Disusun oleh:
Nama : dr. NOOR EVA DWI NOVITASARI
NIP : 19861104 201903 2 001
Golongan/ Angkatan : III / I
No. Presensi :8
Jabatan : DOKTER AHLI PERTAMA
Unit Kerja : UPTD PUSKESMAS WEDUNG I
Coach : Sriyatun, S. Kep, MM
Mentor : dr. URIP SUPRIHADI, M.Kes
Disusun Oleh :
Nama : dr. NOOR EVA DWI NOVITASARI
NIP : 19861104 201903 2 001
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diseminarkan,
Di : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten
Demak
Hari, tanggal : Senin, 29 April 2019
Coach, Mentor,
Narasumber
iii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya penulisan rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan pada waktunya.
Sebagai bagian penting dari Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I
Kabupaten Demak tahun 2019 bekerjasama dengan Balai Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah, kegiatan yang ada
dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai
dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) meliputi materi tentang
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA) yang dapat diterapkan di tempat kerja.
Penulis menyadari dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak
akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada
kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kepala BPSDMD Provinsi Jawa Tegah beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan dasar CPNS Golongan III
2. Pemerintah Kabupaten Demak
3. Ir. Wahyu Kusnowibowo, MT selaku penguji atas saran masukan yang
diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini.
4. Sriyatun, S.Kep, M.M., selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya dalam membuat rancangan aktualisasi ini,
5. dr. Urip Suprihadi, M. Kes, selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program
aktualisasi,
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
7. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
8. Segenap keluarga besar Puskesmas Wedung I Kabupaten Demak
9. Seluruh keluarga atas dukungannya selama ini.
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan I tahun 2019
iv
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap masukan dari berbagai
pihak membuat rancangan laporan menjadi lebih baik sehingga rancangan
ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi nilai
dasar ASN, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara pasal 1, Aparatur Sipil Negara yang
kemudian disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Berdasarkan UU tersebut pegawai ASN diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Sedangkan pegawai negeri sipil yang
kemudian disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tiga fungsi penting, yaitu sebagai
pelayan publik, pelaksana kebijakan, serta perekat dan pemersatu bangsa.
ASN juga memiliki peran yang amat penting dalam rangka menciptakan
masyarakat yang madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, adil, makmur, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat. Dalam menjalankan peran dan tugasnya
tersebut ASN diikat oleh asas, prinsip, nilai dasar, serta kode etik dan kode
perilaku yang tertuang dalam UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara.
Namun, dewasa ini dalam menjalankan tugas dan perannya ASN
masih menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai tujuan. Tantangan
tersebut dapat berasal dari dalam dan luar. Kondisi birokrasi di Indonesia
pun masih menjadi hambatan dalam pembangunan yang ditandai dengan
masih rendahnya kinerja pelayanan birokrasi dan masih tingginya angka
korupsi di Indonesia. Hal ini tergambar dari beberapa laporan kinerja
pemerintah seperti The Global Competitiveness Report 2014-2015 (World
Economic Forum 2014) dimana Indonesia menempati peringkat 37 dari 140
1
2
ini terjadi karena referensi pekerjaan yang sudah ada belum tersusun
secara baik dan lengkap sesuai PMK no. 75 Tahun 2004.
Mengingat betapa pentingnya optimalisasi referensi pekerjaan di
ruang pelayanan pemeriksaan umum demi kelancaran penyelenggaraan
pelayanan, maka diperlukan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang
sarat dengan kerja keras, semangat dan integritas tinggi, serta pelaporan
yang penuh dengan pengawasan, efektif dan efisien.
Berdasarkan alasan tersebut penulis merancang kegiatan aktualisasi
dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA sehingga dapat memberikan
kontribusi terhadap organisasi yang diharapkan mampu mengatasi
kendala-kendala yang ada pada Puskesmas Wedung I.
Berdasarkan uraian diatas, penulis juga menyeleksi isu-isu yang ada antara
lain: (1) Kurang maksimalnya pengelolaan pengaduan pelayanan di
Puskesmas Wedung I; (2) Kurang optimalnya referensi pekerjaan ruang
pelayanan pemeriksaan umum di Puskesmas Wedung I; (3) Kurangnya
pengelolaan dan pencegahan infeksi di ruang pelayanan pemeriksaan
umum Puskesmas Wedung I; (4) Kurangnya pengelolaan dan
pemeliharaan barang di ruang ruang pelayanan pemeriksaan umum
Puskesmas Wedung I; (5) Kurang lengkapnya laporan kelaikan barang di
Puskesmas Wedung I; dengan dua metode yaitu Metode APKL dan Metode
USG. Selanjutnya, penulis mendapatkan isu yang menjadi isu utama yaitu
tentang kurang optimalnya referensi pekerjaan poli umum Puskesmas
Wedung I
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa
isu atau problematika yang ditemukan di instansi tempat bekerja, yaitu di
Puskesmas Wedung I. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini
bersumber dari aspek: (1) whole of goverment, (2) layanan publik, dan (3)
manajemen ASN. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan berasal dari tugas
5
pokok dan fungsi (Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), inovasi dan
inisiatif penulis yang disetujui mentor dan coach.
Adapun daftar isu yang diperoleh dengan Agenda Ketiga Pelatihan
Dasar CPNS (Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik) pada unit
kerja penulis yang dirumuskan bersama dengan pihak mentor dapat
ditampilkan pada tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Kurang Pelayanan Pengelolaan Setiap bulan
maksimalnya Publik pengaduan dilakukan evaluasi
pengelolaan pelayanan belum terhadap
pengaduan dilakukan secara pengaduan
pelayanan di rutin pelayanan yang
Puskesmas ada
Wedung I
2. Kurang optimalnya Manajemen Referensi Referensi
referensi ASN pekerjaan ruang pekerjaan ruang
pekerjaan ruang pelayanan pelayanan
pelayanan pemeriksaan pemeriksaan
pemeriksaan umum belum umum tersusun
umum di tersusun dengan dengan rapi
Puskesmas rapi
Wedung I
3. Kurangnya Whole of Pengelolaan dan Pengelolaan dan
pengelolaan dan Government pencegahan pencegahan
pencegahan infeksi di ruang infeksi di ruang
infeksi di ruang pelayanan pelayanan umum
pelayanan pemeriksaan berjalan dengan
pemeriksaan umum masih baik
umum Puskesmas kurang
Wedung I
4. Kurangnya Manajemen Pengelolaan dan Pengelolaan dan
pengelolaan dan ASN pemeliharaan pemeliharaan
pemeliharaan barang di ruang barang di ruang
barang di ruang pelayanan pelayanan
pelayanan pemeriksaan pemeriksaan
pemeriksaan umum kurang umum dilakukan
umum Puskesmas maksimal dengan maksimal
Wedung I
6
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
5. Kurang Manajemen Laporan kelaikan Laporan kelaikan
lengkapnya ASN barang dilakukan barang dilakukan
laporan kelaikan kurang maksimal secara maksimal
barang di
Puskesmas
Wedung I
1. Penetapan Isu
a. Penetapan Kualitas Isu
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses identifikasi isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses
identifikasi isu tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu. Kriteria pertama adalah APKL (Aktual,
Probematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan). Aktual artinya benar-
benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya
isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan
Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Analisis APKL
disajikan dalam Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Analisis APKL
Kriteria
No Isu Keterangan
A P K L
1 Kurang maksimalnya pengelolaan + + + + Memenuhi
pengaduan pelayanan di Puskesmas syarat
Wedung
2 Kurang optimalnya referensi + + + + Memenuhi
pekerjaan ruang pelayanan syarat
pemeriksaan umum di diPuskesmas
Wedung I
7
Kriteria
No Isu Keterangan
A P K L
3 Kurangnya pengelolaan dan + + + + Memenuhi
syarat
pencegahan infeksi di ruang
pelayanan pemeriksaan umum
Puskesmas Wedung I
PARAMETER
Skor G
Urgency Seriousness
rowth
1 2 3 4
4 Isu mendesak untuk Isu serius untuk Isu cepat
segera diselesaikan segera dibahas berkembang
karena akan untuk segera
berdampak ke hal dicegah
yang lain
5 Isu sangat mendesak Isu sangat serius Isu sangat
untuk segera untuk segera dibahas cepat
diselesaikan karena akan berkembang
berdampak ke hal untuk segera
yang lain dicegah
13
13
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah Kewajiban untuk memberikan
pertanggung jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan
kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif
suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan
masyarakat (public trust) kepada birokrasi akan semakin menguat
karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol demokrasi,
15
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai
bangsa dan negara sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan
dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-
sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas,
17
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-
cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-
hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut :
a. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
21
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukran
baik/ buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai
negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder.
a. Nilai-nilai Komitmen Mutu:
1) Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu
hasil kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu,
kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,
melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan.
2) Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga,
dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi
organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku,
uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan
jumlah keluaran tertentu.
3) Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga
karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal
misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik
23
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin “corruption” (Fockema
Andrea: 1951) atau “corruptus” (Webster Student Dictionary: 1960).
Selanjutnya dikatakan bahwa “corruption” berasal dari kata
“corrumpere”, suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin
tersebut kemudian dikenal istilah “coruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan “corruptive/korruptie” (Belanda).
Korupsi secara harafiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian.
Korupsi sering disebut dengan kejahatan luar biasa karena
dampaknya dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa baik
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun
waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang. Korupsi menurut UU No. 20 Tahun 2001 didefinisikan
sebagai tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya
diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara. menurut UU No.
31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana
korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian keuangan negara, (2) suap-
menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan
dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam pengadaan, dan (7)
25
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya ASN yang kedudukan atau status jabatan
PNS dalam sistem birokrasi selama ini belum sempurna untuk
menciptakan birokrasi yang profesional (Fatimah & Irawati, 2016).
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola
karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan
tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun
dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur
Sipil Negara, 2014).
3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
30
A. Profil Organisasi
Puskesmas Wedung I merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) sebagai kepanjang tanganan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Demak yang bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya sesuai dengan tanggung
jawabnya. Puskesmas Wedung I terletak di Kecamatan Wedung,
tepatnya di Jalan Angin-angin No. 8, Kabupaten Demak.
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
1. Kondisi Geografis
Wedung sebagai salah satu wilayah di kabupaten demak yang
terletak di pesisir pantai laut jawa dengan luas wilayah seluas 93.876
ha merupakan 11 % dari seluruh wilayah di kabupaten demak. Oleh
karena itu kecamatan wedung merupakan kecamatan yang paling
32
33
JUMLAH PENDUDUK
LUAS KEPADATAN
(WNI)
NO KELURAHAN JUMLAH KK RW RT
WILAYAH PENDUDUK
L P Total
(Km2) (Jiwa/Km2)
5. Struktur Organisasi
Organisasi Puskesmas disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Demak berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja
Puskesmas. Organisasi Puskesmas Wedung I terdiri dari Kepala
Puskesmas, Kepala Sub bagian tata usaha, Penanggungjawab
UKM dan keperawatan kesehatan Masyarakat, Penanggungjawab
UKP, Kefarmasian, Laboratorium dan Penanggungjawab Jaringan
pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
C. Role Model
44
39
Tabel 4.1 Kegiatan Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Dampak
Keterkaitan Penguatan
Tahapan Output/Hasil terhadap Visi
No Kegiatan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Kegiatan Misi
dengan ANEKA Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pendataan 1. Melakukan Adanya persamaan 1. Dalam Visi: Dengan Jika tidak
referensi konsultasi persepsi dengan menerapkan Terwujudnya melakukan dilakukan
pekerjaan dengan kepala puskesmas suatu gagasan, masyarakat pendataan pendataan
ruang kepala dilakukan Demak yang sesuai dengan referensi
pelayanan puskesmas konsultasi agamis lebih tata nilai: pekerjaan
pemeriksaan dengan pimpinan. sejahtera, Santun yang sudah
umum yang (Nasionalisme, mandiri, maju, berkomunikasi ada akan
sudah ada Pancasila sila kompetitif, Santun menyebabkan
ke-4) kondusif, berprofesional tidak
Sumber: SKP 2. Saat berkepribadian efisiennya
berkonsultasi dan demokratis. dalam proses
dengan Kepala pemenuhan
Puskesmas, Misi: referensi
dengan sikap Meningkatkan pekerjaan
sopan, hormat, pelayanan
ramah, jujur, pendidikan,
bertanggung kesehatan dan
jawab. perlindungan
(Etika Publik) sosial sesuai
standar (Misi 5)
3. Menggunakan Mewujudkan
data-data yang kualitas
akurat pelayanan
(Akuntabilitas, Investasi dan
Anti korupsi) meningkatkan
40
2. Melakukan Adanya Saat kualitas
koordinasi kesepakatan berkoordinasi pelayanan
dengan teman dengan teman dengan teman publik (Misi 8)
sejawat sejawat sejawat
menggunakan
nilai kerjasama
(Nasionalisme,
sila ke-3)
Berkoordinasi
secara efektif
(Komitmen
Mutu)
Jujur
(Anti Korupsi)
3. Mencocokkan Adanya daftar Dalam
dokumen referensi pekerjaan mencocokkan
referensi yang sudah sesuai dokumen
pekerjaan dengan PMK 75 menggunakan
yang ada Tahun 2004 ketelitian,
apakah sudah kejelasan dan
sesuai dengan kecermatan
aturan yang (Akuntabilitas)
ada di PMK
75 Tahun Bekerja secara
2004 efektif dan efisien
(Komitmen Mutu
2. Pemetaan 1. Konsultasi Adanya persamaan 1. Dalam Visi: Dengan Jika tidak
referensi dengan kepala persepsi dengan menerapkan Terwujudnya melakukan dilakukan
pekerjaan puskesmas kepala puskesmas suatu gagasan, masyarakat pemetaan pemetaan
ruang dilakukan Demak yang sesuai dengan referensi
pelayanan konsultasi agamis lebih tata nilai: pekerjaan
pemeriksaan dengan pimpinan. sejahtera, yang belum
41
umum yang (Nasionalisme, mandiri, maju, Santun ada akan
belum ada Pancasila sila kompetitif, berkomunikasi menyebabkan
ke-4) kondusif, Santun tidak
Sumber: SKP 2. saat berkepribadian berprofesional efisiennya
berkonsultasi dan demokratis. dalam proses
dengan Kepala pemenuhan
Puskesmas dan Misi: referensi
teman sejawat Meningkatkan pekerjaan
dengan sikap pelayanan
sopan, hormat, pendidikan,
ramah, jujur, kesehatan dan
bertanggung perlindungan
jawab. sosial sesuai
(Etika Publik) standar (Misi 5)
3. saat Mewujudkan
berkonsultasi kualitas
menggunakan pelayanan
data-data yang Investasi dan
akurat meningkatkan
(Akuntabilitas, kualitas
Anti korupsi) pelayanan
Saat publik (Misi 8)
Adanya berkoordinasi
kesepakatan dengan teman
dengan teman sejawat
sejawat menggunakan
nilai kerjasama
(Nasionalisme,
sila ke-3)
Berkoordinasi
secara efektif
42
(Komitmen
Mutu)
Jujur
(Anti Korupsi)
2. Melakukan Adanya daftar Dalam melakukan
pemetaan referensi pekerjaan pemetaan secara
referensi ruang pelayanan cermat dan teliti
pekerjaan pemeriksaan (Akuntabilitas)
ruang umum yang belum Bekerja secara
pelayanan ada di Puskesmas efektif dan efisien
pemeriksaan (Komitmen Mutu
umum yang
belum ada
sesuai PMK
75 Tahun
2004
3. Pemenuhan 1. Melakukan Adanya persamaan 1. Dalam Visi: Melakukan JIka tidak
referensi konsultasi persepsi mengenai menerapkan Terwujudnya pemenuhan dipenuhi,
pekerjaan dengan referensi pekerjaan suatu gagasan, masyarakat referensi pelayanan di
ruang Kepala ruang pelayanan dilakukan Demak yang pekerjaan ruang
pelayanan Puskesmas pemeriksaan konsultasi agamis lebih sesuai dengan pelayanan
pemeriksaan umum yang akan dengan pimpinan. sejahtera, tata nilai: pemeriksaan
umum dipenuhi (Nasionalisme, mandiri, maju, Santun umum tidak
Pancasila sila kompetitif, Berkomunikasi bisa berjalan
Sumber: SKP ke-4) kondusif, Santun dengan baik
2. Saat berkepribadian berprofesional
berkonsultasi dan demokratis.
dengan Kepala
Puskesmas, Misi:
dengan sikap Meningkatkan
sopan, hormat, pelayanan
ramah, jujur, pendidikan,
43
bertanggung kesehatan dan
jawab. perlindungan
(Etika Publik) sosial sesuai
standar (Misi 5)
3. Saat Mewujudkan
berkonsultasi kualitas
menggunakan pelayanan
data-data yang Investasi dan
akurat meningkatkan
(Akuntabilitas, kualitas
Anti korupsi) pelayanan
Saat publik (Misi 8)
berkoordinasi
2. Melakukan Adanya dengan teman
koordinasi kesepakatan sejawat
dengan teman dengan teman menggunakan
sejawat sejawat nilai kerjasama
(Nasionalisme,
sila ke-3)
Berkoordinasi
secara efektif
(Komitmen
Mutu)
Jujur
(Anti Korupsi)
Dalam melakukan
pemenuhan
referensi
3. Melakukan Adanya referensi pekerjaan
pemenuhan pekerjaan ruang menggunakan
referensi pelayanan ketelitian dan
pekerjaan ruang pemeriksaan kecermatan
44
pelayanan umum yang sudah (Akuntabilitas)
pemeriksaan tersusun lengkap
umum
3. 4) Pemenuhan referensi pekerjaan ruang Terlalu banyak referensi Memakai waktu luang untuk
pekerjaan yang harus memenuhi
pelayanan pemeriksaan umum.
dipenuhi
51
5. 3) Pembuatan dokumen keeper referensi Dokumen referensi Membuat daftar ceklis sebagai
pekerjaan terlalu banyak panduan di dalam dokumen keeper
pekerjaan ruang pelayanan pemeriksaan
tersebut
umum.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Simpulan dari rancangan aktualisasi dan habituasi ini adalah
terdapat 5 (lima) kegiatan yang telah dibuat untuk menyelesaikan isu
“Kurang optimalnya referensi pekerjaan ruang pelayanan pemeriksaan
umum di Puskesmas Wedung I”. Kegiatan tersebut meliputi :
1. Pendataan referensi pekerjaan ruang pelayanan pemeriksaan
umum yang sudah ada.
2. Pemetaan referensi pekerjaan ruang pelayanan pemeriksaan
umum yang belum ada.
3. Pemenuhan referensi pekerjaan ruang pelayanan pemeriksaan
umum.
4. Sosialisasi referensi pekerjaan ruang pelayanan pemeriksaan
umum.
5. Pembuatan dokumen keeper referensi pekerjaan ruang pelayanan
pemeriksaan umum.
Dari setiap rancangan kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas
Wedung I terdapat nilai-nilai dasar ANEKA dan peran kedudukan ASN
yang harus dimiliki setiap ASN guna menjalankan tugas dan perannya
dengan maksimal sehingga dapat menjadi ASN yang profesional dan
berintegritas tinggi.
Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat mewujudkan visi
Puskesmas Wedung I yaitu terwujudnya Puskesmas yang berkualitas
menuju Wedung I sehat.
Melalui rancangan aktualisasi yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, penulis berharap mampu mengimplementasikan dan
menghabituasi nilai-nilai dasar ANEKA dan peran kedudukan ASN
dengan baik ketika melaksanakan kegiatan aktualisasi di Puskesmas
Wedung I.
57
53
54
B. Saran
Untuk melaksanakan kegiatan yang sudah dirancang, sebaiknya
dilakukan dengan menerapkan prinsip WoG, menaati semua peraturan
berkaitan dengan managemen ASN, dan berorientasi pada pelayanan
publik yang bisa memuaskan pengguna layanan. Selain dapat terealisasi
dengan baik penulis juga berharap kegiatan dalam rancangan ini dapat
dilakukan secara berkelanjutan dan mendukung visi misi organisasi.
59
DAFTAR PUSTAKA
A. Identitas Diri
3. NIP : 198611042019032001
B. Riwayat Pendidikan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demak, 29 April 2019
Penyusun,