Anda di halaman 1dari 5

Cara Pengoperasian Doppler

1. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan Doppler


2. Beri GEl pada tranduser
3. Letakkan tranduser pada objek
4. Settingan volume agar detak jantung janin terdengar melalui speaker
5. Hitung detak jantung janin selama 1 menit
6. Detak janin akan ditampilkan pada display

Bagian – bagian doppler

· Tranduser : ini diletakkan diatas obyek (perut). Dalam tranduser ini terdapat : oscilator
yang mengbangkitkan frekuensi, transmitter memancarkan frekuensi yang dibangkitkan
oscilator, reciver menerima frekuensi yang terpantulkan oleh obyek.
· Settingan volume : untuk mengatur tinggi rendahnya suara.
· Speaker : untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.
· Display : sebagai penunjukan nilai denyut jantung yang terukur.
CARA PENGOPERASIAN STERILISATOR KERING

1. Hubungkan stop kontak pada sumber arus 220 Volt.


2. Alat dan/atau bahan yang akan disterilkan, dimasukkan harus dalam keadaan kering.
3. Tempatkan alat dan/atau bahan yang tidak tahan panas pada rak bagian atas, sedangkan yang tahan
panas pada rak bagian bawah.
4. Hidupkan alat dengan cara menekan tombol “POWER”
5. Agar proses sterilisasi dapat dimulai tekan tombol “DISINFECT” hingga lampu merah menyala.
6. Untuk mengaktifkan sterilisasi Ozone pada rak bagian atas, tekan tombol O3 hingga lampu kuning
menyala.
7. Proses sterilisasi berjalan setelah lampu indikator mati.
8. Selama proses sterilisasi berjalan dilarang membuka pintu rak.
9. Tekan kembali tombol “POWER” untuk mematikan.

Perhatian :
(1)Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
(2)Peralatan harus bersih dan masih berfungsi.
(3)Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan : nama, jenis peralatan,
tanggal dan jam disterilkan.
(4)Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh bagian dapat
disterilkan.
(5)Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung sejak
peralatan disterilkan).
(6)Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator, sebelum waktu untuk
mensterilkan selesai.
(7)Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang steril.
(8)Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun tutupnya.
(9)Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan kembali.
Langkah-langkah pemasangan EKG
1. Atur Posisi Pasien, posisi pasien diatur terlentang datar
2. Buka dan longgarkan pakaian pasien bagian atas, bila pasien memakai jam tangan, gelang,
logam lain agar dilepas

3. Bersihkan kotoran dengan menggunakan kapas pada daerah dada, kedua pergelangan tangan
dan kedua tungkai dilokasi manset elektroda.

4. Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda.

5. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai.

6. Memasang arde.

7. Menghidupkan monitor Elektrokardiogram.

8. Menyambungkan kabel Elektrokardiogram pada kedua tungkai pergelangan tangan dan


kedua tungkai pergelangan kaki pasien, untuk rekaman ekstremitas lead (Lead I, II, III, AVR,
AVL, AVF) dengan cara :

 Warna merah pada pergelangan tangan kanan


 Warna hijau pada kaki kiri

 Warna hitam pada kaki kanan.

 Warna kuning pada pergelangan tangan kiri.

 Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial lead


o V1 pada interkosta keempat garis sternum kanan
o V2 pada interkosta keempat garis sternum kiri
o V3 pada pertengahan V2 dan V4
o V4 pada interkosta kelima garis pertengahan clavikula kiri
o V5 pada axila sebelah depan kiri
o V6 pada axila sebelah belakang kiri

9. Melakukan kalibrasi dengan kecepatan 25 mili/detik


10. Bila rekaman Elektrokardiogram telah lengkap terekam, semua elektroda yang melekat
ditubuh pasien dilepas dan dibersihkan seperti semula.
11. Pasien dibantu merapihkan pakaiannya.

CARA PENGOPERASIAN EKG

1. Siapkan mesin EKG, pilih menu untuk menentukan tipe perekaman


(manual/ otomatis). atur kecepatan perekaman EKG 25 mm/dtk atau sesuai
dengan isntruksi.

2.Dengan memindahkan lead selektor, buat pencatatan EKG, berturut-turut


mulai lead I, II, III, aVR, aVL, aVF, serta V1-V6

3. Lakukan perekaman dengan menekan tombol power dan tombol start

4. Amati hasil perekaman, setelah itu perekaman mesin dimatikan dengan


menekan tombol stop dan tekan tombol stop dan tekan tombol power untuk
mematikan mesin EKG

PERHATIAN :

 Penempatan elektroda yang tidak benar atau elektroda yang tidak menempel sempurna di
kulit dapat mempengaruhi keakuratan rekaman EKG.

 Suhu di area pemeriksaan harus dipertahankan pada suhu 20-25 oC dan kelembabannya harus
rendah.
 Pemeriksaan EKG harus jauh dari peralatan yang menyebabkan bising seperti ultrasonic, X-
ray, handphone atau alat elektronik lainnya.
 Pasien harus dalam kondisi tenang, tidak bergerak atau berbicara selama pemeriksaan. Kaki
dan lengan pasien dipastikan tidak kontak dengan bahan metal.

 Data usia dan jenis kelamin pasien harus benar karena beberapa jenis alat EKG
menginterpretasi hasil berdasarkan usia dan jenis kelamin.

 Tidak menggunakan barang yang mengandung logam seperti jam, handphone, kunci dll

 Pasien tidak diperkenankan berolah raga sebelum pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai