalorimetrik

7
sesudah direaksikan dengan 2,4 dinitrofenol-hidrasin dan penambahan
asam sulfat dengan kepekatan tertentu.

A. Penggolongan

Demi keseragaman,pada daftar komposisi bahan makanan ini digunakan


penggolongan bahan makanan secara internasional,sebagai berikut.

1. Serelia (padi-padian),umbi dan hasil olahannya.


2. Kacang-kacangan, biji-bijian dan hasil olahannya.
3. Daging dan hasil olahannya
4. Telur.
5. Ikan,kerang,udang dan hasil olahannya.
6. Sayuran.
7. Buah-buahan.
8. Susu dan hasil olahannya
9. Lemak dan minyak.
10. Serba-serbi.

B. Kadar zat gizi


a. Kadar zat gizi dalam daftar ini adalah untuk bahan makanan
mentah,kecuali apabila jelas yang dimaksudkan lain.
b. Angka-angka tersebut adalah per 100 gram bahan makanan dari bagian
yang dapat dimakan. Misalnya telur ayam b.d.d.nya 90%,jadi sebutir
telur ayam yang beratnya 35 gram, b.d.d.nya adalah 90/100 x 35 gram
= 31,5 gram
c. Kadar kalsium,fosfor,besi masing-masing adalah keseluruhan yang
terdapat di dalam bahan makanan, tidak diperhitungkan bagian yang
dapat digunakan oleh tubuh manusia.

8
d. Proses pencucian dan pemasakan atau pengolahan akan menurunkan
kadar vitamin. Pencucian yang berlebih-lebihan akan menurunkan
kadar vitamin yang larut dalam air,yaitu vitamin C dan vitamin B
kompleks. Pemasakan yang lama dalam panic besi atau tembaga yang
tak dilapisi timah putih atau email akan merusakkan sebagian vitamin
A dan C
e. Vitamin B dan C dinyatakan dengan satuan miligran. Sedang vitamin
A dengan Satuan Internasional (disingkat SI). Satu SI preformed
vitamin A = 0,300 mikrogram vitamin A-alkohol, atau 0,344
mikrogram vitamin A-asetat. Bahan makanan hewani mengandung
preformed vitamin A,sedang bahan makanan nabati mengandung pro-
vitamin A atau karotin. Dalam bahan makanan nabati terdapat
campuran beberapa jenis karotin yang berbeda-beda untuk tiap bahan
makanan. Sebagai perhitungan, 1 mikrogram karotin total disamakan
keaktifannya dengan 1 Satuan Internasional vitamin A.
f. Angka 0 dalam daftar berarti bahan makanan tak mengandung zat itu,
angka ᶲ berarti sangat rendah kadarnya sehingga dapat
diabaikan,sedang angka di antara dua kurung berarti angkat taksiran
dan hanya diberikan jika belum terdapat angka yang pasti berdasarkan
penentuan sendiri.

2.1 Cara Penggunaan TKPI


a. Pengelompokan makanan

Pengelompokan makanan disesuaikan pengelompokan yang digunakan


dalam ASEAN Food Composition Tables. Penggunaan pengelompokan
makanan tesebut dimaksudkan untuk keharmonisan (keselarasan)
penyajian data komposisi zat gizi makanan di kawasan Asia Tenggara.

Kelompok makanan Kode kelompok


Serelia dan hasil olahannya A
Umbi berpati dan hasil olahannya B
Kacang-kacangan dan hasil C
olahannya
Sayuran dan hasil olahannya D
Buah dan hasil olahannya E
Daging, unggas dan hasil F
olahannya
Ikan, kerang. Udang dan hasil G
olahannya
Telur dan hasil olahannya H
Susu dan hasil olahannya I
Lemak dan minyak J
Gula, sirup dan konfeksioneri K
Bumbu – bumbu L
Prinsip pengelompokan makanan tersebut ialah menempatkan suatu
makanan menurut penggunaannya, jika makanan itu merupakan bahan
tunggal (contoh: buah kelor termasuk sayuran, bukan buah-buahan) atau
menurut kelompok besarnya, jika makanan itu terdiri dari beberapa bahan,
(contoh: gulai ikan termasuk kelompok ikan).

Tabel-1 menunjukan kelompok makanan,

Huruf I dan L tidak digunakan untuk menghindari keliru-anggapan sebagai


angka Romawi.

b. Zat gizi yang dicantumkan

Tabel-2 Zat gizi, satuan dan jumlah menurut angka decimal

Zat Gizi Satuan Angka Desimal


Air G 1
Energi Kkal Tidak ada

10
Protein G 1
Lemak G 1
Karbohidrat G 1

Serat Makanan G 1
Abu Mg 1

Kalsium Mg Tidak ada


Fosfor Mg Tidak ada
Besi mg 1
Natrium mg Tidak ada
Kalium mg Tidak ada
Tembaga mg 2
Seng mg 1
Retinol (vitamin A) µg Tidak ada
β-karoten µg Tidak ada
Tiamin (vitamin B1) mg 2
Riboflavin (vitamin B2) mg 2

c. Metode analisis

Penentuan zat gizi dilakukan menggunakan metode analisi seperti


dditunjukan pada Tabel-3.

Air Pengeringan dalam oven dan gravimetri


Protein Kjedahl
Lemak Soxhlet
Karbohidrat Perhitungan
Serat Makanan Enximatik dan gravimetri

11
Abu Pemijaran
Kalsium AAS
Fosfor AAS
Besi AAS
Natium AAS
Kalium AAS
Tembaga AAS
Seng AAS
Retinol HPLC
β – karoten HPLC
Tiamin Spektrofometri
Riboflavin Mikrobiologi
Niasin Spektrofotometri
Vitamin C Titrasi
Keterangan

AAS: Atomic Absorption Spectrophotometry (Spektrofotometri Serapan


Atom).

HPLC: High Performance Liquid Chromatography (Kromatografi Cair


Kinerja Tinggi).

d. Penyajian data

Pada tiap kelompok makanan disajikan data komposisi zat gizi sebagai
berikut:

 Makanan mentah dan masak. Makanan mentah ialah makanan dalam


keadaan alami yang memerlukan pengolahan dan atau pemasakan sebelum
dikonsumsi. Makanan masak ialah makanan yang dikukus, direbus,
dibakar, digoreng,dipanggang dengan atau tanpa penambahan bumbu
seperti garam dan rempah (lada, merica)

12
 Makanan terolah, ialah makanan yang telah mengalami pengolahan
sehingga dapat langsung dimakan atau masih memerlukan pemasakan.
Contoh makanan terolah ialah tepung tapioka (pati singkong) yang dapat
diolah lebih lanjut menjadi kerupuk yang harus digoreng sebelum
dimakan.
 Masakan ialah makanan yang langsung dapat dimakan dan terdiri atas
beberapa bahan. Contoh masakan ialah gulai ikan yang terdiri atas ikan,
santan, cabai, bumbu dan rempah.

Bagian yang dapat dimakan (BDD)

Kadar zat gizi disajikan per 100 g bagian yang dapat dimakan. Contoh,
jika anda makan 100 g ikan, zat gizi yang anda makan ialah yang
terkandung dalam bagian ikan yang dapat dimakan, biasanya tidak
termasuk tulang (duri), sirip, ekor dan kepala.

Angka dan tanda pada daftar

Kolom zat gizi yang tidak berisi angka atau tanda (-), berarti zat gizi
tersebut tidak ditentukan kadarnya. Tanda +/- berarti kadar kurang dari
ketentuan angka desimal. Tanda 0 berarti makanan tidak mengandung zat
gizi itu.

Angka yang dicetak tebal (kadar kalium dan natrium) diambil dari Food
Composition Tables for Use in East Asia.

Nilai energi

Nilai energi suatu makanan diperoleh dengan menghitung energi dari


karbohidrat, lemak dan protein, menggunakan faktor dibawah ini,
kemudian dijumlahkan. Nilai energi dinyatakan dalam kilokalori
disingkatan kkal.

13
Faktor umum untuk menghitung nilai energi makanan ialah 4
(karbohidrat), 9 (protein). Nilai energi makanan tertentu dihitung
menggunakan faktor khusus seperti disajikan pada Tabel-4.

Makanan Karbohidrat Lemak Protein

Beras 4,26 8,37 3,82


Jagung 4,03 8,37 2,73
Tepung terigu 3,78 8,37 3,59
Umbi umbian 4,03 8,37 2,78
Kacang kacangan, biji - bijian 4,07 8,37 3,47
Daging 3,87 9,02 4,27
Telur 3,68 9,02 4,36
Ikan 4,11 9,02 4,27
Susu 3,87 8,79 4,27
Sayuran 3,57 8,37 3,47
Buah buahan 3,60 8,37 3,36
Lemak dan minyak - 8,84 -

Contoh Penggunaan TKPI


Cara menghitung kandungan zat gizi suatu makanan, misalnya: nasi
campur mujair.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu:
1. 20 gr minyak kelapa sawit
2. 3 butir bawang merah
3. 1 siung bawang putih
4. 25 gr bawang Bombay
5. 50 gr wortel
6. 100 gr nasi
7. 6 gr terigu
8. 50 gr daging ikan mujahir
9. 30 gr susu cair

14
10. 2 butir telur (120 gr)

Setelah didapatkan jenis bahan makanan yang digunakan dalam pembuatan


nasi campur mujair, selanjutnya tentukan variable-variabel gizi yang akan
dihitung. Mulai dari energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Data ini bisa
dilihat di TKPI.
Untuk bumbu-bumbu yang jumlahnya sedikit, dapat diabaikan karena
diasumsikan bumbu hanya mempengaruhi cita rasa masakan, tidak
mempengaruhi nilai gizi.

Berikut analisa zat gizi dari bahan makanan diatas dalam 100 gr bahan.
No. Bahan makanan Energi(Kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)
1. Minyak Kelapa 884 0 100 0
Sawit
2. Wortel 36 1 0,6 7,9
3. Beras giling 357 8,4 1,7 77,1
4. Tepung terigu 333 9,0 1,0 77,2
5. Ikan segar 89 18,7 1 0
6. Susu sapi 61 3,2 3,5 4,3
7. Telur ayam ras 154 12,4 10,8 0,7

Dengan data ini bisa dihitung kandungan zat gizi dalam bahan makanan yang
digunakan dalam membuat nasi campur mujair.

No. BahanMakanan Energi Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat


(Kkal) (g)
1. MinyakKelapaSawit 176,8 0 20 0
(20 gr)
2. Wortel(50 gr) 18 0,5 0,3 3,95
3. Berasgiling (100) 357 8,4 1,7 77,1

15
4. Tepungterigu (6 gr) 19,98 0,54 0,06 4,632
5. Ikansegar (50 gr) 44,5 9,35 0.5 0
6. Sususapi (30 gr) 18,3 0,96 1,05 1,29
7. Telurayamras (120 gr) 184,8 14,88 12,96 0,84
Jumlah 819.38 34,63 36,57 87,812

Jadi, nasi campur mujairmempunyai nilai gizi sebagai berikut:


Energi : 819,38
Protein : 34,63
Lemak : 36,57
Karbohidrat : 87,812

1. Daftar Bahan Makanan Penukar


Pada daftar bahan makanan penukar ini selain dalam ukuran gram juga
dinyatakan dengan alat ukuran yang lazim terdapat di rumah tangga
(URT).Berikut ini dicantumkan 8 golongan bahan makanan penukar. Bahan
makanan pada tiap golongan dalam jumlah yang dinyatakan pada daftar,
bernilai gizi hampir sama, oleh karena itu satu sama lain dapat saling
menukar. Untuk singkatnya, disebut dengan istilah 1 satuan penukar.
a. Golongan 1 ( sumber karbohidrat )
Satu satuan penukar mengandung: 175 kkalori, 4 gr protein, dan 40
gr karbohidrat

Bahan Berat (g) Urt Bahan Berat (g) Urt


Makanan Makanan
Nasi 100 ¾ gls Maizena* 50 10 sdm
Bengkuang 320 2 bj bsr Tepung beras 50 8 sdm
Bubur beras 400 2 gls Tepung 100 1 ptg sdg
singkong*
Nasi ketan 100 ¾ gls Tepung sagu* 50 8 sdm

16
Kentang 210 2 bj sdg Tepung tapioka 50 8 sdm
Singkong 100 1 ptg sdg Tepung 50 10 sdm
hunkwee*
Talas 125 ½ bj sdg Mie basah 200 2 gls
Ubi jalar 135 1 bj sdg Mie kering 50 1 gls
kuning
Biskuit 40 4 bh Havermout 45 5 ½ sdm
Roti putih 70 2 iris Bihun 50 ½ gls
Kraker 50 5 bh bsr Dll.

Keterangan: Bahan makanan yang ditandai (*) kurang mengandung protein,


hingga perlu ditambah ½ satuan penukar bahan makanan sumber protein.
Contoh :
- nasi ¾ gelas dapat ditukar dengan 1 potong singkong berukuran sedang.
- 2 iris roti dapat ditukar dengan 4 buah biscuit .

b. Golongan 2 (sumber protein hewani)

Bahan Berat (g) Urt Bahan Berat (g) Urt


Makanan Makanan
Babat 40 1 ptg sdg Ikan kembung 30 1/3
ekor
sdg
Cumi-cumi 45 1 ekor kcl Ikan lele 40 ½ ekor
sdg
Daging kerbau 35 1 ptg sdg Ikan mas 45 1/3
ekor

17
U sdg
m sapi
Dideh 35 1 ptg sdg Ikan mujair 30 1/3
u ekor
m kcl
n
Gabus kering 10 1 ptg kcl Ikan segar 40 1 ptg
y sdg
a asin
Ikan 15 1 ptg sdg Kepiting 50 1/3 gls
kering
d kakap
Ikan 35 1/3 ekor kerang 90 ½ gls
i bsr
g
unakan sebagai lauk. Menurut kandungan lemaknya, sumber protein
hewani dibagi menjadi 3 kelompok yaitu rendah lemak, lemak sedang,
dan tinggi lemak. Sebagai contoh dibawah ini disajikan table bahan
makanan penukar sumber protein hewani lemak sedang.
Satu satuan penukar mengandung : 7 g protein, 5 g lemak, 75 kalori
contoh :
- 1 ekor kecil cumi-cumi dapat ditukar dengan 1/3 ekor kecil ikan mujair
- 1 potong berukuran sedang dapat ditukar dengan 1 ekor cumi berukuran
kecil.

c. Golongan 3 (sumber protein nabati)


Satu satuan penukar mengandung: 7 g karbohidrat, 5 g protein, 3 g
lemak, 75 kalori
Bahan Berat Urt Bahan Berat (g) Urt
Makanan (g) Makanan
Kacang hijau 20 2 sdm Kembang 20 1 lbr
tahu
Kacang kedele 25 2 ½ sdm Oncom 40 2 ptg kcl
Kacang merah 20 2 sdm Pete segar 55 ½ gls

18
Kacang tanah 15 2 sdm Selai kacang 15 1 sdm
Kacang tolo 20 2 sdm Tahu 110 1 bj bsr
Kacang mente 15 1 ½ sdm Tempe 50 2 ptg sdg
Kedelai bubuk 25 2 ½ sdm
Contoh :

- 25 g kacang kedele dapat ditukar dengan 1 sdm selai kacang


- 2 potong tempe berukuran sedang dapat ditukar dengan 2 sdm kacang merah

d. Golongan 4 (sayuran)
Merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama karoten, vit.C, zat
kapur, zat besi, dan fosfor. Golongan sayuran dibagi menjadi 3 macam
berdasarkan kandungan zat gizinya, yaitu : rendah kalori, kalori
sedang, dan tinggi kalori.
a. Sayuran rendah kalori
1. Baligo 6. Lettuce
2. Gambas (oyong) 7. Lobak
3. Jamur kuping segar 8. Slada
4. Ketimun 9. Slada air
5. Labu air 10. Tomat

b. Sayuran kalori sedang


1. Bawang Bombay 11. Daun kacang panjang
2. Bayam 12. Daun kecipir
3. Bit 13. Daun kemangi
4. Broccoli 14. Daun koro
5. Buncis 15. Daun lobak
6. Cabe merah besar 16. Daun lompong tales
7. Cabe hijau besar 17. Daun pakis
8. Caisim 18. Genjer
9. Daun bawang 19. Jagung muda

19
10. Daun bluntas 20. Jantung pisang

c. Sayuran tinggi kalori


1. Bayam merah 8. Daun talas
2. Daun katuk 9. Kacang kapri
3. Daun labu siam 10. Kluwih
4. Daun mangkokan 11. Mlinjo
5. Daun melinjo 12. Nangka muda
6. Daun papaya 13. Taoge kacang kedele
7. Daun singkong

e. Golongan 5 (buah-buahan dan gula)


Merupakan sumber vitamin terutama karoten, vit.B1, B6, dan vit.C. juga
merupakan sumber mineral. Berat buah-buahan dalam daftar ditimbang
tanpa kulit dan biji (berat bersih).
Satu satuan penukar mengandung : 12 g karbohidrat , 50 kalori

Bahan Berat (g) Urt Bahan Berat (g) Urt


Makanan Makanan
Anggur 125 15 bh sdg Mangga 90 ¾ bh bsr
Apel merah 85 1 bh kcl Markisa 35 ¾ bh sdg
Apel malang 75 1 bh sdg Papaya 110 1 ptg bsr
Belimbing 140 1 bh bsr Melon 190 1 ptg bsr
Blewah 70 1 ptg sdg Gula 13 1 sdm
Cempedak 45 7 bj sdg Madu 15 1 sdm
Durian 35 2 bj bsr Dll.
Contoh :

- Kandungan gizi pada 1 buah apel merah berukuran sedang sama dengan 2
biji durian berukuran sedang
- Kandungan gizi pada 1 sdm madu sama dengan 1 potong papaya
berukuran besar.

20
f. Golongan 6 (susu)
Merupakan sumber protein, lemak, karbohidrat, dan vitamin (terutama
vit.A dan Niacin), serta mineral ( zat kapur dan fosfor). Menurut
kandungan lemaknya, susu dibagi menjadi 3 kelompok, diantaranya :
a. Susu tanpa lemak
1. Susu skim cair
2. Tepung susu skim
3. Yogurt non fat
b. Susu lemak sedang
1. Keju 4. Susu sapi
2. Susu kambing 5. Tepung susu asam
3. Susu kental tidak manis 6. Yogurt susu penuh
c. Susu tinggi lemak
1. Susu kerbau
2. Tepung susu penuh

g. Golongan 7(minyak/lemak)
Bahan makanan ini hampir seluruhnya terdiri dari lemak. Menurut
kandungan asam lemaknya, minyak dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
a. Lemak tidak jenuh
1. Alpukat 7. Miyak bunga matahari
2. Buji labu merah 8. Minyak jagung
3. Kacang almond 9. Minyak kacang kedele
4. Margarin jagung 10. Minyak kacang tanah
5. Mayonnaise 11. Minyak safflower
6. Minyak biji kapas 12. Minyak zaitun
b. Lemak jenuh
1. Lemak babi 5. Keju krim
2. Mentega 6. Minyak kelapa
3. Santan (peras dengan air) 7. Minyak inti kelapa sawit

21
4. Kelapa

h. Golongan 8 (makanan tanpa kalori)


 Mengandung kurang dari 5 g karbohidrat dan kurang dari 20 kalori
tiap penukarnya.
 Bahan makanan yang ada ukuran rumah tangganya, dibatasi
maksimal 3 penukar sehari, tetapi jangan dikonsumsi sekaligus
oleh karena dapat menyebabkan kenaikan kadar glukosa darah,
seperti : sirup tanpa gula (2sdm), margarin non fat (1 sdt),
mayonnaise (1sdm), wijen (1sdm), permen tanpa gula (2bh).
 Bahan yang tidak ada ukuran rumah tangganya dapat dikonsumsi
lebih bebas, seperti ; agar-agar, air mineral,the, kopi, air kaldu,
gelatin,dll.

BAB 3

SIMPULAN

TKPI (tabel komposisi pangan indonesia) yang berfungsi untuk menyajikan data
komposisi zat gizi suatu makanan, dan telah dikelompokkan menjadi 12
kelompok sesuai kegunaannya. Dan berfungsi untuk menghitung kadar zat gizi
pada makanan yang kita konsumsi.

DKBM (daftar komposisi bahan makanan) yang terdiri atas nama bahan makanan
siap saji atau mentah beserta dengan nilai gizinya per 100 gram yang
dikelompokkan dalam 10 kelompok.

Daftar bahan makanan penukar digunakan untuk untuk memudahkan penyusunan


menu dalam kehidupan sehari-hari yang bervariasi dan bergizi dengan

22
mengelompokkan bahan makanan berdasarkan perannya dalam pola menu
makanan seimbang dan gizi yang dikandungnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. Direktorat Gizi Depkes RI, Bhatara, 1992.


Daftar Komposisi Bahan Makanan
2. Depkes (2005), Piranti Lunak NutriClin versi 2.0 edisi kedua, Subdit
Gizi Klinis, Departemen Kesehatan Indonesia, Jakarta.
3. DABM-1964;KZGPI-1990;KZGMI-2001;OKN-1992;FTEA-1972 dan
KZGMS-1993
4. FKUI,1997.
Menyusun Diet Berbagai Penyakit

24

Anda mungkin juga menyukai