Diagnosis Lesi Periapeks
Diagnosis Lesi Periapeks
Beberapa tahapan pemeriksaan dilakukan, dan beberapa hal yang sering ditemukan
1. Anamnesa
o Keluhan Subjektif: umumnya pasien merasakan nyeri saat menggigit, nyeri dengan/ atau
pembengkakan, dapat disertai dengan riwayat drainase pus (keluar cairan kekuningan/
o Riwayat dental: pasien dapat memiliki riwayat nyeri dan pembengkakan hilang-timbul
2. Pemeriksaan Objektif
Ekstra Oral: Amati tampilan pasien secara umum, warna kulit, apakah ada asimetri,
pembengkakan, sinus tract, nodus limfa servikal yang lunak & membesar Gambar 7.
pembengkanan pada daerah mandibula karena abses apikalis. Tengah. Sinus tract
Intra Oral: pemeriksaan jaringan lunak dan jaringan keras dalam rongga mulut,
perhatikan apadah ada diskolorasi, abrasi, karies, restorasi, dll. Untuk gigi/ regio yang
• Palpasi menentukan sejauh mana proses inflamasi telah meluas, apakah ada
• Vitalitas Pulpa memastikan kondisi vitalitas pulpa yang dapat dilakukan melalui
beberapa pemeriksaan: tes termal, anastesi, tes kavitas, electric pulp tester, dll.
Pemeriksaan Periodontal
Pemeriksaan Penunjang
Radiografis
diagnosis kondisi pasien. Setelah itu dapat disusun rencana perawatan sesuai kebutuhan/
Patogenesis periodontitis apikalis meliputi pertemuan mikroba dan host factor pada
periapex. Inflamasi jaringan periapikal diinduksi oleh mikroorganisme yang berada di apikal
saluran akar, trauma kecelakaan, cedera akibat instrumentasi, atau iritasi dari bahan kimia dan
material endodontic. Masing-masing faktor dapat memprovokasi respon jaringan intens dari
durasi yang singkat. Respon jaringan terbatas pada ligamen periodontal apikal dan spongiosa
yang berdekatan. Hasil respons neurovaskular khas peradangan adalah hiperemia, kongesti
vaskular, edema ligamen periodontal, dan ekstravasasi neutrofil. cedera jaringan, produk
bakteri (LPS), dan faktor-komplemen C5a akan memicu kemotaxis neutrofil ke daerah injury.
Integritas tulang, sementum, dan dentin belum terganggu. Jika iritasi non-infeksi menyebabkan
peradangan, lesi dapat hilang, dan struktur periodonsium apikal dapat dipulihkan.
leukotriene dan prostaglandin. Neutrophil dan makrofag akan tertarik ke daerah tersebut, dan
osteoklas teraktivasi. Dalam beberapa hari, tulang yang mengelilingi periapeks akan teresorpsi.
Neutrophil dan makrofag tertarik ke daerah tersebut, dan osteoklas akan aktif. Dalam beberapa
hari, tulang yang mengelilingi periapeks akan teresorpsi. Neutrophil akan mati pada daerah
inflamasi dan mengeluarkan enzim dari granula sitoplasma yang akan menyebabkan kerusakan
pada matriks ekstraselular dan sel. Penghancuran jaringan sendiri / auto lisis mencegah
penyebaran infeksi ke bagian lain dari tubuh dan menyediakan ruang untuk infiltrasi sel-sel
pertahanan khusus. Selama fase akut, makrofag juga muncul di periapex. Makrofag aktif
menghasilkan berbagai mediator, di antaranya sitokin proinflamasi (IL-1, IL-6, dan TNF-α)
dan chemotactic (IL-8) sangat penting. Sitokin ini mengintensifkan respons vaskular lokal,