Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RAHMAD WIDODO, S.

Pd
NO. PESERTA : 18120518010009
TUGAS : M3 KB 2.2

Kegagalan pembelajaran di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi dewasa ini lebih banyak terjadi
pada proses (interaksi) pembelajaran. Setujukah bapak/ibu dengan pernyataan tersebut? Coba
lengkapi jawaban bapak/ibu dengan penjelasan argumentatif.

Penyelesaian :
Sebelum memberikan argument, terlebih dahulu saya berikan pengertian dari proses pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan intraksi antara guru dan murid dimana akan diakhiri
dengan proses evaluasi hasil belajar. Proses pembelajaran juga diartikan sebagai suatu proses
terjadinya intraksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, yang
berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu pula. Jadi dapat
disimpulkan bahwa proses pembelajaran sebagai suatu proses intraksi antara guru dan murid dimana
akan dikhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang
berlangsung dalam suatu lokasi dan jangka waktu tertentu.
Terdapat sebuah pendapat yang menyatakan bahwa kegagalan pembelajaran di sekolah dan perguruan
tinggi lebih banyak terjadi pada proses (interaksi) pembelajaran. Menurut saya pendapat tersebut
memanglah benar. Berikut alasan saya :
Pembelajaran yang selama ini diberikan di sekolah lebih banyak menekankan pada perkembangan
kemampuan analisis, kurang mengembangkan kemampuan berpikir intuitif (kemampuan memahami
sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas). Padahal berpikir intuitif sangat penting
bagi mereka yang menggeluti bidang matematika, sebab setiap disiplin mempunyai konsep-konsep,
prinsip, dan prosedur yang harus dipahami sebelum seseorang dapat belajar. Cara yang baik untuk
belajar adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk
akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (discovery learning).
Proses belajar akan berjalan dengan optimal apabila siswa diberikan kesempatan untuk
mengungkapkan konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam
kehidupannya sehari-hari, bukan hanya berupa contoh ataupun soal yang siswa sendiri bingung dalam
mengaplikasikannya di kehidupannya real nantinya.
Kegagalan dalam proses (interaksi) pembelajaran berasal dari kegagalan guru dalam mengelola
management pembelajarannya, berikut beberapa faktor penyebab kegagalan dalam proses
pembelajaran:
1. Guru kurang menguasai materi pelajaran, sehingga kesulitan dalam menyampaikan materi
pelajaran dan membuat siswa sulit menangkap pelajaran dan akhirnya nilainya jauh dari yang
diharapkan.
2. Guru kurang menguasai kelas, sehingga suasana kelas yang tidak menunjang mengganggu siswa
dalam belajar.
3. Guru enggan menggunakan alat peraga dalam mengajar, sehingga guru memaksa siswa untuk
berfikir verbal sehingga membuat anak sulit untuk memahami pembelajar dan berpengaruh pada
evaluasinya
4. Guru kurang mampu memotivasi anak dalam belajar, sehingga dalam menyampaikan materi
pelajaran, anak kurang menaruh perhatian terhadap materi yang disampaikan oleh guru, sehingga
ilmu yang terkandung di dalam materi yang disampaikan itu berlalu begitu saja tanpa ada
perhatian khusus dari anak didik.
5. Guru menyamaratkan kemampuan anak di dalam menyerap pelajaran, sehingga Guru tidak
mengetahui bahwa ada anak didiknya yang daya serapnya di bawah rata-rata mengalami kesulitan
dalam belajar.
6. Guru kurang disiplin dalam mengatur waktu, sehingga Waktu yang tertulis dalam jadwal
pelajaran, tidak sesuai dengan praktek pelaksanaannya.
7. Guru enggan membuat persiapan mengajar atau setidaknya menyusun langkah-langkah dalam
mengajar, yang disertai dengan ketentuan-ketentuan waktu untuk mengawali pelajaran, waktu
untuk kegiatan proses dan ketentuan waktu untuk akhir pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai