semenjak manusia itu ada. Baik berupa tukar menukar barang (barter),
i’tikad yang baik, karena hal ini memberikan pedoman kepada umatnya
maksimal dalam usahanya, seperti di antara kedua pihak tidak ada yang
kemaslahatan tersebut,
1
Mahmud Muhammad Bablily, Etika Berbisnis Studi Kajian Konsep Perekonomian Menurut Al-
Quran Dan As-Sunnah, (Solo: Ramadhani,1990) hlm 15.
2
tertentu, sebab apa saja yang dibutuhkan oleh setiap orang tidak dengan
merusak, sehingga harus ada cara yang memungkinkan tiap orang untuk
kekerasan dan penindasan, seperti hal terakhir ini praktek perdagangan dan
islam, salah satunya adalah jual beli buah-buahan yang masih berada di
pohon yang dilakukan antara penjual dan pembeli. Salah satunya antara
lain jual beli di pohon yang belum diketahui jumlah dan kadarnya,
berada di atas pohon dan belum dipanen sehingga belum tau kadar dan
takaran yang pasti, ini hanya menggunakan sistem taksiran sehingga hal
beli harus terhindar dari dua macam, salah satunya yaitu ketidak jelasan
kadarnya.
2
Taqyuddin An-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam,(
surabaya:Risalah Gusti, 1996) hlm 149.
3
baik dari segi faktor intern maupun ekstern menjadikan prilaku dagang
harus sesuai dengan syarat rukun jual-beli, dan yang paling penting yaitu
Pada dasarnya jual beli tidak hanya dilakukan dengan jual beli
pola eceran saja melainkan ada juga jual beli langsung di pohonnya,
seperti yang dilihat pada praktek jual beli di tanjung bugis jalan akhmad
masih berada di pohon tersebut. Terkait konsep bai’ sebagai salah satu
bentuk kerja sama dalam sistem perekonomian Islami sangat menarik bila
yang dilakukan oleh masyarakat didesa tanjung bugs jalan akhmad marzuk
kec. Sambas.
3
Mahmud Muhammad Bablily, Etika Berbisnis Studi Kajian Konsep Perekonomian MenurutAl-
Quran Dan As-Sunnah, (Solo: Ramadhani,1990) hlm 16.
4
atau penjual ingin mendapatkan barang yang akan dijualnya nanti, maka
para penjual mencari barang dagangannya itu dengan cara melakukan akad
jual beli buah-buahan di pohon jadi sekali akad dan sekali pengambilan
pedagang membeli buah mangga milik petani, maka pedagang itu akan
kecilnya pun berbeda dan ternyata ada sebagian kualitas buah tersebut
kurang bagus atau sudah busuk. Sementara si penjual dan si pembeli tidak
mengetahuinya.
Persoalan yang lain adalah tentang kualitas barang atau isi buah di
buahan itu masih di pohon maka para pedagang menaksirkan harga dan
habis ternyata jumlah buah-buahan tidak sama lagi ketika pada saat
5
dipakai lagi.
dalam jumlah banyak bahkan buah-buahan yang ada dipohon itu di beli
beli itu haruslah jelas kualitas barangnya, dan antara penjual dan pembeli
tersebut.5
sistem jual-beli yang baik adalah barangnya bisa diketahui atau jelas,
bermanfaat dan saling menguntungkan satu sama lain serta tidak adanya
penipuan.6
4
Wawancara dengan Bapak Agus, pedagang buah didesa Tanjung Bugis ,24 Januari 2019.
5
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Bandung: PT. Al-Ma’arif,1987) hlm 85.
6
Sulaiman Rasjid,Fiqih Islam.”Hukum Fiqih Lengkap”,(Jakarta: Attahiriyah1976) hlm 268.
6
Dari gambaran di atas dapat dilihat bahwa proses jual beli buah-
menimbulkan kerugian pada pembeli. Dalam hal ini terkait dengan jual
beli buah-buahan di pohon pada dasarnya hukum jual beli di pohon ini
penjual dan pembeli dan tidak ada salah satu pihak yang dirugikan.
B. Fokus Masalah
2. Bagaimana Tinjauan Fiqh Mu’amalah tentang akad dan praktik jual beli
Sambas ?
7
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Praktek Jual Beli Buah – buahan di pohon di desa tanjung
2. Untuk Mengetahui tinjauan Fiqh Muamalah tentang akad dan praktik jual
beli buah buahan di pohon desa tanjung bugis Jln Akhmad Marzuki Kec.
Sambas.
Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui praktek jual beli buah-buahan di di desa tanjung bugis Jln
Kec. Sambas.
D. Tinjauan Pustaka
Ditinjau dari Fiqh Mu’amalah (Studi Kasus di Desa Tanjung Bugis Jalan
kain dijual dengan menggunakan alat ukur meteran, namun pada jual
kiloan. Jika konsumen ingin membeli bahan kaos maka bahan kaos
berat bahan tersebut tidak sesuai dengan akad awal pembelian, bisa
dengan fiqih muamalah, karena hukum dari jual-beli sistem ini adalah
E. Kajian Pustaka
tatacara tertentu. Termasuk dalam hal ini dalah jasa dan juga
a. Arti khusus yaitu, jual beli adalah menukar benda dengan dua
yang khusus.
7
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2001), h. 124.
11
atau uang8
pengertian, yaitu jual beli yang bersifat umum dan jual beli yang
bersifat khusus.
a. Jual beli dalam arti umum ialah suatu perikatan tukar menukar
yang yang ditukarkan oleh pihak lain. Dan sesuatu yang bukan
b. Jual beli dalam arti khusus adalah ikatan tukar menukar sesuatu
8
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat (Cet. I; Jakarta: Amzah, 2010), h. 175
9
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 68-69.
12
dilakukan oleh kedua belah pihak dengan cara suka rela sehingga
oleh syara’.
10
Imam Syafi’i, dalam Al Farizi, “Pendapat Imam Syafi’i dan Imam Malik Tentang Jual
Beli Sperma Binatang (Studi Komparasi)” skripsi (Fak. Syariah Institut Agama Islam
Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2009), h. 21-22.
11
Hasby Ash-Shidiki, Fiqih Muamalah, (Jakarta: CV. Bumi Aksara, 2006), h. 97.
13
Berikut akan dipaparkan rukun dan syarat jual beli dalam Islam:
akad. Dari definisi tersebut dapat difahami bahwa ijab dan qabul
beli yang kedua adalah akid atau orang yang melakukan akad
c. Objek akad (mabi’ dan tsaman): Ma’qud alaih atau objek akad
(tsaman)12
12
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Cet. I; Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h.
70.
14
rukun jual beli hanya satu yaitu, ijab dan qabul yang menunjukkan
sikap saling tukar menukar, atau saling memberi. Atau dengan redaksi
menurut Jumhur ulama meyatakan bahwa rukun jual beli itu ada
empat, yaitu:
pembeli)
dipenuhi, apabila salah satu rukun tidak terpenuhi, maka transaksi jual
dipaksa membeli.
orang gila atau idiot, tidak sah kecuali dengan seijin walinya.
berupa uang.
tidak ada larangan tegas atas tindakan itu. Bila dikaitkan dengan
tindakan hukum dan perjanjian apapun dapat dibuat sejauh itu tidak
jual beli dalam al-Qur’an, Sunnah dan Ijma para ulama adalah
sebagai berikut:
13
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad Dalam FiqhMuamalat
(Cet. II; Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 84.
14
Ahmad Sarwat, Kitab Muamalat (Cet. I; t.t. Kampus Syariah, 2009), h. 10.
17
1. Al-Qur’an
....
Terjemahnya: Allah Telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba.16
hukum Allah SWT, maka meraka adalah penghuni neraka dan mereka
kekal di dalamnya.17
15
Idris Romulyo, Asas-Asas Hukum Islam: Sejarah Timbul dan Berkembangnya eduddukanHukum
Islam dalam Sistem Hukum di Indonesia (Cet. I; Jakarta, Sinar Grafika, 1995), h. 62.
16
Departemen Agama RI, Al-Jumanatul Ali Al-Qur,an dan Terjemahannya (Bandung: CV.
penerbit J-Art, 2004).
17
Ar-rifa,i, Muhammad Nasib, Kemudahan Dari Allah – Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid
1,(Jakarta: Gema Insani, 1999), h. 387.
18
Terjemahnya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu
membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.)
suka rela dan saling ridho diantara kedua pihak. Dari keterangan
melakukan transaksi.
2. As-Sunnah
Umat Islam telah sepakat bahwasanya apa yang keluar dari Rasulullah
SAW, baik berupa perkataan, perbuatan atau pengakuan dan hal itu
tuntunan.
Maksud mabrur dalam jual beli tersebut adalah jual beli yang
pihak yang berakad dan pihak-pihak yang terkait dalam akad. Ulama
tanpa bantuan orang lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik
3. Ijma
fuqaha mengatakan bahwa hukum asal dari jual beli adalah mubah
(boleh). Akan tetapi, pada situasi-situasi tertentu, hukum jual beli bisa
berubah.
20
18
Idris Romulyo, Asas-Asas Hukum Islam: Sejarah Timbul dan Berkembangnya
KeduddukanHukum Islam dalam Sistem Hukum di Indonesia (Cet. I; Jakarta, Sinar Grafika, 1995),
h. 74.
Jual beli bisa menjadi wajib ketika dalam keadaan mendesak,
bisa menjadi mandub pada waktu harga mahal, bisa menjadi makruh
Fiqih Muamalat bahwa bisa juga menjadi haram jika menjual anggur
kepada orang yang biasa membuat arak, atau menjual kurma basah
pembeli adalah orang kafir. Termasuk jual beli menjadi wajib jika
asal jual beli adalah boleh, akan tetapi hukumnya bisa berubah
situasi-situasi tertentu.19
Maliki) hukum jual beli bisa menjadi wajib ketika situasi tertentu,
(penimbunan barang)
19
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqih Muamalat: Sistem Transaksi Dalam Islam, terj.Nadirsyah
Hawari (Jakarta: Amzah, 2010), h. 89-90.
21
sehingga stok hilang dari pasar dan harga melonjak naik, ketika
hal ini terjadi maka pemerintah boleh memaksa para pedagang untuk
ketentuan pemerintah.
Jual beli dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu jual beli dari
b. Jual beli muthaq; yaitu jual beli muthaq adalah jual beli barang
uang.
c. Jual beli ash-sharf; yaitu jual beli alat penukar dengan alat penukar
adalah jual beli yang biasa dipakai sebagai alat penukar dengan alat
20
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh al-Imam Ja’far ash-Shadiq ‘Ardh wa Istidlal (juz 3 dan 4),
terj. Abu Zainab, Fiqh Imam Ja’far Shadiq (Cet. I; Jakarta: Lentera, 2009), h. 46.
22
b. Jual beli wadhi’ah; yaitu jual beli dengan harga asal dengan
tetapi kedua orang yang berakad saling meridhai. Jual beli seperti
a. Jual beli benda yang kelihatan berarti pada waktu melakukan akad
penjual dan pembeli. Hal ini lazim dilakukan masyarakat banyak dan
a. Akad jual beli yang dilakukan dengan lisan adalah akad yang
pernyataan.
b. Jual beli dengan perantara (tulisan dan utusan), Jual beli dengan
tulisan dan utusan dipandang sah sebagaiman jual beli dengan lisan.
Jual beli dengan tulisan sah dengan syarat orang yang berakad
berjauhan atau orang yang berakad dengan tulisan adalah orang yang
Suatu akad jual beli secara syara’ sah atau tidak bergantung pada
pertemuan ijab dan kabul sebagai pernyataan kehendak dua pihak atau
harta orang lain dengan bathil dan di dalamanya terdapat unsur penipuan
muslimin.
21
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, h. 77-78.
22
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah: Tudi Tentang Teori Akad dalam FiqihMuamalat
(Cet. II; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), h. 68.
24
Jual beli yang dilarang dalam Islam terbagi menjadi dua yaitu, jual
beli yang dilarang dan hukumnya tidak sah (bathil) dan jual beli yang
Jual beli bathil merupakan segala jenis jual beli yang terdapat
beli yang tidak disyariatkan baik aslinya atau sifatnya, seperti orang
yang berakad bukan ahlinya atau tempat akad tidak zhahir walaupun
seperti anak kecil, orang gila, jual beli yang tak berupa harta seperti
bangkai atau sesuatu yang tidak berharga seperti minuman keras dan
a. Jual beli barang yang zatnya haram, najis, atau tidak boleh di perjual
belikan Barang yang najis atau haram atau haram dimakan, haram
jual beli anggur dengan maksud untuk untuk dijadikan khamar (arak).
b. Jual beli yang belum jelas (gharar) Sesuatu yang bersifat spekulasi
yang lainnya. Jual beli yang dilarang karena samar-samar antara lain:
tertentu yang tidak ada kaitannya dengan jual beli atau ada unsur-
unsur yang merugikan yang dilarang oleh agama. Contoh jual beli
yang bersyarat yang dilarang, misalnya ketika terjadi ijab dan qabul si
berkata: “ya, saya jual mobil ini kepadamu sekian, asalkan anak
24
Abdul Rahman Ghazaly, dkk, Fiqh Muamalat (Cet. I; Jakarata: Kencana Prenada Media Group,
2010), h. 80-83.
26
matang yang ditakar, kecuali jual beli araya yang diperbolehkan oleh
kurmanya tidak lebih dari lima wasak (satu wasak sama dengan 60
membeli pohon kurma itu dari penerima hibah dengan kurma matang
berdasarakan perkiraan.
hijau, mangga yang masih kecil-kecil (masih mentah). Hal ini dilarang
dalam agama karena objeknya masih samar (tidak jelas), dalam artian
mungkin saja buah ini jatuh tertiup angin kencang atau layu sebelum
F. Metode Peneltian
lisan atau dari orang-orang dan prilaku mereka yang dapat diamati.
2. Setting Penelitian
kepada peneliti dan juga penjual dan pembeli lainnya agar menjadi
3. Sumber Data
a. Observasi
hendak di ambil berupa fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja
daptar ceklis.
b. Wawancara
teliti.
c. Dokumentasi
teori dan data lainnya yang berhubungan dengan : Praktik Jual Beli
dari lapangan dan belum diolah. Pada tahap ini, yang dilakukan
peroleh).
b. Triangulasi