Anda di halaman 1dari 14

Studi Tentang “Learning Transfer” Bagi Alumni Diklat Kepala

Madrasah Ibtidaiyah

Riskha Nur Fitriyah


Balai Diklat Keagamaan Semarang
Jl. Temugiring Banyumanik Semarang (024) 7460290
riskhafitriyah@gmail.com

Abstract

Implementation of education and training intended to develop the quality


of human resources and improving the quality of employees. The effective
education and training has great potential to improve organizational performance.
Education and training of MI principals intended to improve knowledge, attitudes,
quality behavior, and technical, managerial and socio-cultural competencies. This
study aimed to determine how far the alumni of MI principals training can apply
learning outcomes to their work environment and identify the success factors of
learning transfer. The research method used is a survey method through the point
of view of training participants after participating the activities. The survey was
carried out using instruments. The obtained data is processed and analyzed to
determine how far alumni can apply learning outcomes in the work environment.
From the results of data analysis of this education and training instruments, the
training alumni have applied the learning transfer and the knowledge gained from
the training to their workplace in carrying out their duties. Even though the
knowledge applied is not as a whole, still partly in the form of material.

Keywords: education and training, competency and learning transfer

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki suatu organisasi/instansi

dapat berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam suatu

organisasi dalam mencapai target dan tujuan. Tercapainya tujuan instansi

yang efektif dan efisien sangat tergantung pada baik buruknya pengembangan

SDM di instansi itu sendiri. Salah satu cara pengembangan SDM yaitu
dengan melakukan pendidikan dan pelatihan (Ambasari, 2005). Pendidikan

dan pelatihan merupakan sarana pengembangan kualitas sumber daya

manusia yang terdiri dari aspek peningkatan semangat kerja, ketrampilan dan

kualitas kerja yang mampu mendukung kinerja organisasi (Hamalik, 2007).

Haryanto (2011) berpendapat bahwa sebagian besar lembaga-lembaga

penyelenggara diklat tidak dapat membuktikan dampak dari kegiatan

pelatihannya, telah mendorong para penentu kebijakan beranggapan bahwa

pelatihan merupakan beban atau biaya bagi organisasi daripada sebuah

investasi sumber daya manusia. Tidak sedikit para pemangku kepentingan

mengeluhkan, mengapa personil yang dikirim untuk mengikuti program-

program pelatihan, hasilnya tak cukup signifikan dengan peningkatan

kinerjanya. Bahkan, pelatihan yang diberikan oleh lembaga-lembaga

penyelenggara diklat yang berkualitas dan terkenal sering hanya memberikan

“refreshment” bagi para peserta diklat. Hal yang serupa juga dikemukakan

Daud (2007) hampir semua pelaksanaan diklat di daerah hanya mampu

memberikan implikasi bagi kinerja pelayanan publik sebesar 69,10 %. Hasil

tersebut juga menunjukkan bahwa masalah diklat terdapat pada materi diklat

yang dinyatakan 60,8 % perlu perbaikan. Alasan lain yang melatarbelakangi

pentingnya learning transfer (transfer pembelajaran) untuk program diklat

dalam rangka pengembangan SDM, cenderung tidak dilakukan dengan tepat

dan terkesan hanya menghabiskan anggaran yang tersedia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat diuraikan rumusan

masalah penelitian adalah sebagai berikut :

1. Sejauh mana alumni diklat ,dalam hal ini Kepala MI dapat mengaplikasikan

hasil pembelajaran yang diperoleh dari diklat Kepala MI di tempat kerja

masing – masing?

2. Bagaimana alumni diklat mengaplikasikan learning transfer yang diperoleh

dari diklat di tempat kerja masing – masing?

3. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi berhasil tidaknya learning

transfer?

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui sejauhmana alumni diklat dapat menerapkan hasil pembelajaran

ke dalam lingkungan pekerjaan.

2. Mendeskripsikan aplikasi learning transfer yang diperoleh dari diklat di

tempat kerja alumni diklat.

3. Mengidentifikasi faktor – faktor keberhasilan dari “learning transfer” bagi

alumni diklat Kepala MI.

KAJIAN PUSTAKA

1. Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan merupaka dua terminologi yang hampir sama

baik dari makna maupun pelaksanaannya. Namun secara ruang lingkup,

karakteristik dan tujuan pelaksanannya dapat dibedakan. Menurut Sutrisno

(2009), pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan penguasaan


teori dan ketrampilan memutuskan terhadap persoalan yang menyangkut

kegiatan mencapai tujuan. Sedangkan pelatihan membantu karyawan dalam

memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya, guna meningkatkan

ketrampilan, kecakapan dan sikap yang diperlukan oleh organisasi dalam usaha

mencapai tujuan. Lebih lanjut Atmodiwiro (2002) menyatakan bahwa

pendidikan dan pelatihan adalah proses kegiatan pembelajaran antara

pengalaman untuk mengembangkan pola perilaku seseorang dalam bidang

pengetahuan, ketrampilan atau sikap untuk mencapai standar yang diharapkan.

Siagian (2009), berpendapat bahwa manfaat dari penyelenggaraan

program pelatihan, antara lain : (1) peningkatan produktivitas kerja organisasi ,

(2) terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan, (3)

terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat, (4)

meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi dengan

komitmen organisasional yang lebih tinggi, (5) mendorong sikap keterbukaan

manajemen melalui penerapan gaya manajerial yang parsitipatif, (6)

memperlancar jalannya komunikasi yang efektif dan (7) penyelesaian konflik

secara fungsional.

2. Evaluasi Diklat Kepala Madrasah Ibtidaiyah

Kepala madrasah sebagai top leader, dalam menjalankan tugasnya

hendaknya mempunyai ketrampilan dan seni dalam berhubungan antar

manusia dan aspek – aspek lain yang berhubungan dengan kepemimpinan

kepala madrasah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kepala

Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah tenaga fungsional guru yang diberi tugas
tambahan untuk memimpin suatu madrasah di tingkat MI atau setara dengan

SD yang memiliki kompetensi yang disyaratkan (Amiruddin, 2011).

Diklat kepala Madrasah adalah pendidikan dan pelatihan profesional,

pendidikan dan dukungan professional. Diklat kepala madrasah adalah

kegiatan yang mengarah pada seluruh pembelajaran formal dan informal yang

mampu meningkatkan kepala madrasah melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya. Diklat kepala madrasah merupakan kegiatan yang mengarah pada

seluruh pembelajaran formal dan informal yang mampu meningkatkan kepala

madrasah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Evaluasi diklat memiliki

fungsi sebagai pengendali proses dari hasil program pelatihan sehingga akan

dapat dijamin suatu program pelatihan yang sistematis, efektif dan efisien.

Evaluasi program diklat terbagi menjadi tiga, yaitu evaluasi pra diklat,

selama diklat dan sesudah diklat. Evaluasi pra pendidikan dan pelatihan

dilakukan pada saat akan dilakukan diklat dengan tujuan mengetahui reaksi

peserta tentang mata pelajaran yang akan diajarkan. Mengetahui tentang

tingkat pengetahuan dan kemampuan teknis peserta tentang mata pelajaran

yang akan diajarkan sebagai informasi bagi tenaga pengajar. Adapun evaluasi

selama diklat dilakukan pada saat berlangsungnya diklat. Tujuannya untuk

mengetahui reaksi peserta terhadap sebagian/selama program diklat.

Kegunaannya untuk mengambil tindakan-tindakan tertentu kalau diperlukan

selama maupun sesudah diklat. Sedang evaluasi sesudah diklat dilakukan

setelah 6 sampai dengan 12 bulan peserta diklat kembali ke instansi masing-

masing. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana penerapan hasil-hasil


pendidikan dan pelatihan oleh peserta pada instansinya dan mengetahui

permasalahan yang timbul. Untuk mengetahui pendapat pimpinan dan bawahan

peserta terhadap hasil diklat (Adiwirio, 2002).

4. Learning Transfer

Transfer dalam teori pembelajaran merupakan suatu konsep utama

pendidikan dan pelatihan karena sangat menginginkan terjadinya perpindahan.

Hal ini dikarenakan karena transfer berpengaruh terhadap pencapaian tujuan

akhir pendidikan atau pelatihan. Learning transfer mampu memberikan

kontribusi pada resolusi masalah manfaat pelatihan jika tujuan dari transfer

dapat tercapai (Suryana, 2004). Learning transfer didefinisikan sebagai

kemampuan untuk memperluas apa yang telah dipelajari pada satu konteks ke

konteks yang baru. Transfer pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan dapat

berlangsung kapan saja, dan berpengaruh oleh derajat tingkatan dimana orang

belajar dengan pemahaman. Faktor yang mempengaruhi suksesnya transfer

adalah derajat tingkat penguasaan yang cukup dari awal pembelajaran sehingga

transfer bisa diharapkan.

Transfer pembelajaran digunakan untuk melihat sejauh mana pengetahuan

yang dipelajari memiliki kegunaan atau ditindaklanjuti di tempat kerja untuk

menemukan sejauh mana pengetahuan itu berguna. Pengetahuan setiap

individu untuk mentransfer pengetahuan dan ketrampilan secara efektif dan

efisien yang kemudian menerapkannya ke situasi serupa akan menentukan

tingkat dari transfer atau perpindahan. Transfer pembelajaran adalah suatu

format aplikasi dan penyamarataan ke situasi di luar pelatihan. Transfer


pembelajaran dipertimbangkan sebagai penyamarataan dari ketrampilan yang

diperoleh sepanjang tahap pelatihan pada lingkungan pekerjaan dan

pemeliharaan ketrampilan yang diperoleh dari waktu ke waktu. Kemampuan

transfer pembelajaran merupakan hasil yang diinginkan oleh pelatih (Tasse

et.al, 2005).

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.

Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa penelitian survey adalah penelitian

kuantitatif, dalam hal ini peneliti menanyakan kepada responden dengan

instrumen tentang keyakinan, pendapat, karakteristik suatu obyek dan perilaku.

Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi

dari pengamatan yang tidak mendalam, namum generalisasi yang dilakukan bisa

lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2016 sampai Juli 2016 dengan

metode survey, yakni mendatangi langsung responden yaitu para alumni diklat

Kepala MI yang telah mengikuti diklat di Balai Diklat Keagamaan Semarang.

Responden berjumlah 30 orang alumni diklat Kepala MI yang tersebar di wilayah

Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Para alumni diklat

Kepala MI ini mengikuti diklat pada tahun 2015 dan 2016. Adapun instrumen

yang diberikan kepada alumni diklat Kepala MI ini berupa pendapat-pendapat

peserta tentang pelaksanaan program tindak lanjut diklat, sebagai salah satu

pengukuran transfer pembelajaran. Adapun variabel dalam instrumen penelitian,


meliputi : (1) Implementasi Rencana Tindak Lanjut (RTL), (2) Materi/bahan ajar

selama proses pembelajaran dalam diklat dan Hasil diklat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

a. Gambaran data variabel implementasi Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Tabel 1.
Jawaban Responden Tentang Implementasi RTL
Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
Relevansi isi dalam RTL denga tugas dan pekerjaan
1. sehari - hari - - 1 13 16
2. Ketercapaian tujuan diklat dalam pelaksanaan RTL - - 2 16 12
Total Responden 30

Dilihat dari implementasi RTL yang didapatkan responden secara umum,

dapat dikatakan bahwa relevansi isi dalam RTL sangat baik dan relevan dengan

tugas dan pekerjaan, sedangkan ketercapaian tujuan diklat dalam pelaksanaan

RTL baik.

b. Gambaran data variabel materi/bahan ajar selama proses pembelajaran dalam

diklat.

Tabel 2.
Jawaban Responden Tentang Materi/bahan Ajar Selama Proses Pembelajaran
Dalam Diklat
Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
Kesesuaian materi diklat yang diikuti dengan tugas dan
1. pekerjaan - - 1 11 18
2. Relevansi materi diklat yang diikuti dengan bidang kerja - - 1 10 19
3. Komprehensifitas materi diklat yang diikuti - - 1 17 12
Keterbaruan informasi yang didapat selama diklat sesuai dengan
4. tugas dan pekerjaan - - 2 18 10
5. Kesesuaian materi diklat dalam menunjang tugas dan pekerjaan - - 1 9 20
Total responden 30
Dari hasil diperoleh data bahwa kesesuaian materi dan relevansi materi

sangat baik dengan kandungan >75% yang sesuai dengan tugas dan pekerjaan,

komprehensifitas materi dan keterbaruan informasi baik dengan kandungan >50%

- 75% sesuai dengan tugas dan pekerjaan dan kesesuaian materi diklat dalam

menunjang tugas dan pekerjaan sangat baik kandungan >75% sesuai.

c. Gambaran data variabel hasil diklat

Tabel. 3
Jawaban Responden Tentang Hasil Diklat
Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Relevansi hasil dari diklat dengan tugas dan pekerjaan sehari-hari - - - 14 16
2. Tingkat kemanfaatan hasil diklat terhadap tugas dan pekerjaan - - - 17 13
3. Tingkat penerapan hasil diklat terhadap tugas dan pekerjaan - - 3 20 7
4. Kesesuaian manfaat hasil diklat dengan harapan yang diinginkan - - 2 20 8
Total responden 30

Data di atas menunjukkan bahwa secara umum relevansi hasil diklat

dengan tugas dan pekerjaan sangat baik, tingkat kemanfaatan, tingkat penerapan

dan kesesuaian manfaat hasil diklat baik, sangat relevan, nilai harapan tinggi dan

sesuai dengan harapan para alumni diklat Kepala MI.

2. Pembahasan

Pelaksanaan diklat kepala MI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

sikap, ketrampilan, perilaku, kualitas serta kompetensi teknis, manajerial dan

sosio-kultural dalam rangka pembentukan world class civil service. Adapun

sasaran dari diklat kepala MI adalah untuk dapat mendorong/memotivasi dan

memacu prestasi serta institusi sesuai tugas, pokok dan fungsinya. Dalam setiap

akhir penyelenggaraan diklat, peserta diklat di wajibkan unuk membuat Rencana


Tindak Lanjut (RTL). Rencana Tindak Lanjut (RTL) merupakan tindak lanjut dari

kegiatan diklat yang telah diikuti oleh alumni diklat. Di dalam RTL itu terdapat

kegiatan desiminasi hasil diklat berupa pengetahuan, ketrampilan dan informasi

terbaru kepada teman sejawat di tempat kerja. Oleh sebab itulah, RTL menjadi

tolak ukur mengetahui sejauh mana alumni diklat telah menstransfer hasil

pembelajaran selama diklat kepada teman sejawat di tempat kerjanya.

Keberhasilan “learning transfer” sebuah kegiatan diklat dapat diketahui

dengan melakukan evaluasi terlebih dahulu, baik evaluasi dari program diklat

maupun evaluasi bagi alumni diklat. Evaluasi program diklat sudah dilakukan

oleh penyelenggara diklat, sedangkan evaluasi program diklat bagi alumni diklat

dan evaluasi pasca diklat juga sudah dilakukan walau baru sebagai sampel belum

menjangkau kepada seluruh alumni diklat. Alumni diklat dikatakan berhasil dalam

mengikuti diklat apabila dapat menerapkan pengetahuan, ketrampilan dan

keahlian yang telah diperoleh di tempat kerja masing – masing. Learning transfer

atau transfer pembelajaran merupakan tahap awal tercapainya tujuan diklat itu

sendiri. Karena sejatinya tujuan dari diklat adalah supaya para alumni diklat dapat

menerapkan ilmu – ilmu yang diperoleh dari diklat yang telah diikutinya. Dimana

hasil dari diklat dapat berupa peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan

perubahan sikap alumni. Sangat diharapkan adanya transfer pembelajaran saat

alumni diklat kembali ke tempat kerjanya masing – masing.

a. Implementasi Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dari 30 responden

alumni diklat kepala MI, pada butir pernyataan pertama 16 responden (53,3%)
berpendapat bahwa relevansi isi dalam RTL sangat baik dan sangat relevan dengan

tugas dan pekerjaan sehari – hari. 13 responden (43,3%) responden mengatakan relevansi

isi dalam RTL baik dan relevan dengan tugas dan pekerjaan sehari – hari, sedangkan 1

responden (3,3%) beranggapan bahwa relevansi isi dalam RTL cukup baik dan

cukup relevan dengan tugas dan pekerjaan sehari – hari. Pada butir pernyataan

kedua, yaitu Ketercapaian tujuan diklat dalam pelaksanaan RTL 12 respoden

(40%) responden berpendapat bahwa ketercapaian tujuan diklat dalam

pelaksanaan RTLsangat baik, 16 respoden (53,3%) responden mengatakan baik

dan 2 responden (6,7%) mengatakan cukup baik. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

alumni diklat Kepala MI mengacu pada mata diklat, dan jenis mata diklat sesuai

dengan kurikulum diklat kepala MI.

b. Materi/bahan ajar selama proses pembelajaran dalam diklat

Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa

bahwa transfer pembelajaran alumni diklat tertransfer dengan baik, para

responden mengungkapkan bahwa materi diklat secara umum sesuai dengan tugas

dan pekerjaan. Asmu’i dalam Asro’i (2013), menjelaskan bahwa diklat bagi

pegawai merupakan proses pembelajaran yang mengarah pada perubahan

kemampuan, sikap, dan perilaku sesuai tujuan dari jenis-jenis diklat. Pembelajaran

itu sendiri diadopsi dari pengalaman yang dialami pegawai selama mengikuti

program diklat baik secara teoretis maupun secara praktis.

c. Hasil diklat

Pada tabel 3 dengan variabel hasil diklat di atas dapat dijelaskan bahwa

hasil diklat yang dimaksudkan yaitu ketrampilan dan keahlian yang telah
diperoleh selama mengikuti diklat banyak dirasakan alumni diklat sesuai dengan

tugas dan pekerjaan sehari – hari sebagai seorang kepala madrasah. Keberhasilan

alumni diklat menerapkan hasil diklat termasuk dalam implementasi “learning

transfer” atau transfer pembelajaran.

Surakhmad (2009) menambahkan bahwa kompetensi yang dimiliki

seseorang dari hasil proses belajar harus terkait dengan kemampuan bersikap dan

berperilaku dengan pertimbangan teknis dan etis. Transfer pembelajaran

muncul ketika individu menggunakan pengetahuan yang terlebih dahulu diperoleh

dari situasi atau peristiwa pembelajaran dan mampu menerapkannya pada situasi

baru. Terdapat lima faktor yang dapat memepngaruhi transfer pembelajaran.

Dimana tergantung bagaimana faktor – faktor ini berperan dalam proses transfer

pembelajaran. Kelima faktor tersebut dapat menjadi penghalang atau pendukung

proses transfer pembelajaran. Faktor – faktor tersebut diantaranya : (1) persepsi

peserta program diklat, (2) desain program diklat, (3) isi program diklat, (4)

perubahan yang diperlukan/dibutuhkan untuk menerapkan pembelajaran dan

konteks organisasional. Faktor lingkungan madrasah juga dapat menjadi penentu

keberhasilan proses transfer pembelajaran di tempat kerja (Maurice Taylor dalam

Hastari, 2013).

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan fakta yang ditemukan di lapangan, dapat

disimpulkan bahwa :
1. Alumni diklat kepala MI dapat (a) melaksanakan mengimplementasikan

Rencana Tindak Lanjut (RTL), pekerjaan, sedangkan ketercapaian tujuan diklat

dalam pelaksanaan RTL baik, (b) memahami materi /bahan ajar selama proses

pembelajaran dalam diklat dan (c) menerapkan hasil diklat, seperti yang

dikemukan para alumni diklat bahwa relevansi hasil diklat dengan tugas dan

pekerjaan sangat baik, tingkat kemanfaatan, tingkat penerapan dan kesesuaian

manfaat hasil diklat baik, sangat relevan, nilai harapan tinggi dan sesuai

dengan harapan para alumni diklat Kepala MI.

2. Learning transfer alumni diklat kepala MI dapat dikatakan baik karena secara

umum alumni dapat melaksanakan, memanfaatkan dan menerapkan, baik

pengetahuan, ketrampilan, keahlian, sikap maupun hasil diklat.

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan learning transfer yaitu :

dukungan dari atasan, teman sejawat (sesama kepala MI) dan bawahan (guru,

staf dan karyawan), dukungan sarana dan prasarana, adanya peluang dan

kesempatan untuk menerapkan ilmu, adanya motivasi diri alumni diklat dan

program diklat itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Asmu’i. (2011). Peningkatan Mutu Pelayanan Kewidyaiswaraan. Jakarta : Badan


Litbag dan Diklat Kementerian Agama RI.

Asroi. (2013). Analisis Dampak Kegiatan Diklat Terhadap Peningkatan Kualitas


Proses Kerja (Study Kualitatif Pada Alumni Diklat di Lingkungan Balai
Diklat Keagamaan Jakarta. Artikel. Jakarta : BDK Jakarta.

Atmodiwirio, S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta : PT Ardadizya Jaya.


Broad, M. L., & Newstrom, J. W. (1992). Transfer of Training: ActionPacked
Strategies to Ensure High Payoff from Training Investments. Reading,
Massachusetts: AddisonWesley.

Gomes, Faustino Cardoso. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: Andi Offset.

Hamalik, O. (2005). Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen


Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta : PT Bumi
Aksara.

Hastari, T.M. (2013). Studi Deskriptif Tentang Learning Transfer Bagi Alumni
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Pelayanan Publik oleh Badan
Pendidikan dan Pelatihan Jawa Timur di Badan Koordinasi Wilayah
Malang. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, 1(1) : 1-7.

Noe, R. (2010). Employee Training and Development, 5th ed. Singapore : Mc


Graw-Hill International Edition.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta. Jakarta :


Penerbit Progress
Tasse, Andra and Mohamed Hrimech. Increasing Learning Transfer Amongs
Newly Trained Employees. The Role of the Supervisor.
http://www.wln.ualberta.ca/paper/pdf/41.pdf. Akses 12 Januari 2005

Anda mungkin juga menyukai