Bister SDM
Bister SDM
PEMBAHASAN
Penilaian Kinerja
Dalam penempatan staf (staffing) yang dihadapi manajer SDM antara lain yang pertama:
merekrut, melatih dan mempertahankan karyawan manajerial dan eksekutif. Yang kedua yaitu
merekrut, melatih dan mempertahankan karyawan non-manajerial, seperti pekerja produksi kerah
biru atau staf kantor kerah putih.
Parent country national (PCN) adalah penduduk dari negara asal perusahaan
internasional. Keuntungan penggunaan manajer PCN yaitu memiliki latar
belakang budaya dan pendidikan yang sama dengan staf di kantor pusat, mereka
mudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pusat. Jika strategi global
perusahaan membutuhkan eksploitasi teknologi baru atau teknik bisnis yang
dikembangkan di pasar dalam negeri, PCN sering menjadi yang paling baik
untuk mengirim inovasi itu ke kantor luar negeri. Misalnya, Marcedes mengirim
tim eksekutif dari Jerman untuk mengawasi proses awal operasidi Amerika
Serikat. Tim ini ingin memastikan bahwa teknik manufaktur dan komitmen
perusahaan terhadap kualitas dapat dipindahkan dengan sukses di Alabama.
Akan tetapi, pemakaian PCN juga memiliki kerugian yaitu PCN kurang
memiliki pengetahuan tentang hukum, budaya, kondisi ekonomi, struktur sosial
dan proses politik negara tujuan. PCN sering dipakai untuk posisi puncak atau
posisi teknis di negara tujuan.
Host country national (HCN) adalah penduduk negara tujuan. HCN dipakai
oleh bisnis interasional untuk mengisi posisi pekerjaan tingkat menengah dan
bawah, namun mereka juga sering muncul dalam posisi manajerial dan
profesional. Pengunaak HCN memberikan keuntungan yaitu HCN sudah
memahami kondisi hukum, budaya dan ekonomi lokal. Perusahaan juga dapat
menghindari biaya yang berhubungan dengan manajer ekspatriat, seperti biaya
gaji tambahan yang diberikan untuk jasa luar negeri. HCN juga memiliki
kekurangan yaitu HCN tidak terlalu memahami budaya dan praktek bisnis
perusahaan yang membatasi efektivitas HCN.
Third country national (TCN) adalah manajer bukan berasal dari warga negara
asal perusahaan atau warga negara asal tujuan. TCN dan PCN secara kolektif
disebut ekspatriat atau orang yang bekerja dan tinggal di negara lain selain
negara asalnya. Dulu, TCN dipakai jika mereka memiliki keahlian khusus yang
tidak diperoleh perusahaan dari sumber lain. Saat ini mereka dipekerjakan oleh
beberapa perusahaan untuk mempromosikan wawasan global dalam operasi
mereka, contoh perusahaan Nestle dan Philips sangat mengandalakn TCN
karena mereka yakin bahwa manajer tersebut dapat membawa perspektif dan
pengalaman yang lebih luas bagi operasi perusahaan di negara lain.
Rekrutmen calon pekerja/karyawan adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam
rangka mencari pekerja-pekerja yang potensial, sedangkan seleksi berhubungan dengan proses
dimana perusahaan berusaha mengidentifikasi para pencari kerja/pelamar dengan menggunakan
pengetahuan, ketrampilan, kemampuan serta ciri-ciri lainnya untuk membantu perusahaan
mencapai tujuannya. Proses rekrutmen dan seleksi dilakukan secara lebih ketat dan lebih selektif.
Calon pekerja yang dibutuhkan adalah yang benar-benar siap menghadapi tantangan karena
adanya lintas budaya, memiliki kompetensi tinggi di bidangnya dan berpengalaman, memiliki
wawasan luas tentang perusahaan-perusahaan besar sejenis di negara lain, lebih disukai dari
kelompok-kelompok eksekutif.
Penyeleksian manajer beragam, bergantung pada apakah kandidat berasal dari negara asal,
negara tuan rumah atau negara ketiga.
1. Negara Asal
Umumnya sedikit lulusan perguruan tinggi yang baru lulus langsung direkrut dengan
tujuan kilat untuk dikirimkan ke luar negeri. Biasanya mereka menghabiskan beberapa
tahun di perusahaan domestic (induk), dan mereka masuk ke operasi internasional
perusahaan, entah direncanakan dan dengan keuletan, ataupun dengan kemujuran, atau
kombinasi dari elemen tersebut. Mereka mungkin pertama kali ditugaskan pada divisi
internasional di kantor pusat perusahaan, dimana mereka mengurus masalah yang
diserahkan oleh cabang luar negeri dan bertemu dengan personel luar negeri yang
berkunjung.
2. Negara tuan rumah
Kriteria umum dalam menyeleksi pekerja-pekerja negara asal juga diterapkan pada
warga negara tuan rumah.
Negara tuan rumah yang direkrut di negara asal
Banyak perusahaan multinasional mencoba memecahkan masalah teknis bisnis
dengan merekrut mahasiswa negara tuan rumah saat lulus dari sekolah bisnis di
negara asal.
Penduduk negara tuan rumah yang direkrut di negara tuan rumah
Karena jumlah penduduk negara tuan rumah yang lulus dari universitas Negara
asal terbatas, perusahaan multinasional juga perlu merekrut orang lokal untuk
posisi manajemen.
3. Negara Ketiga
Merekrut personel yang bukan merupakan penduduk negara asal ataupun negara
tuan rumah seringkali menguntungkan. Penduduk negara ketiga mungkin menerima
gaji dan keuntungan yang lebih rendah daripada pekerja negara asal, dan mereka
mungkin datang dari negara yang kebudayaannya mirip dengan negara tuan rumah.
Sebagai tambahan, mereka mungkin telah bekerja untuk unit IC dan tidak asing lagi
dengan kebijakan, prosedur-prosedur dan orang-orangnya.
Penggunaan penduduk Negara ketiga menjadi lazim terutama pada Negara
berkembang karena kekurangan warga local yang melek huruf, apalagi yang memiliki
keahlian. Hal tersebut dapat menguntungkan untuk mendapatkan seseorang yang telah
tinggal di Negara tersebut dengan izin kerja yang diperlukan dan pegetahuan tentang
bahasa dan kebiasaan lokal.
Perilaku Negara Tuan Rumah. Bila pemerintah negara tuan rumah menekankan untuk
mempekerjakan penduduk mereka sendiri, penduduk negara ketiga tidak akan disambut lebih baik
dari penduduk negara asal. Sebenarnya, penduduk negara ketiga dapat menghadapi tantangan
tambahan dalam memperoleh izin kerja yang diperlukan. Sebagai contoh, pemerintah negara tuan
rumah dapat mengerti bahwa induk perusahaan di Jerman menginginkan beberapa eksekutif dari
jerman untuk menjaga kepentingannya dinegara tuan rumah. Hal tersebut meungkin lebih sulit
untuk meyakinkan pemerintah bahwa penduduk asli negara ketiga lebih baik bagi induk
perusahaan dibandingkan eksekutif lokal.
Kesulitan generalisasi. Kita harus berhati-hati dengan generalisasi personel negara ketiga,
sebagian karena orang-orang mencapai status tersebut dengan cara yang berbeda. Mereka mungkin
orang asing yang direkrut di negara asal dan dikirim ke anak perusahaan pada negara tuan rumah
karena memiliki pengalaman sebelumnya disana atau karena kebudayaan negara tujuannya yang
mirip dengan kebudayaan mereka. Seiring dengan meningkatnya perusahaan multinasional yang
menggunakan sudut pandang geosentris (geocentric) terhadap promosi (sesuai dengan
kemampuan dan bukan kebangsaan), kita tentu akan melihat penduduk negara ketiga semakin
banyak dipekerjakan.
2.3.1 Seleksi dengan Tes Psikometrik : Perekrutan yang dimodifikasi secara Genetik
Apa inti dari tes kepribadian untuk pekerjaan yang spesifik bila anda dapat memilih
dan mengambil cirri kepribadian yang siap jadi? Anda menginginkan sedikit sikap
ekstrovert untuk melakukan penjualan? Ambil pil yang biru. Anda menginginkan stabiitas
emosi untuk pertemuan tahunan? Ambil pil yang merah. Bila pelamar pekerja dapat
menyesuaikan diri mereka untuk wawancara pekerjaan mereka, pikirkan saja bagaimana
hal itu akan memperumit masalah bagi departemen tenaga kerja.
Lakukan promosi dari dalam. Jika semua hal yang lainnya sama, memilih pekerja yang
dikenal dapat mengurangi resiko. Pekerja mengetahui tentang persahaan, dan
perusahaan mengetahui tentang kelebihan dan kekurangan peerjanya. Kekurangan
seseorang yang baru mungkin tidak terlihat untuk pertama kalinya.
Jangan mempromosikan orang dalam jika orang luar jelas-jelas lebih berkualitas.
Jangan dibutakan oleh kefasihan berbahasa. Hanya karena seorang kandidat fasih
menggunakan bahasa Negara tuan rumah tidak berarti ia adalah orang terbaik untuk
pekerjaan tersebut. Kecuali bisnis anda adalah waralaba berlitz local, sang kandidat
haruslah memiliki keahlian teknik dan pengelolaan yang diperlukan.
Lakukan taksiran terhadap keseluruhan orang tersebut. Keahlian fungsional, kefasihan
bahasa, dan pengetahuan tentang lingkungan bisnis internasional adalah penting.
Pelatihan didefinisikan sebagai suatu usaha yang terencana dengan memberikan fasilitas
pembelajaran pekerjaan yang terkait dengan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku para
pekerja/karyawan. Sedangkan pengembangan berkenaan dengan cara mendapatkan ketrampilan
dan pola perilaku yang dapat memperbaiki serta meningkatkan kemampuannya agar dapat
mengatasi tantangan dari pekerjaan yang dihadapi saat ini atau pekerjaan dimasa yang akan datang.
Pada umumnya perubahan strategi perusahaan sering memerlukan perubahan dalam pola perilaku,
jenis, tingkatan dan bauran ketrampilan melalui rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan
para pekerja/karyawan, sehingga perusahaan mampu menjabarkan strategi apa yang tepat
diterapkan untuk perubahan.
Pada prakteknya, program pendidikan dan pelatihan merupakan cakupan yang luas,
dimulai dari hubungan antar personal, pemahaman kebudayaan lokal atau setempat, pemahaman
nilai-nilai dan perilaku konsumen sampai dengan operasional perusahaan global, transfer budaya
perusahaan, nilai-nilai dalam budaya yang majemuk, sistem bisnis, strategi internasional, teknik
sosialisasi dan lain-lainnya. Dalam proses pelatihan dan pengembangan sering juga dilakukan uji
coba untuk memahami budaya negara lain dengan cara mengirimnya ke negara lain selama waktu
tertentu (pra-penugasan) untuk belajar beradaptasi dengan lingkungan baru.
Pelatihan manajer ada beragam, bergantung pada apakah kandidat berasal dari Negara asal,
Negara tuan rumah, atau Negara ketiga.
1. Negara asal.
Bila perusahaan mungkin akan mengirim pekerja Negara asal ke luar negeri,
perusahaan akan mendorong mereka untuk mempelajari bahasa dan budaya Negara
tujuan mereka. Pekerja ini mungkin akan dikirim untuk perjalanan pendek dalam
rangka menangani tugas khusus dan untuk dikenalkan pada lingkungan yang asing.
Penduduk Negara asal dengan pengalaman luar negeri yang baru direkrut mungkin
menjalani masa pelatihan yang mirip tetapi lebih pendek.
2. Negara tuan rumah
Pelatihan bagi penduduk Negara tuan rumah akan berbeda dengan pelatihan bagi
penduduk di Negara asal karena penduduk Negara tuan rumah kemungkinan besar
kurang memiliki pengetahuan mengenai teknik bisnis terkini dan mengenai perusahaan.
Penduduk Negara tuan rumah yang direkrut di Negara asal dan baru direkrut biasanya
dikirim ke kantor pusat IC untuk menerima indoktrinasi mengenai kebijakan dan
prosedur perusahaan serta pelatihan kerja dalam fungsi yang spesifik, seperti keuangan,
pemasaran atau produksi.
Penduduk Negara tuan rumah yang direkrut di Negara tuan rumah, perusahann
dapat membuat program pelatihan in-house pada anak perusahaan di Negara tuan
rumah, atau perusahaan dapat menggunakan kursus bisnis di universitas Negara tuan
rumah. IC juga dapat mengirim pekerja baru ke sekolah bisnis di Negara asal atau ke
program pelatihan induk perusahaan. Sebagai tambahan, pekerja-pekerja yang
menjanjikan akan dikirim berulang kali ke kantor pusat induk perusahaan, divisi-divisi,
dan anak perusahaan lainnya untuk mengamati operasi perusahaan lainnya untuk
mengamati operasi perusahaan yang bervariasi dan bertemu eksekutif lain dengan siapa
mereka akan berkomunikasi selama karier mereka.
3. Negara ketiga
Personel Negara ketiga terkadang memiliki kualifikasi yang lebih baik daripada
orang-orang yang lahir di Negara tuan rumah yang tidak pernah tinggal dan bekerja di
luar negeri.
Bahasa Inggris telah menjadi lingua franca di dunia; bahasa kedua semua orang.
Tempat yang tinggi di dunia modern dipegang oleh orang-orang yang fasih berbahasa
interasional dan mengerti bahasa yang bukan bahasa mereka. Sebuah kisah yang perlu
disimak bagi pengguna bahasa inggris, mengingat kembali pada tahun 198—an mahasiswa
universitas diseluruh dunia berambisi mepelajari bahasa jepang dengan tujuan agar dapat
berbisnis dengan Negara yang memiliki kekuatan terdepan dari segi teknologi, financial,
dan perekonomian dunia. Ketika mencoba untuk menjual kepada konsumen potensial,
lebih baik untuk berbicara dalam bahasa mereka. Saat pengguna bahasa inggris mencoba
untuk menjual diluar negeri, kemungkinan besar konsumen akan lebih memahami bahasa
penjual daripada penjual yang memahami bahasa konsumen. Para konsumen dapat
bersembunyi di balik bahasa mereka selama negosiasi.
Tugas penting lain dari Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional terdiri dari
menilai kinerja (performance appraisal) dan menentukan kompensasi beserta tunjangannya. Oleh
karena perekrutan, seleksi, dan pelatihan & pengembangan cenderung berfokus pada isu-isu
sebelum tugas dilakukan, maka penilaian kinerja dan kompensasi melibatkan isu-isu yang terus
menerus terjadi dan membawa dampak terhadap tugas internasional yang sudah dilaksanakan.
Titik awal dari perbedaan kompensasi adalah tunjangan biaya hidup (cost-
of-living allowance). Tunjangan ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan perbedaan
antara biaya hidup di negara asal dan di luar negeri. Premisnya adalah manajer yang
menerima tugas diluar negeri harus menerima standar hidup yang sama dengan yang
dinikmati di negara asalnya. Jika biaya hidup di luar negeri lebih mahal dibanding di
negara asal, maka gaji manajer yang sedang berlaku akan berakibat pada standar
hidup yang lebih rendah, dan karenanya perusahaan harus memberikan tambahan
untuk menyeimbangkan perbedaan ini. Tentu saja jika biaya hidup lokasi luar negeri
lebih rendah daripada di negara asal, tunjangan itu tidak diperlukan.
Elemen penting lain dari manajemen tingkat perputaran adalah exit interview. Exit interview
adalah wawancara dengan karyawan yang meninggalkan perusahaan. Tujuannya adalah untuk
mencari tahu sebanyak mungkin alasan orang tersebut memutuskan meninggalkan perusahaan
Tugas standar yang harus dilakukan oleh manajer SDM terhadap pekerja non-manajerial
di pengaruhi oleh kondisi hukum,budaya, dan ekonomi lokal.agar dapat berhasil di lingkungan
luar negeri,manajer SDM tidak boleh mengandalkan kriteria yang disusun sendiri. Mereka harus
menyesuaikan dan bertindak menurut tradisi lokal,bukan dengan cara yang dilakukan di negara
asalnya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia adalah sekumpulan aktivitas yang dirancang untuk
menarik, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja efektif yang diperlukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Karena fungsi SDM sangat penting bagi kesuksesan perusahaan,
manajer-manajer puncak harus memakai perspektif yang strategis tentang masalah ini. Kebutuhan
SDM internasional sebagian ditentukan oleh tingkatan internasionalisasi perusahaan. Tingkat
relatif sentralisasi versus desentralisasi pengendalian juga memainkan peranan penting. Filosofi
dasar tentang penempatan staf (staffing) juga harus dikembangkan dan dilaksanakan.
Proses perekrutan dan seleksi termasuk elemen penting dalam manajemen SDM
internasional. Beberapa perusahaan memilih merekrut manajer yang berpengalaman untuk
melakukan tugas luar negeri, sementara itu perusahaan lain lebih memilih manajer yang lebih
muda dan kurang berpengalaman. Proses seleksi manajer untuk tugas luar negeri biasanya
melibatkan pertimbangan baik ketrampilan bisnis maupun internasional. Pelatihan dan
pengembangan juga menjadi aspek penting dalam manajemen SDM internasional. Dua komponen
utama dalam aktivitas ini meliputi penilaian kebutuhan pelatihan dan seleksi metode dan prosedur
pelatihan dasar.
Perusahaan juga harus menilai kinerja manajer internasional dan menentukan kompensasi.
Dengan adanya biaya pelatihan dan pengembangan yang sangat mahal, perusahaan perlu memberi
perhatian khusus dalam dalam mengelola retensi dan tingkat perputaran tenaga kerja. Hubungan
tenaga kerja merupakan masalah yang kompleks bagi manajer SDM dan sering ditangani oleh
departemen khusus. Satu aspek penting dalam hubungan tenaga kerja adalah perundingan kolektif
atau negosiasi perjanjian dengan serikat pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Ricky W., Michael W. Pustay. (2006). Bisnis Internasional. Jakarta: PT Indeks,
Kelompok Gramedia