Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

PUSKESMAS CITAPEN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan
merupakan garda terdepan dalam melayani masyarakat.
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional sebagai pusat
pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyaraat di wilayah kerja berdasarakan Permenkes Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Salah satu fungsi pokok Puskesmas
adalah pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Puskesmas bertanggung
jawab menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, meliputi pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan yang
diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan
bahwasannya Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan nanggung sehat.
Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 meliputi :
1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerja.
Upaya kesehatan tingkat pertama yaitu upaya kesehatan masyarakat esensial
meliputi :
1. Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana (KIA KB)
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2P)
6. Pelayanan Surveilans
7. Pelayanan Penyakit Tidak Menular
Sedangkan upaya kesehatan masyarakat pengembangan Puskesmas
Citapen meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan jiwa
2. Pelayanan Kesehatan Olah Raga
3. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
4. Pelayanan Kesehatan Tradisional
5. Pelayanan Kesehatan Kerja
6. Pelayanan Kesehatan Lansia
7. Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Upaya kesehatan masyarakat baik esensial maupun pengembangan harus
diselenggarakan sesuai dengan pedoman yang telah di tetapkan untuk
mendukung pencapaian standar pelayanan minimal Kabupaten Bogor.

B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk menjadi acuan bagi
seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di
Puskesmas Nanggung, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan
dapat mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).

C. Ruang lingkup pelayanan


Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas Citapen meliputi 7
(lima) kegiatan esensial dan 7 kegiatan pengembangan :
1. Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes) & Pelayanan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS)
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Anak (KIA) & Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
3. Pelayanan Gizi
4. Pelayanan Kesehatan Lingkungan (Kesling)
5. Pelayanan Penanggulangan Pencegah Penyakit (P2P) terdiri dari :
a. P2P Ispa & Diare
b. P2P TB
c. P2P HIV/ AIDS & IMS
d. P2P Imunisasi
e. P2P DBD, Filaria, Malaria
f. P2P Kusta & Rabies
g. P2P Surveilan
h. P2P PTM
6. Pelayanan Surveilans
7. Pelayanan Penyakit Tidak Menular
8. Pelayanan Kesehatan jiwa
9. Pelayanan Kesehatan Olah Raga
10. Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
11. Pelayanan Kesehatan Tradisional
12. Pelayanan Kesehatan Kerja
13. Pelayanan Kesehatan Lansia
14. Keperawatan Kesehatan Masyarakat

D. Batasan operasional
1. Pelayanan promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat,agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat,sesuai sosial budaya setempat.
2. Pelayanan kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh
Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka
pencegahan terhadap penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan
menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu
penyakit di masyarakat.
3. Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan KB adalah upaya kesehatan primer
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam
menjalankan fungsi refroduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan
hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun
(BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga berencana adalah upaya keesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi refroduksi yang berkualitas.
4. Pelayanan Gizi adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status
gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi
kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit adalah suatu upaya
untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat,
yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host
melalui kegiatan penyuluhan kesehatan,surveilans dan imunisasi, serta
mengendalikan dan menanggulangi penyakit tidak menular secara efektif
dan efisien.
6. Upaya Kesehatan Jiwa adalah menjamin setiap orang dapat mencapai
kualitas hidup yang baik, menikmati kehidupan jiwa yang sehat, bebas dari
ketakutan, tekanan dan gangguan jiwa lain yang dapat mengganggu
kesehatan jiwa.
7. Upaya Kesehatan Usia Lanjut adalah upaya untuk mempertahankan dan
meningkatakan kualitas hidup masyarakat yang berrusia lanjut.

E. Landasan hukum
1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013
tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat
Bidang KesehatanPeraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Masyarakat


Berikut ini kualifikasi sumber daya manusia dan realisasi tenaga upaya kesehatan
Masyarakat yang telah ada di Puskesmas Nanggung

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi


Pelayanan Promkes D3 Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Kesling D3 Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
Lingkungan
Pelayanan KIA KB D3 Kebidanan D4 Kebidanan
Pelayanan Gizi D3 Gizi S1 Kesehatan Masyarakat
Pelayanan P2P D3 Keperawatan D4 Kebidanan
UKM Usila D3 Keperawatan S1 Kesehatan Masyarakat
UKM Kes. Jiwa D3 Keperawatan S1 Kesehatan Masyarakat
UKM Kes.Olahraga D3 Keperawatan SMA
UKM Kes. Battra D3 BATTRA S1 Kesehatan Masyarakat
UKM PKPR S1 Psikologi SMA
UKM Gigi Masyarakat D3 Keperawatan S1 Kedokteran gigi
UKM PTM S1 Keperawatan D3 Kebidanan
UKM Perkesmas D3 Keperawatan S1 Kesehatan Masyarakat
UKM Kesehatan Kerja D3 Kebidanan

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya adalah
sebagai berikut :
Kegiatan Petugas Profesi
Pelayanan Promkes Khoirunnisa Damayanti,SKM Petugas Promkes
Pelayanan Kesling Iiet Ayu Nurmandeh, SKM Petugas Kesling
Pelayanan KIA KB Tati Hartati,S.ST Bidan Koordinator
Pelayanan Gizi Dewinur, SKM Petugas Gizi
Pelayanan P2P Tati Hartati,S.ST D3 Kebidanan
Pelayanan Usila Khoirunnisa Damayanti,SKM Petugas Promkes
Pelayanan Kes. Jiwa Erwan Hidayat, SKM Petugas TB
Pelayanan Kesehatan drg. Rofiqoh Dyah Triani Dokter Gigi
Gigi Masyarakat
Pelayanan Olahraga Taufik Hidayat
Pelayanan Kesehatan Iiet Ayu Nurmandeh SKM Petugas Kesling
BATTRA
Pelayanan PKPR Taufik Hidayat
Pelayanan Kesehatan Niken Damaryanti Amd. Keb Bidan Desa
Kerja
Pelayanan Penyakit Destriani Rizkina Amd. Keb Bidan Desa
Tidak Menular
Keperawatan Erwan Hidayat SKM Petugas TB
Kesehatan
Masyarakat

C. Jadwal Kegiatan
1. Jadwal kegiatan UKM di susun berdasarkan usulan dari masyarakat.
2. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan masyarakat dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan minilokakarya bulanan dengan persetujuan
Kepala Puskesmas.
3. Jadwal kegiatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun dan dirinci dalam jadwal
kegiatan bulanan
4. Jadwal kegiatan di koordinasikan dan di komunikasikan kepada lintas program
maupun lintas sektoral.
BAB III
STANDAR FASILITAS

Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan masyarakat,


Puskesmas Citapen memiliki :
1. 1 Unit mobil Puskesmas Keliling
2. 4 unit kendaraan roda dua
3. Seperangkat LCD Proyektor
4. Komputer set
5. 4 buah Laptop
Adapun fasilitas penunjang untuk masing – masing kegiatan upaya kesehatan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Kegiatan Saran – prasarana
Pelayanan Promosi Kesehatan a. Alat Permainan Edukatif (APE)
b. Flip Chart dan Stand
c. Food Model
d. Laptop
e. Screen (Layar) 1 x 1,5 M
f. Leaflet
g. Poster
h. Proyektor
i. Televisi dan Antena
j. Wifi System
k. Wireless Microphone
Pelayanan Kesehatan Lingkungana.

Pelayanan Kesehatan Ibu Anaka. Bak Instrument dengan tutup


dan Keluarga Berencana b. Baki logam tempat alat steril bertutup
c. Doppler
d. Gunting Benang
e. Gunting Verband
f. Korcher tang
g. Mangkok untuk larutan
h. Meja instrument/ Alat
i. Meja Periksa ginekologi dan kursi
pemeriksa
j. Pen Lancet
k. Pinset Anatomi Pendek
l. Spekulum Vagina Besar
m. Spekulum Vagina (Sims)
n. Sphygmomanometer Dewasa
o. Stand Lamp
p. Stetoskop
q. Fetoscope
Spatula Lidah Logam Panjang (12
cm)
Spatula Lidah Logam Panjang (12
cm)
Tempat tidur periksa
Timbangan dewasa
Pengukur lingkah kepala
Pengukur tinggi badan anak
Termometer anak
Timbangan anak
Timbangan bayi
Implant Kit
IUD Kit
Vaccine carrier
Vaccine Refrigerator
Pelayanan Gizi a. Leaflet
b. Food model
c. Timbangan badan mikrotois
Pelayanan Pencegahan dan
a. Leaflet / brosur penyuluhan penyakit
Pengendalian Penyakit b. Poster
c. Blanko survailens
d. Senter
e. Alat – alat pelindung diri
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjuta. Leaflet
b. KMS lansia
c. Form laporan
d. LCD
e. Laptop
f. Banner
Lansia Kit
L
Pelayanan Kesehatan Jiwa a. Leaflet
b. Tensimeter
Pelayanan Kesehatan Gigi
Masyarakat
Pelayanan Olahraga
Pelayanan Kesehatan BATTRA
Pelayanan PKPR
Pelayanan Kesehatan Kerja
Pelayanan Penyakit Tidak
Menular
Keperawatan Kesehatan
Masyarakat
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Tata laksana Pelayanan promosi kesehatan


1. Penangggung jawab : Pelaksana promkes
2. Perangkat kerja
a. Leaftlet
b. Alat peraga penyuluhan
c. Kamera
d. Jadwal kegiatan
e. Buku
f. Leafleat
g. Form PHBS
3. Tujuan
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyrakat dalam
membina dan memelihara perilaku sehat, serta bereran aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
4. Kegiatan
a. Kegiatan Promosi Kesehatan yaitu :
 Pemantauan PHBS
Untuk memetakan perilaku masyarakat, kegiatan berupa pemantauan
PHBS (Perilaku hidup Bersih dan Sehat).pemantauan PHBS dapat
berupa :
 Pemantauan PHBS tatanan rumah tangga
 Pemantauan PHBS institusi pendidikan
 Pemantauan PHBS institusi perkantoran
 Pembinaan posyandu
 Penyuluhan
Untuk meningkatkan pengetahuan secara langsung, baik penyuluhan
kelompok/penyuluhan massa ataupun penyuluhan perorangan.
Sasaran kegiatan penyuluhan ini di antaranya adalah :
 Kader posyandu
 Ibu hamil/menyusui
 Calon pengantin
 Siswa sekolah
 Remaja
 Pembinaan desa siaga
Tatalaksana :
a. Perencanaan (plan)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA
(yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Pelaksanaan (Do )
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
1. Membuat jadwal kegiatan
2. Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
bendahara BOK.
3. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan intas sektor
tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
4. Melaksanakan kegiatan.
c. Monitoring dan evaluasi
1. Petugas mencatat hasil kegiatan dan elaporkan hasil kegiatan.
2. Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan.
3. Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan
B. Tata laksana Pelayanan kesehatan lingkungan
1. Penanggung jawab: Pelaksana Kesling
2. Perangkat kerja :
 Senter
 Check List
3. Tujuan umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari
segala kemungkinan resiko kejadan yang dapat menimbulkan gangguan dan
bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang
lebih baik.
4. Kegiatan
Kegiatan- kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus di lakukan
Puskesmas meliputi :
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan SPAL,jamban,air TTU/TPM
d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
e. Penyehatan pemukiman
f. Pengawasan sanitasi tempat umum
5. Tatalaksana
a. Perencanaan
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada
RKA (yang bersumber dana APBD ) dan atau melalui POA BOK pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan.
c. Monitoring evaluasi
 Petugas mencatat hasil kegiatan dan elaporkan hasil kegiatan.
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan.
 Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut
C. Tatalaksana Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan KB
1. Penanggung jawab : Bidan
2. Perangkat kerja:
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Stetoskop laennec
d. Termometer
e. Doppler
f. Kb set
g. Partus set
h. Spuit
i. Pita pengukur
3. Tujuan
Tercapainya pelayanan berkualitas dengan partisipasi pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan
yang baik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat
yang aman dalam lingkungan yang kondusif sehat, degan asuhan antenatal
yang adekuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.
4. Pengertian KB
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi produksi yang berkualitas. Proritas pelayanan KB dewasa
ini adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan
keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan
serta jarak antar kehamilan guna menurukan angka kelahiran nasional.
5. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari :
a. Pelayanan kesehatan ibu hamil
b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
c. Pelayanan kesehatan ibu nifas
d. Pelayanan kesehatan neonatus,bayi, anak balita dan anak pra sekolah
e. Pelayanan Keluarga Berencana
6. Tatalaksana
a. Perencanaan
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan
pada RKA (yang bersumber dana APBD ) dan atau melalui POA BOK
pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
1. Membuat jadwal kegiatan
2. Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
3. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan intas sektor tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
4. Melaksanakan kegiatan.
c. Monitoring evaluasi
1. Petugas mencaatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan.
2. Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan.
3. Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut
D. Tata laksana Pelayanan Gizi masyarakat
1. Petugas penanggung jawab : Pelaksana Gizi
2. Peralatan
a. Leaftet
b. Panduan diet
c. Food model
d. Timbangan badan dan mikrotois
3. Tujuan
Tujuan umum:
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
4. Kegiatan
Upaya perbaikan gizi Puskesmas melalui :
a. Upaya perbaikan gizi keluarga
b. Upaya perbaikan gizi institusi
c. Upaya penanggulangan kelainan gizi yang terdiri dari :
 Pencegahan dan penanggulangan gangguan akibat kekurangan
yodium
 Pencegahan dan penanggulangan anemia besi
 Pencegahan dan penanggulangan kurang kalori energi protein dan
kurang energi kronis
 Pencegahan dan penanggulangan kekurangan vit. A
 Pencegahan dan penanggulangan masalah kekurangan gizi mikro lain
 Pencegahan dan penanggulangan masalah gizi lebih
5. Tata laksana
a. Perencanaan
Petugas Gizi merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada
RKA (yang bersumber dana APBD ) dan atau melalui POA BOK pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan
Pada kegiatan ini petugas melakukan :
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program dan intas sektor tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan.
c. Monitoring evaluasi
 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan.
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan.
 Petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut
E. Tata laksana Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P)
1. Petugas Penanggung jawab : Pelaksana P2P
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
b. Blanko surveilans
c. Pedoman KLB
d. alat pelindung diri (APD)
e. Alat kebersihan lingkungan
3. Tujuan
Tujuan umum
Mencegah terjadinya penyakit menular dan melakukan penanggulangan
terhadap penyakit yang berkembang
4. Kegiatan
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:
a. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-
upaya:
1. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita, membangun
pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan
sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya,
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang
tercemar pada KLB diare, dsb. Melakukan kegiatan pendukung yaitu
penyuluhan, pengamatan/pemantauan (surveilance ketat) dan logistik.
2. Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan
kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan
imunisasi.
b. Surveilans Evidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui
pengamatan terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus
dengan tujuan untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil
program, dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan:
Pengumpulan Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance
For Action).
c. Program Pemberantasan Penyakit Menular
1. Program Malaria
2. Program imunisasi
3. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
4. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
pneumonia
5. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
6. Program Surveilans
7. Program Kusta
8. Pemberantasan P2B2 demam berdarah
d. Program pengendalian faktor resiko PTM
1) Riwayat Penyakit keluarga
a) Diabetes Mellitus
b) Hipertensi
c) Penyakit jantung
d) Stroke
e) Asma
f) Penyakit kanker
g) Kolesterol tinggi
h) PPOK
i) Thalassemia
j) Lupus
2) Faktor risiko PTM dari wawancara
a) Merokok
b) Kurang konsumsi buah dan sayur
c) Kurang aktivitas fisik
d) Konsumsi minuman beralkohol
e) Stres
3) Faktor Resiko PTM dari Pengukuran
a) Obesitas
b) Obesitas sentral (perut)
c) Tekanan darah
d) Gula darah
e) Total kolesterol darah
f) HDL darah
g) Trigliserida darah
5. Tata laksana
a. Perencanaan (Plan)
Penanggung jawab P3M merencanakan kegiatan pemberantasan
penyakit pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA
BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut

F. Tata laksana Pelayanan Kesehatan Jiwa (Keswa)


1. Penanggung jawab: Pelaksana Kesehatan Jiwa
2. Perangkat Kerja
a. Form
b. Baju Fiksasi
3. Tujuan
Pemulihan kesehatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
4. Kegiatan
a. Penyuluhan kesehatan jiwa yang ditujukan kepada keluarga dan
lingkungan
b. Pendekatan keluarga
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut (Action)
G. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
1. Penanggung jawab: Pelaksana Usila
2. Perangkat Kerja
a. KMS lansia
b. PHN kit
c. LCD Proyektor
d. Laptop
e. Leaflet
f. Alat peraga penyuluhan
g. Kamera
h. Jadwal kegiatan
i. Buku
3. Tujuan
Meningkatnya status kesehatan usia lanjut
4. Kegiatan
a. Penyuluhan kesehatan
b. Pembinaan posyandu usila
c. Pembinaan kader usila
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi (Check)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
d. Menyusun rencana tindak lanjut (Action)
BAB V
LOGISTIK

Manajemen Logistik adalah suatu pengetahuan atau seni serta proses mengenai
perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta
penghapusan material. Tujuan dari manajemen logistik adalah tersedianya bahan
setiap saat dibutuhkan, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas yang
dibutuhkan secara efisien.Manajemen logistik upaya kesehatan masyarakat
Puskesmas Citapen adalah sebagai berikut :
A. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan logistik, ATK, penunjang administrasi dan dokumentasi kegiatan
direncanakan sesuai. Analisa kebutuhan penunjang pelaksanaan kegiatan pada
periode waktu tertentu berorientasi kepada program pelayanan, pola penyakit
dan target kinerja pelayanan. Menyesuaikan perencanaan kebutuhan dengan
memperhatikan persediaan awal logistik yang sudah ada.
B. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan pengadaan logistik untuk
menunjang kegiatan diatas dengan harga satuan berdasar indeks harga yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor sehingga akan diketahui
kebutuhan anggaran tersebut. Penganggaran kebutuhan logistik Puskesmas
Citapen memanfaatkan dana JKN, BOK dan dana APBD.
C. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan
untuk mengadakan bahan logistik yang telah direncanakan, baik melalui
prosedur :
1. Pembelian
2. Produksi sendiri, maupun dengan
3. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat

Untuk pengadaan logistik di Puskesmas Citapen dilakukan dengan pembelian


materi yang sudah siap pakai, pengadaan sendiri leaflet kesehatan sesuai kebutuhan
perencanaan unit pelayanan dan menerima dropping dari Dinas Kesehatan
Kabupaten.
D. Penyimpanan
Material logistik yang diperoleh dicatat dan disimpan di gudang alat kesehatan
untuk didistribusikan sesuai kebutuhan pelayanan UKM. Fungsi penyimpanan ini
sangat menentukan kelancaran distribusi, diantaranya untuk mengantisipasi
kekosongan material, menghemat biaya, mengantisipasi fluktuasi kenaikan
harga material, serta mempercepat pendistribusian karena materi sudah siap
pakai. Prinsip FIFO (First In First Out) diberlakukan di penyimpanan logistik
Puskesmas Citapen
E. Pendistribusian
Pendistribusian logistik di Puskesmas Citapen dilakukan pada saat
pelaksanaan kegiatan UKM. Efisiensi pelaksanaan pendistribusian akan
mempengaruhi kecepatan penyediaan material baru. Penanggung jawab
pendistribusian adalah penanggung jawab gudang Puskesmas Citapen Prosedur
baku pendistribusian logistik, meliputi :
1. Pendistribusian langsung kepada sasaran pelayanan
2. Pendistribusian melalui mitra kerja lintas program dan jaringan Puskesmas
Citapen
F. Penghapusan
Penghapusan adalah proses penghapusan tanggungjawab pengurus barang
atas bahan atau barang tertentu sekaligus mengeluarkan dari
catatan/pembukuan yang berlaku, penghapusan barang diperlukan karena :
1. Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali
2. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk didaur
ulang.
3. Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expired date)
4. Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain.
BAB VI
PENUTUP

Salah satu keistimewaan Puskesmas Citapen adalah bahwa institusi ini


memiliki wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam
gedung, dimana pasien datang ke Puskesmas, menyelenggarakan pula kegiatan luar
gedung, yakni petugas Puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di
lokasi desa, padukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (Upaya Kesehatan
Perorangan) harus seimbang dengan kegiatan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat).
Sementara itu, kegiatan UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM pengembangan.
UKM esensial meliputi :
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi;
e. Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.
Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari :
a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut.

Anda mungkin juga menyukai