Anda di halaman 1dari 2

Ukuran morbiditas dan mortalitas dalam epidemiologi

Rasio, Proporsi dan Angka


Data yang terkumpul merupakan data kasar yang perlu diolah untuk dianalisis dan ditarik
kesimpulan. Hasil pengolahan berupa nilai absolut dengan ciri sebagai berikut:
1. berupa jumlah
2. diperoleh dengan cepat
3. tidak dapat digunakan untuk membandingkan.
Agar data morbiditas dan mortalitas dapat digunakan untuk membandingkan, maka data
Absolut diubah menjadi data relative. Dalam epidemiologi ukuran yang banyak digunakan
dalam menentukan morbiditas dan mortalitas adalah angka, rasio dan proporsi.
Rasio. Rasio merupakan nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif
yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut. Misalnya sebuah nilai kuantitatif
A dan nilai kuantitatif lain adalah B, maka rasio nilai kedua tersebut adalah A/B. Contoh, pada
suatu kejadian luar biasa keracunan makanan terdapat 32 orang penderita dan 12 diantaranya
12
adalah anak-anak, rasio anak terhadap orang dewasa adalah 20 = 0,6

Proporsi. Proporsi ialah perbandingan dua kali kuantitatif yang pembilangnya merupakan
bagian dari penyebut. Pada proporsi, perbandingan menjadi : A/(A+B).

12
pada contoh diatas proporsi tersebut menjadi (12+20) = 0,375

Bila proporsi dikalikan 100 disebut persen (%) sehingga presentasi pada contoh diatas menjadi
37,5%.
Angka. Angka merupakan proporsi dalam bentuk khusus perbandingan antara pembilang dan
penyebut dinyatakan dalam batas waktu tertentu. Insidensi merupakan kasus baru suatu
penyakit yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Ini merupakan cara terbaik untuk
menentukan resiko timbulnya penyakit
Angka Insidensi
Batasan untuk angka insidensi ialah proporsi kelompok individu yang terdapat dalam
penduduk suatu wilayah atau negara yang semula tidak sakit dan menjadi sakit dalam kurun
waktu tertentu dan pembilang pada proporsi tersebut adalah kasus baru.
𝑑
Rumusnya adalah sebagai berikut : 𝑝 = (𝑛) × 𝑘

p = estimasi
d = jumlah kasus baru
n = jumlah individu yang awalnya tidak sakit
k = konstanta
Atau jumlah kejadian dalam kurun waktu tertentu di bagi penduduk yang mempunyai resiko
(population at risk) terhadap kejadian tersebut dalam kurun waktu ditentukan dikalikan dengan
konstanta”k”.
jumlah kejadian dalam waktu tertentu
𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑖𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖 = ×𝑘
jumlah population at risk waktu tertentu
Misalnya angka insidensial kematian penduduk Negara A karena penyakit jantung pada tahun
2008 adalah 247 per 100.000 penduduk. Angka tersebut merupakan hasil perhitungan
menggunakan rumus berikut:
Jumlah kematian karena penyakit jantung di negara A pada tahun 2008
× 1000
Jumlah penduduk di negara A pada tahun 2008
Angka insidensi dalam epidemiologi merupakan ukuran yang penting dan banyak digunakan
hingga terdapat beberapa istilah yang digunakan oleh berbagai ahli epidemiologi misalnya
incidence rate atau cumulative incidence rate.
Angka Prevelensi
Perhitungan angka prevelensi terdapat dua.
Prevalensi perhitungan angka prevalensi terdapat dua ukuran yaitu point prevalence (prevalensi
sesaat) dan periode prevalence (prevalence periode) (Mubarak, 2010).
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑝𝑟𝑒𝑣𝑒𝑙𝑒𝑛𝑐𝑒 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒
𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑝𝑟𝑒𝑣𝑒𝑙𝑒𝑛𝑐𝑒 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘

Mubarak, Wahid Iqbal.2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai